You are on page 1of 38

PENGEMBANGAN KURIKULUM OPERASIONAL

DI SATUAN PENDIDIKAN

Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan


Provinsi Jawa Tengah

bbpmpjateng
FARIDA WIDYAWATI
081-1290-8764
idawidya6176@gmail.com
PENDIDIKAN :
 S1 MANAJEMEN INFORMATIKA, STMIK DIAN NUSWANTORO
 S2 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, UNIKA SOEGIJAPRANATA

PELATIHAN :
 SHORT COURSE EARLY CHILDHOOD EDUCATION DI MONASH
UNIVERSITY, MELBOURNE AUSTRALIA
 PCP PAUD
 TRAINING ON THE SECRET OF ENLIGHTENING PARENTING

PENGALAMAN :
 TIM AHLI KB-TK ANAK CERDAS UNGARAN
 NARSUM PAUD
 JUARA I NASIONAL APRESIASI GTK PAUD DAN DIKMAS
KATEGORI PAMONG UPT TAHUN 2019

INSTANSI :
 BBPMP PROVINSI JAWA TENGAH
Nyanyi Dulu…..

SIAP BELAJAR
MARI KAWAN KITA KUMPUL BERSAMA
DUDUK MELINGKAR SAMBIL BERTEPUK TANGAN
HARI NI KITA AKAN BELAJAR..
MARI KITA SALING UCAPKAN SALAM

ASSALAMUALAIKUM… 2X
WAALAIKUM SALAM..
SLAMAT PAGI TEMAN-TEMAN.. 2X
SLAMAT PAGI SEMUA…

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


TUJUAN

Memahami kurikulum operasional sekolah sebagai


dokumen yang dinamis, yang diperbarui secara
berkesinambungan, menjadi referensi dalam keseharian,
direfleksikan, dan terus dikembangkan.

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


LATAR BELAKANG

Penyusunan dokumen kurikulum operasional sekolah dari awal,


dimulai dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum
yang ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan
Nasional, Profil Pelajar Pancasila, SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip
Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran.

NOMOR 5 TAHUN 2022 (SKL)


NOMOR 7 TAHUN 2022 (Standar isi)
NOMOR 16 TAHUN 2022 (Standar proses)
NOMOR 21 TAHUN 2022 (standar penilaian)
NOMOR 033/h/kr/2022 (BSKAP-CP)
NOMOR 009/H/KR/2022 (Dimensi , elemen SE)

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Curah Apa yang dimaksud dengan
Pendapat Kurikulum Operasional?
Apa itu Kurikulum Operasional?
 Dokumen yg memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan
pendidikan.

 Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.

Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda antar


Satuan Pendidikan?
Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai
dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM OPERASIONAL ….
No. PRINSIP KETERANGAN
1 Berpusat pada anak Sesuai kebutuhan anak, memperhatikan karakteristik anak.
2 Kontekstual Sesuai karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta
dunia kerja dan industri (kehidupan sehari-hari )

3 Esensial Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan para pemegang kepentingan
tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen
tersebut. Mudah dipahami dan ringkas. Tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah
ada di naskah lainnya. Misalnya tidak memasukkan lampiran Kepmendikbud seperti
CP, struktur, dll, dalam dokumen kurikulum operasional

4 Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan/berbasis data yang akurat (visi-misi-tujuan)


5 Melibatkan pemangku Pihak-pihak yang berkepentingan (Dinas Pendidikan, mitra, organisasi profesi,
kepentingan Yayasan, Ka.sekolah, guru, wali murid, dll)

6 Berkesinambungan Menjadi acuan untuk refleksi dan perbaikan

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


CATATAN….

Profil Pelajar Pancasila merupakan Acuan dalam


Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan di Satuan Pendidikan

● Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat


yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila.
● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi
juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa
Indonesia sekaligus warga dunia.

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Proses
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Penyusunan
Kurikulum PROFIL PELAJAR
Operasional di PANCASILA SNP
Struktur Kurikulum
Satuan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Capaian
Pendidikan Ditetapkan oleh pemerintah Pembelajaran
pusat Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh
pemerintah
pusa
.
.
t

1 5
3 Merancang
Menganalisis PENDAMPINGAN,
Menentukan EVALUASI, DAN
konteks
KARAKTERISTIK
PENGORGANISASIAN PENGEMBANGAN
SATUAN 2 PEMBELAJARAN
4 PROFESIONAL
PENDIDIKAN Merumuskan
VISI Menyusun
MISI RENCANA
FLEKSIBEL/DINAMIS PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan TUJUAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik dan
kebutuhan satuan pendidikan evaluasi jangka
pendek
(semester/tahunan)
evaluasi jangka panjang (4-5tahun)
10
KOMPONEN KOSP

