You are on page 1of 48

Flexibel Conduit

Design Criteria
• Beban yang bekerja Pada conduit,Py
• Terdiri atas dua bagian yaitu beban mati dan
beban hidup.
• Beban mati adalah tekanan yang berasal dari
gaya-gaya luar seperti berat tanah atau massa
di atas conduit.
• Beban hidup adalah tekanan dari luar yang
bergerak di atas conduit.
Design Criteria
• Rumusan untuk menghitung beban yang
bekerja pada conduit flexibel dinyatakan:
• Py=DL+LL
Dimana:
• Py= Conduit load,lb/in2
• DL= Dead Load,lb/in2
• LL=Live Load,lb/in2
Dead Load,DL
• Saat prism load digunakan untuk menghitung
besar beban, beban yang digunakan
merupakan pendekatan yang conservatif
• Penurunan yang terjadi direncanakan untuk
kondisi jangka panjang.
• Perhitungan besar beban mati pada kondisi
jangka panjang digunakan dengan rumusan:
Dead Load,DL

• dimana:
• DL= beban mati,lb/in2
• = Berat isi tanah,lb/in3
• H = Tinggi tanah penutup conduit,in
Beban Hidup,LL

• Beban hidup terjadi akibat pergerakan


kenderaan di permukaan seperti mobil, kereta
api ataupun pesawat udara.
• Pengaruh beban hidup akan berkurang dengan
semakin bertambah tebal tanah penutup
conduit.
• Pengaruh beban hidup ini dapat dilihat pada
Tabel berikut
Impact Factor
• Jika conduit ditanam pada lokasi yang relatif
dangkal, maka akan terjadi tambahan beban
akibat pergerakan kenderaan.
• Perhitungan penambahan beban ini dilakukan
dengan mengalikannya dengan Impact Factor
• Besar Impact Factor disajikan sebagai berikut
Impact Factor
• Height of Cover,H Impact Factor
0 to 0,30 m 1,30
0,31 m – 0,60 m 1,20
0,61 m – 0,90 m 1,10
0,91 – lebih besar 1,00
Perhitungan Defleksi
• Flexibel conduit dapat mengalami defleksi sebesar 2
% dari diameternya tanpa mengakibatkan kerusakan
pada strukturnya seperti retakan. Banyak yang
menggunakan angka 5 %. Defleksi dibatasi sampai 2 %
jika mempunyai rigid lining dan coating dan defleksi
sebesar 3 % untuk rigid lining dan flexibel coating
• Kemampuan untuk berdefleksi adalah faktor utama
kekuatan conduit yang fleksibel (pipe-soil structure).
• Defleksi ini terjadi akibat tanah yang terkonsolidasi
dan tanah yang mengalami arching.
Perhitungan Defleksi
• Umumnya pada conduit akan terjadi diffrential
settlement arah memanjang.
• Kondisi ini terjadi akibat perbedaan teknik
pembangunan, jenis tanah dan pembebanan.
Perhitungan Defleksi
• Walaupun defleksi adalah faktor utama untuk
meningkatkan kekuatannya, namun harus
dikontrol untuk menyakinkan penampilannya.
• Untuk conduit yang flexibel diijinkan
berdeformasi sebesar 5-7 % dari diameternya
dan merupakan standar yang umum
digunakan.
• Rumusan untuk menghitung besar defleksi
disajikan sebagai berikut:
Akibat pemberian Tekanan dari dalam
Defleksi/Lengkungan

