Professional Documents
Culture Documents
Materi Inisiasi 2
Materi Inisiasi 2
Plato meninggalkan sejumlah buku yang terpenting di antaranya adalah Politeia, Politicos, dan
Nomoi. Bobot filsafatnya, seperti juga filsafat Aristoteles, terletak pada etika.
filsafat Plato disebut bersifat normatif dan dinamakan juga sebagai ajaran ide.
menurut Plato, pemerintah dan pemerintahan yang paling baik hanya bisa dicapai jika
pemerintahan itu ada di tangan para filosof
Plato menyatakan bahwa pemerintah dibentuk karena setiap orang merasa
tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya dan orang memerlukan
lebih banyak lagi dan hanya bisa dipenuhi melalui bantuan orang lain.
Jenis pemerintahan yang ideal menurut Plato ialah aristokrasi, yaitu
pemerintahan dipimpin oleh satu golongan kecil kaum filsuf dengan baik
dan adil.
Ajaran Plato disebut Idealisme
Menurut Plato, sebab pertama keburukan tidak mungkin Tuhan karena
Tuhan adalah maha baik. Keburukan berasal dari sosok tubuh hitam
yang membentuk badan. Keburukan terdapat pada manusia disebabkan
ketidaktahuan
ARISTOTELES
Aristoteles (384—322 SM), Dikatakan sebagai lawan filsafat Plato
karena ajarannya sungguh berlawanan langsung.
ajaran Aristoteles disebut realisme atau kenyataan. Cara berpikir Plato
bertolak dari ide, sedangkan cara berpikir Aristoteles bertolak dari
kenyataan
penyelidikan Aristoteles didasarkan pada pengalaman atau bersifat
empirical.
Mengenai etika, Aristoteles membicarakannya secara terpisah dalam dua
buku, Ethica dan Politica.
Menurut Aristoteles, manusia tidak dikodratkan untuk hidup sendiri dan
menyendiri terasing dari manusia lain. Manusia dianggapnya sebagai
makhluk sosial
Syarat bagi satu negara atau pemerintah yang baik adalah jaminan atas
kebajikan dan kebahagiaan bagi seluruh warga negara
Bobot perhatian filsafat Barat, khususnya filsafat Yunani, pada dasarnya
mencari sebab pertama, hakikat, dan hubungan antara segala sesuatu yang ada
di dunia. Filsafat Yunani yang ada kaitannya dengan etika pemerintahan
dimulai dengan filsafat Socrates.
Inti sari filsafat Socrates adalah di hati setiap manusia, secara alami telah
ditanamkan hukum tidak tertulis oleh Tuhan yang selalu bersifat baik. Oleh
karena itu, aturan atau hukum yang dibuat oleh manusia, dalam hal ini oleh
pemerintah, harus ditaati dengan konsekuen karena hukum tersebut adalah
sarana pemerintah untuk menciptakan ketenteraman dan keadilan dalam hidup
bermasyarakat.
Filsafat Socrates dilanjutkan oleh muridnya, Plato. Buku peninggalannya antara
lain Politeia, Politicos, dan