You are on page 1of 54

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

DALAM MENGHADAPI ANCAMAN


DISINTEGRASI BANGSA
M E N G E N A L A PA
ITU DISINTEGRASI

Menurut Soerjono Soekanto dalam Buku


Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial
(1983), Disintegrasi proses pudarnya nilai-nilai
dan norma-norma di dalam masyarakat akibat
terjadinya perubahan dalam lembaga
masyarakat.

Sederhananya, Disintegrasi adalah keadaan


tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah;
dsb.
PKI Madiun Darul Islam/
Tahun 1948 Gerakan 30 September
Tentara Islam Indonesia
Madiun Affair

P E R G O L A K A N D I D A L A M N E G E R I TA H U N
1948-1965

BERDASARKAN PERBEDAAN IDEOLOGI


P E M B E R O N TA K A N P E RTA M A D I
MASA REVOLUSI FISIK-
PA R T A I K O M U N I S I N D O N E S I A D I
M A D I U N TA H U N 1 9 4 8
L AT A R B E L A K A N G
• Sejak merdeka sampai awal tahun 1948, PKI
masih bersikap mendukung pemerintah, yang
pada saat itu pimpinan pemerintah seperti
Soekarno masih condong kepada kaum kiri.
• Kemudian kabinet Amir Sjarifuddin jatuh pada
Januari 1948.
• Kemudian, Kabinet Amir digantikan oleh
Kabinet Mohammad Hatta.
• Merasa kecewa, Amir dan antek-anteknya
mendirikan FDR (Front Demokrasi Rakyat) Foto: Mohammad Hatta
pada awal tahun 1948.
• Amir kemudian kecewa untuk kedua kalinya
ketika Hatta meneruskan program Reorganisasi
dan Rasionalisasi (Re-ra).
Foto: Amir Sjarifuddin
D ATA N G N YA
P E M E R A N U TA M A :
MUSO
• Muso kembali ke Indonesia dari Uni
Soviet pada 10 Agustus 1948.
• Muso mengajukan konsep “Politik Jalan
Baru”.
• Muso mengajak Amir Sjarifuddin dan
FDR untuk bangkit bersama PKI.
• Atas inisiatif Muso, digelarlah rapat di
Yogyakarta.
• Hasil rapat ini, golongan kiri dibawah
Foto: Muso (Pemimpin Pemberontakan PKI Madiun pimpinan Muso berencana menguasai
daerah-daerah strategis di Jawa Tengah
dan Jawa Timur, yaitu Solo dan Madiun.
J A L A N N YA
P E M B E R O N TA K A N
• Pada 13–16 September 1948, kekacauan yang
diakibatkan oleh provokasi PKI ini mencapai
puncaknya.
• Diawali dengan terjadinya bentrokan antara TNI dan
sekelompok orang bersenjata di Solo.
Ilustrasi Peristiwa Madiun Affair. Sumber: Tirto.id
• Pada 19 September 1948, FDR/PKI di bawah pimpinan
Musso dan Amir Syarifuddin mengumumkan
berdirinya Negara Republik Soviet Indonesia.
• Kota Madiun dijadikan sebagai ibu kota pemerintahan
Negara Republik Soviet Indonesia.
• Dalam waktu singkat, PKI berhasil menguasai
beberapa kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah, seperti
Sarangan, Ngawi, Ponorogo, Rembang, dan Purwodadi.
Gambar bendera PKI Madiun. Sumber: Historia.id
A K H I R P E M B E R O N TA K A N

