You are on page 1of 158

TATALAKSANA INFEKSI

HIV

Orientasi Test and Treat bagi Layanan PDP Baru

10/16/2023 dr. Helena Picarima 1


Tatalaksana Komprehensif HIV
PRA ART

Tatalaksana
HIV di layanan PEMBERIAN ART
PDP
POST ART
Alur Tatalaksana Infeksi HIV di Layanan
PDP
PRA ART

Diagnosis Tatalaksana
Diagnosis HIV
Koinfeksi Koinfeksi

Monitoring ES
Tatalaksana Monitoring
& Interaksi
ARV Respon Terapi
Obat
PEMBERIAN ARV POST ART
DIAGNOSIS
Pemeriksaan antibody

• Rapid tes
• Elisa

Metoda dan • Western Blot – tidak lagi digunakan

Metode Pemeriksaan antigen

Pemeriksaan • HIV RNA - kuantitatif


• HIV DNA – Kualitatif
• Digunakan untuk pemeriksaan bayi, infeksi primer dan kasus
terminal

Bahan pemeriksaan bisa serum, plasma dan darah


segar ( vena/kapiler)
Strategi Tes Diagnosis HIV untuk usia ≥ 18 bulan
Lakukan Pemeriksaan R1
• R1:Reagen 1 (Pemeriksaan 1);
R1 (+) Reaktif R1 (-) Non Reaktif R2: Reagen 2 (Pemeriksaan 2);
(LAPORKAN HIV • R3: Reagen 3 (Pemeriksaan 3)
Lakukan Pemeriksaan NEGATIF) • Reagen HIV Rapid atau EIA
R2 • Reagensia yang digunakan
• Nilai prediksi positif 99 %
R1 + R2 + R1 + R2 - • Sensitivitas 99%
• Spesifisitas 98%.
Lakukan R3 Ulangi R1 • Reagen 1 harus memiliki
sensitivitas tertinggi, diikuti
R1+, R2+, R3- R1 – oleh Reagen kedua dan
R1+, R2+, R3+ R1 +
(LAPORKAN HIV ketiga dengan spesifisitas
INKONKLUSIF, (LAPORKAN (LAPORKAN HIV (LAPORKAN HIV tertinggi.
pemeriksaan ulang 14 HIV POSITIF) INKONKLUSIF, NEGATIF)
hari) pemeriksaan ulang 14
hari)

10/16/2023 ORIENTASI TEST AND TREAT 7


DIAGNOSIS

Harus menggunakan 3 pemeriksaan


rapid tes

3 hasil rapid tes atau elisa


menunjukkan hasil reaktif
Dinyatakan positif jika HIV RNA atau DNA
menunjukkan hasil
terdeteksi

Inkonklusif ( indeterminate) adalah 2


hasil reaktif dan 1 non reaktif
Periode Jendela
Keadaan dimana seseorang sudah tertular tetapi hasil pemeriksaan
lab menunjukkan hasil negatif
Membantu untuk memutuskan pengulangan tes

Terdapat pada pemeriksaan antibody dan antigen

Tergantung pada kualitas reagen/rapid tes

Pada Rapid tes generasi ke 3 yg digunakan saat ini mempunyai


periode jendela 4 – 6 minggu
Pemeriksaan antigen mempunyai periode jendela yang lebih pendek
– 11 hari
Tindak Lanjut Pasca Tes
Tes HIV

Paket untuk Pasien Positif:


Negatif Inkonklusif Positif
• Penetapan stadium klinis
• Skrining dan pengobatan IO jika
ada
Paket untuk pasien negatif: Tes Ulang 2 mg lagi • Edukasi adherens
 Jelaskan arti non reaktif • Tes pasangan (Notifikasi
Pasangan)
• Informasi pemberian dan
• Skrining TBC
penggunaan kondom • Skrining IMS
serta informasi Negatif Inkonklusif Positif • Kotrimokzasol sesuai indikasi
pencegahan lainnya • TPT (6H atau 3HP) sesuai
• Sirkumsisi bagi yg belum indikasi
Rujuk
kelayanan • Informasi dan perbaikan gizi
sirkumsisi
• ARV, jelas kan sesuai indikasi
Tes ulang bagi yg risti Beri paket
hasil negatif Nyatakan paket yg akan • Pemberian ARV
Negatif didapat dilay. • Paket ANC Terpadu
ARV
10/16/2023 ORIENTASI TEST AND TREAT 12
TERAPI ANTIRETOVIRAL

10/16/2023 dr. Helena Picarima 14


• Menurunkan jumlah virus dalam darah sampai
tidak terdeteksi dan mempertahankannya
selama mungkin
Tujuan • Memperbaiki kualitas hidup
Terapi ARV • Mencegah infeksi oportunistik
• Mencegah progresi penyakit
• Mengurangi transmisi kepada yg lain
Apa manfaat ARV untuk individu ?
SEBELUM ART (AIDS) SESUDAH ART
ANTI RETROVIRAL
(ARV)

10/16/2023 dr. Helena Picarima 18


Struktur HIV

Envelop

• gp 120
• gp41

Enzym

• Reverse transcriptase
• Integrase
• Protease

Inti

• P17 (matrix)
• P24 (kapsid)
• P7/P9 (nucleocapsid)
Siklus Hidup HIV

1. Binding (Attachment)
2. Fusion
3. Reverse Transcription
(Transkripsi Terbalik)
4. Integration (Integrasi)
5. Replication (Replikasi)
6. Assembly (Perakitan)
7. Budding
KLASIFIKASI ARV
• Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)
• Non-nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
• Protease Inhibitor (PI)
• Integrase Strand Transfer Inhibitor (INSTI)
• Entry Inhibitor
 CCR5 Inhibitor Ada di Indonesia
 CXCR4 Inhibitor
 Fusion Inhibitor (FI)
• Maturation Inhibitor
• CD4 binding Inhibitor (ibalizumab)
OBAT ARV YANG ADA DI INDONESIA - 2022

