Professional Documents
Culture Documents
Surana Bahan Ajar Morfologi Jawa
Surana Bahan Ajar Morfologi Jawa
kuma-1
kapi-1
Aksara dirga
Bahasa yang digunakan di antara orang-orang yang sudah akrab. Basa madya dibagi
menjadi 3 macam, yaitu:
Madya ngoko
Kata-kata yang digunakan berupa tembung madya dan ngoko
Contoh: Yen dika arep tuku kobis, kula saguh nggawakake
‘Jika andamau beli kobis, saya sanggup membawakan.’
Madyantara
Kata yang digunakan adalah tembung madya, tembung ngoko, dan krama. Semua akhiran
tetap ngoko.
Contoh : Sampeyan (samang) tindak menyang ngendi ta mas, kok agi wae rawuh?
‘Anda pergi kemana saja mas, mengapa baru datang?’
Madya krama
Kata-kata yang digunakan berupa tembung madya yang dicampur dengan tembung krama.
Aku diganti kula, kowe diganti sampeyan, samang, afiks tak diganti kula, ko- diganti samang
(yang sering disingkat mang); akhiran –ku diganti kula, akhiran –e tetap.
Contoh : Mangke kula etange dhuwite, lah empun niku dika widheni
‘Sekarang uangnya akan kuhitung, nah sudah coba Anda cocokkan.’
Basa tembang
Bahasa yang digunakan dalam
tembang. Dalam bahasa sastra klasik
basa tembang disebut basa kapujanggan
‘bahasa yang digunakan oleh para
pujangga’
Cakrik pakon
Bentuk kata dalam paramasastra yang
menyatakan imperatif. Di samping tampak
pada lagunya, juga terdapat afiks yang
menandainya. Untuk jelasnya dapat dilihat
pada hagnya.
Camboran
Disebut juga jamboran, yaitu dua buah
kata atau lebih yang digabungkan. Kata
yang digabung ada yang utuh ada pula yang
disingkat. Camboran yang unsurnya utuh
disebut camboran wutuh, sedangkan yang
unsurnya berupa singkatan disebut
camboran tugelan.
Camboran tugelan
Kata majemuk yang unsur-unsurnya
terdiri dari kata yang disingkat. Camboran
tugelan disebut juga camboran wancahan.
Contoh : wedang berasal dari we kang
didang ‘air yang dimasak’;
Dubang berasal dari idu abang
‘ludah merah’;
Dhegus berasal dari gedhe
bagus ‘besar tampan’;
Camboran wutuh
Camboran yang unsur-unsurnya utuh. Camboran wutuh dibagi
menjadi dua, yaitu :
► Camboran pisah, yaitu camboran yang hubungan kedua unsurnya
kurang erat sehingga dapat disisipi unsur lain, tetapi masing-
masing unsurnya masih tampak artinya.
Contoh : gula tebu ‘gula tebu’ -- gulane tebu ‘gulanya tebu’
Pager bata’ pagar bata’ -- pagere bata ‘pagarnya
bata’
Camboran pisah disebut juga camboran udhar
► Camboran manunggal, yaitu camboran ‘kata majemuk’ yang
unsur-unsurnya utuh dan gabungan kedua unsur tersebut
membentuk pengertian baru. Camboran manunggal disebut pula
camboran tunggal
Contoh : nagasari ‘nagasari’
Wong tuwa ‘orang tua’
Daya wacaka
Nomina turunan berafiks pa-an
Contoh : pa + apu + an -- papon
‘tempat kapur’
Pa + kopi + an --
pakopen ‘kebun kopi’
Pa + tuku + an --
patukon ‘pembeli’, ‘alat membeli’
Dwilingga