You are on page 1of 43

Teknik Pesawat Pertemuan 2

Penghantar Listrik

Sugeng Santoso, ST
 Pesawat sinar-x pertama kali ditemukan
oleh seorang berkebangsaan Jerman
bernama Wilhelm Conrad Rontgen pada
tahun 1895.
 Pesawat ini merupakan penghasil sinar-x
yang dimanfaatkan di bidang kedokteran
sebagai alat diagnose.
 Pesawat sinar-x biasa disebut juga
dengan photo Rontgen dimana hasil
pencitraan divisualisasikan dalam sebuah
film positip
 Sinar-x merupakan gelombang elektromagnetik
yang dipancarkan oleh perpindahan elektron dari
kulit luar ke kulit yang lebih dalam. Hal itu
disebabkan oleh tumbukan tak kenyal sempurna
antara elektron dengan targed (logam anoda)
dalam tabung sinar-x (Darmawan,1987).
 Sinar-x mempunyai energi antara 40 KeV

sampai 100 KeV dan mempunyai daya tembus


yang tinggi
Bagian-Bagian Tabung Sinar-X

Inherent Tabung sinar-X


 Anoda

 Target

 Motor Anoda

 Katoda

 Filamen

 Focusing cup

 Gelas vacum
Bagian-Bagian Tabung Sinar-X

1. Lead case / tube housing (rumah tabung)


Terbuat dari Pb (timbal hitam). Berfungsi untuk
menghindari kebocoran tabung.
2. Insert tube (Glass envelope)
Terbuat dari kaca (pyrex) yang tahan panas,
karena pada saat pengeksposan hanya ada 1% sinar-X, dan
99%nya adalah panas.
3. Anoda
Pada anoda, terdapat lempengan tangkai
tungsten, yang berfungsi sebagai sasaran elektron
yang memiliki nomor atom tinggi, titik lebur, dan tahan
panas.
4. Katoda
Merupakan sumber elektron, yang terdapat
kawat filamen.
5. Focussing cup
Sebagai pemusat elektron dari katoda ke anoda.
6. Filter
Ada 2 jenis filter :
a. Filter inhern (bawaan)
Terdiri sari minyak pendingin(oil bath), kaca
(pyrex) dan keping alumunium yang
ditempatkan pada window tabung.
b. Additional filter (tambahan)
Terdiri dari kepingan / lembaran alumunium
atau Cu yang ditempatkan diluar tabung.
7. Motor Listrik
a. Stator
Bagian yang diam dari motor listrik,
menghasilkan medan magnet berputar yang membuat
rotor berputar. Pada stator terdapat kumparan kawat
yang menghasilkan medan magnet jika dialiri arus
listrik. Stator harus mampu memutar anoda hingga
kecepatan tinggi dan menghentikan putaran anoda
pada kecepatan yang sama, agar anoda tidak aus
(terkikis) dan rusak karena terkikis elektron saat
eksposi.
b. Rotor
Bagian yang berputar pada motor listrik. Rotor
dapat berputar karena pengaruh medan magnet yang
dihasilkan oleh stator. Pada rotor, terdapat batang
yang terbuat dari tembaga yang membentang dari luar
daerah vacum hingga menempel pada piring anoda.
Batang inilah yang diberi beda potensial yang tinggi
melalui kabel dari luar daerah vacum. Di dalam rotor
juga terdapat bola bearing yang memperhalus putaran
rotor.
8.Exphangtion diafragma dan switch
Sebagai pengaman tabung. Karena panas
membran akan mengembang dan menyentuh atau
mendorong switch dan awan menghambat aliran
sinar-X.

9.Window (jendela tabung)


Tempat keluarnya sinar-X.
.
Syarat Terjadinya Sinar-X
 Ada sumber elektron di
Katoda (dihasilkan oleh
filamen katoda)
 Ada Beda potensial antara

Anoda - Katoda
 Ada Target di anoda

 Ada lintasan bebas di dalam

tabung X-ray
NB : Adanya rangkaian kontrol
Filamen dan Rangkaian
tegangan tinggi
Proses terjadinya sinar –x diawali dengan katoda
dipanaskan lebih dari 20000c sampai menyala dengan
mengalirkan listrik yang berasal dari transformator
sehingga elektron – elektron terlepas keluar dan
membentuk awan – awan elektron. Waktu
dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi
elektron-elektron akan dipercepat gerakannya menuju
anoda dan dipusatkan oleh focusing cup. Elektron –
elektron tersebut bergerak dengan kecepatan yang
sangat tinggi menuju bidang focus pada target.
 Tabung sinar-X atau tabung rontgen
adalah ruang hampa yang terbuat dari
kaca tahan panas yang merupakan
tempat sinar-X diproduksi.
 Tabung sinar x adalah komponen yang