Nucleos(t)ide RTI Non-nucleoside RTI

1. Tenofovir (TDF)
2. Zidovudin (ZDV)* 1. Efavirenz (EFV)
3. Lamivudin (3TC) 2. Nevirapin
4. Emtricitabin (FTC) (NVP)
5. Abacavir (ABC) 3. Rilpivirin (RPV)
* ZDV = AZT

Protease inhibitor Integrase Inhibitor

1. Lopinavir (LPV)/
1. Dolutegravir (DTG)
Ritonavir (RTV)

FDC/KDT : Tenofovir/Lamivudin/Efavirenz (TLE)


Tenofovir/Lamivudin/Dolutegrafir (TLD)
Target Terapi Antiretroviral

Attachment
Inhibitor,
Coreceptor
Antagonist

Fusion
Inhibitor NRTI,
Entry NNRTI
Inhibitor

Reverse PI
Transcriptase
Inhibitor
Integrase
Inhibitor Protease
Inhibitor Maturation
Inhibitor
• Berkompetisi dengan virus
CARA KERJA NRTI untuk menduduki nukleosid
yang terdapat di enzim reverse
transcriptase yang terdapat pada
virus dengan akibat tidak terjadi
pembentukan DNA-HIV yang
diperlukan untuk replikasi.

• Obat yang termasuk kelas NRTI


adalah: Zidovudin (AZT, ZDV),
Lamivudin (3TC), Abacavir (ABC),
Emtricitabin (FTC), Tenofovir
Disoproxil Fumarat (TDF)

Add a Footer 24
Obat kelas NNRTI ini secara
langsung akan mengikat enzim
Cara kerja NNRTI reverse transcriptase yang terdapat
pada virus, sehingga HIV RNA tidak
dapat membentuk HIV DNA.

Obat yang termasuk kelas NNRTI


adalah: Nevirapin (NVP), Efavirenz
(EFV), Rilpivirin (RPV).

Add a Footer 25
• Obat kelas PI menghambat
aktivitas enzim protease, yang
digunakan HIV untuk memecah
CARA KERJA PI poliprotein besar menjadi
ukuran kecil yang diperlukan
untuk membentuk partikel virus
baru.

• Obat yang termasuk kelas PI


adalah: lopinavir/boosted-
ritonavir (LPV/r).

Add a Footer 26
CARA KERJA INSTI

• Menghambat kerja enzim


integrase, sehingga tidak terjadi
integrasi antara DNA host dengan
DNA virus
KOMBINASI 3 JENIS ARV
• Backbone pengobatan HIV: 2 NRTI (Nukleoside/tide Reverse Transcriptase Inhibitor
ditambah obat ketiga dari salah satu golongan obat dibawah ini:
 Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
 Protease Inhibitor (PI)
 Integrase Strand Transfer Inhibitor (INSTI)

Kombinasi ARV: 2 NRTI + 1 2 NRTI + 1


2 NRTI + 1 PI
NNRTI INSTI
Paduan ARV yang atau
digunakan saat ini

Kombinasi ini telah menjadi sumber keberhasilan pengobatan antiretroviral, karena kombinasi tiga obat
memungkinkan tiga pilihan untuk menyerang dan mengalahkan virus.

dr. Helena Picarima


TATALAKSANA TERAPI ARV

4S
4S

START SUBSTITUTE SWITCH STOP


Memulai terapi Mengganti salah Mengganti minimal Menghentikan
ARV pada ODHIV satu obat ART dua obat ARV atau terapi ARV untuk
baru dengan obat dari rejimen ART ke lini sementara atau
Restart: memulai lini yang sama berikutnya permanen
kembali setelah
berhenti sementara
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

S T A R T
Pedoman Indonesia memulai terapi ARV

CD4 < 350

CD4 < 350


200 Semua pasien
Non CD4 : HIV
mendapatkan
CD4 < - Ibu hamil,
- Bayi/anak,
- TB,
terapi
- IMS, (treat all)
AIDS - Hepatitis,
- Populasi Kunci
- Serodiscordant
- Epidemiologi meluas

2004 2006 2011 2014


PNPK Tata Laksana
2019
infeksi HIV, 2019
Indikasi Memulai ARV

Terapi ARV harus diberikan kepada semua ODHIV tanpa melihat stadium
klinis dan nilai CD4

ARV diberikan segera/tanpa ditunda (dalam hari yang sama atau paling
lambat 1 minggu), pada pasien yang siap dan tidak ada kontraindikasi
klinis.

Hasil pemeriksaan lab lengkap tidak menjadi pra-syarat mutlak untuk


memulai ART. Tetapi dianjurkan untuk mempunyai minimal pemeriksaan
lab dasar dan pemeriksaan lab untuk mendeteksi efek samping obat ARV
Terapi ARV harus diberikan kepada semua ODHIV tanpa melihat stadium
klinis dan nilai CD4 (sangat direkomendasikan, kualitas bukti sedang)

 Tidak dikenal lagi ARV profilaksis untuk ibu hamil


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Pastikan bahwa status pasien adalah HIV


positif

• Lakukan evaluasi Klinis:


Sebelum • Tentukan stadium klinis menurut WHO
• Diagnosis dan pengobatan IO
mulai • Profilaksis IO
• Adherens pasien