• Pada 15 September 1948, untuk mengatasi berbagai gejolak


akibat agitasi PKI dan FDR, pemerintah mengangkat Kolonel
Gatot Subroto menjadi Gubernur Militer Daerah Solo.
• 19 September 1948 melalui radio, Presiden Soekarno
memberikan pilihan kepada masyarakat yang daerahnya
dikuasai oleh PKI Muso untuk ikut Muso atau Soekarno-Hatta.
• Pilihan ikut Soekarno menjadi yang paling banyak dipilih.
• Operasi penumpasan diserahkan kepada Kolonel A.H Nasution.
• Pemerintah mengerahkan militer dari Divisi Siliwangi di Jawa
Barat
• Dari arah timur Madiun, Gubernur Militer Jawa Timur, Kolonel
Sungkono, mengerahkan sejumlah batalion untuk menyerbu.
• Dari arah barat Madiun, Gubernur Militer Jawa Tengah,
Kolonel Gatot Subroto, memimpin penyerbuan.
Gatot Subroto Sumber: Republika.com
NASIB MUSO DAN
AMIR

• Dengan bantuan rakyat, pada 30


September 1948, Kota Madiun
berhasil dikuasai oleh Tentara.
• Pada tanggal 31 Oktober, Muso
ditembak mati saat lari tidak jauh
dari Ponorogo.
• Amir Sjarifuddin dan tokoh-tokoh
kiri lainnya juga ditangkap dan
kemudian dijatuhi hukuman mati.

Foto penangkapan tokoh-tokoh pemberontakan PKI Madiun


PEMBERONTAKAN DARUL ISLAM/
TENTARA ISLAM INDONESIA (DI/ TII)
P E TA P E M B E R O N TA K A N D I / T I I

1. Jawa Barat
2. Jawa Tengah
3. Kalimantan Selatan
4. Aceh
5. Sulawesi Selatan
D I / T I I J A WA B A R AT
• Diprakarsai oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo dengan mendirikan Negara Islam
Indonesia (NII)
• NII lahir pada 7 Agustus 1949 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
• Berdirinya NII diakibatkan kekecewaan Hizbullah dan Sabilillah yang dipimpin oleh
Kartosuwiryo terhadap hasil perjanjian Renville.
• Perjanjian Renville mengakibatkan Indonesia tidak memiliki hak terhadap Jawa Barat dan
mengharuskan Tentara Indonesia di Jawa Barat harus hijrah ke Jawa Tengah.
• Kartosuwiryo bersama 400.000 pengikutnya tidak mau hijrah dan tetap tinggal di Jawa
Barat.
• Kartosuwiryo mengatakan bahwa tidak seharusnya Jawa Barat dilepaskan kepada Belanda.
• Selain itu, tujuan didirikannya NII merupakan upaya Kartosuwiryo dalam mengisi ruang
kosong interregnum pemerintahan dengan konsep Negara Islam.
Salah satu Mata uang Negara Islam Indonesia.
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

Naskah Proklamasi Negara Islam


Indonesia
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
PENANGANAN
P E M B E R O N TA K A N D I / T I I
J AWA B A R AT

• Pemerintah berupaya menyelesaikan dengan cara


damai yakni dengan membentuk komite yang
dipimpin Natsir selaku Ketua Masyumi dan ketua
Kabinet pada saat itu. Namun upaya tersebut tidak
berhasil.
• Kemudian Pemerintah melakukan operasi militer
yang disebut operasi Bharatayuda.
• Akhirnya pada 4 Juni 1962, S.M. Kartosuwiryo
berhasil ditangkap di Gunung Geber oleh Batalion
328 dari Divisi Siliwangi.
• Kemudian, Kartosuwiryo di eksekusi mati di
Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 5 September
1962
D I / T I I J A WA
TENGAH
• Dipimpin oleh seseorang bernama
Amir Fatah bersama Mahfudz
Abdurachman.
• Amir Fatah merupakan komandan
Hizbullah dan memproklamirkan
bergabung dengan DI/TII di Tegal.
• Pemberontakan di Jawa Tengah
semakin parah ketika Batalion 624 di
Divisi IV membelot dan mengikuti
Amir Fatah pada tahun 1951.

Foto: Amir Fatah. Sumber: Historia.id


P E N A N G A N A N D I / T I I J A WA T E N G A H

• Pemerintah RIS membentuk Banteng Raiders.