Pendampingan,
Karakteristik Visi, Misi, dan Pengorganisasian Rencana Evaluasi, &
Satuan Pendidikan Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Pengembangan Lampiran
Keunikan sekolah Profesional Contoh Rencana
Penjabaran ketiga Intra, Project Rencana Kerangka bentuk
(peserta didik, pembelajaran, cth
komponen tsb Penguatan Profil pembelajaran pendampingan, evaluasi,
sosial, budaya, Project Penguatan Profil
Pelajar Pancasila selama setahun dan pengembangan pelajar Pancasila
guru, & tenaga
ajaran profesional
kependidikan

1 2 3 4 5 6
Proses Belajar
Menganalisis Karakteristik Satuan
Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi,
Tujuan

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Berikut adalan pilihan cara untuk mengumpulkan informasi:
 Kuesioner, dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dan
sasaran yang dibutuhkan.
 Wawancara, untuk mendapatkan data secara langsung.
 Diskusi kelompok terumpun (FGD), dengan mengundang
perwakilan dari seluruh warga satuan pendidikan dan tokoh
masyarakat.
 Observasi, mengamati kebutuhan peserta didik
 Rapor pendidikan, terkait mutu dan hasil belajar, kompetensi dan
kinerja guru dan tenaga kependidikan, mutu dan relevansi
pembelajaran.

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Alur Pengembangan Visi Misi

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


📌
Pilihan Cara Mengambil Data
Analisis Kebutuhan Satuan Pendidikan

●Observasi, mengamati
kebutuhan peserta didik.

●Diskusi kelompok terpumpun ● Kuesioner, dibuat untuk berbagai


(FGD) dengan mengundang responden dengan pertanyaan
perwakilan dari seluruh disesuaikan dengan tujuan dan
warga satuan pendidikan. sasaran yang dibutuhkan.

●Wawancara, untuk mendapatkan


data secara langsung.

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


REFLEKSI TERBIMBING
Apa saja kebutuhan peserta didik yang ada di
satuan pendidikan? Bagaimana kebutuhan
tersebut berubah seiring waktu?
Bagaimana kualitas pembelajaran berubah
dari waktu ke waktu?
Proses dan program apa yang dianggap
CONTOH REFLEKSI paling berhasil?
Apa indikator keberhasilannya?
Proses dan program apa yang masih perlu
dikembangkan?
Apa saja bagian-bagian yang paling penting
untuk dikembangkan?

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


CONTOH
KARAKTERISTIK
SATUAN
PENDIDIKAN
DISKUSI KELOMPOK
● Pilih 1 salah satu lembaga anggota kelompok
● Diskusikan Karakteristik, Visi, Misi dan tujuan satuan pendidikan

1. Buatlah analisis karakteristik satuan pendidikan dalam 2 paragraf, dengan


mengobservasi:
a) Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah.
b) Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah.
c) Kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah.
d) Peta profil guru, siswa, dan orangtua di sekolah.
e) Kemitraan/kerjasama sekolah dengan pihak lain.
2. Pelajari Visi, Misi, Tujuan satuan Pendidikan tersebut, apakah sudah sesuai antara
visi, misi dan tujuan dan apakah sudah mengandung Profil Pelajar Pancasila ?

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Desain pembelajaran perlu dilakukan secara
“mundur”, diawali dari hasil akhir. Hasil akhir
Merancang perlu dinyatakan agar seluruh warga satuan
Pengorganisasian pendidikan berkomitmen dan berkolaborasi
Pembelajaran di Satuan untuk mencapainya. Jika kurikulum hanya
Pendidikan menuliskan sederet konten (materi) maka
hal ini akan mengakibatkan semua orang
bekerja secara terpisah-pisah.

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


CURAH PENDAPAT

• Apakah itu pengorganisasian pembelajaran?


• Apa pentingnya untuk satuan pendidikan?

bbpmpjateng Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah


DEFINISI PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan


kurikulum dalam satu rentang waktu.

• Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam


struktur kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan
waktu belajar, serta proses pembelajaran.

• Pengorganisasian pembelajaran juga meliputi mata pelajaran inti dan


pilihan , program ekstrakurikuler dan projek penguatan profil pelajaran
Pancasila

bbpmpjateng Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah


PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN MELIPUTI
APA SAJA?
PROGRAM INTRAKURIKULER, KOKURIKULER
(P5), DAN EKSTRAKURIKULER