• Diskusikan dengan ODHIV (dan pendamping)


tentang perlunya kepatuhan minum obat ARV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Konseling Pengobatan ART


sebelum memulai pengobatan

• Pasien harus memahami tujuan terapi

• ARV tidak menyembuhkan infeksi HIV sehingga terapi ARV seumur


hidup

• Selama pengobatan ARV, virus masih dapat ditularkan. Untuk itu


diperlukan seks yg aman (kondom) dan suntikan yg aman (alat suntik
steril).
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Kriteri

Inklusi

Medis
Non-
a
• dll
• Kepatuhan

• Pendampingan
• Kesinambungan
Kapan Mulai Memberikan Terapi ARV?
1. Memulai ART pada ODHIV dengan infeksi oportunistik

Efek samping Sindrom


Pengobatan dan obat infeksi pulih imun
pencegahan infeksi
oportunistik Pemberian terapi
ARV

TB: 2-8 minggu setelah OAT


CD4 < 50: sebelum 2 minggu
setelah OAT
Infeksi/kondisi yg terapinya adalah ARV  lebih cepat
- CMV (cytomegalovirus)
- Diare karena Cryptosporodiasis
- Limfadenopati HIV/HIVAN/kardiomiopati HIV, etc

Meningitis kriptokokus  lebih lama, sesudah 4-


6 minggu
PNPK HIV 2019
Kapan Mulai Terapi ARV pada
Pasien dengan IO?
Infeksi oportunistik Rekomendasi

Pneumocystis pneumonia  ARV dimulai dalam 2 minggu setelah diagnosis PCP

Ensefalitis Toxoplasma  ARV dimulai dalam 2-3 minggu

Kriptosporidiosis  Mulai ARV sebagai bagian dari terapi IO

Meningitis kriptokokus  Tunda ARV hingga induksi antijamur  4-6 minggu

PNPK HIV 2019


Kapan Mulai Memberikan Terapi ARV?

2. ODHIV tanpa infeksi oportunistik

Segera diberikan jika memenuhi indikasi setelah pasien SIAP


• Hari yang sama dengan diagnosis sampai 1 minggu
• Hasil pemeriksaan laboratorium lengkap tidak menjadi pra-syarat untuk memulai
terapi ARV

Ibu hamil: dapat diberikan pada hari yang sama (same day ARV)

Konseling pra-ARV
PNPK HIV 2019
PMK No. 23 Th 2022 ttg Penanggulangan HIV, AIDS dan Infeksi Menular Seksual-
*LPV/r untuk bayi usia kronologis ≥2 minggu dan usia gestasi ≥42 minggu
**DTG untuk bayi usia kronologis ≥4 minggu dan BB ≥3 kg
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

SUBSTITUSI
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Toksisitas/Efek samping

TBC baru

Alasan Ada obat baru sesuai


Substitusi indikasi

Stok obat habis


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Toksisisitas Obat
• Ketidak mampuan untuk menahan efek samping  disfungsi organ yang
cukup berat

• Dapat dipantau secara klinis


• keluhan,
• pemeriksaan fisik pasien, atau
• hasil laboratorium

• Bila obat atau rejimen dapat diidentifikasi dengan jelas  ganti dengan
obat yang tidak memiliki efek samping serupa:
• AZT dengan TDF (untuk anemia), atau
• EFV diganti DTG (untuk gangguan neuropsikiatrik)

• Kombinasi ARV terbatas  tidak dianjurkan mengganti obat yang terlalu


dini
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Jika seseorang yang


sedang mendapat ART
TBC kemudian timbul TBC
baru, maka rejimen
baru yang sedang
digunakan dinilai
apakah tidak ada
interaksi dengan OAT
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Penggantian antar NNRTI

• toksisitas berat/ fatal  hentikan seluruh


Cara obat bersamaan
Menggant • ruam basah (berat) akibat NVP 
hentikan obat segera tidak boleh diganti
i Obat EFV
• ruam ringan akibat NVP dapat diganti
dgn EFV
• tetapi tetap berisiko untuk mengalami
ruam yang sama
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Penggantian antar NNRTI

• Mengganti EFV dengan NVP:


• langsung dg dosis 200 mg 2 kali sehari
Cara tanpa lead-in dose
• perlu segera mencapai kadar
Menggant terapeutik optimal,
• karena EFV menginduksi sitokrom
i Obat P450, yang meningkatkan
metabolisme NVP

• Kasus intoleransi, toksisitas atau untuk


pasien perempuan usia subur,  mulai NVP
langsung dengan dosis penuh.
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Toksisitas lini ke-1 ARV dan obat substitusi yang dianjurkan
Obat Jenis toksisitas yg sering terjadi Substitusi
ARV
ABC Reaksi Hipersensitifitas AZT atau TDF
Anemi berat a atau netropaeni b
TDF atau ABC
AZT Intoleransi gastrointestinal berat c
Asidosis laktat TDF atau ABC d
Asidosis laktat
TDF atau ABC d
d4T Lipoatrofi / sindrom metabolik e
Peripheral neuropathy AZT atau TDF atau ABC
TDF Toksisitas ginjal (renal tubular dysfunction) AZT atau ABC
NVP atau TDF atau ABC (atau setiap PI
EFV Toksisitas sistem susunan saraf pusat persisten f h
)
Hepatitis EFV atau TDF atau ABC (atau setiap PI h)
Reaksi Hipersensitifitas
NVP
Ruam kulit berat atau mengancam jiwa (Sindrom Stevens- TDF atau ABC (atau setiap PI h)
Johnson) g
a
Singkirkan malaria pd daerah malaria yg stabil, anemi berat (grade 4) adalah Hb < 6.5 g/dl
b
Netropeni adalah jika jumlah netrofil < 500 /mm 3 (grade 4).
c
Yaitu intoleransi gastrointestinal berat dan refrakter yg mencegah ingesti rejimen obat ARV (mis. Mual dan muntah persisten).
d
Pd keadaan ini restart ART tidak termasuk d4T atau AZT. Lebih disukai TDF atau ABC.
e
Substitusi d4T tidak memperbaiki lipoatrofi.
f
mis. Halusinasi persisten atau psikosis.
g
Ruam kulit berat adalah ruam kulit ekstensif dgn deskwamasi, angioedema, atau reaksi menyerupai serum sickness; atau ruam kulit dgn gejala konstitusi
seperti demam, lesi mulut, blistering, facial oedema, atau conjunctivitis; sindrom Stevens-Johnson dapat mengancam jiwa. Untuk ruam kulit yang
mengancam jiwa, substitusi dgn EFV tdk dianjurkan, meskipun hal ini telah dilaporkan pd sejumlah kecil pasien di Thailand tanpa kekambuhan ruam
kulit.
h
Klas PI harus dicadangkan untuk terapi lini ke-2 karena tdk ada rejimen yang poten yang diketahui setelah gagal awal pada PI.
53
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