• Operasi yang dilakukan oleh Banteng Raiders
bernama Operasi Gerakan Banteng Negara
(OGBN)
• Dipimpin oleh Letkol Sarbini kemudian
diganti oleh Letkol M. Bachrun, berikutnya
diganti oleh Letkol Ahmad Yani.
• Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah berakhir
pada 1954. Untuk atasi pembelotan Batalyon
624, pemerintah melancarkan Operasi
Merdeka timur yang dipimpin Letkol Bendera Negara Islam Indonesia (NII).
Soeharto. Sumber: wikimedia.org
D I / T I I K A L I M A N TA N
S E L AT A N
• Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin Ibnu
Hajar, dan terjadi pada 1950.
• Alasan pemberontakan ini adalah ketidakpuasan Ibnu terhadap
reorganisasi TNI yakni ALRIS Divisi IV yang merupakan
kelompok dirinya bertugas.
• Baginya, reorganisasi ini membuat beberapa anggota ALRIS
Divisi IV diberhentikan karena tidak memenuhi syarat termasuk
Ibnu. Ibnu pun kecewa dan membentuk Kesatuan Rakyat yang
Tertindas (KRYT). Penyerangan pertamanya ke kesatuan
tentara di Kalimantan Selatan pada Maret 1950.
• Untuk mengatasinya, pemerintah menerima Ibnu kembali ke
dalam APRIS. Namun setelah diberi persenjataan lengkap, Ibnu
justru melarikan diri dan melanjutkan pemberontakannya.
• Ia kemudian dijatuhi hukuman mati dan meninggal dunia pada
22 Maret 1965.
DI/TII ACEH
• Dipimpin oleh seseorang bernama Daud
Beureuh.
• Penurunan status Aceh dari daerah istimewa
menjadi karesidenan di bawah Sumatra Utara
oleh pemerintah Indonesia.
• Guna menghimpun dukungan rakyat, Daud
mengobarkan sentimen agama (Islam) dan
kedaerahan.
• Pada 21 September 1953, Daud Beureuh
mengeluarkan maklumat bahwa Aceh
merupakan bagian dari NII di bawah
Kartosuwirjo.
• Dilaksanakan gerakan secara serentak untuk
menguasai kota-kota di Aceh dan melakukan
propaganda kepada rakyat Aceh untuk tidak
mendukung pemerintahan Republik Indonesia.
PENANGANAN DI/TII ACEH

• Pemerintah berupaya mengatasi dengan militer dan diplomasi.


• Militer yakni Operasi 17 Agustus dan Operasi Merdeka.
• Diplomasi yakni dengan mengirim utusan ke Aceh dan berdiskusi dengan Daud.
• Pemerintah pun akhirnya memberi hak otonomi kepada Aceh sebagai Daerah Istimewa
Aceh dan menerapkan syariat Islam.
• Pemberontakan DI/TII di Aceh dapat diselesaikan secara musyawarah pada 1962.
• Secara bertahap, Gerakan DI/TII di Aceh akhirnya dapat diselesaikan dan situasi
keamanan di Aceh pulih kembali.
D I / T I I S U L AW E S I
S E L AT A N

• Berlangsung dari tahun 1950 hingga 1965.


