You are on page 1of 21

LAPORAN KASUS

PSORIASIS
Oleh:
Gabrelia Ulita Lumban Toruan

Pembimbing:
dr. Sulistyaningsih, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT dan KELAMIN


RSUD DR. DORIS SYLVANUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
PENDAHULUAN
• Tersebar di seluruh dunia
• >> Eropa Utara dan Asia Timur
• Norwegia 11,4%
• UK 14/10.000 orang/th
• Indonesia 0.92% dan terus meningkat
• Laki-laki = Perempuan
RSUD dr. Doris
Sylvanus
PSORIASIS
Ny. R (58 th)

• Tidak dapat disembuhkan


• Gejala klinis: bercak merah bersisik,
disertai rasa gatal
• Gangguan Psikologis +
KASUS
Anamnesis dilakukan 09 April 2022 dengan pasien

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R
Usia : 53 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan: Pengasuh Anak di TPA

Keluhan Utama:
Kulit kemerahan dan bersisik di dada dan punggung, serta di kedua tangan
sejak 4 bulan lalu
KASUS: Riwayat Penyakit Sekarang
• Kulit kemerahan dan bersisisik di dada, punggung, dan kedua tangan disertai rasa gatal
sejak ~4 bln SMRS
• Awalnya keluhan berupa bercak merah sebesar kacang hijau di dada yang kemudian
menyebar ke punggung dan tangan
• Semakin lama keluhan dirasakan semakin >>, gatal, dan bersisik
• Rasa gatal terutama ketika pasien merasa stress dan sulit tidur
• Sebelumnya pasien sudah berobat ke klinik prusahaan dan diberi obat minum dan salep
namun keluhan tidak berkurang dan memutuskan berobat di RSUD dr.Doris Sylvanus
• Pasien merasa keluhan ini muncul setelah vaksin Ke-2
• Demam, digigit serangga disangkal
…KASUS

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Sosial-


Keluarga: Kebiasaan:
• Riw. Alergi makanan dan
obat-obatan (-) • Keluhan yang sama (-) • Mandi 2x/hari dengan sabun
• Riw. Penyakit kulit lain (-) • Riw. Alergi makanan dan L*x dan air bersih
obat-obatan (-) • Tinggal sendiri
• Riw. Penyakit kulit lain (-)
KASUS: Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan


Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)
Tanda Vital
 Tekanan darah : 135/88 mmHg
 Laju nadi : 106 x/menit, kuat angkat, tunggal dan
reguler
 Laju napas (RR) : 18 x/menit, simetris, pernapasan torako-
abdominal
 Suhu : 37.0
 SpO2 : 99% dengan oksigen ruangan
…KASUS: Status Dermatologis
…KASUS: Status Dermatologis
…KASUS: Status Dermatologis
KASUS: Diagnosis

 Psoriasis Vulgaris
Diagnosis Banding  Tinea Corporis Diagnosis Kerja
 Eksema

Psoriasis Vulgaris
Kasus: Tatalaksana

• Menghindari atau mengurangi faktor pencetus,


Non • Menghindari dari kebiasaan menggaruk dan menggosok secara terus-menerus.
• Keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan positif terhadap pasien
Farmakologi akan kelainan kulit tersebut

• Desoximethasone cream 15 gr + Asam Salisilat 3% + Vaseline album 30 gr 2


x1
Farmakologi • Metotreksat 2,5 mg 1 tab/12 jam 3x seminggu
• Cetirizine HCl 10 mg (0-0-1)
• Vitamin B Compleks 2x1

9
Kasus: Prognosis
• Ad vitam : ad bonam
• Ad fungsionam : ad bonam
• Ad sanationam : ad malam

10
Pembahasan
Anamnesis

Kasus Teori
Anamnesis

 Kulit kemerahan dan bersisik disertai gatal  Psoriasis berasal dari bahasa Yunani yaitu
pada kulit kepala, dada, punggung sejak 1 “psora” yang berarti gatal, ketombe atau
tahun yang lalu ruam.2
 Tidak ditemukan keluhan tersebut pada  Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit
orang tua dan kedua kakak kronik dengan dasar genetik yang kuat
dengan karakteristik perubahan
pertumbuhan dan diferensiasi sel epidermis
disertai manifestasi vaskuler, juga diduga
adanya pengaruh sistem saraf.2
Usia dan Jenis Kelamin Usia dan Jenis Kelamin
 Seorang perempuan  Berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki
 Usia 18 tahun, 2 bulan dan perempuan ditemukan hampir sama.1
Rentang usia paling banyak ditemukan 11
Pembahasan
Anamnesis