S W I T C H
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Gagal terapi
virologis
Alasan
• Gagal terapi
Switch imunologis
• Gagal terapi klinis
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Terapi
Kegagalan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Alur Evaluasi Terapi ARV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Bila dipakai kriteria klinis dan/atau kriteria


Kegagal CD4 saja  telah ada mutasi yang resisten
an sebelumnya, dan menutup kemungkinan
penggunaan komponen NRTI dari rejimen
Terapi alternatif, karena ada resistensi silang dalam
satu golongan obat (drug class cross-
resistance)
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Penyebab kegagalan ART

Non-adherence
Malabsorbsi Interaksi obat-
atau ketidak- Resistensi virus
obat obat
patuhan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

DOSIS ARV

Konsentrasi ARV ARV over dosis menyebabkan


dalam darah toksisitas meningkat

Konsentrasi
efisien ARV

ARV under dosis = mutasi =


menyebabkan resistensi

Jam 7 pagi Jam 7 pagi Jam 7 pagi


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV Hubungan Antara Adherence dan
Supresi HIV

*
Series of 886 treatment-naive HIV patients; †
Prospective, observational study of
CD4 cell count <500 x 106 cells/L or plasma 81 HIV patients.
viral load >5000 copies/mL. ‡
MEMS, Medication Events Monitoring
System.
1. Low-Beer S et al. JAIDS. 2000;23:360-361. Letter.
2. Paterson DL et al. Ann Intern Med. 2000;133:21-30.
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV Hubungan Antara Adherence dan
Jumlah Sel CD4
Homer Study*1

*
Observational and research study of 1522 ART-naive patients initiated on HAART;
adherence was measured as prescriptions refilled.

1. Wood et al. JAIDS. 2004;35:261-268.


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV Paduan Sekali Sehari Dapat
Memperbaiki Adherence

Percentage of patients reporting they have forgotten doses among 504 patients
*

who underwent standardized interviews; APPT-1 pan-European survey.

1. Moyle et al. 6th Intl Congress on Drug Ther in HIV Inf 2002. Poster 99.
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

S T O P
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Alasan Stop

• Toksisitas/Efek samping
• Adherence buruk walau sudah dikonseling
• Ko-morbid di fase terminal
•…
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Jika ingin menghentikan ART yang berisi NNRTI


Strategi (mis: AZT+3TC+NVP, maka NVP dihentikan
lebih dahulu, dan 1 minggu kemudian baru 2
menghentika NRTI dihentikan.

n ARV • NVP/EFV (NNRTI) mempunyai half life yang


panjang.
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
rekomendasi panli 2 Juli 2020

Rekomendasi pencegahan pasca paparan


HIV okupasional dan kekerasan seksual

REGIMEN

Pilihan TDF/3TC/DTG

TDF+FTC/3TC+LPV/r
TDF+3TC+EFV
Alternatif AZT+3TC+DTG
AZT+3TC+LPV/r
AZT+3TC+EFV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

10/16/2023
ORIENTASI TEST AND TREAT
Thank you

69
OBAT

VIRAL (ARV)
ANTI RETRO
EFEK SAMPING

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE SUPP
SSJ (STEVEN JOHNSON SYNDROME) &
TEN (TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS)

Neverapin Kotrimoksazol
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

ARV
OBAT
RENDAH
TINGGI
KHASIAT

EFEK SAMPING

TLE
DTG 50mg

TLD
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

DD/GEJALA DAN TANDA PADA ODHIV DENGAN


ART

1. Efek samping ART (ringan sampai berat)


2. Efek samping obat lain (misal: Kotri )
3. Infeksi Oportunistik atau ko-infeksi
4. Sindroma Pulih Imum (SPI atau IRIS)
5. Penyakit lain yang tidak terkait HIV
Efek samping …?
Efek samping …?
Efek samping …?
Efek samping …?
Efek samping …?
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Efek samping dan toksisitas

• Efek samping biasanya dapat diatasi dengan obat simtomatik atau


mengganti obat. Efek samping muncul beberapa saat setelah mulai minum
obat.

