You are on page 1of 33

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

SKALA NOMONAL
SKALA ORDINAL
SKALA INTERVAL
SKALA RASIO

•Mata kuliah statistik pertemuan 2


Tidak langsung
Pengamatan

Langsung

Tidak sistematis
Wawancara
Sistematis
Teknik Pengumpulan Data
Tertutup

Angket? Terbuka
/kuesioner
Tercetak

Dokumentasi Tergambar
Terekam
Teknik Pengumpulan Data KUANTITATIF
Experimental Research Penelitian dimana peneliti memanipulasi
mengkondisikan peserta penelitian sedangkan peserta lain tidak,
kemudian membandingkan respon dari kelompok untuk melihat
perbedaannya.
Survey Research (kuesioner/ interview)
Penelitian dimana peneliti secara sistematis menanyakan kepada
Beberapa orang pertanyaan yang sama dan kemudian
mendokumentasikan jawaban mereka.
Nonreactive Research Metode penelitian dimana orang yang
diteliti tidak menyadarinya. Dapat dibagi menjadi:
1.Content Analysis: penelitian dimana isi dari media komunikasi
dicatat dan dianalisa.
2.Existing Statistic Research: penelitian yang meneliti kembali
dan dianalisa secara statistik selanjutnya data kuantitatif tsb
disatukan oleh data pemerintah atau organisasi.
Data dan Pengolahan Data

Galtung (1967), menyebut tiga bentuk data penting, yaitu:


1.Unit Analisis
2.Variabel
3.Nilai

Dalam ilmu sosial, pertama-tama dan yang paling penting adalah


Unit analisis atau unsur analisis. Umumnya ilmu ini unit analisisnya
Adalah seorang aktor sosial (social actor), prototipenya: manusia.
UNIT ANALISIS

Di dalam sosiologi dikenal ada 4 unit analisis:


1.Suatu individu: seorang individu yang berdiri sendiri
2.Suatu kelompok (group): suatu sistem dengan interaksi
hubungan yang kuat. Segenap individu berhubungan
secara langsung satu sama lain.
3.Suatu sistem: himpunan unit-unit tetapi dengan interaksi
yang lemah. Segenap unit berhubungan tetapi tidak perlu
secara langsung satu sama lain.
4.Suatu kategori: sebuah himpunan dari unit tanpa struktur.
Misalnya: kategori berdasarkan umur, pendapatan,
jenis kelamin, dll.
VARIABEL
Variabel adalah konsep yang mempunyai lebih dari satu nilai
Yang bergerak secara kontinum (usia, kepadatan penduduk,
Tinggi badan, pendapatan.

Variabel juga mempunyai arti luas, sejumlah individu obyek,


Kelompok, kejadian dsb. Digolongkan menurut ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.Menurut derajatnya
2.Menurut perbedaan kategori (warna kulit, asal-usul, jenis
kelamin, tempat tinggal, dsb.

Variabel diberi definisi operasional (bagaimana variabel itu diukur


Dalam kegiatan penelitian tertentu.
Variabel intelegensia : tes IQ (operasional) instrumen penelitian
VARIABEL
TEORI

Konsep Abstrak Konsep

Sub Konsep Sub Konsep

Variabel

Definisi Operasional

Instrumen Penelitian
NILAI
Variabel: penuntun yang memberi dasar untuk memberi penilaian
Terhadap suatu unit analisis.

Data uang didapat harus “OBYEKTIF”. Responden memberikan


Jawaban sesuai dengan kenyataan yang dialami.
Nilai adalah benar-benar nilai (value) bukan penilaian (evaluation).

Galtung (1967) evaluation : an act, observable in principle, and


Consist, in the allocation of objects or stimuli of any kind to an
Element in a reference set with at least three elements,
Corresponding to ‘good’, ‘neutral’, and ‘bad’.
NILAI

Peneliti secara arbiter memberi simbol-simbol yang diwujudkan


Angka. Proses pemberian angka adalah proses mengkuantifikasi
Gejala yang bersifat kualitatif.

