You are on page 1of 14

BANTUAN HIDUP DASAR

KELOMPOK VI :

ANNISA NABILA FURTY


MUTIA FADILLAH
EKA PUTRI HAIRIAH
HERMI YUNITA
NOVELA GUSTI ANGGRAINI
SHINTIA AYULIA
Bantuan Hidup Dasar

Bantuan hidup dasar (Basic


Life Support) adalah suatu
tindakan pada saat pasien
ditemukan dalam keadaan
tiba-tiba tidak bergerak, Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah tindakan darurat untuk
tidak sadar, atau tidak membebaskan jalan nafas, membantu pernafasan dan
bernafas, maka periksa mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat
respon pasien. Bila pasien bantu (Christie Lontoh, Maykel Kiling, 2013).
tidak merespon, aktifkan
sistem darurat dan
lakukan tindakan bantuan
hidup dasar (W.Sudoyo et
al., 2015).
Tujuan Bantuan Hidup Dasar

 Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya


pernapasan
 Memberikan bantuan eksternal dan ventilasi pada
pasien yang mengalami henti jantung atau henti nafas
melalui resusitasi jantung paru (Nur, 2017).
RANTAI BHD
 Menganalisis keamanan (Danger)
Memastikan keadaan aman baik bagi penolong, korban, maupun lingkungan disekitarnya atau dikenal dengan
istilah 3A (amankan diri, amankan korban, amankan lingkungan).

 Memeriksa respon korban (Respon)


Pemeriksaan respon korban dapat 4dilakukan dengan memberikan rangsangan verbal dan nyeri. Pemeriksaan ini
dilakukan jika keadaan lingkungan benar-benar sudah aman agar tidak membahayakan korban dan penolong.

 Meminta Bantuan (Snout for nelp)


Jika korban tidak memberikan respon terhadap panggilan dan rangsangan nyeri, segeralah meminta bantuan dengan
cara berteriak meminta tolong untuk segera mengaktifkan sistem gawat darurat.
 Circulation
 Cek nadi

(Periksa nadi
karotis)
 Kompresi dada (RJP)
 Airway control
Tindakan airway control dilakukan untuk membebaskan jalan napas dari sumbatan .

 Breathing support
Bantuan napas harus diberikan dalam waktu 1 detik

 Recoνery position
Recovery position dilakukan pada pasien tidak sadarkan diri setelah pernapasannya normal dan
sirkulasinya efektif.
ALAT ALAT BANTU VENTILATOR
Ventilator merupakan alat bantu pernafasan ( respirasi ) yang bekerja sebagai pengontrol, pengendali atau
pengambil alihan fungsi paru-paru pasien yang terindikasi klinis
Jenis-Jenis Ventilator
VolumeCycledVentilator
Volume cycled merupakan jenis ventilator yang paling sering digunakan di ruangan
unit perawatan kritis. Perinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya berdasarkan

volume. Jenis ventilator ini banyak digunakan bagi pasien dewasa dengan
gangguan paru secara umum. Akan tetapi jenis ini tidak dianjurkan bagi pasien
dengan
gangguan pernapasan yang diakibatkan penyempitan lapang paru (atelektasis, edema
paru)
 PressureCycledVentilator
Prinsip dasar ventilator type ini adalah cyclusnya menggunakan tekanan.
Mesin berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah mencapai tekanan yang
telah ditentukan. Pada titik tekanan ini, katup inspirasi tertutup dan ekspirasi terjadi dengan pasif. Kerugian pada type
ini bila ada perubahan komplain paru,
maka volume udara yang diberikan juga berubah. Sehingga pada pasien yang
setatus parunya tidak stabil, penggunaan ventilator tipe ini tidak dianjurkan,

 TimerCycledVentilator
Prinsip kerja dari ventilator type ini adalah cyclusnya berdasarkan waktu
ekspirasi atau waktu inspirasi yang telah ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan
oleh waktu dan kecepatan inspirasi (jumlah napas permenit). Berbasis aliran
(Flow Cycle) Memberikan napas/ menghantarkan oksigen berdasarkan kecepatan aliran yang sudah disetting terlebih
dahulu.
Mode-Mode Ventilator
 Mode Control

Pada mode kontrol mesin secara terus menerus membantu pernafasan


pasien. Ini diberikan pada pasien yang pernafasannya masih sangat jelek, lemah sekali atau bahkan apnea. Pada
mode ini ventilator mengontrol pasien, pernafasan diberikan ke pasien pada frekwensi dan volume yang
telah ditentukan pada ventilator, tanpa menghiraukan upaya pasien untuk mengawali inspirasi.

 Mode IMV/ SIMV: Intermitten Mandatory Ventilation/Sincronized


Intermitten Mandatory Ventilation

Pada mode ini ventilator memberikan bantuan nafas secara selang seling dengan nafas pasien itu sendiri. Pada
mode IMV pernafasan mandatory diberikan pada frekwensi yang di set tanpa menghiraukan apakah pasien
pada saat inspirasi atau ekspirasi sehingga bisa terjadi fighting dengan segala akibatnya
.3. Mode ASB / PS : (Assisted Spontaneus Breathing / Pressure Suport
Mode ini diberikan pada pasien yang sudah bisa nafas spontan atau
pasien yang masih bisa bernafas tetapi tidal volumnenya tidak cukup
karena nafasnya dangkal. Pada mode ini pasien harus mempunyai
kendali untuk bernafas. Bila pasien tidak mampu untuk memicu trigger
maka udara pernafasan tidak diberikan.
4. CPAP : Continous Positive Air Pressure
Pada mode ini mesin hanya memberikan tekanan
KOMPLIKASI PEMASANGAN VENTILASI
TERIMA KASIH

You might also like