• Toksisitas lebih berat & berpotensi mengancam jiwa dan dapat muncul setiap
saat.
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

EFEK SAMPING

• Obat ARV
• Ringan: diteruskan
• Sedang: substitusi
• Berat: stop dan restart
• Potensi obat >> Toksisitas
(Undetectable VL) (Adherens)
• Perhatikan interaksi-obat
• Hindari pemberian obat-obat tertentu secara bersamaan
EFEK SAMPING ART
DI PROYEK KHAYELITSHA (MSF)
80
70
60 One adverse
% of total on ART

event
50
More than one
40 adverse event

30
20
10
0 0-3 3-6 6-9 9 -12
Time on HAART in months
EFEK SAMPING DTG vs
EFV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

EFEK SAMPING/TOKSISITAS ART

Sering terjadi
ART diberikan pada pasien dengan
bila:
ART sering diberikan bersamaan dengan
perjalanan penyakit yang sudah dalam obat lain yang mempunyai efek samping
tahap lanjut (AIDS) yang sama

Tatalaksana efek samping lebih sering terjadi


pada tempat yang mempunyai pilihan obat
terbatas
Efek samping/Toksisitas ART

• Hepatotoksisitas • Diare
• Ruam kulit • Lipodistrofi/lipoatrofi
• Gangguan SSP • Hiperlipidemia
• Ginekomastia • Intoleransi glukosa
• Anemi
• Gangguan ginjal
• Asidosis laktat/ hiperlaktatemia
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Faktor risiko
• Sudah ada penyakit
ginjal sebelumnya
• Usia > 50 tahun
TDF • BB < 50 kg
• eGFR < 50 mL/menit
Disfungsi tubulus
renalis/sindroma
(Tenofovir) • DM atau hipertensi
yang tidak terkontrol
Fanconi
• Penggunaan obat
yang nefrotoksis atau
boosted PI
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Menurunnya densitas mineral tulang


• Faktor risiko
• Riwayat osteomalasia
• Riwayat osteoporosis

• Asidosis laktat atau perlemakan hati (fatty liver/steatotis)

• Substitusi dengan AZT atau ABC


• Substitusi TDF pada pasien dengan ko-inf HBV perlu
ditambahkan obat anti HBV lainnya misal: entecavir
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

EFV (Efavirenz)

•Toksisitas SSP (seperti pusing, sulit tidur, mimpi aneh,


depresi, bingung, halusinasi)
•Faktor risiko: depresi dan gangguan mental
sebelumnya

•Kejang
•Faktor risiko: riwayat kejang sebelumnya
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Hepatotoksisitas

Faktor risiko:
• Ko-infeksi dengan HBV dan atau HCV
• Penggunaan obat yang hepatotoksis

Ruam kulit

Faktor risiko: tidak diketahui

Ginekomastia

Faktor risiko: tidak diketahui


Ginekomastia ec EFV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Tatalaksana:
• Untuk toksiksitas SSP atau ginekomastia
• Substitusi dengan DTG atau RPV (Rilpivirin)
• menurunkan dosis EFV (menjadi 400 mg)

• Untuk hepatotoksisitas atau reaksi hipersensitif


• Substitusi dengan kelas lain seperti NNRT generasi
2 (RPV) atau boosted PI (LPV/r)
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Anemia atau neutropenia berat

Faktor risiko: CD4 < 200

AZT/ZDV Tatalaksana

• Substitusi dengan TDF atau ABC


• Gunakan AZT dosis rendah

(Zidovudi Asidosis laktat (BB > 75 kg)

n) Mual/muntah

Miopati

Lipoatrofi atau lipodistrofi


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Hepatotoksisitas

NVP Faktor risiko:


(Neverapi • Ko-infeksi HBV/HCV

n) • Penggunaan obat yang hepatotoksis


• CD4 > 250 (wanita) atau > 400 (pria)

Ruam kulit yang berat (SSJ) atau


reaksi hipersensitifitas
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Obat

• OAT: R, H, Z
• Kotrimoksasol
HEPATO- •

Ketokonasol
Antibiotik dan obat lainnya
TOKSISITAS Infeksi
PADA ODHIV • Hepatitis B, C kronis
SEBELUM • Hepatitis A
• CMV, TB, MAC

ART Toksin

• Alkohol
• Obat alternatif
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

HEPATO- Sama seperti sebelum dengan ART

TOKSISITA Obat Anti Retroviral


S PADA • NNRTI, PI dan NRTI
ODHIV SPI (Sindroma Pulih Imun atau IRIS)
DENGAN • TBC (termasuk pada pasien dengan OAT)
ART • Hepatitis B atau C
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Terjadi pada awal terapi (dalam 6 mg


pertama)
• Berhubungan dengan
• Ruam kulit
• Demam
HEPATOTOKSI • Eosinofilia

SITAS NNRTI Hepatitis mungkin terjadi lambat setelah


12 mg
• ‘Drug induced’

Lebih jarang terjadi dengan Efavirenz


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Ko-infeksi Hepatitis B dan C

NVP: Wanita dengan CD4  250 dan Laki-laki


FAKTOR dengan CD4  400

RISIKO
HEPATITIS Alkoholik

Monitoring tes fungsi hati setiap bulan selama


tiga bulan setelah pemberian ART, selanjutnya
setiap 3 bulan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Singkiran sebab lain


• Hepatitis virus (HBV, HCV)
• Obat hepatotoksik: OAT, Kotri dst
• STOP ART bila
PENANGANA • Bergejala
N HEPATITIS • Tanpa gejala tapi SGPT > 5 normal
• Jika SGPT 3 - 5 x normal
• Monitor SGPT setiap minggu
• ART dimulai kembali bila gejala hilang atau
SGPT sudah kembali normal
• ART yang dipakai: EFV (hati hati) atau
sementara triple NRTI
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Terjadi 6 minggu setelah pemberian


ART
• Ringan – sedang: eritema, pruritus
atau maculopapular rash
RUAM
• Berat: maculopapular rash yang
NEVIRAPIN luas, deskuamasi, SSJ atau TEN atau
• Berat: bersamaan dengan gejala
sistemik (demam tinggi,
mialgia/artralgia, hepatitis)
• Bisa juga disebabkan oleh Efavirenz
atau Kotrimoksasol
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Ringan-sedang:
• Teruskan ARV
• Pertimbangan untuk tidak eskalasi dosis
• Bila NVP distop > 1 mg, mulai lead-in dose lagi
• Berikan anti-histamin
PENATALAKSAN
AAN RUAM NVP Berat atau sistemik:
• Stop obat

