You are on page 1of 13

PERBANDINGAN PP DAN PKB

No Aspek Peraturan Perusahaan Perjanjian Kerja Bersama


(PKB)
1. PERSAMAAN : Wajib bagi pengusaha yang Wajib bagi perusahaan yg
1.1 Kewajiban mempekerjakan minimal 10 org sdh ada SP/SB yg sdh
(Psl 108 (a) UU No.13/2003 tercatat (Psl 111 (1) UU
No.13/2003

1.2 Legalitas Disahkan oleh Menteri atau Didaftarkan kpd instansi yg


pejabat yg ditunjuk (Psl 108 (a) bertanggung jawab di
UU No.13/2003 bid.ketenagakerjaan (Psl
132 (2) UU No.13/2003.

1.3 Kekuatan mengikat Mengikat pekerja dan pengusaha Sama mengikat, setelah
setelah disahkan Depnaker (Psl 8 ditanda tangani oleh kedua
(8) Kepmenakertrans No.Kep- belah pihak (Psl 126(1),
48/Men/IV/2004 132(1) UU No.13/2003

1.4 Jumlah Hanya satu PP dlm satu Hanya satu PKB dlm satu
Perusahaan (Psl 4 (1(Psl 8 (8) Perusahaan (Psl 118 UU
Kepmenakertrans No.13/2003)
No.Kep-48/Men/IV/2004)
Kepmenakertrans
No.Kep-48/Men/IV/2004

1.5 Masa berlaku Paling lama 2 tahun (Psl 111 (3) Paling lama 2 tahun (Psl 123
UU No.13/2003 (1) UU No.13/2003
No Aspek Peraturan Perusahaan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

1.6 Beban biaya Tanggung jawab pengusaha, Tanggung jawab pengusaha (Psl 126 (3) UU
pembuatan karena sebagai kewajiban (Psl No.13/2003
109 UU No.13/2003

2. PERBEDAAN Hanya pihak pengusaha Pengusaha dan SP/SB (Psl 1 angka 21 UU


2.1 Perumus/pembuat sendiri (Psl 1 angka 20 UU No.13/2003
No.13/2003

2.2 Tim Perunding Tidak ada Paling banyak 9 orang untuk masing-masing
pihgak (Psl 20 (1) Kepmenakertrans No.Kep-
48/Men/IV/2004

2.3 Asas Kesepakatan Tidak ada, hanya pengusaha Ada kesepakatan, karena melalui proses
perlu memperhatikan saran perundingan, sehingga kedua belah pihak
dan pertimbangan dari wakil bertanggung jawab di dalam pelaksanaannya
pekerja (Psl 110 (1) UU (Psl 116 (2) UU No.13/2003
No.13/2003
2.4 Bila berakhir masa Wajib diperbaharui atau a. Terus disempurnakan sesuai dengan
berlakunya ditingkatkan statusnya perkembangan situasi
menjadi PKB (Psl 111 ayat (3) b. Tidak boleh diganti dengan PP
(4) UU No.13/2003

2.5 Perpanjangan/ Tidak boleh diperpanjang, Dapat diperpanjang 1 tahun lagi, dan kemudian
pembaruan harus diperbarui (Psl 111 (3) diperbarui (Psl 123(3) UU No.13/2003
UU No.13/2003
PERSELISAHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

• Psl 1 Angka 1 UU No.2/2004

PERSELISAHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL adalah


perbedaan pendapat yg mengakibatkan
pertentangan antara pengusaha atau gabungan
pengusaha dg pekerja/buruh atau SP/SB karena
adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan
kepentingan dan perselisihan pemutusan hubungan
kerja serta perselisihan antara SP/SB hanya dalam
satu perusahaan
JENIS PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
No Uraian contoh
1 Perselisihan hak (rechtsgeschillen) a. Pengusaha tdk membayar
upah kerja lembur, THR
Perselisihan yg timbul karena salah keagamaan, Jaminan Sosial,
satu pihak tidak memenuhi isi perjj dsb
kerja, peraturan perusahaan, atau kett b. Pekerja/buruh tdk mau
perundangan ketenagakerjaan bekerja dg baik sesuai
dengan perjanjian atau PKB
2 Perselisihan kepentingan a. Pekerja/buruh meminta
Perselisihan yg terjadi akibat fasilitas istirahat yang
perubahan syarat perburuhan yg memadai
timbul karena tdk ada persesuai b. Pekerja menuntut kenaikan
paham menmgenai syarat kerja dan tunjangan makan
atau keadaan perburuhan c. Pekerja menuntut
pelengseran pejabat
perusahaan dll
JENIS PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENYEBAB
PERSELISIHAN

No Jenis Perselisihan Penyebab Perselisiahn Para Pihak


1 Perselisihan hak Karena tidak dipenuhinya hak, akibat Antara
perbedaan pelaksanaan/penafsiran pengusaha/gabungan
thd ktt per-uu-an , PK, PP, PKB pengusaha dg
pekerja/SP atau SB

2 Perselisihan Karena tidak adanya kesesuaian sda


kepentingan pendapat mengenai pembuatan dan
atau perubahan syarat kerja yg
ditetapkan dlm PK, PP atau PKB

