You are on page 1of 15

ASUHAN KEBIDANAN KATETERISASI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase Klinik Dasar Praktik
Kebidanan (KDPK)

Nani Noviyanti

E1AC23030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2023
Definisi

Kateter adalah suatu selang untuk memasukan dan


mangeluarkan cairan
Kateterisasi urinarius adalah memasukan kateter
melalui uretra kedalam kandung kemih dengan
tujuan untuk mengeluarkan urin
Prinsip pemasangan yaitu steril
Anatomi pemasangan kateter
Tujuan pemasangan

Untuk mengeluarkan urin


Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi
kandung kemih
Mengatasi obstruksi aliran urine
Mengatasi retensi perkemihan
Indikasi pemasangan

 pada pasien dengan kesulitan menahan kencing, sebagai hasil dari


gangguan neurologis yang menyebabkan kelumpuhan atau hilangnya
sensasi yang mempengaruhi buang air kecil.
 Pemantauan output urin intra-operatif.
 pasien yang mengalami inkontinensia
 Membantu melatih kembali atau memulihkan pengendalian kandung
kemih
 Menjaga retensi urine
 Mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama operasi dan
sebelum melakukan pemeriksaan diagnostik
Kontraindikasi pemasangan

Prostatitis akut
adanya trauma uretra.
infeksi saluran kemih
eksimosis daerah uretra.
Hematoria (keluarnya darah dari uretra)
Komplikasi pemasangan

 Bila pemasangan dilakukan tidak hati-hati bisa menyebabkan luka


dan perdarahan uretra yang berakhir dengan striktur uretra seumur
hidup
 Balon yang dikembangkan sebelum memasuki buli-buli juga dapat
menimbulkan luka pada uretra. Karenanya, balon dikembangkan bila
yakin balon akan mengembnag dalam buli-buli dengan mendorong
kateter sampai ke pangkalnya
 Infeksi uretra
 Nekrosis uretra bila ukuran kateter terlalu besar atau fiksasi yang
keliru
 Pada penderita tidak sadar, kateter dengan balon terkembang bisa
dicabut yang berkibat perdarahan dan melukai uretra
 Kateter tidak bisa dicabut karena saluran pengembang balon
tersumbat
Prosedur tindakan

 Alat dan bahan


1. Bak instrumen
2. Spuit 10 cc
3. Bengkok 2
4. Handscoen 2 (bersih dan steril)
5. Aquadest
6. Gunting plester
7. Perlak
8. Kateter
9. Kapas sublimat
10. Kasa
11. Urine bag
12. Jelly pelumas
13. Selimut
14. Alkohol 70%
15. Plester
16. Kom kecil
17. Duk bolong (steril)
Prosedur kerja

 Pada laki-laki
 Membaritahu dan manjelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
 Mendekatkan alat kepasien
 Menutup krem
 Mencuci tangan
 Membuka pakaian bagian bawah pasien
 Memasang selimut,perlak pada bokong pasien
 Atur posisi pasien dengan posisi tidur telentang
 Meletakkan dua bengkok diantara tungkai pasien
 Mencuci tangan dan memakai handscoen (bersih)
 Memegang penis dengan tangan kiri,kemudian membersihkannya dengan kapas sublimat
 Buka handscoen dan ganti dengan handscoen steril
 Pasangkan duk bolong pada penis pasien
 Kemudian ambil selang kateter,lalu olesi ujung nya dengan jelly pelumas
 Masukkan kateter perlahan-lahan kedalam uretra sambil penis diarahkan keatas,jika kateter tertahan
jangan didipaksakan.usahakan penis lebih dikeataskan,sedikit dan pasien dianjurkan menarik nafas
panjang
 Jika selang kateter sudah tepat masuk kedalam,buka atau lepaskan duk bolong dari panis pasien.lalu
masukkan aquadest sebanyak kurang lebih 20 cc menggunakan spuit
 Kemudian sambungkan urine bag dengan selang kateter tadi,lalu fiksasi kateter
Next..

 Rapikan pasien
 Bereskan alat
 Mencuci tangan
 Pada wanita
 Membaritahu dan manjelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
 Mendekatkan alat kepasien
 Menutup krem
 Mencuci tangan
 Membuka pakaian bagian bawah pasien
 Memasang selimut,perlak pada bokong pasien
 Atur posisi pasien dengan posisi tidur telentang
 Meletakkan dua bengkok diantara tungkai pasien
 Mencuci tangan dan memakai handscoen (bersih)
 mencuci tangan dan memakai handscoen
 Lakukan vulva higiene
 Buka handscoen dan ganti dengan handscoen steril
 Ambil selang kateter,kemudian olesi dengan jelly pelumas
Next..

 Kemudian buka labiya mayora dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari
tangan kiri sampai terlihat meatus uretra,sedangkan tangan kanan
memasukkan ujung kateter perlahan-lahan kedalam uretra sambil anjurkan
pasien untuk nafas panjang
 Jika kateter sudah tepat masuk kedalam , masukkan aquadest sebanyak
kurang lebih 20 cc menggunakan spuit
 Kemudian sambungkan urine bag dengan selang kateter tadi,lalu fiksasi
kateter
 Rapikan pasien
 Bereskan alat
 Mencuci tangan
Next..

Dokumentasikan respon pasien,tindakan yang


dilakukan,identitas pasien,waktu tindakan,dan ttd
perawat
Penyakit..

Retensi urine adalah ketidakmampuan untuk


melakukan urinasi meskipun ada kinginan atau
dorongan untuk berkemih
Retensi urune adalah suatu keadaan terjadinya
penumpukan urine dikandung kemih dan tidak
punya kemampuan untuk mengosongkannya secara
sempurna
Thanks..

You might also like