You are on page 1of 11

Jhesicha berliana Lisfia elda putri

23011023 Wahyu aulia Putri 23011095


23011024

Marsya winda putri


23011204
Aulina fikriyah Irsyad nafis akram
23011192 23011228
DISTRIBUSI
Farmasi
Kelompok 6
Pengertian Distribusi Farmasi
Distribusi farmasi adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
menyalurkan/menyerahkan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dari tempat penyimpanan sampai
kepada unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan
waktu.
Distribusi farmasi juga dapat diartikan sebagai proses menyalurkan (distribusi) bisa obat
maupun bahan obat dimana tujuannya itu untuk memastikan sepanjang jalur distribusi dilakukan
sesuai
dengan persyaratan dan tujuan dari penggunaannya dengan memastikan mutu dari obat atau bahan
obat yang didistribusikan itu.
Tujuan Distribusi Farmasi
NOTE
1. Tujuan distribusi farmasi adalah untuk memenuhi Tujuan utama pelaksanaan
distribusi obat yang baik adalah
kebutuhan pasien akan sediaan farmasi, alat kesehatan, agar terselenggaranya suatu
sistem jaminan kualitas oleh
dan bahan medis habis pakai secara tepat, aman, efektif, distributor, mencakup terjamin
penyebaran obat secara merata
dan efisien. dan teratur agar dapat diperoleh
obat yang dibutuhkan pada saat
2. Tujuan distribusi farmasi juga adalah untuk mencegah diperlukan, terlaksananya
pengamanan lalu lintas dan
terjadinya kesalahan dalam penyaluran sediaan farmasi, penggunaan obat tepat waktu.
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang dapat
merugikan pasien, petugas kesehatan, maupun produsen.
Prinsip Distribusi Farmasi

 Prinsip distribusi farmasi adalah mengikuti standar


mutu yang ditetapkan oleh pemerintah, organisasi
profesi, maupun lembaga akreditasi.
 Prinsip distribusi farmasi juga adalah mengutamakan
kepentingan pasien dan menjaga kerahasiaan data
pasien.
 Prinsip distribusi farmasi juga adalah melakukan
pengawasan dan evaluasi secara berkala terhadap
proses distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai.
Sistem Distribusi Farmasi
Sistem distribusi farmasi adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menyalurkan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dari produsen atau pedagang besar
sampai ke tangan pasien.
Sistem distribusi farmasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem distribusi terpusat
dan
sistem distribusi terdesentralisasi.
a. Sistem distribusi terpusat adalah sistem distribusi yang dilakukan oleh satu unit atau instalasi
farmasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan dan menyalurkan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai ke seluruh unit pelayanan di suatu fasilitas kesehatan.
b. Sistem distribusi terdesentralisasi adalah sistem distribusi yang dilakukan oleh beberapa unit atau
instalasi farmasi yang tersebar di berbagai lokasi di suatu fasilitas kesehatan. Setiap unit atau
instalasi farmasi memiliki tanggung jawab untuk menyediakan dan menyalurkan sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai ke unit pelayanan yang berada di wilayahnya.
Faktor-faktor yang Memengaruhi
Distribusi Farmasi

Faktor Internal Faktor Eksternal


Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari
organisasi atau fasilitas kesehatan yang terkait dengan luar organisasi atau fasilitas kesehatan yang terkait
distribusi farmasi. Faktor internal meliputi sumber dengan distribusi farmasi. Faktor eksternal meliputi
daya manusia, sumber daya finansial, sarana dan permintaan pasar, persaingan bisnis, regulasi
prasarana, perencanaan dan pengendalian persediaan, pemerintah, perkembangan teknologi, serta isu
sistem informasi manajemen, serta kebijakan dan sosial dan lingkungan.
prosedur.
Hukum dan Etika Distribusi Farmasi

 Hukum distribusi farmasi adalah kumpulan peraturan perundang-undangan yang


mengatur tentang hak dan kewajiban para pihak yang terlibat dalam distribusi
farmasi, baik produsen, pedagang besar, instalasi farmasi, maupun pasien.
 Etika distribusi farmasi adalah kumpulan nilai-nilai moral yang menjadi pedoman
bagi para pihak yang terlibat dalam distribusi farmasi untuk bertindak sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
 Hukum dan etika distribusi farmasi bertujuan untuk menjamin bahwa distribusi
farmasi dilakukan secara profesional, bertanggung jawab, transparan, akuntabel,
dan berorientasi pada kepentingan pasien.
Kesimpulan

Distribusi farmasi adalah suatu rangkaian kegiatan dalam


rangka menyalurkan/menyerahkan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai dari tempat
penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien dengan
tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan
waktu.
REFERENSI

1) Pendistribusian obat dirumah sakit - UHAMKA. https://


onlinelearning.uhamka.ac.id/pluginfile.php/626585/mod_resource/content/1/Pendi
stribusian%20obat
_%20%28Sriyanti%202104026110%29.pdf.
2) Trend Sistem Digitalisasi Distribusi Sediaan Farmasi di Indonesia. https
://farmasetika.com/2018/01/04/trend-sistem-digitalisasi-distribusi-sediaan-farmasi-
diindonesia-saat-ini
/.
3) Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian – Direktorat Jenderal. https
://farmalkes.kemkes.go.id/struktur-organisasi/prodisfar/.
4) Kimia Farma | Distribusi dan Perdagangan. https://
www.kimiafarma.co.id/id/distribusiperdagangan.
5) SISTEM DISTRIBUSI OBAT - Majalah Kasih Online. http
://pantiwilasa.com/majalahkasih/detailpost/sistem-distribusi-obat.
Thank you
Any Question?

You might also like