You are on page 1of 13

Ppn industri rekaman dan rokok

Ppn industri rekaman dan rokok


 INDUSTRI REKAMAN SUARA

 A. DASAR HUKUM
 · Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-81/PJ./2004
 · Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 120/PMK.03/2015
 · Peraturan Menteri Keuangan nomor 121/PMK.03/2015

 B. DEFINISI
 Menurut Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 81/PJ./2004 Pasal 1
angka 2,
 Produk Rekaman Suara adalah semua produk rekaman suara yang dibuat di atas
media rekaman seperti pita kaset, Compact Disc (CD), dan Video Compact Disc
(VCD), Laser Disc (LD), Digital Versatile Disc (DVD) dan media rekaman lain,
yang berisi rekaman suara atau rekaman suara beserta tayangan gambar.
 C. PRODUK REKAMAN SUARA YANG DIKENAI PPN
 Menurut Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 81/PJ./2004
Pasal 2 ayat (2),
 Kaset isi jenis A adalah produk rekaman suara di atas pita kaset yang
berisi :
• lagu berbahasa Indonesia dan yang berisi lagu campuran yang berbahasa Indonesia
dan berbahasa daerah, yang seluruh pencipta dan penyanyinya warga negara
Indonesia; atau
• lagu instrumentalia yang seluruh penciptanya warga negara Indonesia.
 Kaset isi jenis B adalah produk rekaman suara di atas pita kaset yang
berisi :
• lagu berbahasa asing dan yang berisi lagu campuran yang berbahasa asing dan
berbahasa Indonesia/Daerah, selain lagu keagamaan; atau
• lagu yang satu atau lebih penciptanya atau penyanyinya warga negara asing; atau
• lagu instrumentalia yang satu atau lebih penciptanya warga negara asing.
 Kaset isi jenis C adalah produk rekaman suara
di atas pita kaset yang berisi :
• lagu yang seluruhnya berbahasa daerah yang seluruh
pencipta dan penyanyinya warga negara Indonesia; atau
• rekaman cerita, lawak, wayang, dan rekaman yang
sejenis lainnya dalam bahasa Indonesia/Daerah; atau
• suara burung dan suara hewan lainnya; atau
• lagu keagamaan.
 Compact Disc jenis CD.1 adalah produk rekaman suara di atas
compact disc yang berisi :
• lagu berbahasa Indonesia dan yang berisi lagu campuran yang berbahasa
Indonesia dan berbahasa daerah, yang seluruh pencipta dan penyanyinya
warga negara Indonesia; atau
• lagu instrumentalia yang seluruh penciptanya warga negara Indonesia; atau
• lagu keagamaan.
 Compact Disc jenis CD.2 adalah produk rekaman suara di atas
compact disc yang berisi :
• lagu berbahasa asing dan yang berisi lagu campuran yang berbahasa asing
dan berbahasa Indonesia/Daerah, selain lagu keagamaan; atau
• lagu yang satu atau lebih penciptanya atau penyanyinya warga negara asing;
atau
• lagu instrumentalia yang satu atau lebih penciptanya warga negara asing.
 Video Compact Disc jenis VCDK.1 adalah produk rekaman suara di atas, video
compact disc dengan harga jual eceran di atas Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)
yang berisi :
• lagu berbahasa Indonesia dan yang berisi lagu campuran yang berbahasa Indonesia dan
berbahasa daerah beserta tayangan gambar (Video Compact Disc Karaoke), yang seluruh
pencipta dan penyanyinya warga negara Indonesia; atau
• lagu instrumentalia beserta tayangan gambar (Video Compact Disc Karaoke) yang seluruh
penciptanya warga negara Indonesia; atau
• lagu keagamaan beserta tayangan gambar (Video Compact Disc Karaoke).
 Video Compact Disc jenis VCDK.2 adalah produk rekaman suara di atas video
compact disc yang berisi :
• lagu berbahasa asing dan yang berisi lagu campuran yang berbahasa asing dan berbahasa
Indonesia/daerah beserta tayangan gambar (Video Compact Disc Karaoke), selain lagu
keagamaan; atau
• lagu beserta tayangan gambar (Video Compact Disc Karaoke) yang satu atau lebih penciptanya
atau penyanyinya warga negara asing; atau
• lagu instrumentalia beserta tayangan gambar (Video Compact Disc Karaoke) yang satu atau
lebih penciptanya warga negara asing.
1.Video Compact Disk jenis VCDK. Ekonomis adalah produk rekaman suara di atas video
compact disc dengan harga jual eceran sampai dengan Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) yang
berisi :
a.lagu berbahasa Indonesia dan yang berisi lagu campuran yang berbahasa Indonesia dan
berbahasa daerah beserta tayangan gambar (Video Compact Disc Karaoke), yang seluruh
pencipta dan penyanyinya warga negara Indonesia; atau
b.lagu instrumentalia beserta tayangan gambar (Video Compact Disc Karaoke) yang
seluruh penciptanya warga negara Indonesia; atau
c.lagu keagamaan beserta tayangan gambar (Video Compact Disc Karaoke).