Dimana:
• = Defleksi cconduit,%
• Dl =Deflection Lag Faktor
• K= Bedding Constant
• Py=Prism Load,lb/in2.
• PS = Stiffness Conduit, lb/in2
• E’=Modulus Elastisitas Tanah
Tahapan perhitungan Defleksi
• Penentuan Stifness conduit,PS
• Set deflection lag faktor,Dl=1
• Perhitungan beban conduit,Py
• Penentuan modulus elastisitas tanah,E’
• Pemilihan bedding constant. Gunakan K=1
• Hitung penurunan yang terjadi.
Kekakuan Conduit,PS
• Kekuatan conduit ditentukan dengan
pengujian berdasarkan ASTM D 2412
“Standard Test Metode for External Loading
Properties of Plastic Pipe by Paralel Plate
Methode”.
• Pada pengujian ini conduit ditekan sampai
berdefleksi sebesar 5% dan diperoleh besar
bebannya.
• Berdasarkan uji ini, kekakuan conduit adalah:
Kekakuan Conduit,PS

dimana:
• PS= kekakuan conduit, lb/in2
• F = Force,lb
• = Defleksi vertikal conduit, in
• L= panjang sampel,in
Kekakuan Conduit,PS
• Kekakuan conduit juga ditentukan secara teoritis
dengan menggunakan rumusan sebagai berikut:

• PS= Conduit stiffness,lb/in2


• E= Modulus elastisitas, lb/in2
• I= momen inersia,in3.
• R= radius conduit, in
• Besar kekakuan conduit akan disediakan oleh pabrik
Defletion Lag Factor,Dl.

• Defletion Lag Faktor berguna untuk menghitung


konsolidasi tanah jangka panjang pada sisi flexibel
conduit dan hasilnya akan mengurangi dukungan tanah.
• Spangler merekomendasikan Defletion Lag Factor
sebesar 1,50 jika perhitungan menggunakan beban
Marston.
• Saat pemakaian beban prism untuk menghitung
defleksi, deflection lag faktor diambil 1, sebab beban
prim untuk menghitung beban ultimate adalah jangka
panjang dalam menentukan beban pada conduit.
Modulus Elastisitas Tanah,E’

• Banyak usaha-usaha yang telah dilakukan


untuk menentukan nilai E melalui perhitungan
menggunakan rumusan empiris, pengujian di
laboraturium dan lapangan.
• Nilai Modulus Elastisitas Tanah dapat dilihat
pada tabel berikut.
Bedding Constant,K
• Bedding Constant ditentukan dari sudut bedding
yang dideskripsikan pada gambar 1.
• Jika conduit dipasang pada bedding yang keras,
maka akan terjadi penetrasi yang kecil, sudut
beddingnya menjadi kecil, nilai K menjadi besar.
• Material dengan sudut bedding yang kecil
mendekati nol tidak direkmendasikan untuk
dipasang pada conduit yang flexibel
• Nilai Bedding Constant dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Buckling (tekuk) Conduit
• Conduit (Pipa) buckling adalah keruntuhan lokal
pada dinding struktur conduit.
• Kondisi ini dapat terjadi akibat kekakuan conduit
yang kecil pada saat memikul beban.
• Buckling pada conduit akan menjadi permasalahan
saat conduit dipasang pada galian yang dalam,muka
air tanah yang tinggi,vacuums internal atau kondisi
tanah timbunan yang buruk.
• Kondisi buckling pada conduit dapat dilihat pada
gambar berikut.
Unconfined Buckling,Pcr.
• Kondisi Unconfined Buckling terjadi jika tidak
ada dukungan kekuatan geser tanah di sekitar
struktur conduit.
• Kondisi ini digunakan untuk kondisi
perhitungan hydrostatic condition, dimana
hanya tekanan akibat cairan yang turut
diperhitungkan.
• Formula untuk menghitung unconfined
buckling adalah sebagai berikut:
Unconfined Buckling,Pcr.

