Professional Documents
Culture Documents
Syuabul Iman Cabang Iman Kurikulum Merdeka
Syuabul Iman Cabang Iman Kurikulum Merdeka
Pd
Kita Mulai Dengan Membaca
Menganalisis makna syu’abul iman (cabang-cabang
iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya.
“Dan (ingatlah) Ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam
keturunan mereka dan Allah Swt mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman)
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi”
(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat tidak mengatakan, “sesungguhnya ketika itu
kami lengah terhadap ini”. (QS. al-A’raf/7 : 172).
Makna: Iman secara etimologis berasal dari kata amana - yu’minu – imanan, berarti tasdiq yaitu
membenarkan mempercayai. Dan menurut istilah Iman ialah “Membenarkan dengan hati
diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.”
Imam Syafi’I (Al-Umm): iman adalah suatu ucapan, suatu perbuatan dan suatu niat, di mana tidak
sempurna salah satunya jika tidak bersamaan dengan yang lain.
TENTANG Tujuan: Tujuan Keimanan adalah penghambaan diri pada Allah SWT semata antar manusia dan
IMAN Penciptanya, bukan penghambaan pada manusia lain atau golongan lain.
Macam-macam Iman: Iman Taqlidi (mengikuti), Iman Tahqiqi (kemantapan hati), Iman Istidlali
(berdasarkan bukti).
Tahapan keimanan: Dibenarkan di dalam qalbu (keyakinan mendalam akan Kebenaran yang
disampaikan), Diikrarkan dengan lisan (menyebarkan Kebenaran), Diamalkan (merealisasikan
iman dengan mengikuti contoh Rasul).
TINGKATA
Ilmul N Haqqul
KEIMANAN Yaqin
Yaqin
'Ainul Yaqin
Mengenal Allah Ta’ala melalui nama-nama dan sifat- Berpaling dari mengenal Allah dan nama-nama
sifat-Nya. Semakin seseorang mengenal Allah, serta sifat-sifat-Nya
keimanannya semkain bertambah.
Memperhatikan ayat-ayat Allah baik ayat-ayat Tidak mau memperhatikan ayat-ayat kauniyah
kauniyah maupun ayat syar’iyah. dan syar’iyah.
PILAR IMAN
Iman Kepada
Rasul
KADAR MINIMAL RUKUN IMAN
Masing-masing rukun iman memiliki kadar minimal sehingga dikatakan sah keimanan
seseorang terhadap rukun tersebut
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh,
orang itu telah tersesat sangat jauh.” (QS. an-Nisa/4: 136).
Syu’abul Iman (Cabang Iman)
Iman yang terdiri dari enam pilar seperti tersebut di
atas, memiliki beberapa bagian (unsur) dan perilaku
yang dapat menambah amal manusia jika dilakukan
semuanya, namun juga dapat mengurangi amal
manusia apabila ditinggalkannya.
Terdapat 77 cabang iman, di mana setiap
cabang merupakan amalan atau perbuatan yang
harus dilakukan oleh seseorang yang mengaku
beriman (mukmin). Tujuh puluh tujuh cabang itulah
yang disebut dengan syu’abul iman.
Bilamana 77 amalan tersebut dilakukan seluruhnya,
maka telah sempurnalah imannya, namun apabila
Syeikh Muhammad Nawawi Qamiuth-Thughyan ‘ala ada yang ditinggalkan, maka berkuranglah
Manzhumati Syu’abu al-Iman kesempurnaan imannya.
bin Umar al-Jawi
Dalil Syu’abul Iman
Dari Abu Hurairah ra.berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Iman itu 77 (tujuh puluh
tujuh) lebih cabangnya, yang paling utama adalah mengucapkan laa ilaha illallah, dan
yang paling kurang adalah menyingkirkan apa yang akan menghalangi orang di jalan,
dan malu itu salah satu dari cabang iman.” (HR. Muslim).
Dalil Syu’abul Iman (2)
"Dari Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, Rasulullah Saw. bersabda: iman adalah tambatan
hati, ucapan lisan dan perwujudan perbuatan" (HR. Ibnu Majah)
DIMENSI
KEIMANAN