--- amat sangat tidak bahagia


-- sangat tidak bahagia
- tidak/ kurag bahagia
0 biasa saja
+ cukup bahagia
++ sangat bahagia
+++ amat sangat bahagia

-3 -2 -1 0 +1 +2 +3
NILAI

Nilai adalah angka yang kita peroleh berdasarkan pada informasi


Yang tidak merupakan respon terhadap rangsangan psikologis.

Nilai (value) >< Penilaian (arbitrary)


Pendapatan (Rp. 500.000/ bulan) >< Kepuasan (cukup puas) +1
Pengukuran

Secara umum ada 4 tingkatan pengukuran:


1.Nominal
2.Ordinal
3.Interval
4.Rasio
Pengukuran Nominal

Pengukuran nominal tidak mengahasilkan data kuantitatif


Tetapi data kualitatif.

Pengukuran nominal menghasilkan kategori-kategori yang


Sifatnya tidak berjenjang.
Misalnya: Jenis pekerjaan, sikap seseorang (tipe sikap)

Pengukuran nominal bukan untuk mengukur variabel yang


Bersifat kontinum tapi variabel kategorik.
Hasilnya : jumlah atau frekuensi data.
Pengukuran Ordinal

Adalah cara untuk mengkuantifikasi suatu gejala dengan


Memberikan jenjang terhadap gejala yang diukur.
Penjenjangannya dilakukan dengan menyusun suatu skala.
Beberapa macam skala ordinal:
1.Likert scale
2.Thurstone scalling
3.Borgardus scale
4.Semantic differential
5.Guttman scale

Mengukur intensitas suatu gejala, tetapi masing-masing


Mempunyai point yang berbeda-beda.
Pengukuran Ordinal
Ciri skala ordinal:
1.Jarak antara satu poin dengan lainnya tidak sama.
Karena jarak masing-masing poin hanya buatan peneliti
maka jaraknya tidak dapat persis sama.

-2 -1 0 +1 +2

-1.5 -1 -0.5

2.Tidak mempunyai titik 0. Sikap netral bukan berarti


Tidak punya sikap, sikap netral oleh peneliti diberi nilai 0

3. Tidak dapat ditambahkan/ dikurangi, dikalikan atau dibagi.


Si`A tidak setuju (-1), Si B netral (0), Si C setuju (+1)
Tidak bisa didimpulkan 0=(-1) +(+1)
Pengukuran Ordinal yang sering digunakan.

Likert Scale
Skala yang digunakan dalam penelitian survey dimana reponden
Mengekspresikan sikap atau respon yang lain dalam level kategori
Ordinal (setuju, tidak setuju) yang dinilai secara bertingkat

Nilai Mahasiswa
Excellent Good Average Fair Poor
5 4 3 2 1
Never Seldom Sometimes Often Always
Pengukuran Ordinal yang sering digunakan.

Thurstone Scalling
Skala dimana peneliti memberikan beberapa grup penilaian dari
beberapa item dan meminta responden untuk memilih
item-item tersebut dalam beberapa kategori secara berurutan

Pendapat mengenai hukuman mati


Statement
1.Hukuman mati kejam dan tidak diperlukan
2.Bila tidak ada hukuman mati, kejahatan akan merajalela
3.Dst.
unfavorable netral favorable

Statement 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total
1. 23 60 12 5 0 0 0 0 0 0 0 100
2. 0 0 0 0 2 12 18 41 19 8 0 100
Pengukuran Ordinal yang sering digunakan.
Borgadus Social Distance Scalling
Skala yang mengukur jarak sosial antara dua atau lebih kelompok
sosial dengan mengukur anggota dalam satu kelompok yang
mengindikasikan batas-batas kenyamana mereka dengan
berbagai tipe interaksi sosial atau yang paling terdekat dengan
kelompok yang lain

Seorang peneliti ingin meneliti bagaimana jarak sosial yang


Dirasakan oleh mahasiswa baru di Petra terhadap exchange
students dari dua negara yang berbeda Nigeria dan Jerman.
Tolong berikan reaksi pertama anda, ya atau tidak, apakah anda
merasa nyaman menerima pertukaran pelajar dari negara….

