You are on page 1of 25

EFEKTIFITAS VIDEO EDUKASI TENTANG CARA

MENYUSUI YANG BENAR TERHADAP


KETERAMPILAN MENYUSUI IBU NIFAS

Oleh :

TIARA

Nim : 20022
PRODI D-lll KEBIDANAN STIK MAKASSAR
2023
Dosen Penguji

01 Karnely, SST. M. Keb 03 Pratiwi bayuningrum, SST. M. Kes

02 Dr Armiyati Nur, SST. M. Keb 04 Yuliati, SST. M. Keb


Latar Belakang

Menyusui merupakan proses Teknik menyusui yang benar merupakan


pemberian susu kepada bayi dengan cara memberikan ASI kepada bayi dengan
Air Susu Ibu (ASI) dari payudara ibu. perlekatan dan posisi ibu dan bayi benar.
Masa menyusui menjadi periode Perilaku menyusui yang salah dapat
penting bagi ibu setelah melewati mengakibatkan putting susu menjadi lecet
proses persalinan. Bayi menggunakan sehingga ibu merasakan perih, ASI tidak
refleks menghisap untuk mendapatkan keluar optimal sehingga mempengaruhi
dan menelan susu, yang sangat produksi ASI atau enggan menyusui.
dibutuhkan untuk tumbuh kembang cakupan ASI dapat meningkat, jika ibu
bayi. mendapatkan informasi yang cepat
mengenai informasi menyusui yang benar.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum

untuk menilai pengaruh penggunaan media video terhadap keterampilan


menyusui ibu nifas

Tujuan khusus
a. Untuk menilai keterampilan ibu nifas sebelum dan setelah melihat video
cara menyusui yang benar terhadap keterampilan menyusui ibu nifas.
b. Untuk menilai keterampilan ibu Nifas sebelum dan setelah demonstrasi
langsung terkait cara menyusui yang benar.
c. Untuk menilai metode demonstrasi yang lebih berpengaruh terhadap
keterampilan ibu nifas terkait cara menyusui yang benar.
Tinjauan Pustaka

Tehnik menyusui yang benar


adalah cara memberikan asi kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi
ibu dan bayi dengan benar.
Manfaat dari teknik menyusui yang
benar yaitu putting susu tidak lecet, Video merupakan bahan pembelajaran
perlekatan menyusu bayi kuat,bayi tampak dengar (audio visual) yang
menjadi tenang, dan tidak terjadi dapat digunakan untuk menyampaikan
gumoh pesan-pesan/materi pelajaran.
Dikatakan tampak dengar karena unsur
Media pembelajaran merupakan salah satu dengar (audio) dan unsur visual/video
komponen yang mempengaruhi (tampak) dapat disajikan secara
keberhasilan pendidikan kesehatan yang bersamaan
membantu penyerapan informasi secara
cepat.
Bagan kerangka
konsep

Pembelajaran
Menggunakan Media Keterampilan
Video Terkait Cara Menyusui Ibu
Menyusui Nifas

Variabel independent

Variabel dependent

Hubungan antar variabel


Tabel 3.1
Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

Defenisi Kriteria Skala


No Variabel Alat
operasional objektif Ukur
Edukasi dan Menyampaikan Ya : Jika ibu Video yang Nominal
1. informasi informasi tentang nifas berisi edukasi
cara cara menyusui diberikan dan
menyusui yang benar pada video dan informasi
yang benar ibu nifas melalui ditonton tentang cara
menggunak media video yang menyusui
an Media berdurasi ±10 Tidak : Jika yang benar.
video menit pada 6 jam ibu nifas
post partum tidak
sesuai jadwal diberikan
kunjungan nifas. video
Keterampilan Keterampilan 0 : Jika Lembar Skala
2. menyusui ibu ibu dalam tidak ceklist nominal
nifas menyusui dilakukan
bayinya
berdasarkan 1 : Jika
lembar ceklist dilakukan
tapi tidak
sempurna

