Professional Documents
Culture Documents
Sejarah Sastra Arab Klasik
Sejarah Sastra Arab Klasik
MASA DINASTI
UMAYYAH
661-750 H
Qothrunnada Az-Zahro (22101010009)
01 TUJUAN
PUISI 03 KEISTIMEWAA
N PUISI
02 KARAKTERIST
IK PUISI 04 PENYAIR PUISI
Tujuan Puisi pada Masa Umayyah
Pada masa ini muncul tujuan-tujuan baru dari puisi, yaitu :
01 03
Persaingan politis tidak
Pengucapannya hanya menggerakkan para
(diksi) bersih, 02 penyair untuk
berpropaganda tetapi juga
04
jernih dan tepat,
karena dekat membolehkan untuk
Di masa ini, mengizinkan menyerang pihak lawan Melonggarnya moralitas
dengan zaman
para penyair mengawali penyair dan bertambahnya
Nabi penyair-penyair kristiani,
puisinya dengan pujian
terhadap Wanita menjadikan anggur sebagai
salah satu garapan puisi yang
kesayangannya
populer
Keistimewaan Puisi pada Masa Umayyah
1. Makna dan Ide
Kebanyakan para penyair bersandar pada makna-makna jahiliyah, begitu juga dengan
ide-idenya, apalagi yag berkenaan dengan puisi yang bertujuan untuk hija’ dan fakhr
3. Lafadz
Keistimewaan lafadz ini berupa kefasihan ungkapan penyair dalam fakhr dan haja’,
bersifat manis dan lembut dalam puisi cinta
4. Struktur Qasidah
Struktur qasidah sama seperti pada masa jahiliyah, diantaranya dari sisi banyaknya
tujuan, kecuali kelompok penyair Hijaz yang membuat puisi cinta saja
Penyair Puisi pada Masa Umayyah
A. Golongan Dinasti Bani Umayyah
Al-Akhthal (640-708
1.
H) Nama lengkapnya adalah Abu Malik Ghiyats al-Akhthal bin Ghauts al-Tsaghlabi al-Nashrani.
Bakat kepenyairannya sudah tampak sejak kecil dan ketika sudah besar, dia disebut-sebut sebagai
penyair yang selalu menang dalam perang tanding puisi ejekan (hija’ atau satire). Puisinya mengalir
tanpa beban sehingga mudah dipahami. Dia sering meminta kritik untuk puisi-puisinya agar menjadi
lebih halus dan bebas dari kecacatan dan bisa berkembang di tengah-tengah kaumnya Bani Tsaghlab.
َأُيُهْم اْلعبيد ؟: وتيما ُقْلت# َو ُكْن ُت ِإَذ ا َلِقْي ت عبيد تيم
َو َس ِّي ُدُه ْم َو ِإن َك ِر ُهوا مسود# َلَت ْي ِم اْلَع اَلِمين َي سود تبما
“Bila anda bertemu budak belian dan sahayanya, anda akan bertanya; manakah yang budak
belian ? Orang yang memimpin para budak adalah yang paling hina di alam semesta, bagaimanapun
juga, walaupun mereka membenci menyebutnya, mereka tetaplah budak (yang diperintah)” (Al-
Iskandari, 1916: 171).
Al-Farazdaq (641-730
2.
H) Beliau lahir di Yamamah (Arab Timur), suatu tempat dekat Bashrah pada masa akhir
Pemerintahan Umar bin Khattab. Al-Farazdaq memiliki talenta berpuisi sejak usia masih kecil.
Puisinya dinilai kaya dengan ungkapan-ungkapan indah, diksinya terpilih dan unik, memiliki
kedalaman makna serta cenderung mengikuti gayapuisi jahiliyah yang murni.
Para ahli sastra dan bahasa memuji al-Farazdaq dengan sebuah kalimat: “Kalau bukan
karena puisi Al Farazdaq maka akan hilanglah 1/3 bahasa Arab.”
Bait Puisinya ini menggambarkan kehinaan suku Jarir
نجومَ الليل وما وضحت لسار# ُُ ولو ترمى بلؤم بنى كليب
ولو يٌ رمى بلؤمهم نهارّ لدنَ س لؤمهم َو َض ح النهار#
ليطلب حاجة إال بحار# ًوما يغو عزيز بنى كليب
“Walaupun gemintang malam dilempar dengan kehinaan Bani Kulaib, tidaklah bintang itu menjadi
gelap sementara kehinaan mereka tetap berlalu.Walaupun siang dilempar dengan kehinaan
mereka, siang tetaplah terang sedang kehinaan mereka semakin terjadi. Dan tidaklah tetua
Bani Kulaib bepergian kecuali untuk meminta kebutuhannya pada tetangga (Al-Iskandari,
174)”
Jarir bin Atiyyah bin Khahfy (650-728
3.
H)
Beliau dilahirkan di Yamamah ditengah-tengah lingkungan para penyair pada
Utsman bin Affan. Puisinya mengalir ringan dengan kata yang tersusun indah namun
tetap enak didengar. Hal ini berbeda dengan Al-Farazdaq yang dinilai berat karena
pemilihan kata yang berat dan makna yang dalam.
Diantara puisi Jarir saat ia menyerang Al-Farazdaq dengan cara membalikkan fakta :
Berikut ini contoh puisi al-Kumait yang berisi mengajak penduduk kota Murou untuk bangkit
memberontak :
https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/alfaz/article/view/584/498
https://pcinusudan.com/2021/05/peran-syair-dalam-dunia-politik-masa-dinasti-umayyah/