Bila memulai ART lagi ganti dengan


efavirenz atau PI
Kelainan pada bibir pada Sindroma Steven Johnson (SSJ)
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

STOP segera ART jika

• Blistering atau deskuamasi


• Mengenai mukosa: Steven’s Johnson
syndrome
• Demam atau ada gejala sistemik lainnya
PENANGANAN • Terkait dengan hepatitis
RUAM KULIT • Terkait dengan arthritis

Bila tidak ada hal tersebut diatas

• Berikan steroid topikal dan antihistamin


• Kontrol lagi 2-3 hari kemudian
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Perlu pemeriksaan Hb dan Lekosit sebelum memulai ART

AZT dapat menyebabkan


• Anemia dan
DEPRESI • Neutropaenia

SUMSUM dapat timbul setelah terapi 4-12 minggu

TULANG Penanganan
• Singkirkan penyebab lain:
• Infeksi: malaria, TBC, ankilostomiasis
• Obat: gansiklovir, pirimetamin, ribavirin
• Transfusi mungkin diperlukan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Stop ART bila Hb < 6,5

Penyakit yang menyebabkan anemia


diobati

PENANGANAN Bila pasien timbul anemi simptomatik,


transfusi perlu dipertimbangkan
ANEMIA
AZT tidak boleh diberikan kembali (?)

AZT bisa diganti dengan TDF


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Tanda dan Gejala


• Timbul 1 bulan sampai beberapa
tahun setelah mulai terapi
• Muntah, diare dan nyeri abdomen
LAKTIK • Tidak nafsu makan dan penurunan
berat badan
ASIDOSIS • Lekas capai
• Dispnu
• Perlemakan hati (fatty liver/steatosis
hepatik)
• Neuropati periferal dan gejala seperti
Guillain-Barre
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Terjadi pada pemberian NRTI


• (d4T+ddI>d4T>ddI>AZT)

Hiperlaktatemia
Hiperlaktemia • Kenaikan ringan dan sedang tanpa
menyebabkan metabolik asidosis
dan • Terjadi 21%
Laktik • Umumnya tanpa gejala
• Bisa terjadi gejala abdomen
Asidosis
Laktik Asidosis
• Jarang terjadi (1-2/1000 tahun terapi)
• Mortalitas yang tinggi (57%)
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
ddI

d4T

3TC
PANKREATI
TIS Gejala: nyeri perut, mual, muntah dan demam

Stop ART

Penanganan standar pankreatitis


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

•Intoleransi Saluran
Percernaan
•Hiperlaktemia
SAKIT PERUT •Hepatitis
Differential •Batu Ginjal
diagnosis pada •Pankreatitis
pasien dengan ART •Infeksi oportunistik/IRIS
•Misalnya. TB abdomen
•Penyakit lain
•Misalnya. Appendisitis
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Terjadi pada kelas PI (dan NRTI)

Ditandai dengan
• ‘Central obesity’

LIPODISTR •

‘Buffalo hump’
‘Gynaecomastia’
OFI • ‘Lipoatrofi’
• (Wasting pada muka, tungkai dan lengan)

Dapat disertai dengan


• Hiperlipidemia
• Hiperglisemia
LIPOATROFI
Lipodistrofi
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Gangguan Resisten terhadap Insulin


metabolik Intoleransi Glukosa
lainnya
pada Diabetes tipe 2
pemakaian Hipertrigliseridemia
PI
Hiperkolesterolemia

Osteoporosis
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

EFEK SAMPING UMUM LAINNYA

Mual dan muntah pada hampir semua obat

Sakit kepala

Diare

‘Fatigue’ atau lelah


TERIMA KASIH
Monitoring

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE SUPP
Terapi Antiretroviral (ART)
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Tujuan Monitoring ART

Mendeteksi:

Efek samping dan interaksi


obat

Keberhasilan ART

Kepatuhan minum obat


(Adherens)

Kegagalan ART

October 16, 2023 118


Dimensi Tujuan Indikator
Virologi Virus tersupresi Viral load
tidak terdeteksi

Imunologi Fungsi imunitas CD4 kembali ke


kembali normal nilai normal
Monitorin
g ART
Klinis Kualitas hidup 1. BB meningkat
kembali normal 2. Tidak adanya IO
3. Status fungsi-
onal (K)

October 16, 2023 119


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring terus
menerus
• CATAT perubahan
gejala dan tanda Penilaian dasar:
Monitoring • Napsu makan
• Berat badan
• Stadium klinis WHO
• Gejala dan tanda
Klinis • Status fungsional
• Status TB
penyakit

• Infeksi oportunistik
lainnya

October 16, 2023 120


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring Klinis

• Monitoring terus menerus (lanjutan)


• Perbaikan tanda dan gejala menunjukkan efektifitas ART
• Perburukan menetap, kambuhnya IO menunjukkan kurangnya efektifitas
ART, pertimbangkan mengubah rejimen ART
• Menilai dan memperkuat adherens
• Penilaian gejala yang kemungkinan diakibatkan oleh efek samping atau
toksisitas ART

October 16, 2023 121


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring Efek Samping/toksisitas

Gejala Obat yang dicurigai


Anemia ZDV (Zidovudin)
Hepatitis NVP atau EFV (Neverapin atau Efavirenz)

Ruam Kulit NVP atau EFV (Neverapin atau Efavirenz)

Toksisitas SSP EFV (Efavirenz)


