You are on page 1of 22

INTUSSUSEPSI

DEFINISI
• Intususepsi adalah penyebab paling umum obstruksi
usus pada bayi dan balita
• Merupakan invaginasi yang diperoleh dari usus bagian
atas (intussusceptum) ke dalam usus bagian bawah
(intussuscipiens).
INTUSUSEPSI
• Proses dimana suatu segmen usus bagian proksimal
masuk ke dalam lumen usus bagian distalnya sehingga
menyebabkan obstruksi usus dan dapat berakhir
dengan strangulasi
• Etiologi dari intususepsi terbagi menjadi :
• IDIOPATIK
• 90-95 % intususepsi pada anak di bawah umur
satu tahun tidak dijumpai penyebab yang spesifik
sehingga digolongkan sebagai “infantile idiophatic
intussusceptions”
• Teori Payer Patch membesar
• KASUAL
• inverted Meckel’s diverticulum, polip usus,
leiomioma, leiosarkoma,
hemangioma, lymphoma dan duplikasi usus
EPIDEMIOLOGI

Sering pada 60% pasien


Keadaan Usia 3 Bulan berusia
Gawat – 6 Tahun <1
Darurat tahun
Prevalensi Rasio Laki-laki
Jarang terjadi Insiden 1- : Perempuan
pada 4/ 4:1
Neonatus 1.000
Kelahiran
ETIOLOGI DAN FAKTOR
PREDISPOSISI

Pada anak-anak 95% penyebabnya tidak diketahui, hanya 5% yang mempunyai


kelainan pada ususnya sebagai penyebab. Misalnya; Diverticulum Meckell, Polyp,
Hemangioma. Sedangkan invaginasi pada dewasa terutama adanya tumor yang
menyebabkannya.

Daerah yang secara anatomis paling mudah mengalami invaginasi adalah


ileocoecal, dimana ileum yang lebih kecil dapat masuk dengan mudah ke dalam
caecum yang longgar.
Invaginasi kadang – kadang terjadi setelah/selama enteritis akut, sehingga
dicurigai akibat peningkatan peristaltik usus.
JENIS
INTUSUSEPSI

• Ileo-Ileal
• Ileo-caecal
• Colo-colica
• Ileo-ileo-colica
PATOFISIOLOGI
• Sebagian besar kasus, terutama pada bayi, tidak memiliki titik awal
yang jelas dan diklasifikasikan sebagai intususepsi primer atau
idiopatik.

infeksi saluran
pernapasan atas pembesaran pembesaran
atau episode jaringan limfoid jaringan limfoid
gastroenteritis
PATOFISIOLOGI
• Intususepsi dapat memiliki lesi yang dapat diidentifikasi sebagai
titik awal, menarik usus bagian atas ke dalam usus bagian bawah
melalui aktivitas peristaltik.
Titik awal yang
paling umum jaringan ikat
adalah Meckel usus bagian
menyebabkan
divertikulum, atas ditarik ke
kompresi
diikuti oleh dalam usus
polip dan bagian bawah
duplikasi

mengakibatkan
sumbatan
iskemia dan
kurangnya pembuluh
nekrosis pada
pasokan darah darah vena dan
dinding usus
bengkak pada
dinding usus
INSIDENSI

Gambar 1: Lokasi umum terbentuk


intususepsi2

• Sebagian besar pasien yang terkena adalah bayi sehat dan bergizi baik,
dan sekitar dua pertiga dari mereka adalah laki-laki.
• Insidensi tertinggi terjadi pada bayi antara usia 4 hingga 9 bulan, dan ini
merupakan penyebab paling umum obstruksi usus kecil pada kelompok
usia ini
PRESENTASI KLINIS
• Gejala khas: nyeri perut yang muncul
secara hilang timbul, tinja "red currant
jelly" dan massa berbentuk sosis yang
bisa diraba saat pemeriksaan fisik.
• Nyeri perut bisa disertai dengan posisi
hiperekstensi, gelisah, menahan napas,
dan muntah. Serangan ini seringkali
berhenti dengan tiba-tiba seperti saat
dimulai. Antara serangan, anak mungkin
terlihat nyaman, tetapi akhirnya akan Massa berbentuk
menjadi lemah. sosis pada abdomen1

• Muntah bilious (saat terjadi obstruksi)


• Distensi abdomen
PRESENTASI KLINIS
• Kuadran perut kanan bawah bisa terlihat datar atau kosong (tanda
Dance).
• Pada pemeriksaan rektal, mukus berdarah atau darah mungkin
ditemukan sebagai tanda yang lebih lanjut.
• Jika proses obstruksi memburuk dan iskemia usus terjadi, dehidrasi,
demam, takikardia, dan hipotensi dapat berkembang dengan cepat
sebagai akibat dari bakteremia dan nekrosis usus.
DIAGNOSIS
⯈ Diagnosis klinis menurut The Brighton Collaboration Intussuseption
Working Group berasarkan kriteria mayor dan minor :