Faktor Pencetus Faktor Pencetus


Gatal timbul ketika  Genetik STRESS
pasien merasa stress  Kimiawi, Mekanik, dan
atau mempunyai Termal
banyak beban di  Stress Peningkatan
pikiran  Obat-obatan kortisol dan Psoriasis
 Bakteri, Virus, dan Jamur norepinefrin
 Obesitas
 Penyakit metabolik2
Aktivasi Th
yang
berlebihan

12
Status Dermatologis
Kasus Teori
Pemeriksaan Fisis Pemeriksaan Fisis
 Regio Capitis : plak eritema multipel,  Gambaran klonis berupa berwarna
tertutup skuama tebal, distribusi merah, bersisik, plak yang
simetris terdistribusi secara simetris,
 Regio Trunkus Anterior : plak berskuama putih seperti mika,
eritema multiple dengan skuama berlapis mudah lepas dalam bentuk
tipis, distribusi tidak simetris, ukuran lembaran, tetapi dapat melekat erat
numuler, berbatas tegas dan terlepas setelah digaruk seperti
 Regio Trunkus Posterior : plak ketombe.2,6
eritema multiple dengan skuama  Umumnya mengenai bagian
tebal, distribusi tidak simetris, ekstensor ekstremitas, khususnya
ukuran plakat, berbatas tidak tegas siku dan lutut, scalp, lumbosakral
 Fenomena Tetesan Lilin : + bagian bawah, bokong dan genital.
 Auspitz Sign : + Predileksi pada daerah lain
termasuk umbilikus dan
intergluteal.2,6
 suatu permukaan yang berkilat
dengan bintik – bintik darah kapiler
(tanda Auspitz).2,6

13
Diagnosis Banding

• Definisi : Dermatosis papulosquamous


kronis
• Etiologi : Aktivitas kelenjar sebaseus, peran
Dermatitis Seboroik mikroorganisme, kerentanan individu
• Predileksi : Kulit kepala, wajah, dada,
punggung
• Efloresensi : Eritema, skuama, terkadang
• terdapat
Definisi : krusta (pada
Kelainan kulitkasus yang
dengan ciriberat)
peradangan atau bengkak, kemerahan, dan
rasa gatal.
Eksema • Etiologi : Belum diketahui
• Predileksi : Telinga, tangan, kaki, lipatan
paha
• Efloresensi : Papul eritem, likenifikasi, erosi,
eksoriasi, eksudasi, krusta
• Definisi : Kelainan kulit dengan ciri
peradangan atau bengkak, kemerahan, dan
rasa gatal.
Tinea Korporis • Etiologi : Belum diketahui
• Predileksi : Telinga, tangan, kaki, lipatan paha
• Efloresensi : Papul eritem, likenifikasi, erosi,
eksoriasi, eksudasi, krusta 14
Pembahasan
Tatalaksana

Kasus
Teori

 Desoximethasone cream 15 gr + Asam


Salisilat 3% + + Vaseline album 10 gr 2 • Dapat menggunakan oral (golongan sitostatik) 
x1 Metotreksat, golongan antihistamin  antihistamin
 Metotreksat 2,5 mg 3 x 2/12 jam/minggu antagonis H1 generasi kedua (Cetirizine HCl))
• Serta penggunaan topikal (golongan kortikosteroid
 Cetirizine HCl 10 mg (0-0-1)
potensi tinggi, emolien)

15
Pembahasan
Edukasi

•Edukasi tentang faktor-faktor pencetusnya perlu disampaikan kepada pasien maupun keluarganya.
•Pengobatan promotif dapat berupa menenangkan pasien dan memberikan dukungan emosional.
•Menekankan bahwa psoriasis tidak menular serta suatu saat akan mengalami remisi spontan.
•Pengobatan preventif berupa menghindari atau mengurangi faktor pencetus, yaitu stres psikis, infeksi fokal, endokrin,
serta pola hidup lain yang dapat meningkatkan resiko penurunan sistem imun
•Menghindari pasien dari kebiasaan menggaruk dan menggosok secara terus-menerus.

16
Pembahasan
Prognosis

• Ad vitam : ad bonam
• Ad fungsionam : ad bonam
• Ad sanationam : ad bonam

17
Kesimpulan
• Dilaporkan pasien Nn. RL, perempuan berusia 18 tahun 2 bulan,
• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didiagnosa  Psoriasis Vulgaris
• Pengobatan meliputi obat kortikosteroid topikal, emolien, senyawa beta hidroksi, serta obat oral meliputi golongan
sitostatik dan anti histamin antagonis H1 generasi kedua
• Edukasi diberikan pada pasien agar menghindari faktor pencetus (stress), mengurangi kebiasaan menggaruk
• Prognosis  Ad Bonam

18
Terimakasih!

You might also like