You are on page 1of 21

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

SUATU BISNIS
1. Benturan dengan kepentingan masyarakat
2. Dorongan tanggung jawab social
3. Etika Bisnis
4. Bentuk-bentuk tanggung jawab social suatu bisnis
1.Benturan dengan kepentingan masyarakat
Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab sosial
Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan
dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. hal
pendorong dilaksanakannya etika bisnis :

1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan


masyarakat.

2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi


humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan
karya.
• 2.Dorongan tanggung jawab sosial.
Berikut ini adalah klasifikasi masalah sosial yang
mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada
sebuah bisnis :
1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.
Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang
berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi
para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan.
Hubungan yang kurang manusiawi pun kerap terjadi
antara perusahaan dengan pihak luar.
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.

•Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang


serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak
luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :

•a. Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat


membaiknya semangat dan produktivitas kerja.

•b. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut


memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif.
• c. Penurunan absen karyawan yang disebabkan
kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang
menyenangkan dan baik.

• d. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh


terbentuknya rasa percaya diri karyawan.

• e. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan


merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya
dari perusahaan.
• 2. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
• Ekologi, yang menitikberatkan pada
keseimbangan antara manusia dan alam
lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses
produksi. Contohnya, maraknya penebangan
hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan
kulit ular, penangkapan ikan dengan
menggunakan bahan peledak
3. Penghematan energi.
Pengurasan secara besar-besaran energi
yang berasal dari SDA yang tidak dapat
dipengaruhi seperti batubara, minyak,
dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran
bahwa SDA tersebut tidak dapat
diperbaharui telah mendorong
dilaksanakannya proses efisiensi serta
mencari pengganti sumber daya tersebut,
yang diantaranya adalah pemanfaatan
tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.
• 4. Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap
suksesnya pembangunan sangat
diperlukan. Dengan adanya kesadaran
tersebut, akan membantu pemerintah
untuk menangani masalah
pengangguran dengan cara ikut
melibatkan penggunaan tenaga kerja
yang ada.
5. Gerakan konsumerisme.

•Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara


Barat yang berhasil meberlakukan Undang-undang
Perlindungan Konsumen.
•Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini
adalah :
•a. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari
kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas
praktek bisnisnya.
•b. Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan
yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan
masyarakat.
•c. Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil
konsumen dengan produsen.
• 3.Etika bisnis
• Merupakan penerapan secara langsung
tanggung jawab social suatu bisnis
yang timbul dari dalam perusahaan itu
sendiri. Etika pergaulan dalam
melaksakan bisnis disebut etika
pergaulan bisnis.
• Hubungan antara bisnis dengan langganan/kosumen
• merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling
banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :
• • Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan kosumen untuk
• membandingkan harga terhadap produk
• • Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi
• didalamnya, sehingga diperluka penjelasan tentang isi serta
• kandungan yang terdapat dalam produk tersebut
• • Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama
• •jurnal
Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna
• Hubungan dengan karyawan
• Bentuk hubungan ini meliputi :
penerimaan ( recruitmen ), latihan ( training ), promosi,
transfer, demosi maupun pemberhenti ( termination ).
Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalan
secara objektif dan jujur.
• Hubungan antar bisnis Hubungan dengan
investor
Pemberian informasi
hubungan yang terjadi Pemberian informasi
diantara perusahaan, yang benar terhadap
baik perusahaan investor maupu calon
kolega,pesaing,penyalu investor merupakan
r,grosir maupun bentuk hubungan ini.
distributornya. Sehingga dapat
menghindari
pengambilan keputusan
yang keliru
•Hubungan
keuangan
dengan lembaga-lembaga

Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama


jawatan pajak pada umumnya merupakan
hubungan yang bersifat financial, berkaitan
dengan penyusunan laporan keuangan.
Pelaksanaan tanggung jawab social merupakan
penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis
terhadap lingkungan serta mengikuti etika
bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud
dari konsep stakcholder yang berlawan dengan
konsep stockholder
• 4.Bentuk-bentuk
bisnis
tanggung jawab sosial suatu

Penjabaran dari kepedulian sosial dari


suatu bisnis berbentuk pelaksanaan
tanggung jawab sosial bisnis. Itu dapat
dilihat bahwa semakin tinggi tingkat
kepedulian sosial suatu bisnis maka
semakin meningkat pula pelaksanaan
praktek bisnis etik dalam masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung
jawab sosial yang dapat kita temui di
indonesia adalah sebagai berikut :
a.Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila
(HIP).

Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk


pelaksanaan
Yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan
karyawannya dan
dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan
hak masing-
masing pihak. Beberpa contoh hak karyawan adalah
seperti cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
B. Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL).

Penanganan limbah industri sebagai


bagian dari produksi sebagai bentuk
partisipasi menjaga lingkungan

C. Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan


Kerja (k3)

Penekanan pada faktor keselamatan pekerja


dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi
menjaga keselamatan, seperti topi pengaman,
Masker pelindung maupun yang ainnya.
d. Perkebunan Inti Rakyat (PIR).

Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan


besar milik negara dan kecil milik masyarakat.
Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor
penggerak Perkebunan dimana semua bahan
bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya
yang berfungsi sebagai plasma.
e. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat.

Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang


mengangkat pengusaha kecil/menengah
sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.
terkadang hal ini menyebabkan masalah
kepada pengusaha besar, oleh karena itu
dibutuhkan kesadaran tinggi dalam
pelaksanaannya.
Terima kasih

You might also like