MENGAPA “HUKUM” PENTING DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP?
• Bersifat Normatif artinya norma yang
mengatur perilaku manusia • Norma yang berisi perintah, larangan, keharusan, izin, dispensasi • Bersifat preventif yang artinya mencegah • Dapat dipaksakan berlakunya oleh Lembaga yang berwenang • Memberikan sanksi bagi yang tidak taat atau tidak patuh atau yang melanggar. RUANG LINGKUP HUKUM LINGKUNGAN 1) Menurut Wilayah Kerja a. Hukum Lingkungan Nasional (yang ditetapkan oleh suatu negara) b. Hukum Lingkungan Internasional (yang ditetapkan oleh PBB) 2) Menurut Isi c. ukum Lingkungan Publik : Ketentuan yang berhubungan dengan tata negara, cara badan negara, menyelenggarakan tugas, kewajiban dan hubungan hukum yang melandasi badan-badan negara satu sama lainnya. Contoh : Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana, dan Hukum Internaisonal d. Hukum Lingkungan Perdata : Ketentuan yang mengatur tatanan masyarakat dan hubungan hukum antara orang perorangan dan badan hukum perdata berhadapan dengan badan-badan negara manakala badan-badan negara tersebut bertindak sebagai badan hukum perdata dalam menyelenggarakan hak dan kewajibannya. Contoh : Hukum Dagang, Hukum Intergentil. PANDANGAN PARA AHLI MENGENAI HUKUM LINGKUNGAN 1) St. Munadjat Danusaputro Hukum Lingkungan dalam pengertian sederhana adalah sebagai hukum yang mengatur tatanan lingkungan. Kemudian defenisi ini dibedakan atas: a. Hukum Lingkungan Modern (yang berorientasi pada lingkungan) Menetapkan ketentuan dan norma-norma guna mengatur tindak perbuatan manusia dengan tujuan untuk menjamin kelestariannya agar dapat secara langsung terus-menerus digunakan oleh generasi sekarang maupun generasi mendatang. b. Hukum Lingkungan Klasik (yang berorientasi kepada penggunaan lingkungan) Menetapkan ketentuan dan norma-norma dengan tujuan terutama sekali untuk menjamin penggunaan dan eksploitasi sumber-sumber daya lingkungan dengan berbagai akal dan kepandaian manusia guna mencapai hasil semaksimal mungkin dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya. 2) Druupsteen Hukum lingkungan (milieu recht) adalah hukum yang berhubungan dengan lingkungan alam (natuurlijk milieu) dalam arti seluas-luasnya. Ruang lingkupnya berkaitan dengan dan ditentukan oleh ruang lingkup pengelolaan lingkungan. Mengingat pengelolaan lingkungan dilakukan terutama oleh Pemerintah, maka hukum lingkungan sebagian besar terdiri atas hukum pemerintahan (bestuursrecht). KESIMPULAN
Hukum Lingkungan adalah seperangkat norma hukum,
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur tingkah laku masyarakat terhadap lingkungan hidup dan tatanannya. Seperangkat peraturan hukum inilah baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur tingkah laku manusia terhadap lingkungan baik secara nasional maupun global menjadi landasan bagi penegakan hukum lingkungan nasional dan internasional. KEHADIRAN HUKUM LINGKUNGAN DALAM ILMU HUKUM
1) Tidak dapat masuk dalam pembidangan hukum secara
klasik. 2) Keberadaannya bersifat fungsional, karena lebih tertuju kepada fungsi kehadiran hukum lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan.
SUBSTANSI HUKUM LINGKUNGAN
1) Sebagian besar bermuatan hukum administrasi, karena ruang
lingkup hukum lingkungan ditentukan oleh ruang lingkup pengelolaan lingkungan hidup. 2) Di samping itu ada muatan hukum perdata dan hukum pidana. 3) Pengelolaan LH dilakukan oleh Penguasa melalui berbagai kebijakan PERANAN HUKUM LINGKUNGAN
1) Memberi efek kepada kebijakan-kebijakan yang dirumuskan dalam
mendukung konsep pembangunan yang berkelanjutan 2) Sebagai sarana penaatan melalui penerapan aneka sanksi 3) Memberi panduan kepada masyarakat tentang tindakan-tindakan yang dapat ditempuh untuk melindungi hak dan kewajibannya 4) Memberi definisi tentang hak dan kewajiban dan perilaku-perilaku yang merugikan masyarakat 5) Memberi dan memperkuat mandat serta otoritas kepada aparat pemerintah terkait untuk melaksanakan tugas dan fungsinya DASAR HUKUM LINGKUNGAN
• UUD 1945 (amandemen)
• UU NO.32 TAHUN 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan (UUPLH) sebagai ganti dari UU No.23/1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup/UUPLH; dan
• Peraturan Perundangan-undangan Lingkungan Hidup
lainnya. KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dr. Affila, SH.M.Hum
TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMERINTAH PUSAT Ketentuan ini terdapat dalam Pasal 63 UU No 32 Tahun 2009. Pasal 63 (1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemerintah bertugas dan berwenang: a. menetapkan kebijakan nasional; b. menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria; c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai RPPLH nasional; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS; e. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL; f. menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam nasional da emisi gas rumah kaca; g. Dst. UU No 32 Tahun 2009 Pasal 63 (2) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah provinsi bertugas dan berwenang: a. menetapkan kebijakan tingkat provinsi; b. menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi; c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai RPPLH provinsi; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL; e. menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca pada tingkat provinsi; f. mengembangkan dan melaksanakan kerja sama dan kemitraan; g. mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup linta kabupaten/kota; h. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan daerah, dan peratura kepala daerah kabupaten/kota; i. Dst. UU No 32 Tahun 2009 Pasal 63 (3) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah kabupaten/kota bertugas dan berwenang: a. menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota; b. menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota; c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai RPPLH kabupaten/kota; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL; e. menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca pada tingkat kabupaten/kota; f. mengembangkan dan melaksanakan kerja sama dan kemitraan; g. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup; h. memfasilitasi penyelesaian sengketa; i. Dst. Asas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Pemerintah dalam kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan asas-asas berikut : 1) Tanggung jawab negara 8) Ekoregion 2) Kelestarian dan keberlanjutan 9) Keanekaragaman hayati 3) Keserasian dan keseimbangan 10) Pencemar membayar 4) Keterpaduan 11) Partisipatif 5) Manfaat 12) Kearifan lokal; lingk.hidup 6) Kehati-hatian 13) Tata kelola pemerintah yg baik 7) Keadilan 14) Otonomi daerah Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup 1) Melindungi wilayah negara kesatuan RI dari pencemaran dan /atau kerusakan lingkungan hidup; 2) Menjamin keselamatan ,kesehatan dan kehidupan manusia 3) Menjamin kelangsungan kehidupan mahluk hidup dan kelestarian ekosistem; 4) Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup; 5) Mencapai keserasian , keselarasan dan keseimbangan lingkungan hidup 6) Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan; 7) Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia; 8) Mengendalikan pemanfataan sumber daya alam secara bijaksana; 9) Mewujudkan pembangunan berkelanjutan, dan 10)Mengantisipasi isu lingkungan global