bbpmpjateng Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah


A. INTRAKULIKULER
1. Menganalisis CP = 3 CP
CP 1 : Nilai Agama dan Budi Pekerti
: 3 Elemen
CP 2 : Jati Diri
: 3 Elemen
CP 3 : Literasi Dasar, Sains, Teknologi, Matematika, Rekayasa dan Seni : 9 Elemen
2. Menentukan Topik
Berdasarkan hasil analisis konteks yang telah dikembangkan
3. Menentukan Sumber Belajar (Video, Buku, Objek Langsung, Lingkungan)
4. Menentukan Peta Konsep
No.
5. Menggunakan Semester
Model Pembelajaran : Berbasis Minat Anak (Sentra, AlokasiArea,
Waktu Kelompok)
1 Per Semester 80% x 17 minggu = 13 minggu
6. Alokasi
2.
Waktu
Per Tahun
: 80% dari jumlah menit minimal 80% x 34 minggu = 27 minggu
B. PROJECT PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Menganalisis 6 Dimensi P5
2. Menentukan Topik
Berdasarkan 4 Tema Besar yaitu :
- Aku Cinta Indonesia
- Aku Sayang Bumi
- Kerjasama dan Bermain (Kita Semua Bersaudara)
- Imajinasi dan Kreativitas
3. Menentukan Sumber Belajar (Video, Buku, Objek Langsung, Lingkungan)
4. Menentukan Peta Konsep
5. Menggunakan Pendekatan Project : Berbasis Masalah
6. Alokasi Waktu : 20% dari jumlah menit minimal
No. Semester Alokasi Waktu
1 Per Semester 20% x 17 minggu = 4 minggu
2. Per Tahun 20% x 34 minggu = 7 minggu
CONTOH PROGRAM
INTRA KURIKULER

TOPIK
LINGKUNGAN SEKOLAHKU
a. Sekolah baru SEMEST ER A LOKA SI
b. HUT RI di sekolahku WA KT U
c. Aku anak sehat
1
17 minggu
ALAM SEMESTA SEMEST ER A LOKA SI
a. Hari Bumi WA KT U
b. .Har i Kar t ini 2
c. Gejala alam 17 minggu

bbpmpjateng Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(Kokurikuler)
• Projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar
Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Anak untuk PAUD). Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi
lokal, hari besar nasional, dan internasional.

• Kegiatan P5 dirancang terpisah dari intrakurikuler

• Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD.

• Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun sebaiknya tidak kurang dari 900 (sembilan ratus) menit per
minggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun sebaiknya tidak kurang dari 360 (tiga ratus enam puluh)
menit per minggu.

bbpmpjateng Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah


PROGRAM EKSTRAKURIKULER
Dilakukan diluar jam pelajaran dibawah bimbingan
dan pengawasan satuan pendidikan

MELUKIS
MENARI DRUMBAND
BERENANG

bbpmpjateng Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah


CONTOH
Catatan : alokasi waktu Intrakurikuler
dan kokurikuler
menggunakan minimal 900
menit/minggu. Sedangkan ekstra
kurikuler diluar alokasi waktu tersebut
 DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK MASING-
MASING DAN BUATLAH
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
MELIPUTI INTRAKURIKULER, P5 DAN
PRAKTEK EKSTRAKURIKULER

YUUUUK…
Merancang
Pendampingan, Evaluasi, dan
Pengembangan Profesional

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Contoh pendampingan dan pengembangan profesional yang bisa
dilakukan:

1. Coaching : proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan


menggali pemikiran-pemikiran seseorang terhadap suatu masalah.
2. Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi
pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi suatu kendala.
3. Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan
dan keterampilan yang berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber
internal atau eksternal (menyesuaikan dengan kemampuan satuan
pendidikan).

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pengembangan Profesional Guru
PENDAMPINGANDANEVALUASI
1. I n House Training 1 x triwulan ( Guru
1. Supervisi pembelajaran 1 x sebulan melakukan diskusi internal dan berbagi praktik
(Supervisi pembelajaran dilaksanakan baik dalam lingkungan satuan PAUD)

sesuai dengan program supervisi 2. KKG 1 x sebulan (Guru berbagi pengalaman


dan praktek baik pembelajaran dengan para
2. Mentoring 1 x sebulan ( Dalam mentoring
guru segugus. )
kepala sekolah bisa berbagi pengalaman
dan pengetahuan untuk memberikan 3. Workshop /seminar / diklat tentang ke-PAUDan
inspirasi pada guru PKG 1 x setahun (PKG menyesuaikan jadwal penyelenggara ( Guru
mengikuti workshop, seminar dan pelatihan
menjadi dasar pembuatan “Rapor Guru” )
utk mengembangkan wawasan dan
pengetahuan tentang PAUD)

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


CONTOH
LAMPIRAN :
1. Kalender Akademik/Pendidikan
2. Jadwal Aktifitas Pembelajaran
3. Peta Konsep
4. Rencana Pembelajaran
5. Contoh RPP
6. SOP

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


KESIMPULAN

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan memuat seluruh rencana


proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai
pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.

Untuk menjadikannya bermakna Kurikulum Operasional di Satuan


Pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik dan satuan pendidikan.

bbpmpjateng Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Ki Hajar Dewantara
"Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya
dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi
bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada
umumnya."

You might also like