You are on page 1of 24

Rian Hidayat, M.

Pd
Kita Mulai Dengan Membaca
Menganalisis makna syu’abul iman (cabang-cabang
iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya.

Mempresentasikan makna syu’abul iman (cabang-


cabang iman).
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-
cabangnya.

Membiasakan sikap disiplin, jujur, dan bertanggung


jawab yang merupakan cabang iman dalam kehidupan.
Dustur Ilahi

“Dan (ingatlah) Ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam
keturunan mereka dan Allah Swt mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman)
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi”
(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat tidak mengatakan, “sesungguhnya ketika itu
kami lengah terhadap ini”. (QS. al-A’raf/7 : 172).
Makna: Iman secara etimologis berasal dari kata amana - yu’minu – imanan, berarti tasdiq yaitu
membenarkan mempercayai. Dan menurut istilah Iman ialah “Membenarkan dengan hati
diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.”

Imam Syafi’I (Al-Umm): iman adalah suatu ucapan, suatu perbuatan dan suatu niat, di mana tidak
sempurna salah satunya jika tidak bersamaan dengan yang lain.

TENTANG Tujuan: Tujuan Keimanan adalah penghambaan diri pada Allah SWT semata antar manusia dan
IMAN Penciptanya, bukan penghambaan pada manusia lain atau golongan lain.

Macam-macam Iman: Iman Taqlidi (mengikuti), Iman Tahqiqi (kemantapan hati), Iman Istidlali
(berdasarkan bukti).

Tahapan keimanan: Dibenarkan di dalam qalbu (keyakinan mendalam akan Kebenaran yang
disampaikan), Diikrarkan dengan lisan (menyebarkan Kebenaran), Diamalkan (merealisasikan
iman dengan mengikuti contoh Rasul).
TINGKATA
Ilmul N Haqqul
KEIMANAN Yaqin
Yaqin
'Ainul Yaqin

Haqqul Yaqin adalah


Dalam pemaknaan bahasa, keyakinan yang didasarkan
Ilmul Yaqin adalah keyakinan kepada yang haq atau
yang didasarkan kepada ‘Ainul Yaqin adalah kebenaran. sesuatu yang ada
ilmu, sesuatu yang ada keyakinan yang didasarkan dengan sifat sifat yang
dengan syarat adanya bukti. kepada pengamatan, sesuatu menyertai kenyataan. Haqqul
diperuntukkan bagi mereka yang ada dengan disertai yaqin, hanya bagi orang
yang cenderung rasional kejelasan. ‘Ainul yaqin orang yang ma’rifat.
diperuntukkan bagi para
ilmuwan.
PENAMBAH &
PENGURANG IMAN

PENAMBAH IMAN PENGURANG IMAN

Mengenal Allah Ta’ala melalui nama-nama dan sifat- Berpaling dari mengenal Allah dan nama-nama
sifat-Nya. Semakin seseorang mengenal Allah, serta sifat-sifat-Nya
keimanannya semkain bertambah.

Memperhatikan ayat-ayat Allah baik ayat-ayat Tidak mau memperhatikan ayat-ayat kauniyah
kauniyah maupun ayat syar’iyah. dan syar’iyah.

Banyak melakukan ketaaatan. Sedikitnya amal shalih.

Meninggalkan kemakisatan dalam rangka Melakukan kemaksiatan kepada Allah.


mendekatkan diri kepada Allah.
Iman Kepada
Allah
Iman Kepada Iman Kepada
Qadha Qadar Malaikat

PILAR IMAN

Iman Kepada Iman Kepada


Hari Akhir Kitab

Iman Kepada
Rasul
KADAR MINIMAL RUKUN IMAN
Masing-masing rukun iman memiliki kadar minimal sehingga dikatakan sah keimanan
seseorang terhadap rukun tersebut

Iman kepada Iman kepada para


Allah: Iman kepada kitab-kitab
malaikat Allah: Allah:
 Beriman dengan
 Beriman dengan keberadaan para  Mengimani bahwa seluruh kitab
wujud (keberadaan)
malaikat Allah berasal dari Allah
Allah  Mengimani secara rinci nama- nama  Mengimani secara rinci nama-
 Beriman dengan malaikat yang kita ketahui, dan nama kitab Allah yang kita
rububiyah Allah mengimani secara global yang tidak ketahui dan mengimani secara
 Beriman dengan kita ketahui global yang tidak kita ketahui
uluhiyah Allah  Mengimani secara rinci sifat- sifat  Membenarkan berita-berita yang
 Beriman dengan mereka yang kita ketahui, dan terdapat dalam kitab-kitab
mengimani secara global yang tidak tersebut
nama-nama dan sifat- kita ketahui  Beramal dengan hukum-hukum
sifat Allah  Mengimani secara rinci tugas- tugas yang ada di dalamnya selama
mereka yang kita ketahui, dan belum dihapus
mengimani secara global yang tidak
kita ketahui
Iman kepada para rasul
Allah :
Iman kepada takdir
 Mengimani bahwa seluruh Iman kepada Hari (Qada dan Qadar):
risalah para rasul berasal Akhir :  Beriman bahwa Allah
dari Allah
 Mengimani secara rinci nama  Beriman dengan hari mengetahui segala sesuatu
para nabi dan rasul Allah kebangkitan yang terjadi
 Beriman dengan hari  Beriman bahwa Allah telah
yang kita ketahui dan
mengimani secara global perhitungan dan menetapkan segala
yang tidak kita ketahui pembalasan (al-Hisaab wal sesuatu di Lauh Mahfudz
 Membenarkan berita yang Jazaa’)  Beriman bahwa segala
shahih yang datang dari  Beriman dengan surga dan sesuatu terjadi dengan
mereka neraka kehendak Allah
 Beramal dengan syariat  Beriman dengan segala  Beriman bahwa segala
Rasul yang diutus kepada sesuatu yang terjadi setelah sesuatu yang terjadi
kita (yaitu Muhammad Saw) kematian merupakan makhluk Allah
Dalil Pilar Iman

