You are on page 1of 15

HIPERPARATIROID

Dr. HERU SUSANTO, MMRS


PARATIROID
 Hormon Paratiroid (HPT) berasal dari kelenjar
paratiroid
 Sekresi HPT dipengaruhi oleh kadar Ca2+
plasma
 Fungsi utama HPT, mempertahankan kadar
Ca2+ cairan ekstrasel agar tetap stabil, melalui
pengaruh utamanya pada pengaturan absorbsi
Ca2+ di ginjal dan mobilisasi Ca2+ tulang
HIPERPARATIROID
HIPERPARATIROID

HIPERPARATIROID PRIMER

HIPERPARATIROID SEKUNDER

HIPERPARATIROID TERSIER?
HIPERPARATIROID PRIMER

HIPERPLASIA
ADENOMA/
KARSINOMA HIPERSEKRESI HORMON PARATIROID
SEKRESI POLIPEPTIDA KELENJAR PARATIORID MENINGKAT
YG MENYERUPAI HPT
DARI SUATU TUMOR
HIPERPARATIROID SEKUNDER

GANGGUAN ABSORBSI
Ca 2+
Ca2+ PLASMA SEKRESI HPT
GANGGUAN FUNGSI
MENURUN MENINGKAT
GINJAL
MANIFESTASI KLINIS
1. Kelainan tulang
Osteitis fibrosa cystica, yang ditandai dengan
meningkatnya resorpsi tulang oleh osteoklas,
terutama mengenai ruas jari bagian distal yang
menyebabkan resorpsi subperiosteal, hal yang
sama juga terjadi pada tengkorak dan memberikan
gambaran radiologi salt and pepper skull.
2. Kelainan ginjal
Batu ginjal, poliuria, hypercalciuria dan
nefrokalsinosis.
MANIFESTASI KLINIS
3. Hiperparatiroidisme sekunder biasanya disertai
dengan penurunan kadar kalsium serum yang
normal atau sedikit menurun dengan kadar PTH
tinggi dan fosfat serum rendah.
 Perubahan tulang disebabkan oleh konsentrasi PTH
yang tinggi sama dengan pada hiperparatiroidisme
primer.
 Beberapa pasien menunjukkan kadar kalsium serum
tinggi dan dapat mengalami semua komplikasi
ginjal, vaskular, neurologik yang disebabkan oleh
hiperkalsemi
PENATALAKSANAAN HIPERPARATIROID
PRIMER
1. Pembedahan
Kriteria pembedahan :
 Kadar kalsium melebihi 1 mg/dl dari batas atas nilai
normal
 Kadar kalsium urin 24 jam lebih dari 400 mg
 Terjadi penurunan bersihan kreatinin lebih dari 30%
 Nilai T-score densitas mineral tulang di bawah -2,5
 Usia pasien kurang dari 50 tahun
Bila tidak memenuhi kriteria di atas, maka dilakukan
pengobatan non bedah.
PENATALAKSANAAN
2. Non bedah
 Pemantauan kadar kreatinin dan kalsium darah
setiap 6 bulan
 Suplemen harian berupa kalsium 800-1000 mg
dan vitamin D sesuai dengan usia dan jenis
kelamin.
 Selain itu mereka juga harus menjaga hidrasi yang
cukup, melakukan olahraga yang teratur dan
menghindari imobilisasi dan obat-obatan seperti
thiazides dan lithium
FARMAKOTERAPI
1. FOSFAT
 Fosfat oral dapat menurunkan kadar kalsium darah
sampai 1 mg/dl, penurunan kalsium ini terjadi karena
fosfat dapat menyebabkan penurunan absorbsi kalsium
di usus dan menurunkan aktivitas 1-α hidroksilase
sehinga kadar 1,25 (OH)2 D dalam darah rendah.
 Terapi fosfat tidak boleh diberikan pada penderita
dengan gangguan fungsi ginjal atau pada penderita
dengan normophosphatemia atau hyperphosphatemia.
2. Bisphosphonates
 Bisphosphonates merupakan analog phyrophosphate inorganik
yang bekerja menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas.
 Pada hiperparatiroidisme primer terjadi kehilangan densitas
massa tulang cortical, sedangkan tulang trabekular densitas
tulang relatif terpelihara.
 Bisphosphonates adalah kelompok obat yang menjanjikan dalam
pengobatan hilangnya densitas tulang.
 Beberapa penelitian mengenai penggunaan Bisphosphonates
pada hiperparatiroidisme primer menunjukkan peningkatan dari
densitas mineral tulang pada tulang punggung dan panggul dan
juga tidak menyebabkan perubahan signifikan pada kadar PTH,
kadar kalsium darah dan kalsium urin 24 jam.
 Terapi dengan Bisphosphonates dapat dipertimbangkan pada
penderita hiperparatiroidisme primer dengan densitas mineral
tulang yang rendah yang tidak dapat atau tidak ingin dilakukan
operasi.
3. Estrogen
 Terapi estrogen pada wanita postmenopause
menunjukkan sedikit penurunan pada kadar kalsium
darah (0,5-1 mg/dl) tanpa adanya perubahan pada kadar
PTH.
 Estrogen juga memberikan keuntungan pada densitas
mineral tulang pada tulang punggung dan kepala femur.
 Akan tetapi terapi estrogen sebaiknya tidak dijadikan
pilihan utama pada wanita postmenopause dengan
hiperparatiroidisme primer, oleh karena risiko yang
diakibatkan seperti karsinoma endometrium dan
peningkatan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.
 Selective estrogen receptor modulator seperti raloxifene
telah menunjukkan penurunan kadar kalsium dalam
darah sama halnya dengan terapi estrogen.
4. Calcimimetic
 Cinacalcet merupakan preparat calcimimetic pertama
yang tersedia.
 Preparat ini bekerja dengan cara mengikat dan
memodifikasi calcium sensing receptor pada chief sel
dipermukaan kelenjar paratiroid, yang akan menyebabkan
meningkatnya sensitivitas reseptor terhadap kalsium.
 Cinacalcet efektif dalam menurunkan PTH dan menjaga
kadar kalsium dan fosfat.
 Dosis awal cinacalcet 30 mg sekali sehari, dosis dapat
dinaikkan 30 mg setiap 2-4 minggu hingga kadar PTH
dalam kisaran target atau sudah tercapai dosis maksimal
(180 mg perhari).
PENATALAKSANAAN HIPERPARATIROID
SEKUNDER
 Penyembuhan dengan calcitriol dan kalsium dapat
mencegah atau meminimalisir hiperparatiroidisme
sekunder.
 Kontrol kadar cairan fosfat dengan diet rendah fosfat
juga penting.
 Pasien yang mengalami predialysis renal failure, biasanya
mengalami peningkatan kadar hormon paratiroid.
 Penekanan sekresi hormon paratiroid dengan low-dose
calcitriol mungkin dapat mencegah hiperplasia kelenjar
paratiroid dan hiperparatiroidisme sekunder.
TERIMA

KASIH

You might also like