2 : Jika
dilakukan
dengan
baik dan
sempurna
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara
untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Hipotesis dalam penelitian adalah :
1. Hipotesis Nol (Ho) tidak ada pengaruh video
tentang cara menyusui yang benar terhadap
keterampilan menyusui ibu nifas primipara
2. Hipotesis Alternatif (Ha) ada pengaruh video
cara menyusui yang benar terhadap
keterampilan menyusui ibu nifas primipara
Metode Penelitian

Jenis penelitian

Jenis penelitian ini yaitu


penelitian dengan
menggunakan pendekatan quasi
experimental. dalam penelitian
ini menggunakan data primer
yaitu mengambil data sebelum
dan sesudah intervensi. Desain
penelitian ini pre and posttest
experimental with control group
design
Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan di RSKD Ibu Dan Anak Pertiwi Makassar

2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini di mulai pada tanggal 17 Mei 2023 s.d 14 Juni 2023
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu nifas berada di RSKD Ibu
Dan Anak Pertiwi Makassar

2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling
dengan kriteria inklusi dan ekslusi.

Kriteria Inklusi :

a. Ibu nifas primipara yang bersalin pervaginam di RSKD Ibu Dan Anak Pertiwi
Makassar pada saat penelitian berlangsung dan tidak memiliki komplikasi.
b. Ibu nifas yang terdaftar di rekam medik RSKD Ibu Dan Anak Pertiwi
Makassar
c. Ibu nifas yang tanpa gangguan mental
d. Ibu nifas yang dapat berkomunikasi dengan baik
e. Ibu nifas yang bisa membaca
f. Ibu nifas yang memiliki dan bisa menggunakan smartphone .
Kriteria ekslusi :

a. Ibu nifas yang mengalami gangguan penglihatan


b. Ibu nifas yang menderita penyakit kronis pada bagian mata berupa
uveitis yang mana jika menggunakan smartphone dapat
memperparah penyakit yang diderita subjek penelitian
c. Ibu nifas yang memiliki gangguan pendengaran
d. Tidak bersedia menjadi responden.

Kriteria Drop Out (DO) :

e. Ibu pindah ke tempat lain


f. Ibu yang membatalkan diri untuk menjadi responden
Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini


menggunakan data langsung diperoleh oleh
objek penelitian (data primer) lalu
melakukan observasi keterampilan cara
menyusui yang benar dengan menggunakan
lembar ceklist

Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan Data : Editing, Coding, dan Entry Data


2. Analisis Data : Univariat dan Bivariat
Alur Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.1 Gambaran karakteristik responden pada kelompok


intervensi dan kontrol
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa karakteristik umur responden ibu nifas yaitu kelompok
intervensi umur <20 tahun sebanyak 1 ibu nifas (6,6%), umur ibu >20-35 tahun sebanyak 15 ibu
nifas (93,33%), sedangkan kelompok kontrol umur <20 tahun sebanyak 0 ibu nifas (0%), umur ibu
>20-35 tahun sebanyak 16 ibu nifas (100%).

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa karakteristik pendidikan ibu nifas yaitu kelompok
intervensi pendidikan dasar ibu sebanyak 1 ibu nifas (6,67%), Pendidikan lanjut sebanyak 15 ibu
nifas (93,33%), sedangkan kelompok kontrol pendidikan dasar ibu sebanyak 1 ibu nifas (12,5%),
Pendidikan lanjut sebanyak 14 ibu nifas (87,5%).

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa karakteristik pekerjaan ibu nifas yaitu kelompok
intervensi pekerjaan IRT sebanyak 15 ibu nifas (93,75%), pekerjaan PNS/swasta sebanyak 1 ibu
nifas (6,25%), Sedangkan kelompok kontrol pekerjaan IRT sebanyak 15 ibu nifas (93,75%), pekerjaan
PNS/swasta sebanyak 1 ibu nifas (6,25%).
Tabel 5.2 Analisis perbedaan keterampilan menyusui ibu nifas pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol

Dari tabel 5.2 diatas dapat diketahui bahwa keterampilan menyusui ibu nifas
intervensi pre test dengan responden 16 ibu nifas, mean (nilai rata-rata) sedangkan SD
(nilai standar deviasi), nilai mean pre test sebanyak 1,19, nilai SD 0,40 sedangkan post
test dengan responden 16 ibu nifas, nilai mean (nilai rata-rata) post test sebanyak 1,44
sedangkan nilai SD (standar deviasi) 0,51. Jadi nilai p > 0,05.
Keterampilan menyusui ibu nifas kontrol pre test dengan responden 16 ibu nifas,
mean (nilai rata-rata) sedangkan SD (nilai standar deviasi), nilai mean pre test
sebanyak 1,12, nilai SD 0,34 sedangkan post test dengan responden 16 ibu nifas, nilai
mean (nilai rata-rata) post test sebanyak 1,44 sedangkan nilai SD (standar deviasi)
0,51. Jadi nilai p > 0,05.
Hasil analisis uji Chi-Square hubungan antara keterampilan menyusui ibu nifas
dengan intervensi dan kontrol, sehingga menunjukkan bahwa nilai signifikasi p <
dari 0,05. Maka, dapat diambil kesimpulan bahwa secara uji statistik ada hubungan
antara yang diberi Pre test dan Post test .
PEMBAHASAN

Hasil analisis uji Chi-Square didapatkan bahwa nilai signifikasi yaitu nilai p
sebesar 0,50 sehingga nilai p > dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa secara uji statistik
tidak ada hubungan antara yang diberi Pre test dan Post test berdasarkan umur.

Hasil analisis uji Chi-Square didapatkan bahwa nilai signifikasi yaitu nilai p
sebesar 0,75 sehingga nilai p > dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa secara uji statistik
tidak ada hubungan antara yang diberi Pre test dan Post test berdasarkan pekerjaan

Hasil analisis uji Chi-Square didapatkan bahwa nilai


signifikasi yaitu nilai p sebesar 0,75 sehingga nilai p > dari 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa secara uji statistik tidak ada hubungan antara
yang diberi Pre test dan Post test berdasarkan pekerjaan
Hasil analisis uji Chi-Square hubungan antara keterampilan menyusui
ibu nifas dengan intervensi dan kontrol, sehingga menunjukkan bahwa nilai
signifikasi p < dari 0,05. Maka, dapat diambil kesimpulan bahwa secara uji statistik
ada hubungan antara yang diberi Pre test dan Post test.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang ditarik oleh peneliti, tentang “Efektifitas Video
Edukasi Tentang Cara Menyusui Yang Benar Terhadap Keterampilan
Menyusui Ibu Nifas diantaranya yaitu :

1. Untuk menilai keterampilan ibu nifas sebelum melihat video edukasi cara menyusui yang
benar. Dari penelitian yang didapatkan bahwa keterampilan menyusui ibu nifas kontrol pre
test sebanyak 1,12 ± 0,34 sedangkan post test sebanyak 1.44 ± 0.51 nilai p sebanyak <0,05. Maka,
dapat diambil kesimpulan bahwa secara uji statistik ada hubungan antara ibu nifas kontrol Pre
test dan Post test.

2. Untuk menilai keterampilan ibu nifas setelah melihat video edukasi cara menyusui yang
benar. Dari penelitian yang didapatkan bahwa keterampilan menyusui ibu nifas intervensi pre
test sebanyak 1,19 ± 0,40 sedangkan post test sebanyak 1.44 ± 0.51 nilai p sebanyak <0,05. Maka,
dapat diambil kesimpulan bahwa secara uji statistik ada hubungan antara ibu nifas intervensi
Pre test dan Post test.
Untuk menilai pengaruh sebelum dan setelah melihat video edukasi cara menyusui yang benar
terhadap keterampilan ibu nifas. Dari hasil analisis uji Chi-Square hubungan antara
keterampilan menyusui ibu nifas dengan intervensi (nonton video) dan kontrol (tidak nonton
video), sehingga menunjukkan bahwa nilai signifikasi p < dari 0,05. Maka, dapat diambil
kesimpulan bahwa secara uji statistik ada hubungan antara yang diberi Pre test dan Post test.

SARAN

Diharapkan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan agar mampu memberikan


penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terkhusus kepada ibu nifas tentang
cara menyusui yang benar untuk mengurangi permasalahan ibu selama proses
nifas dan menyusui
TERIMAKASIH

You might also like