Professional Documents
Culture Documents
B.indo Pengaban Smansa
B.indo Pengaban Smansa
SEJARAH TANGKUBAN
PERAHU
PENGABAN SMANSA
NAMA KELOMPOK:
Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan,
Sangkuriang mulai mencari buruan, Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa
berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya. dan tepat mengenai sasaran, Sangkuriang lalu
memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti
perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak
dii jinkan pulang ke rumah bersamanya lagi.
KOMPLIKASI
paragraf 2-7
Dayang Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah
timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi.
Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan
oleh Dayang Sumbi. Dengan rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya
sendiri. Karena jebolnya bendungan itu. maka terjadilah banjir dan seluruh kota terendam air. Sangkuriang juga
menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah
gunung yang bernama Tangkuban Perahu.
koda Paragraf 10
4. Tokoh :
kutipan Pg(-10.k-5) "Sangkuriang jadi marah kini ia mengarahkan bidik panahnya ke arah di Tumang".
kutipan Pg-4k-4) prabu galuga mendengar tangisan bayi di tengah hutanjalu segera membawa bayi itu kemudian di rawat
dan di beri nama dayang Sumbi".
•Dayang Sumbi (protagonis)
karakter: baik dan penyabar. kutipan (pg-8.k-1) "dayang Sumbi harus bersuamikan seekor anjing walaupun anjing
itu jelmaan dewa".
*tumang (protagonis)
kutipan :(pg-6.k-5) "Tumang selalu menemani prabu gala dan Sangkuriang untuk berburu".
5. LATAR: TEMPAT: -DI TENGAH HUTAN(PG-4)
"PRABU GALA SEDANG BERBURU DI TENGAH HUTAN" -ISTANA (PG-5) "PRABU GALA KEMUDIAN
MEMBAWA BAYI ITU KE ISTANA" -PINGGIR HUTAN (PG-6")
4. Nilai sosial = (pg-17.k-2) "tidak mungkin aku menikah dengan anakku sendiri" bahwa dikalangan masyarakat sunda
(Jawa Barat), percintaan atau pernikahan antara ibu dengan anak merupakan perbuatan yang dilarang (haram), sebab,
jika hal tersebut terjadi, maka nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat akan hancur.
5. Nilai budaya = terlihat pada bahasa dan keseharian orang orang desa membuat beras dengan cara menumbuknya
(Pg-18,k-1) "para penduduk bangun dan segera menumbuk padi".
6. Nilai kepahlawan =
dayang Sumbi mengira kedua syaratnya akan membuat Sangkuriang mundur. la tak tahu bahwa anaknya itu
memiliki kesaktian dan menyanggupi permintaannya. (pg-19.k-1) "apapun yang terjadi kau harus menjadi
istriku". dari hal ini kita dapat mengetahui bahwa sangkuriang memiliki sikap pantang mundur.
7. Nilsi politik =
manipulasi Politik: Dayang Sumbi menggunakan selendang merah untuk mengelabui Sangkuriang dan
masyarakat agar percaya bahwa fajar sudah menyingsing. Ini menunjukkan bagaimana kekuasaan atau
manipulasi politik dapat memengaruhi tindakan individu dan masyarakat.
"Selendang merah itu terbang ke arah Timur, dan menutup sebagian langit. Orang-orang mengira
matahari sudah terbit di ufuk karena langit sudah memerah."
-(pg-11.k-1) "dipukulnya anak itu dengan entong nasi, Sangkuriang menjerit kesakitan.ia di usir dari
rumah ibunya tega berbuat sekejam itu. Sangkuriang berlari tak tentu arah
KUIS
: