You are on page 1of 9

Pengertian, Hakikat, Ciri Profesi,

dan Kode Etik Guru


Dalam presentasi ini, kita akan menjelajahi pengertian profesi guru, hakikat profesi keguruan, ciri-ciri profesi
guru, dan kode etik profesi guru. Mari kita mulai!
latar belakang
Menurut Undang-Undang nomer 14 tahun 2005, guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. Sebagai suatu profesi, terdapat sejumlah
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu meliputi
kompetensi pribadi, kompetensi profesional dan kompetensi sosio
kemasyarakatan. Sesuai dengan kajian yang dilakukan oleh Pullias
dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997) yang
menjelaskan berbagai kompetensi professional yang harus dimiliki
oleh seorang guru.
Pengertian Profesi Guru
Secara etimologis, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession atau bahasa latin, profecus, yang
artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan
secara terminologi profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang
ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis.

1 Makna profesional 2 Profesionalisme 3 Profesionalitas 4 profesionalisasi


Profesional Profesionalisme Profesionalitas Profesionalisasi
mempunyai dua adalah sebutan adalah sebutan adalah suatu proses
makna. Pertama, yang mengacu terhadap kualitas menuju kepada
mengacu kepada pada sikap mental sikap para anggota perwujudan dan
sebutan tentang orang dalam bentuk suatu profesi peningkatan profesi
yang menyandang komitmen dari terhadap profesinya dalam mencapai
suatu profesi. Kedua, para anggota suatu serta derajat kriteria sesuai standar
mengacu kepada profesi untuk pengetahuan dan yang telah
sebutan tentang senantiasa keahlian yang ditetapkan. Dengan
penampilan seseorang mewujudkan dan mereka miliki untuk profesionalisasi, para
dalam mewujudkan meningkatkan dapat melakukan guru secara bertahap
unjuk kerja sesuai kualitas tugas-tugasnya akan mencapai suatu
dengan profesinya. profesionalnya. derajad kriteria
Sebutan dan profesional sesuai
penampilan dengan standar yang
profesional ini telah telah ditetapkan.
mendapat pengakuan
baik formal maupun
informal.
ciri-ciri profesi
Pekerjaan itu mempunyai signifikansi sosial karena diperlukan mengabdi kepada
masyarakat

• Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan


dan latihan yang lama dan intensif serta dilakukan dalam lembaga tertentu
yang secara social dapat dipertanggungjawabkan
• Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu. Ada kode etik yang menjadi
pedoman perilaku anggotanya beserta sangsi yang jelas dan tegas terhadap
pelanggar kode etik
• Sebagai konsekuensi dari layanan yang diberikan kepada masyarakat, maka
anggota profesi secara perorangan ataupun kelompok memperoleh imbalan
finansial
Hakikat Profesi Keguruan
• Melakukan pelayanan dan pengabdian yang dilandasi dengan
kemampuan dan filsafat yang baik dan mantap
• Menampakkan keterampilan teknis yang didukung oleh
pengetahuan sikap kepribadian yang dilandasi oleh nilai-
nilai/norma-norma perilaku anggotanya
Ciri-ciri profesi keguruan
• Menurut Robert W.Rickey dalam Djam an Satori dkk(2003:119)
mengemukakan ciri-ciri profesi keguruan sebagai berikut :
• Bahwa para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan
kemanusiaan daripada usaha untuk kepentingan pribadi
• Bahwa para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk
mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota
organisasi
• Bahwa paraguru
guru dituntut untuk memiliki pemahaman serta ketrampilan
yang tinggi dalam hal bahan ajar, metode, anak didik dan landasan
• kependidikan
Bahwa para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi
profesional yang dapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan,
• bahkan selaluguru,
Bahwa para mengikuti perkembangan
selalu diusahakan yang
untuk terjadi
selalu mengikuti kursus-kursus,
workshop,seminar,konvensi serta terlibat secara luas dalam
• berbagaikegiatan
Bahwa para guru “inservice”
diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (a lifecareer)
• Bahwa para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun lokal.
Kode Etik Keguruan
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, pasal 28 Undang-
Undang ini dengan jelas menyatakan bahwa “ Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai pedoman
sikap, tingkah laku dan perbuatan didalam dan diluar kedinasan.”
Adapun kode etik guru Indonesia adalah :
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk
manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik
sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk
membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan social
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sarana perjuangan dan pengabdian
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Fungsi Kode Etik guru
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi .fungsi seperti
itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan Michel(1945-449)yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai
pedoman pelaksanaan tugas professional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional.
Biggs dan blocher(1986-10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :
• Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah
• Mencegah terjadinya suatu pertentangan internal dalam suatu profesi
• profesi.
• Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu Sutan Zahri dan Syahmiar Syahrun(1992) mengemukakan :
• Agar guru terhindar dari penyimpangan tugas yang •menjadi
Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyrakat , dan pemerintah
tanggung jawabnya • Pemberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan
• Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar profesinya
lebih dalam melaksanakan tugas
bertanggung jawab pada profesinyau

Kode etik guru sesungguhnya merupakan pedoman yang mengatur hubungan


guru dengan teman kerja, murid dan wali murid, pimpinan dan masyrakat serta
dengan misi tugasnya. Menurut Oteng Sutisna(1986-364)bahwa pentingnya
kode etik guru dengan teman kerjanya difungsikan sebagai penghubung serta
saling mendukung dalam bidang mendidik peserta didik.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan bahwa: Seorang guru
mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan
(sivic mission).Guru juga harus bersikap profesional dan bertanggung jawab atas jabatan yang
telah ia miliki. Dan dalam menjalankan tugasnya guru pun harus mengetahui Kode etik guru yang
merupakan pedoman mengatur hubungan guru dengan teman kerja, murid dan wali murid,
pimpinan dan masyarakat serta dengan misi tugasnya.

Dengan penjelasan-penjelasan yang ada tersebut maka menjadi seorang guru itu harus mengetahui
terlebih dahulu apa itu arti sebuah profesi keguruan beserta syarat-syaratnya dan bagaimana untuk
menjadi seorang guru yang profesional yang memiliki jiwa pengajar yang berlandaskan dengan
aturan-aturan yang telah ada dalam Undang-Undang Kependidikan. Selain itu untuk menjadi
seorang guru harus memiliki etika yang baik serta sikap profesional keguruan.

You might also like