“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh,
orang itu telah tersesat sangat jauh.” (QS. an-Nisa/4: 136).
Syu’abul Iman (Cabang Iman)
Iman yang terdiri dari enam pilar seperti tersebut di
atas, memiliki beberapa bagian (unsur) dan perilaku
yang dapat menambah amal manusia jika dilakukan
semuanya, namun juga dapat mengurangi amal
manusia apabila ditinggalkannya.
Terdapat 77 cabang iman, di mana setiap
cabang merupakan amalan atau perbuatan yang
harus dilakukan oleh seseorang yang mengaku
beriman (mukmin). Tujuh puluh tujuh cabang itulah
yang disebut dengan syu’abul iman.
Bilamana 77 amalan tersebut dilakukan seluruhnya,
maka telah sempurnalah imannya, namun apabila
Syeikh Muhammad Nawawi Qamiuth-Thughyan ‘ala ada yang ditinggalkan, maka berkuranglah
Manzhumati Syu’abu al-Iman kesempurnaan imannya.
bin Umar al-Jawi
Dalil Syu’abul Iman

Dari Abu Hurairah ra.berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Iman itu 77 (tujuh puluh
tujuh) lebih cabangnya, yang paling utama adalah mengucapkan laa ilaha illallah, dan
yang paling kurang adalah menyingkirkan apa yang akan menghalangi orang di jalan,
dan malu itu salah satu dari cabang iman.” (HR. Muslim).
Dalil Syu’abul Iman (2)

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad Al-Ju’fiy, dia berkata: Telah


menceritakan kepadaku Abu Amiri al-Aqadi, berkata: Sulaiman bin Bilal dari Abdullah
bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Iman itu ada lebih dari enam puluh cabang. Dan malu itu adalah
sebagian dari iman.“ (HR. Bukhari).
Macam-macam Syu’abul Iman
• Terdapat beberapa ahli hadis yang menulis risalah mengenai syu’abul iman atau cabang-cabang iman.
Di antara para ahli hadis tersebut adalah:
1. Imam Baihaqi RA yang menuliskan kitab Syu’bul Iman;
2. Abu Abdilah Halimi RA dalam kitab Fawaidul Minhaj;
3. Syeikh Abdul Jalil RA dalam kitab Syua’bul Iman;
4. mam Abu Hatim RA dalam kitab Washful Iman wa Syu’buhu.
• Para ahli hadis ini menjelaskan dan merangkum 77 cabang keimanan tersebut menjadi 3 kategori atau
golongan berdasarkan pada hadis Ibnu Majah berikut ini

"Dari Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, Rasulullah Saw. bersabda: iman adalah tambatan
hati, ucapan lisan dan perwujudan perbuatan" (HR. Ibnu Majah)
DIMENSI
KEIMANAN

‘Amalun bil arkan yaitu


mengamalkannya
Ma'rifatun bil qalbi dengan perbuatan.
yaitu meyakini
dengan hati Iqrarun bil lisan
yaitu diucapkan
dengan lisan
Ma'rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati.
• 1. Iman kepada Allah Swt. • 16.Selalu mengharapkan rahmat Allah Swt.
• 2. Iman kepada malaikat Allah Swt. • 17.Tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt.
• 3. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. • 18.Syukur nikmat
• 4. Iman kepada rasul-rasul Allah Swt.
• • 19.Menunaikan amanah
5. Iman kepada takdir baik dan takdir buruk Allah Swt.
• 6. Iman kepada hari akhir • 20.Sabar
• 7. Iman kepada kebangkitan setelah kematian • 21.Tawadlu dan menghormati yang lebih tua
• 8. Iman bahwa manusia akan dikumpulkan di Yaumul • 22.Kasih sayang termasuk mencintai anak-anak kecil
Mahsyar setelah hari kebangkitan • 23.Rida dengan takdir Allah Swt.
• 9. Iman bahwa orang mukmin akan tinggal di surga, dan
orang kafir akan tinggal di neraka • 24.Tawakkal
• 10.Mencintai Allah Swt. • 25.Meninggalkan sifat takabur dan menyombongkan diri
• 11.Mencintai dan membenci karena Allah Swt. • 26.Tidak dengki dan iri hati
• 12.Mencintai Rasulullah Saw. dan yang memuliakannya • 27.Rasa Malu
• 13.Ikhlas, tidak riya dan menjauhi sifat munafiq
• 28.Tidak mudah marah
• 14.Bertaubat, menyesal dan janji tidak akan mengulang
• 29.Tidak menipu, tidak suudzan dan tidak merencanakan
suatu perbuatan dosa
keburukan kepada siapapun
• 15.Takut kepada Allah Swt.
• 30.Menanggalkan kecintaan kepada dunia, termasuk cinta
harta dan jabatan
Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan

