You are on page 1of 19

MENGANALISIS CERITA

SEJARAH TANGKUBAN
PERAHU
PENGABAN SMANSA
NAMA KELOMPOK:

• Muhammad Fachtur Dava Romadhan


2. Maria Oktavia Anggie
3. Marsiana Sinda
4. Safina Rifiyani Rada
5. Marselis Ardiansa Baim
YEL-YEL
Mana di mana kelompok paling
keren.kelompok paling keren ada di kaban
Smansa Mana di mana kelompok paling
hebat.Kelompok paling hebat ada di kaban
Smansa,Kelompok keren hey..hey Kelompok
hebat hey.. hey Kelompok kece ada di kaban
smansa
STRUKTUR
orientasi paragraf 1

Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan,
Sangkuriang mulai mencari buruan, Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa
berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya. dan tepat mengenai sasaran, Sangkuriang lalu
memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti
perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak
dii jinkan pulang ke rumah bersamanya lagi.
KOMPLIKASI
paragraf 2-7

Sesampainya di rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya.


Begitu mendengar cerita dari anaknya. Dayang Sumbi sangat marah, Diambilnya sendok
nasi, dan dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan
ibunya, maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan
rumahnya.
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya, la berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan
anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa Dayang Sumbi tersebut. maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan
usia muda selamanya. Setelah bertahun- tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampung halamannya,
Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut
bertambah ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena
terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya.. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang
Sumbi, dan sepakat akan menikah di waktu dekat. Pada suatu hari. Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk berburu di hutan. Sebelum
berangkat. ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat kapalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada
saat dia merapikan ikat kepala Sangkuriang, la melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya
kepada Sangkuriang tentang penyebab lukanya itu. Dayang Sumbi bertambah tekejut. karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut
adalah anaknya sendiri.
Dayang Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri. Setelah Sangkuriang
pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana
pernikahan mereka. Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap angin lalu saja
Setiap hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi. Setelah berpikir keras,
akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila
Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal
maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin supaya sungai Citarum dibendung. Dan
yang kedua adalah, meminta Sangkuriang untuk membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberang sungai Kedua
syarat itu harus diselesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya
sebelum fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang lalu mengerahkan teman-
temannya dari bangsa jin untuk membantu menyelesaikan tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi
mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaiklan
semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar.
Resolusi Paragraf 8-9

Dayang Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah
timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi.
Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan
oleh Dayang Sumbi. Dengan rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya
sendiri. Karena jebolnya bendungan itu. maka terjadilah banjir dan seluruh kota terendam air. Sangkuriang juga
menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah
gunung yang bernama Tangkuban Perahu.
koda Paragraf 10

Kemarahan Sangkuriang tak berhenti sampai di situ. la pun menendang sampan


besar hingga terpental jauh. Kesaktiannya membuat sampan tersebut jatuh
terbalik dan berubah menjadi sebuah gunung. Hingga saat ini, gunung yang
bentuknya mirip sampan terbalik itu masih bisa dilihat, namanya adalah gunung
Tangkuban Perahu
UNSUR
1. Judul : tangkuban perahu
INTRINSIK
2. Tema: seorang anak durhaka yg ingin menikahi ibunya sendiri dan merupakansuatu larangan

3. Alur: maju mundur.

4. Tokoh :

•Sangkuriang: (antagonis) karakter nakal, durhaka, pemarah.

kutipan Pg(-10.k-5) "Sangkuriang jadi marah kini ia mengarahkan bidik panahnya ke arah di Tumang".

prabu galuga: (protagonis) katakter : baik dan suka berburu.

kutipan Pg-4k-4) prabu galuga mendengar tangisan bayi di tengah hutanjalu segera membawa bayi itu kemudian di rawat
dan di beri nama dayang Sumbi".
•Dayang Sumbi (protagonis)

karakter: baik dan penyabar. kutipan (pg-8.k-1) "dayang Sumbi harus bersuamikan seekor anjing walaupun anjing
itu jelmaan dewa".