utama yang terdapat pada pesawat


sinar-x.
 Terbuat dari Metalic dan pada bagian dalamnya
dilapisi dengan timah hitam/timbal sehingga tahan
panas terhadap sinar-x (x-ray proof)
 Dinding tabung tahan akan goncangan (shock proof)
 Harus mempunyai bahan isolasi (minyak trafo) dan
tahan terhadap tegangan tinggi.
 Pada tabung terdapat socket yang berhubungan
dengan ujung kabel tegangan tinggi untuk anoda dan
katoda.
 Mampu menerima panas (Anoda heat storage
capacity).
 Tube x – ray (konvensional)
Tabung sinar – x terlepas / terpisah dari
komponen rangkaian lain seperti pembuat
tegangan tinggi dan trafo filamen
 Tube head (single tube)
Tabung x-ray bersama dengan komponen-
komponen lain seperti travo tegangan tinggi,
trafo filamen
 Tabung Rontgen dengan anoda putar
(Rotating Anode)
 Tabung Rontgen dengan anoda diam

(Stationary Anode)
 Tabung Rontgen Cold Cathoda

 Tabung Rontgen Hot Cathoda


Keuntungan Keuntungan Anoda
Anoda Diam : Putar :
 Harga murah.  anoda tidak cepat aus
 Tidak memerlukan
apabila anoda terkikis
oleh elektron.
pompa penghisap.  Panas pada anoda
 Praktis menjadi berkurang.
 Bahan anoda dapat
diganti dengan mudah
tanpa harus mengganti
tabung sumber sinar X
secara keseluruhan.
Anoda Diam : Anoda Putar :
 Harga sangat mahal.
 Daya berkas yang di
 Untuk mendapat sinar-x
hasilkan lemah
 Bahan anoda tidak dapat berdaya besar sumber ini
diganti (non compertable) membutuhkan pompa
 Ukuran filamen tertentu
penghisap udara yang
baik agar dapat
 Orientasi anoda dan
memvakumkan antara
filamen tidak dapat
disesuaikan dengan anoda katoda.
kebutuhan
Bahan Penghantar
 Isolator : sulit menghantarkan listrik, contoh
Kayu, Karet, dll.
 Semi konduktor : dapat meghantarkan listrik
bila elektron valensi mendapatkan energi
tambahan sesuai tegangan break down
bahan tersebut, contoh : Germanium, Silicon,
dll
 Penghantar / konduktor : mudah menghantar
bila elektron valensi mendapatkan energi,
contoh : Tembaga, Alumunium, Besi, dll.
Energi Listrik
 Tegangan listrik : perbedaan muatan dari dua
kutub ( satuan volt )
 Arus listrik : mengalirnya elektron / ion dari satu
kutub ke kutub lainnya karena adanya perbedaan
muatan dari dua kutub ( satuan ampere )
 Daya listrik : arus listrik X tegangan (satuan watt)
 Energi listrik : daya listrik yang mengalir selama
waktu tertentu ( satuan watt.detik = youle )
Jenis listrik

 Alternating current ( mengandung frekuensi )


1 phase atau 3 phase
contoh : Dinamo, genset
 Direct current ( tidak mengandung frekuensi
atau berfrekuensi )
contoh : Batterey, accu
 Arus listrik mengalir dari kutub yang
bermuatan lebih besar (+) menuju kutub yang
bermuatan lebih kecil (-)
Jaringan Distribusi Listrik AC
Hubungan Pentanahan /
Grounding / Arde Listrik
Pengukuran Listrik
Pengukuran Listrik

Ampere meter
Volt meter

Volt meter dipasang paralel sumber listrik


- +
Ampere meter dipasang serial sumber listrik
Trafo
 Fungsi trafo, Menaikan atau menurunkan tegangan listrik
 Trafo mempunyai gulungan primer (input) dan gulungan
sekunder (output)
 Trafo Step UP, Gulungan sekunder lebih banyak dibandingkan
gulungan primer
 Trafo Step Down, Gulungan sekunder lebih sedikit
dibandingkan gulungan primer
 Jenis Trafo :
1. Auto trafo, dimana gulungan primer dan sekunder
menjadi satu
2. Isolated trafo (shield trafo), dimana gulungan primer dan
sekunder terpisah
 Prinsip Kerja trafo, timbulnya medan magnit akibat aliran arus
listrik AC pada gulungan primer, sehingga timbul induksi
medan magnit pada bagian gulungan sekunder yang
menghasilkan GGL pada gulungan sekunder trafo
Gambar Trafo
Komponen pasif & aktif