• 1. Membaca kalimat thayyibah (kalimat-


kalimat yang baik
• 2. Membaca kitab suci Al-Qur`an.
• 3. Belajar dan menuntut ilmu. Rasulullah Saw Bersabda: “Lisan orang yang
berakal, muncul dari balik hati nuraninya,
• 4. Mengajarkan ilmu kepada orang lain.
sehingga ketika ia hendak berbicara, terlebih
• 5. Berdoa dahulu ia akan kembali ke hati nuraninya.
• 6. Dzikir kepada Allah Swt. termasuk Apabila (pembicaraannya) bermanfaat baginya,
istighfar maka ia berbicara, dan apabila dapat
• 7. Menghindari bacaan yang sia-sia berbahaya, maka ia menahan diri. Sementara
hati orang bodoh terletak pada mulutnya dan ia
berbicara apa saja sesuai yang ia kehendaki”
(HR. Bukhari-Muslim).
‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan.
• 1. Bersuci atau thaharah termasuk di dalamnya • 11.Menutup aurat ketika sedang salat maupun
kesucian badan, pakaian dan tempat tinggal ketika tidak salat
• 2. Menegakkan shalat baik salat fardu, salat sunah • 12.Melaksanakan kurban
maupun mengqadla salat • 13.Mengurus perawatan jenazah
• 3. Bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim,
• 14.Menunaikan dan membayar hutang
membayar zakat fitrah dan zakat mal, memuliakan
tamu serta membebaskan budak. • 15.Meluruskan muamalah dan menghindari riba
• 4. Menjalankan puasa wajib dan sunah • 16.Menjadi saksi yang adil dan tidak menutupi
• 5. Melaksanakan haji bagi yang mampu kebenaran
• 6. Beri’tikaf di dalam masjid, termasuk di antaranya • 17.Menikah untuk menghindarkan diri dari
adalah mencari lailatul qadar perbuatan keji dan haram
• 7. Menjaga agama dan bersedia meninggalkan • 18.Menunaikan hak keluarga, dan sanak kerabat,
rumah untuk berhijrah beberapa waktu tertentu
serta hak hamba sahaya
• 8. Menyempurnakan dan menunaikan nazar
• 9. Menyempurnakan dan menunaikan sumpah • 19.Berbakti dan menunaikan hak orang tua
• 10.Menyempurnakan dan menunaikan kafarat • 20.Mendidik anak-anak dengan pola asuh dan pola
didik yang baik
‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan.
• 21.Menjalin silaturahmi • 31.Menunaikan amanah termasuk mengeluarkan
• 22.Taat dan patuh kepada orang tua atau 1/5 harta rampasan perang
yang dituakan dalam agama • 32.Memberi dan membayar hutang
• 23.Menegakkan pemerintahan yang adil • 33.Memberikan hak-hak tetangga dan
• 24.Mendukung seseorang yang bergerak memuliakannya
dalam kebenaran • 34.Mencari harta dengan cara yang halal
• 25.Menaati hakim (pemerintah) dengan • 35.Menyedekahkan harta, termasuk juga
catatan tidak melanggar syariat menghindari sifat boros dan kikir
• 26.Memperbaiki hubungan muamalah dengan • 36.Memberi dan menjawab salam
sesama • 37.Mendoakan orang yang bersin
• 27.Menolong orang lain dalam kebaikan • 38.Menghindari perbuatan yang merugikan dan
• 28.Amar ma’ruf nahi munkar menyusahkan orang lain
• 29.Menegakkan hukum Islam • 39.Menghindari permainan dan senda gurau
• 30.Berjihad mempertahankan wilayah • 40.Menyingkirkan benda-benda yang mengganggu
perbatasan di jalan.
PROJEK BAB INI
• Bagilah kelas menjadi tiga kelompok. Lalu buatlah bahan
presentasi materi syu’abul iman dengan pembagian tema:
1. Kelompok 1 adalah cabang iman dalam hal niat, akidah dan hati;
2. Kelompok 2 tema cabang iman yang berkaitan dengan lisan; dan
3. kelompok 3 tema cabang iman tentang perbuatan anggota badan.
• Susunlah materi presentasi tersebut dengan membuat mind map
pada kertas plano. Lalu perwakilan kelompok, secara bergantian
dipersilahkan untuk presentasi di dalam kelas!
Alhamdulillah

You might also like