You are on page 1of 8

EVALUASI KETERSEDIAAN HAYATI SEDIAAN

FARMASI

apt. Fahma Shufyani, S.Farm., M.Farm

Pertemuan Ke 14
EVALUASI KETERSEDIAAN HAYATI SEDIAAN
FARMASI

Kecepatan dan jumlah obat yang mencapai sirkulasi


sistemik secara keseluruhan menunjukkan kinetik dan
perbandingan zat aktif yang mencapai peredaran darah
terhadap jumlah obat yang diberikan
Parameter ketersediaan hayati yang menggambarkan profil
konsentrasi obat dalam darah dan waktu dari obat yang
diberikan :
1.Konsentrasi puncak (Cmax) menggambarkan konsentrasi obat
tertinggi dalam sirkulasi sistemik
2.Waktu untuk konsentrasi puncak (tmaks), menggambarkan
lamanya waktu tersedia untuk mencapai konsentrasi puncak dari
obat dalam sirkulasi sistemik.
3.Luas daerah dibawah kurva (AUC), merupakan total area
dibawah kurva konsentrasi vs waktu yang menggambarkan
perkiraan jumlah obat yang berada dalam sirkulasi sistemik.
Data ketersediaan hayati digunakan untuk menentukan :
1.Banyaknya obat yang diabsorpsi dari formualsi atau sediaan

2.Kecepatan obat di absorpsi

3.Lama obat yang berada dalam cairan biologi atau jaringan

4.Hubungan antara kadar obat dalam darah dan efikasi klinis serta toksisitas

Penilaian ketersediaan hayati pada sukarelawan yaitu :


1.Metode menggunakan data darah

2.Data urin

3.Data efek farmakologis : diameter pupil, kecepatan denyut jantung, tekanan


darah
4.Data respon klinis
Faktor-faktor yang mempengarhi ketersediaan hayati obat yang
digunakan secara oral :
1.Sifat fisiko kimia zat aktif

a.Bentuk isomer : alkaloid dan steroid

b.Polimorfose : bentuk kristal yang kurang stabil contoh : asam


salisilat dan lebih mudah larut misal : kloramfenikol
c.Ukuran partikel : bila ukuran partikel lebih kecil, maka luas
permukaan obat akan cepat melarut dan di absorpsi
d.Bentuk garam
Tujuan ketersediaan hayati :
1.Pengembangan obat baru : menentukan cara pemberian dan
bentuk sediaan obat baru
2.Setelah keputusan obat baru : penetapan mutu dan pengaturan
kondisi pemakaian sebagai fungsi dari keadaan penderita
3.Berkaitan dengan undang-undang : untuk memastikan
kesetaraan mutu obat yang diteliti dengan mutu obat sejenis yang
dihasilkan oleh pabrik lain, sehingga memungkinkan penggantian
obat
4.Sebagai syarat agar obat dapat dipasarkan

5.Jaminan keselamatan konsumen


Disain/pemilihan keadaan percobaan :
1.Pemilihan subyek : manusia sehat, sakit dan berbagai jenis hewan

2.Pemilihan cara pemberian : dosis tunggal atau ganda

3.Analisa data percobaan

Pemilihan subyek pada manusia sehat merupakan subyek ideal yang


peka terhadap perubahan minimal selama penelitian, manusia sakit, hewan
untuk percobaan pendahuluan dan obat yang memberikan efek ketergantungan
Masalah yang terkait pada subyek manusia yaitu resiko yang terjadi
interaksi obat : menghindari interaksi dengan = puasa 12 jam sebelum di uji,
tidak mengkonsumsi obat lain sebelum di uji untuk mencegah interaksi obat

Kriteria pemilihan subyek : umur, jenis kelamin, pemeriksaan klinik


lengkap, subyek harus memiliki catatan pemeriksaan : tidak menanggung
resiko khusus pada saat penelitian
Dosis tunggal :
Keuntungan :
Cepat pengerjaan sehingga lebih nyaman buat subyek, jumlah obat sedikit
Kerugian :
Tidak mewakili waktu pengobatan sebenarnya
Jumlah data tidak cukup banyak

Dosis Ganda :
Keuntungan :
Subyek sudah terbiasa dengan kondisi percobaan
Analitik lebih mudah karena jumlah metabolitnya lebih besar dalam tubuh

You might also like