You are on page 1of 28

Prinsip-prinsip Komunikasi

Syafrizaldi & Rahma Afwina


Ernst Cassier  Manusia adalah animal symbolicum
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk
menunjuk sesuatu yang lain, berdasarkan kesepakatan
sekelompok orang.
Komunikasi merupakan penggunaan lambang-lambang baik
berupa lambang verbal maupun non-verbal atau kombinasi
keduanya, dan objek yang maknanya disepakati bersama,
misalnya memasang bendera dihalaman rumah untuk
menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada negara.
Prinsip 1.
Komunikasi Merupakan Suatu Proses Simbolik
 Setiap perilaku mempunyai
potensi komunikasi.
 Gerak tubuh, ekspresi wajah
seseorang dapat dimaknai oleh
orang lain menjadi suatu stimulus.
 Komunikasi terjadi bila seseorang
memberi makna pada perilaku
orang lain atau perilakunya
sendiri.

Prinsip 2.
Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Eg.
Tersenyum  Bahagia
Cemberut  Marah
Berdiam diri lalu menyendiri  Mengkomunikasikan
banyak pesan. Orang lain mungkin akan menafsirkan
diam kita sebagai malu, segan, ragu-ragu, tidak
setuju, tidak perduli, marah, atau bahkan sebagai
malas.
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari
dimensi isi tersebut bisa memprediksi dimensi hubungan
yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Eg. Percakapan dua orang sahabat dan dosen – mahasiswa
di kelas memiliki dimesi isi yang berbeda.

Prinsip 3.
Komunikasi memiliki dimensi isi dan hubungan
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi
hubungan disandi secara nonverbal.

Dimensi isi: muatan (isi) komunikasi  apa yang


dikatakan.
Dimensi hubungan: bagaimana cara
mengatakannya, sebuah isyarat bagaimana
hubungan orang yang berkomunikasi tersebut, dan
bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan.
Dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain  jenis
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan.

Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar misalnya,


bukan hanya bergantung pada isinya, namun juga siapa
penulisnya, tata letaknya (lay-out), jenis huruf yang digunakan,
warna tulisan dan sebagainya. Pesan yang sama dapat
menimbulkan pengaruh berbeda bila disampaikan orang
berbeda.
Artikel yang ditulis orang yang sudah dikenal akan
dianggap lebih berbobot bila dibandingkan dengan
tulisan orang yang belum dikenal. Bila dimengerti
maka redaktur surat kabar atau majalah akan lebih
memprioritaskan tulisan orang-orang yang sudah
dikenal sebelumnya
Dalam komunikasi antara orang-orang berbeda budaya,
ketidaksengajaan berkomunikasi ini lebih relevan lagi untuk kita
perhatikan.
Kesalahpahaman antarbudaya sebenarnya disebabkan oleh
perilaku seseorang yang tidak disengaja yang dipersepsi,
ditafsirkan, dan direspons oleh orang lain dari budaya lain.

Misalkan: Nada bicara orang Batak dan Sulawesi akan


dipersepsikan berbeda oleh suku lain.

Prinsip 4.
Komunikasi berlangsung dalam kondisi “ketidaksengajaan”
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikator
baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan
tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada
siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu
berlangsung.

Prinsip 5.
Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang, Waktu, Sosial dan
Psikologis
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan
ruang (termasuk iklim, suhu, intensitas cahaya, dan
sebagainya), waktu, sosial dan psikologis. Topik-topik
yang lazim dibicarakan di rumah, tempat kerja, atau
tempat hiburan seperti “lelucon,” “ acara televisi,”
“mobil,” “bisnis,” atau “perdagangan” terasa kurang
sopan bila dikemukakan di masjid.
Waktu memiliki makna terhadap suatu pesan. Dering telepon
pada tengah malam atau dini hari akan dipersepsi lain bila
dibandingkan dengan dering telpon pada siang hari. Dering
telepon mungkin berita sangat penting (darurat), misalnya
untuk mengabarkan orang sakit, kecelakaan atau meninggal
dunia atau upaya orang yang berniat jahat untuk mengetahui
ada orang atau tidaknya di dalam rumah tersebut.
Orang-orang yang berkomunikasi akan meramalkan efek perilaku
komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh
aturan atau tatakrama. Artinya, orang-orang memilih strategi
tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan
akan merespons. Prediksi ini tidak selalu disadari dan sering
berlangsung cepat.