Menurut Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 81/PJ./2004 Pasal 2 ayat (3):
1. Produk rekaman suara yang berisi materi buku pelajaran umum, pelajaran bahasa, atau
pelajaran agama;
2.Laser disc karaoke (LD.K);
3.Digital versatile disc karaoke (DVD.K);
 PEMUNGUTAN DAN PELUNASAN
 Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 120/PMK.03/2015 Pasal 2,
 Pemungutan dan pelunasan Pajak Pertambahan Nilai atas:
 a. penyerahan Barang Kena Pajak berupa produk rekaman suara dan gambar; atau
 b. penyerahan Jasa Kena Pajak berupa jasa penyewaan produk rekaman suara dan gambar,
 dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
contoh
 Berikut ini adalah data Pengusaha Kena Pajak
 Nama : Nagaswara Entertainment
 NPWP : 01.071.901.1-059.000
 Alamat : Jalan Haur Pancuh 32, Lebakgede, Coblong
 Kota Bandung, Jawa Barat
 Pada bulan Agustus 2016 Nagaswara melakukan transaksi yang
berkaitan dengan produk rekaman suara dengan PT. TOGA MAS pada
tanggal:
 § 2 Agustus 2016, kaset yang berisi lagu Kahitna sebanyak 10.000
keping @Rp 25.000
 § 4 Agustus 2016, kaset yang berisi lagu Bunga Citra Lestari sebanyak
10.000 keping @Rp 20.000
 § 6 Agustus 2016, kaset yang berisi rekaman cerita Si Kabayan Maling
Jambu sebanyak 5.000 keping @Rp 10.000
perhitungan
 Perhitungan:
 Kaset A: DPP= 10.000 keping x Rp 25.000 = Rp
250.000.000
 PPN= 10% x Rp 250.000.000 =Rp
25.000.000
 Kaset B: DPP= 10.000 keping x Rp 20.000 = Rp
200.000.000
 PPN= 10% x Rp 200.000.000 = Rp
20.000.000
 Kaset C: DPP= 10.000 keping x Rp 5.000 = Rp
100.000.000
 PPN= 10% x Rp 50.000.000 = Rp
5.000.000
Ppn industri rokok
 DASAR HUKUM
 · Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER - 49/PJ/2015
 · Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 174/PMK.03/2015
 · Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 207/PMK.010/2016
 MEKANISME PEMUNGUTAN PPN HASIL TEMBAKAU
 a. Atas HASIL TEMBAKAU yang dalam distribusinya wajib dilekati pita
cukai
 1. Atas penyerahan HASIL TEMBAKAU yang dalam distribusinya wajib
dilekati pita cukai mulai dari tingkat Importir dan/atau Produsen, Pengusaha
Penyalur hingga ke konsumen akhir dilakukan pemungutan PPN satu kali di
tingkat Importir dan/atau Produsen pada saat pemesanan pita cukai.
 2. PPN Hasil Tembakau = tarif efektif 9,1% x DPP berupa Nilai Lain.
(PMK-207/PMK.010/2016)
 3. Sesuai Pasal 5 ayat 1 PER-49/PJ/2015, Atas penyerahan HASIL
TEMBAKAU dibuat bukti pemungutan PPN saat Importir dan/atau Produsen
melakukan pemesanan pita cukai HASIL TEMBAKAU dengan menggunakan
Dokumen CK-1.
 4. Dokumen CK-1 ini merupakan dokumen tertentu yang kedudukannya
dipersamakan dengan Faktur Pajak.
 HASIL TEMBAKAU yang dalam distribusinya tidak dilekati
pita cukai.
 1. Atas HASIL TEMBAKAU yang dalam distribusinya tidak
dilekati pita cukai dilakukan pemungutan PPN pada saat impor
oleh Importir dan/atau pada saat penyerahan oleh PKP.
 2. PPN = 10% X DPP
 3. Bukti pemungutan PPN-nya berupa:
 a. Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang dilampiri dengan
Surat Setoran Pajak (SSP), Surat Setoran Pabean, Cukai dan
Pajak (SSPCP), dan/atau bukti pungutan pajak oleh DJBC untuk
impor HASIL TEMBAKAU oleh Importir; atau
 b. Faktur Pajak untuk penyerahan HASIL TEMBAKAU oleh
PKP.
 SAAT PEMBUATAN FAKTUR PAJAK
 Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dari penyerahan Hasil Tembakau yang dibuat di
dalam negeri oleh Produsen atau Hasil Tembakau yang dibuat di luar negeri oleh Importir
dibuat Faktur Pajak pada saat Produsen dan/atau Importir melakukan pemesanan pita cukai
Hasil Tembakau.
 Pajak Pertambahan Nilai yang terutang atas penyerahan Hasil Tembakau yang diberikan
secara cuma-cuma dibuat Faktur Pajak pada saat Produsen dan/atau Importir menyerahkan
Hasil Tembakau kepada penerima barang. NOMOR 174/PMK.03/2015

 J. PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN


 Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak sehubungan
dengan penyerahan Hasil Tembakau yang dibuat di dalam negeri oleh Produsen atau Hasil
Tembakau yang dibuat di luar negeri oleh Importir yang dilakukan oleh Produsen dan/atau
Importir dapat dikreditkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
 Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak sehubungan
dengan penyerahan Hasil Tembakau yang dilakukan oleh Pengusaha Penyalur, tidak dapat
dikreditkan. NOMOR 174/PMK.03/2015

You might also like