Kriteria Mayor Kriteria Minor


• Adanya bukti dari obstruksi usus • Bayi laki-laki kurang dari 1 tahun
berupa adanya • Nyeri abdomen
• riwayat muntah hijau, diikuti dengan • Muntah
distensi abdomen dan • Lethargy
• bising usus yang abnormal atau tidak ada sama • Pucat
sekali. • Syok hipovolemi
• Adanya gambaran dari invaginasi usus, • Foto abdomen yang
dimana setidaknya tercakup hal-hal berikut menunjukkan abnormalitas
ini: tidak spesifik.
• massa abdomen, massa rectum atau
prolaps rectum
• gambaran foto abdomen, USG maupun CT
Scan.
• Bukti adanya gangguan vaskularisasi usus
• manifestasi perdarahan rectum atau
gambaran feses “red currant jelly” pada
pemeriksaan “Rectal Toucher“.
⦿ Bayi menolak makan & minum atau muntah selama
beberapa jam;
⦿ Bayi dengan keadaan demikian harus dicari ada
tidaknya perdarahan perektal atau massa pada
abdomen;
⦿ Adanya diare tidak menyingkirkan kemungkinan
intususepsi;
⦿ Anak yang berusia lebih tua dengan tanda-tanda
obstruksi intestinal dapat disebabkan oleh
intususepsi;
⦿ Intususepsi harus dipertimbangkan pada setiap bayi
dengan keluhan keluarnya darah melalui rektum.
⦿ Perlu ditambahkan tentang riwayat nyeri kolik
abdomen.
DIAGNOSIS
• Ultrasound: Temuan karakteristik lesi "target"
atau "donat," yang terdiri dari cincin bergantian
dengan eko-genisitas rendah dan tinggi yang
mewakili dinding usus dan lemak mesenterik
dalam intussuseptum dalam tatanan melintang.
• CT-Scan maupun pencitraan resonansi magnetik
(MRI) tidak rutin digunakan dalam evaluasi
pasien dengan intususepsi.
• Temuan karakteristik pada CT adalah tanda
"target" atau "donat“. Intususepsi usus kecil Target sign pada
yang sementara yang ditemukan dalam CT atau pemeriksaan USG
MRI biasanya tidak signifikan secara klinis
DIAGNOSIS
FOTO POLOS
ABDOMEN
DIAGNOSIS
BARIUM ENEMA CT
Scan
MANAJEMEN NON- OPERATIF
• NGT
• Puasa
• Laboratorium lengkap
• Reduksi Hidrostatik dan Pneumatik
• Tekanan udara maksimum yang aman adalah 80 mmHg untuk
bayi yang lebih muda dan 110-120 mmHg untuk bayi yang lebih
besar
• Tingkat perforasi berkisar antara 0,4 hingga 2,5%, dengan
publikasi terbaru mencatat tingkat rata-rata sekitar 0,8%
MANAJEMEN OPERATIF
• Jika;
• Tidak berhasil atau tidak lengkap
• Ada tanda peritonitis
• Ada titik awal penyebab intususepsi
• Bukti radiografis pneumoperitoneum
• Persiapan operasi:
• Antibiotik spektrum luas
• Rehidrasi cairan intravena
• Kateter urin
• NGT
MANAJEMEN OPERATIF:
LAPAROSKOPIK
• Keuntungan:
• penurunan nyeri pascaoperasi,
• waktu penyesuaian diet yang lebih singkat, dan
• durasi rawat inap yang lebih singkat dengan reduksi laparoskopik
• Kontraindikasi:
• ketidakstabilan hemodinamik,
• peritonitis atau bukti pneumoperitoneum, dan
• pembesaran usus yang parah yang membatasi visualisasi
MANAJEMEN OPERATIF:
LAPAROSKOPIK
• Jika reseksi diperlukan, ini sering dapat dilakukan dengan mengeluarkan
usus melalui sayatan periumbilikal yang diperbesar.
• Jika ini tidak memungkinkan, operasi biasanya dikonversi menjadi
laparotomi (sayatan besar pada perut).
MANAJEMEN OPERATIF: OPEN
Evaluasi
Manipulasi Evaluasi
sejauh mana
dengan usus untuk
intususeptum
lembut untuk vitalitas,
sebelum
menghindari perforasi atau
mengeluarka
cedera titik awal
n

Usus yang
dipertanyaka
sering kali n iskemik
dilakukan dapat
apendektomi dihangatkan
sebagai dengan
tindakan laparotomy
tambahan pad yang
direndam
dalam saline
TERIMA KASIH

You might also like