You are on page 1of 9

Studi Islam Dalam

Pendekatan Tasawuf
DEDE ARIS RISTIAWAN
NIM. 2286030042

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
DEFINISI TASAWUF
Menurut kamus Bahasa Indonesia kata tasawuf di ambil dari kata Safa’ yang berati bersih dan
dinamakan sufi karena hatinya tulus dan bersih kepada sang maha pencipta.
Tasawuf atau yang dikenal juga sebagai sufisme merupakan suatu ajaran tentang bagaimana
menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, serta membangun dhahir dan batin untuk dapat
memperoleh kebahagian abad
Sejarah, madzhab, dan inti ajarannya memiliki sejumlah versi berbeda dalam mengartikan apa itu
sufi atau tasawuf.
- Kata Teosofi, kemudian berasal dari bahasa Yunani yang berarti ilmu ketuhanan, karena tasawuf
banyak membahas tentang ketuhanan.
- Kata shuf dapat juga bermakna bulu domba, karena para ahli tasawuf pada masa awalnya
menggunakan pakaian sederhana yang terbuat dari kulit atau bulu domba (wol).
- Kata Shaf juga dapat berarti barisan

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA IAIN SYEKH NURJATI CIREBON PENDEKATAN STUDI ISLAM
Tokoh-tokoh Tasawuf
Rabi’ah Al-Adawiyyah Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani

Abu Nawas Ibnu Arobi

Abu Yazid Al-Busthami Abul Hasan As-Syadzili

Junaid Al-Baghdadi
Significance Jalaludin Ar-Rumi

Al-Halajj Syekh Siti Jenar

Imam Al-Ghazali Sunan Bonang


Sumber Ajaran Tasawuf
Ajaran tasawuf pada dasarnya berkosentrasi pada kehidupan ruhaniyah,
mendekatkan diri kepada Tuhan melalui berbagai kegiatan kerohanian seperti
pembersihan hati, dzikir, ibadah lainnya serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pendekatan Utama Dalam Kajian Tasawuf

Charles J Adams Harun Nasution

Pendekatan fenonemologi adalah pendekatan kajian tasawuf dapat dilakukan dengan


yang lebih memperhatikan pada pengalaman pendekatan tematik yaitu penyajian ajaran
subjektif, individu karena itu tingkah laku tasawuf disajikan dalam tema jalan untuk
sangat dipengaruhi oleh pandangan individu dekat pada Tuhan, zuhud, dan station-station
terhadap dirinya dan dunianya. Konsep tentang lain, mahabbah, al-ma’rifah, al fana dan al-
dirinya, harga dirinya dan segala hal yang baqa, al- ittihad, al-hulul dan wahdatul wujud.
menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Pada setiap topik tersebut selain dijelaskan
Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu tentang isi ajaran dari setiap topik tersebut
dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya. dengan data-data yang didasari pada literatur
kepustakaan, juga dilengkapi dengan tokoh
yang memperkenalkannya.
Karakteristik Pendekatan Tasawuf
dalam Kajian Islam

01 02 03

Mensucikan hati dari Memegang teguh Besikap zuhud terhadap


perbuatan yang tercela syara’ urusan keduniaan

04 05 06
Menapak dan naik ke jenjang
Membebaskan diri dari Memperoleh makrifat
maqamat dan ahwal, hingga
belunggu syahwat mencapai fana’ dari segala sesuatu sempurna dari Allah
melalui jalan khasyf atau
selain Allah swt.
lham.
Karakteristik dalam Pendekatan Tasawuf

Tasawuf Akhlaqi Tasawuf Amali Tasawuf Falsafi


Dalam pandangan kaum sufi, manusia cenderung mengikuti hawa nafsunya, daripada
manusia mengendalikan hawa nafsunya. Keinginan untuk menguasai dunia atau berusaha
agar berkuasa di dunia sangatlah besar. Cara hidup seperti ini menurut Al-Ghazali, akan
membawa manusia ke jurang kehancuran moral. Dalam hal ini rehabilitas kondisi mental
yang tidak baik adalah bila terapinya hanya di dasarkan pada aspek lahiriah saja. Itu
sebabnya pada tahap awal kehidupan tasawuf diharuskan melakukan amalan-amalan atau
latihan-latihan rohani yang cukup, tujuannya tidak lain adalah untuk membersihkan jiwa
dari nafsu yang tidak baik untuk menuju kehadirat Illahi (Asmaran, 2002: 67).
ESENSI TASAWUF
Menurut prof. Dr. Simuh, pada dasarnya
terdapat dua pandangan yang berbeda, yaitu pertama, Pada hakikatnya tasawuf
memandang esensi tasawuf padamajaran zuhud, yaitu membersihkan hati dari sifat-
sifat yang tercela. Oleh karena
ajaran untuk bertekun dalam beribadah serta
itu yang menjadi sasaran
membelakangi kemewahan dan perhiasan duniawi. tasawuf adalah hati, jiwa, rohani,
Kedua, memandang esensi tasawuf pada upaya untuk atau batin yang menjadi sumber
memperoleh penghayatan fana’ dan ma’rifat secara segala sikap dan tingkah laku
langsung terhadap dzat Tuhan, yakni mencapai manusia untuk menuju
penghayatan face to face atau bahkan bersatu dengan kebersihan hati agar
Tuhan di dalam suasana extasy fana’ dan ma’rifat). memperoleh keridhaan Tuhan
Thanks
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCASARJANA IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

You might also like