Pasif
 Tahanan / hambatan ( R ) satuan Ohm

 Condensator / capasitor ( C ) satuan farad

 Induktor ( L ) satuan henry

Aktif
 Dioda

 Transistor

 Op-Amp
Hubungan Rangkaian Listrik

 Komponen pasif dan komponen aktif, dalam


rangkaian listrik terhubung secara :
1. seri
2. paralel
 Tahanan bila dihubungkan seri, maka tahanan
totalnya akan menjadi lebih besar.
 Capasitor bila dihubungkan paralel, maka capasitas
totalnya menjadi lebih besar.
 Induktansi bila dihubungkan seri, maka induktansi
totalnya menjadi lebih besar.
Hukum Arus Kirchoff
(Gustav Robert Kirchoff, Jerman)

Jumlah aljabar arus listrik yang


memasuki & keluar dari sebuah
simpul adalah nol.
( I = 0)
Hukum arus Kirchoff

I2
I 0
I1 I3 I1  I 2  I 3  I 4  I 5  0
I5
I4
I1  I 2  I 4  I 2  I 5
Contoh aplikasi Hukum arus kirchoff
Pada simpul 1 :

I  0
I s  I1  I 2  I 3  0
I s  I1  I 2  I 3
Pada simpul 2 :

I 0
I1  I 2  I 3  I n  0
Is  In I n  I1  I 2  I 3
Rangkaian Seri Tahanan
Sejumlah tahanan yang dihubungkan secara berderet
(serial) disebut rangkaian seri tahanan

V  IR1  IR2    IRn


V  I ( R1  R2    Rn )
V  I Req

Rangkaian seri tahanan diatas dapat digantikan dengan sebuah


tahanan pengganti (equivalen)

Req = R1 +R2 +..........+Rn


Rangkaian Paralel Tahanan
Sejumlah tahanan yang dihubungkan secara berjajar disebut
rangkaian paralel tahanan
I  I 1  I 2    I n
V V V
I     
R1 R2 Rn
 1 1 1 
I V
     
 R1 R2 Rn 

 1 
I V 
 Req 
 
Rangkaian paralel tahanan diatas dapat
digantikan dengan sebuah tahanan
pengganti (equivalen)

1 1 1 1
    
Req R1 R2 Rn
Rangkaian seri kapasitor
+ - + - + - Q Q Q
V    
C1 C2 Cn
C1 C2 Cn 1 1 1 
V  Q   
V C
 1 C 2 C n 
+ -
 1 
V  Q 
C 
 eq 
Rangkaian seri kapasitor diatas dapat digantikan dengan sebuah
kapasitor pengganti (equivalen)

+ -

V Ceq 1 1 1 1
    
- Ceq C1 C2 Cn
Rangkaian Paralel Kapasitor
Q  C1V  C2V  C nV
+ + +
Q  V Ceq 
+
V
C1 C2 Cn
- - -
- Rangkaian paralel kapasitor
diatas dapat digantikan dengan
sebuah kapasitor pengganti
(equivalen)

+
+
Ceq
V
- -
Ceq = C1 +C2 +..........+Cn
Penghantar Listrik

 Besarnya nilai hambatan  Hukum Ohm


berbanding lurus antara Tegangan = arus x
tahanan jenis ( Ƿ ) dan hambatan
panjang penghantar ( L ) V=IxR
serta berbanding terbalik
Note :
dengan diameter
Akibat dari mengalirnya
penghantar ( A ) arus listrik akan timbul
panas sesuai besarnya
R=ǷL/A hambatan dari
penghantar atau beban
Satuan Kelistrikan
 Tegangan listrik atau beda potensial,
satuan Volt
 Arus listrik, satuan Ampere
 Daya listrik, satuan Watt
 Energi listrik, satuan Watt.dt = Youle
 Youle x 0,24 = Calori
 Satu Calori = kenaikan panas satu derajat
Celsius
Listrk 3 fase :
Listrik

- Jumlah serat kabel


 Listrik 1 fase : 5 bh : fase R, fase S,
fase T, Nol, dan arde
- Jumlah serat kabel - Tegangan listrik
3 bh : fase, Nol, dan fase – fase sebesar
arde 380 volt
- Tegangan listrik - Tegangan listrik
fase – nol sebesar fase – Nol sebesar
220 volt
220 volt
Listrik 1 fase
Listrik 3 fase
Tegangan Listrik
Di Alat Rontgen
 LV selektor berfungsi mengimbangi tegangan input PLN
 KV Selektor berfungsi melakukan pemilihan besar kecilnya tegangan
input trafo tegangan tinggi
Pengaman Listrik

MCB

NFB

You might also like