Profil lipid meningkat LPV/r (Lopinavir/ritonavir)
Gangguan fungsi ginjal TDF (Tenofovir)
122
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring Klinis

Catatan:

Klinisi harus selalu menyadari bahwa tanda dan gejala klinis yang baru
mungkin berkaitan dengan Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome
(IRIS) atau Sindrom Pulih Imum (SPI)

October 16, 2023 123


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring Laboratorium

Diagnosis infeksi Tes resistensi


Monitoring ART
oportunistik obat

CD4 dan VL Genotyping

Pemeriksaan
terkait dengan Phenotyping
toksisitas

October 16, 2023 124


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring
Laboratorium
Efektifitas ART :

Pemeriksaan Viral Load merupakan indikator


keberhasilan/kegagalan terapi namun tidak
selalu tersedia di banyak fasilitas layanan
kesehatan

Kebanyakan monitoring efektifitas ART


terbatas pada tanda dan gejala klinis dan
pemeriksaan CD4

October 16, 2023 125


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Monitoring Laboratorium
Toksisitas ART
Obat Efek samping Pem Laboratorium
Zidovudine  Anemi  DL
(AZT)  Netropeni
 Miopati  CPK

Tenofovir  Ggn fungsi ginjal  Kreatinin (CrCl)


(TDF)

Lamivudine  Kecil  Nil


(3TC)

Abacavir  Hepatotoksisitas  Tes fungsi hari


(ABC)  Hipersensitivitas  (HLA-B*5701)

October 16, 2023 126


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring Laboratorium
Toksisitas ART

Obat Efek samping Pem Laboratorium

Nevirapin  Hepatotoksisitas  SGPT


(NVP)

Efavirenz  Hepatotoksisitas  SGPT


(EFV)  Hiperkolesterolemi  Kolesterol
(10-20%)

Dolutegravir Kreatinin
(DTG)

October 16, 2023 127


Jenis ARV
Pem Laboratorium NRTI NNRTI PI
Penting pada basis dan follow-up
Darah lengkap √
Urin (glukosa, protein, mikroskopis) √ √
• Monitoring
laboratorium untuk
Sesuai Indikasi melalui gambaran klinis
toleransi/toksisitas
SGPT √ √ √
ART
Serum kreatinin √ √
Creatine Phosphokinase (CPK) √ √
Serum cholesterol √ √
Serum trigliserida √
Glukosa darah √

October 16, 2023 128


Tatalaksana Rekomendasi Pemeriksaan lab rutin/indikasi

Selama ART VL, bila VL tidak Kreatinin tiap 6 bulan (TDF)


tersedia, CD4
setiap 6 bulan Hb pada 4, 8. 12 mg (AZT)

SGPT tiap 3-6 bulan

Viral Load 6 bulan dan 12 bulan setelah inisiasi


ARV dan setelah itu setiap tahun

HBsAg (bila sebelum switch belum pernah di


Gagal terapi VL tes, atau
jika hasil sebelumnya negative tapi diduga
terinfeksi HBV)
(CD4)

October 16, 2023 129


• Penurunan Viral 1.5-2.0 log pd bln
pertama
Perubahan • Penurunan Viral load sampai <40 kopi/ml
CD4 & viral pd 80-90% kasus pd bulan ke 6

load yang • Perubahan CD4 selama ART:

diharapkan • Peningkatan CD4 : 100-200 pd tahun


pertama
selama ART • Peningkatan CD4 : 100 pd tahun
berikutnya

October 16, 2023 130


• Variasi CD4
• Lebih rendah (30%) pada pagi hari
• Korelasi terbalik dengan cortisol
• Lebih rendah pd musim panas (200/ul)
• Sensitif terhadap infeksi
• TB  menurunkan CD4

October 16, 2023 131


Gagal terapi ARV ?

 Gagal Terapi Virologi

 Gagal Terapi Imunologi

 Gagal Terapi Klinis

October 16, 2023 132


• Batasan:
• Gagal dalam perbaikan klinis atau perburukan
(penurunan stadium klinis) setelah 6 bulan
dengan ART
• Gagal perbaikan jumlah CD4 ~ 100 dalam satu
Gagal tahun pemberian ART
pengobatan • Penurunan berturut-turut jumlah CD4 > 50%
dari nilai tertinggi atau kembali lagi atau lebih
rendah dari jumlah basis sebelum terapi
• Tidak pernah didasarkan pada pemeriksaan lab
tunggal (ulangi pemeriksaan VL atau CD4 jika
hanya faktor ini yg berubah)

October 16, 2023 133


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Alur Evaluasi Terapi ARV
CD4
Jumlah CD4: pd awal dan setiap 6 bulan, bila
tidak ada pemeriksaan VL

Viral load

 Bila curiga gagal terapi

 Anjuran: monitoring VL pada bulan ke 6 dan ke


12 dan selanjutnya setiap tahun

October 16, 2023 135


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Waktu pemeriksaan tergantung kpd


• Keadaan klinis
• Obat yang diminum

Monitorin
• Tersedianya biaya dan dukungan donor
• Sarana laboratorium

g pd saat Pertimbangan klinis dari dokter yg mengobati

Jadwal yang umum


kunjungan • Saat awal (base line)
• Setiap bulan waktu mulai ART
• Lebih dari dari 1 bulan bila VL sudah tersupresi dan
kepatuhan dapat dipercaya.
• Setiap perubahan dalam status kesehatan

October 16, 2023 136


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

KEBERHASILAN PENGOBATAN ARV

VL menurun (tersupresi) Transmisi menurun


(U=U)
CD4 meningkat

IO menurun

ODHIV SEHAT &


Kualitas hidup meningkat BERTANGGUNG JAWAB
20.08.20
Dr. Hendra Widjaja
Adaptation from ICAP module
Monitoring VL