• Dipimpin oleh Kahar Muzakkar, pemimpin Komando
Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS).
• Pemberontakan ini muncul usai perbedaan cara
pandang pemerintah dengan Kahar muzakkar yang
berkaitan dengan reorganisasi APRIS/TNI.
• Kahar Muzakkar pun menyarankan seluruh
anggotanya mendaftar ke Angkatan Perang Republik
Indonesia Serikat (APRIS). Namun banyak yang
ditolak karena tidak memenuhi syarat. Kahar pun
kecewa dan mulai memberontak.
PENANGANAN DAN AKHIR DI/TII
S U L A W E S I S E L AT A N
• Jalannya pemberontakan DI/TII yang berlangsung di Sulawesi Selatan ini juga
bertahan cukup lama.
• Hal itu disebabkan medan yang sulit dan jauh dari pusat pemerintahan.
• Aksi pertama pada 1950 hingga 1952. Aksi kedua yakni 1953 hingga 1965. TNI
membentuk Operasi Baratayudha untuk mengatasi ini pemberontakan ini.
• Pemberontakan baru berakhir setelah Kahar Muzakkar tewas tertembak dalam operasi
militer yang dilancarkan Tentara Indonesia pada 3 Februari 1965.
A D A YA N G TA H U S I A PA K A H T O K O H I N I ?
GERAKAN 30 SEPTEMBER

Sebuah peristiwa berlatar belakang kudeta yang


terjadi selama satu malam pada tanggal 30
September hingga 1 Oktober 1965.
FA K T O R - FA K T O R G 3 0 S

• Faktor Ganyang Malaysia


• Faktor isu Soekarno sakit-sakitan
• Faktor ketidaksenangan Amerika
• Faktor ekonomi
L AT A R B E L A K A N G

• PKI menganggap revolusi 1945


telah gagal dan belum selesai.
Revolusi hanya akan berhasil
apabila dilakukan oleh
kelompok komunis.

• Dalam pemilihan umum


pertama 1955, PKI berhasil
muncul sebagai salah satu
partai pemenang Pemilu 1955.
• Konsep Nasakom memberikan
kekuatan kepada PKI untuk
memengaruhi pemerintahan.
• Pada 27 Agustus 1964,
dibentuk Kabinet Dwikora yang
memasukkan beberapa tokoh
PKI sebagai menteri dan
pejabat negara lainnya.

Pembacaan dekrit Presiden 5 Juli 1959.


• PKI selalu menganggap TNI-
AD sebagai musuh utama dan
tembok penghalang.
• Paham komunis sangat
berlawanan dengan paham
nasionalisme yang dimiliki
TNI-AD.
• Guna melawan TNI-AD, PKI
menggunakan isu Dewan
Jenderal dan isu Dokumen
Gilchrist.
KRONIK G30S

• PKI melancarkan aksi kudetanya pada 1 Oktober 1965


dini hari di bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung.

Sumber: Wikimedia.org
• Sasarannya menculik perwira-perwira AD yang
dianggap sebagai penghalang bagi PKI dalam mencapai
tujuannya.

Letkol Untung Syamsuri


(Ketua Cakrabirawa)
KRONIK G30S
• Perwira-perwira AD yang diculik,
kemudian dibawa ke daerah Lubang
Buaya hingga akhirnya tewas dan
dikubur dalam sebuah sumur.

• G30S/PKI tidak hanya terjadi di


Jakarta, tetapi juga di Yogyakarta.
Lubang Buaya Peristiwa ini menewaskan perwira
menengah AD Komandan Korem 072,
Kolonel Katamso dan Kepala Staf
Korem 072, Letnan Kolonel Sugiono.
P E N U M PA S A N G 3 0 S
• Operasi penumpasan G30S dilakukan dengan
cepat di bawah pimpinan Panglima Kostrad,
Mayor Jenderal Soeharto.
• Pada hari yang sama, 1 Oktober 1965, Mayor
Jenderal Soeharto memimpin Resimen Para
Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan Soeharto
Batalion 328/Kujang/Siliwangi dalam operasi
penumpasan G30S 1965.
• Pada 9 Oktober 1965, Kolonel Latief, salah
satu tokoh G30S/PKI 1965, berhasil
ditangkap di Jakarta.
• Pada 11 Oktober 1965, Letnan Kolonel
Untung pun berhasil ditangkap di daerah
Tegal, Jawa Tengah.