_______ Sebagai tamu Universitas


_______ Sebagai mahasiswa full time pada Universitas
_______ Mengambil beberapa kelas yang sama dengan anda
_______ Duduk dan belajar bersama untuk ujian
_______ Tinggal berdekatan dengan anda pada dormitori yang sama
_______ Sebagai roomate dengan gender yang sama
_______ Sebagai lawan jenis yang mengajak kencan
Persentase dari mahasiswa Petra yang merasa nyaman
Nigeria Germany
Visitor 100% 100%
Enrolled 98% 100%
Same class 95% 98%
Study together 82% 88%
Same dorm 71% 83%
Roomate 50% 76%
Go on date 42% 64%
Pengukuran Ordinal yang sering digunakan.
Semantic Differential
Skala yang secara tidak langsung mengukur perasaan dan
Pemikiran. Responden mendapat penjelasan tentang topik atau
Obyek dan sebuah daftar dari kata sifat atau kerja dan diminta
Mengindikasikan perasaan mereka dengan menandai satu
Atau beberapa bagian diantara kata sifat atau kata kerja tersebut.

Bagaimanakah perasaan anda tentang perceraian?


Bad __x_ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ Good
Deep ____ _x__ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ Shallow
Weak ____ _x__ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ Strong
Fair ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ __x_ Unfair
Quiet ____ _x__ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ Loud

Bagaimana perasaan anda tentang pernikahan?


Pengukuran Ordinal yang sering digunakan.
Guttman Scaling atau Commulative Scaling
Skala yang digunakan peneliti setelah data dikoleksi untuk
Mengetahui apakah terdapat pattern yang bertingkat diantara
Beberapa respon, seperti responden yang memberikan respon
“level tinggi” juga cenderung memberikan “level rendah”.
Bentuk protes
Petisi Demonstrasi Boikot Menyerang Duduk diam
Guttman N N N N N
Pattern Y N N N N
Y Y N N N
Y Y Y N N
Y Y Y Y N
Y Y Y Y Y

Pattern lain N Y N Y N
Y N Y Y N
Y N Y Y N
N Y Y N N
Y N N Y Y

Dari Guttman Pattern diketahui bahwa bila melakukan protes duduk


diam berarti telah melakukan protes-perotes yang lain.
Pengukuran Interval
Pengukuran interval merupakan upaya mengkuantifikasi gejala
Dengan menerapkan jarak yang teratur antara jenjang yang satu
terhadap jenjang yang lainnya.
Contoh pengukuran interval dalam penelitian sosial adalah
skala Thurstone
Ciri-ciri skala interval:
1.Jarak antara dua poin di dalam skala ukurannya diketahui.
Objek dipetakan ke dalam beberapa kelas dan jarak.
Antara kelas yang satu dengan yang lain begitu tepat sehingga
diketahui jarak antara kelas-kelas (Siegel, 1956)
Contoh: termometer, hasil ujian, tes IQ
2.Tidak mempunyai nol mutlak.
3.Tidak dapat ditambahkan/ dikurangi, dikalikan/ dibagi.
Pengukuran Rasio
Skala rasio merupakan skala yang paling unggul.
Sifat kuantitatifnya jelas, dimaksudkan untuk mengukur gejala
atau variabel kuantitatif seperti: tingkat pendapatan, luas tanah,
Berat badan, tinggi badan, dll.
Ciri-ciri skala rasio:
1.Jarak antara dua point di dalam skala ukurannya diketahui
(ukuran panjang, berat, luas, jumlah)
2.Mempunyai titik nol mutlak. (pendapatan Rp. 0,-)
3.Dapat ditambah/ dikurangi, dibagi/ dikalikan.
Pendapatan A Rp. 500.000,-
B Rp. 250.000,-
C Rp. 250.000,-
Pendapatan A sebesar dua kali lipat pendapatan B
BEKERJA DENGAN DATA
Penelitian SURVEY dengan alat pengumpul data KUESIONER
Kuesioner terdiri dari 4 jenis pengukuran, yaitu:
Nominal, ordinal, interval, rasio