3 Perselisihan PHK Karena tdk adanya kesesuaian sda


pendapat mengenai pengakhiran
hubungan kerja yg dilakukan oleh
salah satu pihak

4 Perselisiahn antar Karena tdk ada kesesuaian pendapat Antara SP/SB satu
SP/SB mengenai keanggotaan, pelaksanaan dengan SP/SB yg lain
hak dan kewajiban ke SP dlm satu dlm satu perusahaan
perusahaan
Lembaga penyelesaian PHI, Lingkup
kewenangan, dan jangka waktu
penyelesaiannya
No Lembaga Lingkup kewenangan Jangka Waktu Dasar Hukum
1 Bipartit a) Perselisihan Hak 30 hari kerja Pasal 6 s/d 7
b) Perselisihan Kepentingan UU No.2 tahun
c) Perselisihan PHK 2004
d) Perselisihan antar SP/SB
dalam satu perusahaan
2 Konsiliasi a) Perselisihan kepentingan 30 hari kerja Pasal 17 s/d 18
atau b) Perselisihan PHK UU No.2 tahun
c) Perselisihan antar SP/SB 2004
dalam satu perusahaan

3 Arbitrase, a) Perselisihan kepentingan 30 hari kerja Pasal 29 s/d 54


atau b) Perselisihan antar SP/SB UU No.2 tahun
dalam satu perusahaan 2004
No Lembaga Lingkup kewenangan Jangka waktu Dasar Hukum

4 Mediasi a) Perselisihan Hak 30 hari kerja Pasal 8 s/d 18


b) Perselisihan UU No.2 tahun
Kepentingan 2004
c) Perselisihan PHK
d) Perselisihan antar
SP/SB dalam satu
perusahaan

5 Pengadilan Hubungan Industrial

a) Tingkat a) Perselisihan Hak 50 hari kerja Pasal 81 s/d 112


Pertama b) Perselisihan UU No.2 tahun
Kepentingan 2004
c) Perselisihan PHK
d) Perselisihan antar
SP/SB dalam satu
perusahaan

b) Tingkat a) Perselisihan Hak 30 hari kerja Pasal 113 s/d


Kasasi b) Perselisihan PHK 115 UU No.2
tahun 2004
• Putusan PHI mengenai perselisihan hak dan
perselisihan PHK mempunyai kekuatan hukum tetap
apabila tidak diajukan permohonan kasasi kepada
MA selambat-lambatnya 14 hari kerja.

• Penyelesaian perselisihan oleh hakim Kasasi


– Majels hakim kasasi = 1 hakim agung, 2 hakim Ad hoc yg
ditugasi memeriksa dan mengadili perkara PHI pada MA
yg ditetapkan ketua MA (psl 113 UU no.2/2004
– Penyelesaian PHI pada MA selambat-lambatnya 30 hari
kerja
• Pengajuan gugatan yg tdk dilampiri risalah penyelesaian
melalui mediasi atau konsiliasi, maka hakim PHI wajib
mengembalikan gugatan kepada tergugat

• Berlaku hk.acara perdata, kecuali yg diatur secara khusus dlm


UU ini (psl 57 UU No.2/2004

• Tidak dikenakan biaya termasuk biaya eksekusi untuk nilai


gugatan dibawah Rp. 150 jt

• Gugatan diajukan kepada PHI pd pengadilan negeri yg daerah


hukumnya meliputi tempat pekerja/buruh bekerja
Mogok Kerja
• UU RI tahun 1945 (Pasal 28, 28C, dan Pasal 28F)

• UU No.9/1998 ttg kemerdekaan mengeluarkan pendapat di Muka


Umum
• UU No.39 tahun 1999 ttg HAM

• UU No.21 tahun 2000 ttg SP/SB

• UU No.13 tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan

• Kepmenakertrans No.Kep.232/Men/2003 ttg Akibat Mogok Kerja


yg Tidak Sah
• Peraturan Kapolri No.1/2005 ttg Pedoman Tindakan Kepolisian
Negara RI pd Penegakan Hukum dan Ketertiban dalam PHI
Syarat mogok kerja
a) Benar-benar sdh diadakan perundingan yg
mendalam mengenai pokok perselisihan
antara SP dan pengusaha
b) Benar-benar permintaan utk berunding telah
ditolak oleh pihak pengusaha
c) Telah dua kali dalam jangka waktu dua
minggu tidak berhasil mengajak pihak lainnya
untuk berunding.
Dalam setiap mogok kerja tuntutan para pekerja
buruh dibedakan 2 macam:

a) Tuntutan Normatif
yaitu tuntutan yg di dasarkan pd ketentuan
yg terdapat dlm perundang-undangan
(termasuk yg diatur dlm perjj.kerja, PP, PKB)

b) Tuntutan Normatif
Yaitu tuntutan yg tidak didasarkan pada
peraturan perundangan
Perbedaan Mogok Kerja dan Ujuk
Rasa/Demonstrasi
No Aspek Mogok Kerja Unjuk Rasa/Demonstrasi
1 Dasar Hukum UU No.13 tahun 2003 UU No.9 tahun 1998 tentang
Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum
2 Pengertian tindakan pekerja/buruh yg Kegiatan yang dilakukan oleh
direncanakan dan dilaksanakan seseorang atau lebih untuk
secara bersama-sama dan/atau mengeluarkan pikiran dan lisan,
oleh serikat pekerja/SB utk tulisan, dan sebagainya secara
menghentikan atau demontratif di muka umum
memperlambat pekerjaan
3 Pemberitahuan a) Secara tertulis dan a) Secara tertulis dan
disampaikan kepada disampaikan kepada Kapolri.
pengusaha dan instansi yg
bertanggungjawab di bidang
ketenagakerjaan
b) Sekurang-kurangnya 7 hari b) Sekurang-kurangnya 3x24
kerja sebelum pelaksanaan jam
4 Lokasi Di dalam lokasi kerja/perusahaan Di luar lokasi kerja/perusahaan
Pelaksanaan

You might also like