Sarwo Edhi Wibowo


AKHIR G30S

• Peristiwa Gerakan 30 September 1965


membuat kekuasaan Presiden Sukarno
luntur.
• Pada 23 Februari 1967, Presiden
Sukarno sebagai Panglima tertinggi
Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia menyerahkan kekuasaan
pemerintahan kepada Jenderal Soeharto,
pemegang Ketetapan MPRS No. IX/
MPRS/1966.
KORBAN G30S
S I A PA D A L A N G G 3 0 S ?
Ada 8 teori siapa dalang G30S ini:
1. Teori Inggris dalam buku Britain’s Secret Propaganda War 1948-1977
2. Teori PKI (Teori yang dipakai pemerintah Indonesia sampai saat ini)
3. Teori Tiongkok dalam buku Revolusi, Diplomasi, Diaspora karya Taomo Zhou
4. Teori Angkatan Darat oleh Ben Anderson dalam A Preliminary Analysis of The October 1,
1965 Coup in Indonesia
5. Teori Soekarno dalam buku Anatomy of The Jakarta Coup, Sukarno File,
dan Pembantaian yang Ditutup-tutupi
6. Teori Badan Intelijen Amerika Serikat/CIA dalam buku Peran CIA dalam Penggulingan
Sukarno, Di Balik Keterlibatan CIA, dan Bung Karno Menggugat!
7. Teori Soeharto dalam buku Pledoi Kol. A. Latief, Kesaksianku Tentang G30S,
dan Bermuka Dua
8. Teori Chaos (Tidak ada dalangnya/Teori yang dikemukakan Soekarno)
Pemberontakan Pemberontakan Andi Azis
Angkatan Perang Ratu Pemberontakan Rakyat Maluku
Adil (APRA Selatan (RMS)

P E R G O L A K A N D I D A L A M N E G E R I TA H U N
1948-1965

BERDASARKAN PERBEDAAN KEPENTINGAN


P E M B E R O N TA K A N A N G K ATA N P E R A N G R AT U
ADIL
L AT A R B E L A K A N G

• Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)


dipimpin oleh Raymond Westerling. Sebagian besar
anggota APRA adalah prajurit KNIL dan KL.

• Pemberontakan APRA didalangi oleh golongan


kolonialis Belanda yang ingin mengamankan
kepentingan ekonominya.

• Pemberontakan atau gerakan APRA diberi nama


Ratu Adil karena ingin mendapatkan simpati dan
dukungan dari rakyat.
J A L A N N YA P E M B E R O N T A K A N

• Pada 23 Januari 1950, Westerling


menggerakkan pasukan APRA berkekuatan
lebih dari 500 orang untuk menyerang Kota
Bandung.

• Pasukan APRA berhasil menduduki Markas


Staf Divisi Siliwangi.

• Selain di Bandung, APRA merencanakan


gerakan di Jakarta. Menurut rencana,
gerakan APRA di Jakarta yang dibantu oleh Sultan Hamid II
Sultan Hamid II ini akan dilaksanakan pada
24 Januari 1950.
Pasukan APRA di Bandung
A K H I R P E M B E R O N TA K A N

• Dilakukan operasi militer untuk menumpas gerakan


APRA yang dilakukan oleh APRIS.
• Operasi militer ini mendapat dukungan penduduk
Bandung sehingga dengan cepat mampu mengusir
APRA di Bandung.
• Selanjutnya, operasi militer pun dilakukan di Jakarta
dan berhasil menangkap Sultan Hamid II pada 4 April
1950.
• Kapten Raymond Westerling berhasil melarikan diri
dengan menggunakan pesawat Catalina ke luar negeri
pada 22 Februari 1950
P E M B E R O N TA K A N A N D I A Z I S
L AT A R B E L A K A N G

• Penolakan Andi Azis terhadap


masuknya pasukan APRIS/TNI ke
wilayah Sulawesi Selatan.

• Mempertahankan keutuhan Negara


Indonesia Timur (NIT).