Prinsip 6.
Komunikasi dapat Melibatkan Prediksi Orang yang
Berkomunikasi
Sistem yang terlibat dalam proses komunikasi: sistem internal
dan sistem eksternal.

Sistem internal  Sistem internal adalah seluruh sistem nilai


yang dibawa oleh individu ketika ia terlibat dalam komunikasi
dalam berbagai lingkungan sosialnya (keluarga, masyarakat
setempat, kelompok suku, kelompok agama, lembaga
pendidikan, kelompok sebaya, tempat kerja, dan sebagainya).

Prinsip 7.
Komunikasi Bersifat Sistemik
Sistem eksternal. Sistem eksternal terdiri dari
unsur-unsur dalam lingkungan di luar individu. 
Lingkungan komunikasi (suhu, tata cahaya, ruang,
dsb). Termasuk kata-kata yang dipilih untuk
berbicara, isyarat fisik peserta komunikasi,
kegaduhan di sekitarnya, penataan ruangan,
cahaya, dan temperatur ruangan.
Kesamaan suku dan pendidikan cenderung memiliki kecocokan
dalam hal komunikasi. Kedua pihak mempunyai makna yang sama
terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.

Prinsip 8.
Keefektifan Komunikasi Berdasarkan Kemiripan Latar
Belakang Sosial Budaya
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung
satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa
pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
Komunikasi tidak dapat ditentukan kapan akan kita mulai dan
kapan kita akhiri.
Apa yang terjadi di masa lalu akan mempengaruhi masa kini dan
yang akan datang.

Prinsip 9.
Komunikasi Adalah Sesuatu Yang Kontinyu
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses
adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses
saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang
melakukan komunikasi.

Komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa para


komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan atau
keseluruhan.

Prinsip 10.
Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis dan
Transaksional
Pesan yang telah disampaikan tidak dapat ditarik kembali. Apa
yang terjadi akan mempengaruhi proses komunikasi selanjutnya.

Jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek


sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain
tersebut.

Prinsip 11.
Komunikasi Bersifat Irreversible/Tidak Dapat Dibalik
FUNGSI KOMUNIKASI
Menurut Thomas M. Scheidel
 Kita berkomunikasi terutama untuk
menyatakan dan mendukung identitas-diri,
untuk membangun kontak social dengan
orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi
orang lain untuk merasa, berpikir, atau
berperilaku seperti yang kita inginkan
Menurut Gordon I. Zimmerman et al
 Tujuan komunikasi dibagi menjadi dua
kategori. Pertama, kita berkomunikasi untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi
kebutuhan kita – untuk memberi makan dan
pakaian kepada diri-sendiri, memuaskan
kepenasaran kita akan lingkungan, dan
menikmati hidup. Kedua, kita berkomunikasi
untuk menciptakan dan memupuk hubungan
dengan orang lain
Menurut Rudolf F. Verderber
 Komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi
social, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk
menunjukan ikatan dengan orang lain, membangun
dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi
pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat
tertent, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari,
apakah kita akan kuliah atau tidak, bagaimana
belajar menghadapi tes
Menurut Judy C. Pearson dan
Paul E. Nelson
 Komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama,
untuk kelangsungan hidup diri-sendiri yang meliputi:
keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi,
menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan
mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk
kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk
memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan
keberadaan suatumasyarakat.
Penggunaan/Fungsi Psikologi Komunikasi
(Komunikasi Efektif)
 Pengertian : Penerimaan yang cermat dari isi stimuli
sebagaimana yang dimaksudkan oleh komunikator.
Kegagalan menerima isi pesan secara cermat disebut
kegagalan primer (primary breakdown in communication)
 Kesenangan : Tidak semuanya komunikasi ditujukan untuk
menyampaikan informasi dan membentuk pengertian. Ada
komunikasi yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab,
dan menyenangkan.
Penggunaan/Fungsi Psikologi Komunikasi
(Komunikasi Efektif)
Mempengaruhi Sikap : Disebut juga dengan komunikasi
persuasif . Utamanya proses komunikasi sesungguhnya
adalah mempengaruhi sikap orang lain.
Hubungan Sosial yang baik : Sebagai makhluk sosial
manusia tidak akan bisa hidup sendiri. Kita ingin
berhubungan dengan orang lain secara positif.
Tindakan : Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan
tindakan yang dikehendaki. Ini membuktikan bahwa
komunikasi tersebut efektif.
MAULIATE GHODANG

You might also like