Dimana:
• Pcr = unconfined pressure buckling,lb/in2
• PS= kekakuan conduit,lb/in2
• V =poisson ratio, dapat diambil 0,380 atau
akan disediakan oleh pabrik
Grouting Pressure
• Jika kondisi tanah akan diperbaiki dengan cara
grouting, maka tekanan grouting yang
diijinkan harus diperhitungkan
• Maksimum tekanan grouting dapat ditentukan
dengan menggunakan faktor keamanan 2,0-
2,5 terhadap tekanan buckling unconfined.
• Grouting pressure dihitung dengan
menggunakan rumus:
Grouting Pressure

Dimana
• Tekanan maximum grouting
• Pcr = Tekanan unconfining buckling
• FS = Faktor Keamanan
Tekanan Confined Buckling ,Pb
• Perhitungan Tekanan Confined Buckling untuk
perhitungan buckling yang mendapat dukungan
dari tanah sekeliling conduit
• Dilakukan dengan menambahkan modulus,E,
sebagai sebuah faktor pada Tekanan Unconfined
Buckling.
• Kondisi ini dapat digunakan untuk menentukan
tinggi timbunan maksimum dengan membaginya
dengan berat isi tanah.
• Dihitung dengan menggunakan rumusan:
Tekanan Confined Buckling ,Pb

Dimana :
• Pb = tekanan confining buckling, lb/in
• Pcr = tekanan unconfining buckling, lb/in
• E’ = modulus elastisitas tanah
Tinggi timbunan maksimum menjadi
Tekanan Buckling Hydrostatis,Ph
• Tekanan Buckling Hydrostatis berasal dari tekanan hydrostatis
akibat adanya air di atas pipa/conduit.
• Tekanan ini harus di kontrol jika ada air di atas permukaan
pipa/conduit.
• Tekanan akibat air ini harus diasumsikan constant sepanjang
masa layan conduit dan dihitung dengan menggunakan
rumusan

  6.71E long I  
 0 .477 
 r 3 
  
Pn  1.15  
(1   2 )
 
 
Tekanan Buckling Hydrostatis,Ph
Dimana
• Ph = tekanan buckling hidrostatis
• Llong = Modulus elastisitas untuk jangka panjang,lb/in2
• = Poisson ratio
• I = Momen Inersia,in3
• E’ = Modulus Elastisitas Tanah,lb/in2
• Formula mengitung tinggi timbunan menjadi
Tekanan Buckling Hydrostatis,Ph
Dimana
• Hw = tinggi air, ft
• Pb = tekanan buckling hidrostatis,lb/in2

• = berat isi air,lb/in3


Keruntuhan Pecah Dinding (Wall crushing)

• Conduit terbuat dari logam dindingnya dapat


pecah pada saat memikul beban berat dengan
lendutan mencapai 20 % pada saat tanah
disekelingnya di padatkan dengan tingkat
pemadatan yang tinggi.
• Tegangan yang terjadi dapat dihitung dengan
menggunakan rumusan
Keruntuhan Pecah Dinding (Wall crushing)

Dimana
• = Tekanan tekan, lb/in2
• T = Gaya dorong Dinding, lb/in
• A = luasan area conduit in2/in
Keruntuhan Pecah Dinding (Wall crushing)

• Tahapan untuk menghitung keruntuhan


Pecahnya Dinding adalah sebagai berikut
• Hitung tekanan vertikal tanah,Py
• Hitung Gaya dorong dinding,T
• Hitung luasan dinding,A
• Hitung tekanan tekan pada conduit dan
bandingkan tekanan yang terjadi dengan
tekanan ijin material
Tekanan pada dinding, T
• Tekanan pada dinding terjadi akibat adanya gaya
radial yang berasal dari tanah disekeliling conduit
yang flexibel.
• Dihitung dengan menggunakan rumusan:

• T = tekanan pada dinding. Lb/in


• Py = tekanan vertikal tanah, lb/in2
• Do= diameter luar conduit
Luasan Dinding, A
• Luasan dinding conduit adalah potongan
luasan dinding conduit per satuan panjang.
• Luasan dinding conduit yang solid adalah
ketebalan, thickness dan untuk profil conduit
adalah potongan melintang luasan profile per
satuan panjang.
• Untuk luasan dinding disediakan oleh pabrik
Luasan Dinding, A
TERIMA KASIH

You might also like