Pemberontakan Andi Azis sebenarnya tidak mendapat


dukungan rakyat Sulawesi. Sebagian besar rakyat Sulawesi
• Pasukan Andi Azis menamakan diri menyatakan keinginannya untuk kembali ke NKRI.
“Pasukan Bebas”.
J A L A N N YA
P E M B E R O N TA K A N
• Pada 5 April pukul 05.00 pagi, Andi
Azis beserta pasukannya yang
dibantu oleh Koninklijk Leger
(Tentara Kerajaan atau Tentara
Belanda) dan KNIL menyerang
markas APRIS di Makassar.
• Mereka berhasil menguasai markas
APRIS dan juga Kota Makassar.
• Beberapa perwira ditawan, termasuk
Letnan Kolonel A. J. Mokoginta dan
beberapa prajurit APRIS/TNI
menjadi korban. Iring-iringan mobil yang membawa
jenazah prajurit-prajurit APRIS gugur
dalam penumpasan pemberontakan Andi
Azis
U PAYA P E N U M PA S A N

• Pada 8 April 1950, pemerintah pusat RIS, kemudian mengeluarkan ultimatum.


• Isinya menginstruksikan Andi Azis agar dalam waktu 2×24 jam untuk datang
melaporkan diri ke Jakarta guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
• Andi Azis berangkat ke Jakarta pada 15 April setelah didesak oleh Presiden NIT,
Sukawati. Ia terlambat sampai di Jakarta.
• Ia ditangkap, diadili sebagai pemberontak dan dijatuhi hukuman penjara 15 tahun.
• Dalam menangkap Andi Azis, dikirimlah pasukan TNI pimpinan Mayor H. V. Worang,
yang disusul dengan pasukan TNI pimpinan Kolonel A. E. Kawilarang untuk
menumpas antek-antek Andi Azis.
P E M B E R O N TA K A N R A K YAT M A L U K U
S E L ATA N ( R M S )
L AT A R B E L A K A N G • Pemberontakan Republik Maluku
Selatan (RMS) dipimpin oleh Dr.
Christian Robert Steven Soumokil,
mantan Jaksa Agung NIT.

• Pemberontakan ini berupa gerakan


separatis yang menolak integrasi
dan ingin membentuk negara
sendiri yang lepas, baik dari
Negara Indonesia Timur (NIT)
maupun NKRI.
Soumokil merupakan mantan Jaksa Agung
Negara Indonesia Timur.
J A L A N N YA
P E M B E R O N TA K A N

• Pada 25 April 1950, Soumokil


memproklamasikan berdirinya RMS
dan menetapkan Ambon sebagai Ibu
Kota RMS.
• Rakyat yang mendukung Republik
Indonesia ditangkap dan
dipenjarakan.
U P A YA P E N U M P A S A N

• Pada 14 Juli 1950, Gerakan Operasi Militer (GOM)


III yang dipimpin Kolonel A. E. Kawilarang
dilaksanakan untuk menumpas RMS.
• Salah seorang prajurit TNI, Letnan Kolonel Slamet
Riyadi, tewas dalam perjuangan merebut Benteng
Nieuw Victoria.
• Pada 28 September 1950, pasukan APRIS berhasil
menguasai kembali Kota Ambon dan situasi kembali
kondusif.
Pemberontakan PRRI/Permesta Negara Federal/ BFO

P E R G O L A K A N D I D A L A M N E G E R I TA H U N
1948-1965

BE RDASARKAN PE RBE DAAN SIST E M PE ME RINTAHAN


L AT A R B E L A K A N G

• Pergolakan yang muncul di Sumatra dan Sulawesi dipicu oleh ketidakpuasan


terhadap alokasi dana pembangunan yang diterima dari pemerintah pusat.