Kuesioner dibagi di 12 mahasiswa semester 6 jurusan DKV


Nominal : cita-cita setelah lulus DKV
Ordinal : Sikap terhadap dosen Metpen A
Interval : ujian Metpen yang oleh dosennya diberi
skala nilai mulai daro 0 – 100
Rasio : besar uang saku mahasiswa per bulan
Pengolahan data nominal
Proses setelah kuesioner diisi adalah:
1.Menyusun klasifikasi
2.Menyusun tabulasi frekuensi
Cita-cita Ijiran Frekuensi
Pegawai IIII 5
Wirausaha IIII II 7
Jumlah 12

3.Menentukan analisis statistik


Karena data nominal, satu- satunya ukuran tendensi sentral
ialah modus, yaitu: klasifikasi yang punya frekuensi tertinggi.
Jika ada variasi dalam distribusi frekuensi maka data dapat
disusun dalam tabel silang. TABEL BIVARIATE
Pengolahan data nominal
Analisis tabel silang dapat memakai bermacam-macam teknik
Antara lain: chi square, tetrachoric, korelasi phi

3. Menentukan analisis statistik

Cita-cita Laki-laki Perempuan Frekuensi


Pegawai 2 3 5
Wirausaha 5 2 7
Jumlah 12
Pengolahan data ordinal
Sikap terhadap dosen Metpen A. Langkah-langkahnya adalah:
1. Menentukan nilai skala
Misalnya skala Likert yang terdiri dari 5 poin, misal
ekstrim negatif +1, ektrim positif +5

Sangat Tidak Netral (3) Setuju (4) Sangat


tidak setuju (2) setuju (5)
setuju (1)
Dosen A
tepat waktu
Dosen A
Jelas
Dosen A tak
pilih kasih
Dosen A
adil
Pengolahan data ordinal
2. Menghitung nilai dari setiap responden
Nomor 1 2 3 4 Jumlah
Responden nilai

1 3 4 3 4 14
2 2 1 2 2 7
3 3 2 2 3 10
4 4 3 4 4 15
5 5 5 4 4 18
Dst

12
Pengolahan data ordinal
3. Menentukan jumlah kategori dan batas-batas setiap
kategori

Umumnya peneliti menggolongkan responden menjadi


berbagai kategori sikap, misalnya menolak, mendukung /
netral

Yang menjadi masalah: nilai relatif berapa yang termasuk


masing-masing kategori?
Rumus yang mendukung interval kelas data ordinal:

Interval kelas = Range__ + 1


Jumlah kelas
Pengolahan data ordinal

Interval kelas = Range__ + 1


Jumlah kelas

Range = Nilai tertinggi – nilai terendah


Range = 18 -7
= 11
Jumlah kelas = 3

Interval kelas = (18-7)_ + 1


3
Maka :
Kategori menolak nil
Pengolahan data ordinal
4. Menyusun tabulasi frekuansi

Setelah memperoleh interval kelas maka menghitung


berapa banyak responden dalam kategori tertentu.
Tidak menjadi persoalan bila kategori mengandung
nilai pecahan.
10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 dst.

Kategori Ijiran Frekuensi


Menolak (7-10.66) III 3
Netral (10.67-14.33) IIII 4
Menerima (14.34-18) IIIII 5
Jumlah 12
Pengolahan data ordinal
5. Menentukan analisis statistik
pengukuran sentral menggunakan MEDIAN dan MODUS

Menghubungkan data ordinal dengan data ordinal lain


dapat
menggunakan teknik korelasi jenjang yaitu:
Spearman dan Kendall

Menghubungkan data ordinal dengan data nominal dapat


menggunakan korelasi poin biseral.
Pengolahan data Interval dan Rasio
Contoh:
Data Interval: suhu di berbagai daerah, nilai ujian
Data Rasio: curah hujan, banyaknya produksi beras

Melihat hubungan variabel yang mempunyai gejala interval


Dan rasio, dapat menggunakan teknik korelasi produk moment.

You might also like