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE SUPP
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Memahami respon virologis terhadap ART

Memahami pemeriksaan Viral Load (VL)

VL yang tersupresi pada HIV


Kerangka • Progresi Penyakit
• Penularan
Pembelajaran Intepretasi pemeriksaan VL

Gagal Terapi
• Kriteria
• Monitoring VL rutin
Cara Kerja Obat ARV
Protease Inhibitor
Reverse Transciptase Inhibitor (PI)
(NRTI & NNRTI)

Integrase Inhibitor
(INSTI)
140
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

ART mencegah replikasi HIV dengan


menghambat enzim sehingga VL menurun

Respon
virologis Tujuannya agar replikasi virus tersupresi:
terhadap Status klinis membaik Risiko penularan tidak ada

ART Replikasi virus yang persisten menyebabkan


virus resisten terhadap satu atau lebih obat
ARV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Apa itu Viral Load?

Banyaknya HIV dalam darah yang


dinyatakan dalam satuan copies/ml

menunjukkan seberapa aktif replikasi virus dalam tubuh

Keberhasilan ART
VL merupakan indikator: Risiko penularan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

VL dan Progresi ke AIDS


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Viral Load and HIV Transmission

Angka penularan:
23 per 100 orang
tahun
Angka penularan:
2.2 per 100 orang
tahun

Transmisi Nol

HIV viral load (copies/ml)


Quinn et al., NEJM 2000
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

ViralViral LoadLog
Load dalam dalam Log
vs Copies vs Copies
Log10 scale Copies/ml
• Penurunan VL < 1 log 1.0 10

(10 kali) tidak 1.5 32

memberikan makna 2.0 100

klinis 2.5 316

3.0 1,000

3.5 3,162
• ART berhasil bila ada 4.0 10,000
penurunan VL 1.5 – 2 4.5 31,623

log pada bulan 5.0 100,000

pertama 5.5 316,228


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

< 1,000 copies/ml


Tersupresi Dalam pelaporan: VL terdeteksi, misal
154 copies/ml

Hasil Viral
Load
< ambang bawah yang dapat
Tidak dideteksi alat
terdeteksi
Misal < 20, < 40 copies/ml
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Dampak VL yang terupresi terhadap imunitas dan status


klinis.
Target VL: <1000 copies/ml

• Status klinis membaik


• Penularan menurun
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

VL

CD
menurun,

meningkat
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring Gagal Terapi

• Kriteria gagal terap di dasarkan pada:

Virologis Imunologis Klinis

• Penggunaan kriteria gagal terapi imunologis dan


klinis
– Tidak dapat mendeteksi gagal terapi pada fase awal
– Gagal terapi klinis dan imunologis dapat bukan gagal
terapi yang sebenarnya
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Monitoring virologis vs
monitoring imunologis atau klinis

Sensitivitas tinggi PPV tinggi


• Penemuan lebih dini • Salah klasifikasi dapat
• Switch ke lini dihindari
berikutnya lebih dini • Mencegah switch ke
• Mencegah replikasi rejimen lini berikutnya
persisten pada pasien yang
• Mencegah resistensi tersupresi
obat dan risiko
penularan ke orang lain
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

vs Klinis
Imunologis
Virologis vs
Gagal Terapi
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Kriteria gagal terapi dengan VL

VL >1000 copies/ml
Gagal terapi yang persisten
virologis: setelah minimal 3-
6 bulan ART

“Persisten” artinya >2 pemeriksaan viral load


dengan interval 3 bulan dan konseling kepatuhan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Pedoman Nasional Pemeriksaan VL


• Lakukan pemeriksaan VL 6 bulan setelah ART
• Bila VL ≤1000 copies/ml , ulangi lagi 6 bulan kemudain, dan
selanjutnya setiap 12 bulan bila VL ≤1000 copies/ml
• Bila VL >1000 copies/ml, konseling adherens dan ulangi
lagi VL 3 bulan kemudian

• Gagal terapi virologis bila VL >1000 copies/ml setelah


konseling adherens
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Blip

VL terdeteksi antara ‘tidak terdeteksi’


sampai 999 copies/ml, namun VL
sebelumnya dan sesudahnya ‘tidak
terdeteksi’

Biasanya blip < 200 copies/ml

Penyebabnya bisa karena adanya infeksi,


vaksinasi atau kesalahan di laboratorium
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Hasil VL dari Xpert
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Contoh:

1. Viral load basis : 635.000 copies, 2. Viral 325 copies k.l. 2,5 log
6 bulan kemudian 212.000 copies load basis : 27.000 copies k.l. 4,4 log
325 copies Terdapat peningkatan viral
635.000 copies k.l. 5,8 log 5 bulan load sebesar k.l. 2 log
212.000 copies k.l. 5,3 log kemudian :
27.000
Terdapat penurunan viral load copies
sebesar 0,5 log
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV Interpretasi Jumlah Viral Load
Copies HIV RNA Nilai Log Copies HIV RNA Nilai Log
100.000.000 8 6.000 3,75
60.000.000 7,75 3.000 3,5
30.000.000 7,5 2.000 3,25
20.000.000 7,25 1.000 3
10.000.000 7 600 2,75
6.000.000 6,75 300 2,5
3.000.000 6,5 200 2,25
2.000.000 6,25 100 2
1.000.000 6 60 1.75
600.000 5,75 30 1,5
300.000 5,5 20 1,25
200.000 5,25 10 1
100.000 5 6 0,75
60.000 4,75 3 0,5
30.000 4,5 2 0,25
20.000 4,25 1 ~0
10.000 4
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

October 16, 2023


161

You might also like