*celeng wayungyang :(protagonis)

*tumang (protagonis)

karakter: baik dan suka membantu berburu

kutipan :(pg-6.k-5) "Tumang selalu menemani prabu gala dan Sangkuriang untuk berburu".
5. LATAR: TEMPAT: -DI TENGAH HUTAN(PG-4)

"PRABU GALA SEDANG BERBURU DI TENGAH HUTAN" -ISTANA (PG-5) "PRABU GALA KEMUDIAN
MEMBAWA BAYI ITU KE ISTANA" -PINGGIR HUTAN (PG-6")

"DAYANG SUMBI DI ASINGKAN DI TEPI HUTAN"

6. SUDUT PANDANG: ORANG KE TIGA.

(KARENA MEMAKAI KATA NAMA PEMAIN)

7. AMANAT: HATI HATI DALAM BERBICARA TERHADAP ORANG TUA.


NILAI-
NILAI
-nilai moral = (pg-10 )berkata jujur lah agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan "dayang Sumbi tak
pernah cerita kepada Sangkuriang bahwa Tumang adalah ayahnya sendiri dan akirnya Sangku lalu
menyembelih anjing itu,dan mengambil bagian yang 13-14/17 tu h •(pg-11)"Sangkuriang telah berbohong
kepada ibunya,bahwa hati yang ia bawa
bukanlah hati kijang melainkan hati Tumang yang merupakan anjing sekaligus
ayahnya sendiri".
3. Nilai agama = terlihat pada usaha Dayang Sumbi untuk menggagalkan keinginan Sangkuriang untuk menikahinya.
(pg-17.k-6)" dayang Sumbi membuat muslihat.tengah malam ia membunyikan lesung hingga ayam sama berkokok"

4. Nilai sosial = (pg-17.k-2) "tidak mungkin aku menikah dengan anakku sendiri" bahwa dikalangan masyarakat sunda
(Jawa Barat), percintaan atau pernikahan antara ibu dengan anak merupakan perbuatan yang dilarang (haram), sebab,
jika hal tersebut terjadi, maka nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat akan hancur.

5. Nilai budaya = terlihat pada bahasa dan keseharian orang orang desa membuat beras dengan cara menumbuknya
(Pg-18,k-1) "para penduduk bangun dan segera menumbuk padi".
6. Nilai kepahlawan =
dayang Sumbi mengira kedua syaratnya akan membuat Sangkuriang mundur. la tak tahu bahwa anaknya itu
memiliki kesaktian dan menyanggupi permintaannya. (pg-19.k-1) "apapun yang terjadi kau harus menjadi
istriku". dari hal ini kita dapat mengetahui bahwa sangkuriang memiliki sikap pantang mundur.

7. Nilsi politik =

manipulasi Politik: Dayang Sumbi menggunakan selendang merah untuk mengelabui Sangkuriang dan
masyarakat agar percaya bahwa fajar sudah menyingsing. Ini menunjukkan bagaimana kekuasaan atau
manipulasi politik dapat memengaruhi tindakan individu dan masyarakat.

(Paragraf 22 kalimat 3 dan 4)

"Selendang merah itu terbang ke arah Timur, dan menutup sebagian langit. Orang-orang mengira
matahari sudah terbit di ufuk karena langit sudah memerah."

-(pg-11.k-1) "dipukulnya anak itu dengan entong nasi, Sangkuriang menjerit kesakitan.ia di usir dari
rumah ibunya tega berbuat sekejam itu. Sangkuriang berlari tak tentu arah
KUIS
:

1.Kenapa dayang sumbi marah kepada sangkuriang

2.Siapakah tumang bagi sangkuriang dan dayang sumbi

3.Apa yang terjadi saat sangkuriang menendang perahu yang dibuatnya


KESIMPULA
N
Cerita tentang sangkuriang merupakan salah satu jenis teks narative. teks
narative merupakan teks yang bertujuan untukmenghibur dan menarik minat
pembaca dengan menyajikan cerita atau peristiwa yang memiliki masalah yang
menimbulkan konflik dan pada akhir cerita ada resolusinya atau akhir yang
bahagia atau bahkan menyedihkan. sebenarnya teks narative tidak hanya pada
sebatas cerita yang berbau mistis ,fiksi ,legenda, dongeng ataupun fabel
saja ,tapi cerita lain yang berbentuk petualangan.
PANTUN PENUTUP

Bersama teman mancing di kali tidak lupa membawa terasi


cukup sekian persentasi kali ini kami ucapkan terimakasih....

You might also like