• Mereka menempuh jalan nonparlemen dengan membentuk dewan-dewan di


daerah.
L AT A R B E L A K A N G
• Panglima Teritorial VII, Letnan Kolonel Ventje Sumual pimpinan Dewan Manguni
memproklamasikan berdirinya Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) pada 2 Maret
1957.
• Di Sumatra, diproklamasikan juga Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI) oleh Ahmad Husain pada 15 Februari 1958.
• PRRI kemudian mengangkat Syafruddin Prawiranegara sebagai perdana menteri

Kolonel Ahmad Husain Letkol Ventje Samual Syarifuddin


J A L A N N YA P E M B E R O N T A K A N

• Pada 10 Februari 1958, Kolonel Ahmad


Husain berpidato di depan masyarakat
dan menyampaikan ultimatum kepada
pemerintah pusat.

• Isi ultimatum di antaranya adalah (1)


Kabinet Djuanda harus menyerahkan
mandatnya kepada presiden dalam
waktu 5 × 24 jam, atau presiden yang Para pimpinan PRRI dari kiri ke kanan: Kol. Dahlan
Djambek, Burhanuddin Harahap, Letkol Ahmad Husain,
mencabut mandat tersebut dan (2)
Syafruddin Prawiranegara, dan Kolonel M. Simbolon.
presiden menugaskan Hatta dan Sri
Sultan Hamengku Buwono IX untuk
membentuk Kabinet Nasional.
A K H I R P E M B E R O N TA K A N

• Dibentuk pasukan gabungan yang diberi nama Operasi 17 Agustus, dipimpin oleh
Kolonel Ahmad Yani.
• Setelah berhasil mengamankan sumber-sumber minyak di Pekanbaru, sejak 14 Maret
1958, operasi militer beralih ke basis pemberontak di wilayah Bukittinggi.
• Pada 4 Mei 1958, daerah Bukittinggi berhasil diamankan oleh pasukan TNI. Ruang gerak
PRRI pun semakin sempit dan melemah. Akibatnya, banyak tokoh PRRI menyerahkan
diri, seperti Ahmad Husain dan pasukannya.
• Dalam rangka mengakhiri gerakan Permesta, pemerintah melancarkan Operasi Merdeka
pada April 1958, di bawah pimpinan Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat.
• Saat operasi militer dilaksanakan, TNI menemukan bukti adanya keterlibatan pihak
asing.
• Salah satu pesawat asing milik Amerika Serikat dan pilotnya A. L. Pope ditembak jatuh
oleh pasukan TNI di perairan Ambon.
• Pada pertengahan tahun 1961, para pemimpin Permesta menyerah kepada pemerintah RI.
NEGARA FEDERAL DAN BIJEENKOMST VOOR
FEDERAAL OVERLAG (BFO)
L AT A R B E L A K A N G

• Persaingan antar golongan federalis dan


golongan unitaris.
• Golongan federalis ingin membentuk
negara federal dan unitaris ingin
Indonesia menjadi negara kesatuan.
• Konferensi Malino, 24 Juli 1948
membicarakan tatanan federal yang
diikuti wakil dari berbagai daerah
Kontra Indonesia.
Pertemuan Pimpinan BFO di Bandung 1948
• Konferensi itu dikutuk keras oleh
politisi Pro Indonesia
JALAN DAN AKHIR PERSOALAN

• Sejak pembentukan pada tahun 1948, BFO terpecah menjadi 2 kubu


• Kubu pertama menolak bekerja sama dengan Belanda dan lebih memilih Indonesia
untuk membuat Negara Indonesia Serikat, tokohnya Ida Anak Agung Gde Agung
(NIT)
• Kubu kedua kedua ingin agar garis kebijakan bekerja sama dengan Belanda
dipertahankan, tokohnya Sultan Hamid II (Pontianak).
• Pada Agresi Militer II, pertentangan antar kedua kubu semakin sengit.
• Setelah KMB, antar golongan federalis dan unitaris semakin mengarah pada konflik
militer.
• Ketetapan KMB mengatakan inti APRIS diambil dari TNI dan KNIL. Membuat
konflik semakin panas.
• Kasus APRA Westerling dan Andi Azis merupakan cerminan dari pertentangan ini.

You might also like