You are on page 1of 18

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA KLIEN
TERMINAL
RESPON TERHADAP PENYAKIT YANG MENGANCAM HIDUP
KE DALAM EMPAT FASE:

Fase Prediagnostik, terjadi ketika diketahui ada gejala atau faktor risiko
penyakit

Fase Akut, berpusat pada kondisi krisis. Klien dihadapkan pada


serangkaian keputusasaan, termasuk kondisi medis, interpersonal, maupun
psikologis.
Fase Kronis, klien bertempur dengan penyakit dan pengobatannya.

Fase Terminal, dalam kondisi ini kematian bukan lagi hanya kemungkinan,
tetapi pasti terjadi.
RESPON
BERDUKA
KUBLER-ROSS

Denial Anger Bargaining Depression Acceptance


PENGINGKARAN
• Syok, tidak percaya, mengingkari kenyataan.
• Reaksi fisik: letih, lemah, pucat, mual, diare, menangis.
• Bisa berlangsung beberapa hari/ tahun

MARAH
• Individu menolak kehilangan
• Diproyeksikan kepada orang lain/ diri sendiri
• Perilaku agresif, bicara kasar, menolak pengobatan,
menyerang orang lain.
• Respon fisik muka merah, denyut nadi cepat, gelisah, susah
tidur, tangan mengepal.
TAWAR-MENAWAR
• Penundaan kesadaran atas kenyataan kehilangan
• Membuat kesepakatan secara halus/ terang-
terangan seolah-olah kehilangan dapat dicegah
• Memohon kepada Allah untuk tawar-menawar

DEPRESI
• Sikap menarik diri, kadang sangat penurut, putus
asa, diam, ingin bunuh diri.
• Gejala fisik: menolak makan, susah tidur, letih,
libido turun.
PENERIMAAN
• Reorganisasi perasaan kehilangan
• Pikiran pada obyek yang hilang mulai turun
• Individu menerima kehilangan dengan damai,
memandang ke depan, beralih pada obyek baru,
proses kehilangan & berduka tuntas.
• Bila gagal berpengaruh pada kehilangan
berikutnya
• Persepsi pasien terhadap situasi
• Kepribadian dan kemampuan koping klien
• Persepsi keluarga terhadap penyakit
RESPON • Tingkat keparahan penyakit
KLIEN • Tingkat kemampuan fisik

TERHADAP • Tersedianya fasilitas kesehatan

PENYAKIT
KRONIK
DIPENGARUHI
RESPON • Arti penyakit bagi pasien dan
KELUARGA keluarga
TERHADAP • Kualitas hubungan klien dan
PENYAKIT KRONIK keluarga
DIPENGARUHI • Usia dan tahap perkembangan klien
• Kekuatan dan mekanisme koping
keluarga
• Tahap siklus
Penyakit kronik dan keadaan terminal dapat
menimbulkan respon Bio-Psiko-Sosial-Spritual
ini akan meliputi respon kehilangan.
1. Kehilangan kesehatan
2. Kehilangan kemandirian
3. Kehilangan situasi
4. Kehilangan rasa nyaman
5. Kehilangan fungsi fisik
6. Kehilangan fungsi mental
7. Kehilangan konsep diri
RESPON KLIEN 8. Kehilangan peran dalam kelompok dan
TERHADAP keluarga
9. Klien menarik diri dari lingkungan
PENYAKIT KRONIK
DAN TERMINAL
PENATALAKSANAAN

Merespons terhadap
Pendidikan kesehatan Melibatkan keluarga
emosi

Menyediakan
Melibatkan tim
Melibatkan pasien perawatan yang
multidisiplin
berkelanjutan

Merujuk ke kelompok
Menyediakan
pendukung (kelompok Perawatan di rumah
pelayanan rawat jalan
sebaya atau kelompok sakit/ terapi paliatif
yang komprehensif
penyakit sejenis)
PENGKAJIAN

A. Pengkajian terhadap klien


Hal-hal yang perlu dikaji:
1. Respon emosi klien terhadap diagnosa
2. Kemampuan mengekspresikan perasaan sedih terhadap
situasi
3. Upaya klien dalam mengatasi situasi
4. Kemampuan dalam mengambil dan memilih pengobatan
5. Persepsi dan harapan klien
6. Kemampuan mengingat masa lalu
B. Pengkajian terhadap keluarga
Hal-hal yang perlu dikaji:
1. Respon keluarga terhadap klien
2. Ekspresi emosi keluarga dan
toleransinya
3. Kemampuan dan kekuatan keluarga
yang diketahui
4. Kapasitas dan sistem pendukung yang
ada
5. Pengertian oleh pasangan sehubungan
dengan gangguan fungsional
6. Identifikasi keluarga terhadap perasaan
sedih akibat kehilangan dan perubahan
yang terjadi
C. Pengkajian terhadap lingkungan
Hal-hal yang perlu dikaji:
1. Sumber daya yang ada
2. Stigma masyarakat terhadap keadaan normal
dan penyakit
3. Kesediaan untuk membantu memenuhi
kebutuhan
4. Ketersediaan fasilitas partisipasi dalam asuhan
keperawatan kesempatan kerja
• Ansietas
• Dukacita
• Gangguan citra tubuh
• Defisit perawatan diri
• Isolasi sosial
• Harga diri rendah
• Distres spiritual

• Ketidakberdayaan
• Keputusasaan
• Ketidakefektifan koping
• Ketidakefektifan
performa peran
• Ketidakefektifan
manajemen kesehatan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN

Ansietas Dukacita
• Kaji tanda dan gejala serta • Kaji tanda dan gejala berduka
kemampuan klien dalam serta identifikasi kehilangan
mengurangi ansietas yang terjadi
• Jelaskan proses terjadinya • Jelaskan proses terjadinya
ansietas berduka sesuai dengan tahapan
• Latih cara mengatasi ansietas: • Latih melalui tahapan
TND, distraksi, hipnosis lima jari, kehilangan/ berduka*
dan kegiatan spiritual. • Beri pujian, motivasi, dan
• Bantu klien melakukan latihan bimbingan
sesuai dengan jadwal kegiatan
*LATIH MELALUI TAHAPAN
KEHILANGAN/ BERDUKA

1. Mengingkari: Diskusikan fakta-fakta tentang kehilangan.


Misalnya:
a. Kehilangan kesehatan: sampaikan hasil pemeriksaan
penunjang
b. Kehilangan orang yang dicintai: sampaikan proses
kematiannya
2. Marah: Latih relaksasi dan mengeksperikan emosi dengan
konstruktif
3. Tawar-menawar: Diskusikan harapan/ rencana yang tidak
tercapai dan kaitkan dengan kenyataan
4. Depresi: Latihan mengidentifikasi aspek positif dari
kehilangan dan kehidupan yang masih dijalani
5. Menerima: Latih melakukan kegiatan hidup sehari-hari
dengan pendampingan
• Ansietas
• Dukacita
• Gangguan citra tubuh?
Dukungan keluarga?
• Defisit perawatan diri? Kualitas hidup?
• Isolasi sosial?
• Harga diri rendah?
• Distres spiritual?

INTERVENSI
• Ketidakberdayaan?
• Keputusasaan?

KEPERAWATAN • Ketidakefektifan koping?


• Ketidakefektifan performa
peran?
• Ketidakefektifan manajemen
kesehatan?
TERIMA KASIH

You might also like