Professional Documents
Culture Documents
Sosialisasi Antibiotik Aware
Sosialisasi Antibiotik Aware
VISI
Rencana Aksi Nasional
Terwujudnya Indonesia sehat dan bebas
Pengendalian
dari dampak resistensi antimikroba melalui
Resistensi Antimikroba
pendekatan “one health”
2020-2024
Resistensi Antimikroba
Ketidakmampuan antimikroba membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroba sehingga
penggunaannya sebagai terapi penyakit infeksi
menjadi tidak efektif lagi
Memulai proses pembuatan peta pola kuman dan bakteri resisten antibiotika
RSUDL
• Mengirim sampel ke labkesda/RS yg memiliki lab mikrobiologi
Pedoman yang ada di RS
Diresepkan oleh Diresepkan oleh dokter spesialis, dokter gigi Diresepkan oleh dokter spesialis, dokter gigi
dokter,dokter gigi,dokter spesialis, dikaji oleh farmasi dan disetujui spesialis, dikaji oleh farmasi dan disetujui
spesialis dan dikaji oleh oleh dokter konsulan penyakit infeksi penggunaanya oleh KPRA
farmasi
Penggunaan sesuai Penggunaan sesuai dengan PPK untuk Penggunaan sesuai dengan PPK untuk penyakit
dengan PPK untuk penyakit infeksi dan PPAB yang berlaku infeksi dan PPAB yang berlaku
penyakit infeksi dan PPAB
yang berlaku
Tersedia disemua Tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan Tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan
fasilitas pelayanan tingkat lanjut tingkat lanjut
kesehatan
Tahapan Pengendalian Penggunaan Antibiotik Di Rumah Sakit
a. DPJP menegakkan diagnosis penyakit infeksi
b. Dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan mikrobiologi
c. DPJP memberikan terapi antimikroba empirik
d. Farmasis di ruangan melakukan review terhadap permintaan antimikroba empiric, dipastikan apakah
termasuk antimikroba kelompok access, watch dan reserve
e. Pasien menggunakan antimikroba empirik selama 3-5 hari. DPJP memantau perbaikan klinis pasien
sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium
f. Farmasi diruangan melakukan evaluasi pemberian antimikroba empiric pada hari ke 3-5 untuk
mengingatkan DPJP tentang penghentian otomatis, dipastikan apakah antimikroba dihentikan atau
diteruskan
g. Jika terjadi perburukan klinis kasus bisa diajukan ke dalam forum kajian kasus sulit yang diselenggarakan
oleh KPRA
h. DPJP mengambil keputusan untuk menetapkan apakah terapi antimikroba empiric dilanjutkan atau diganti
dengan terapi antimikroba definitive
i. Pada terapi definitive, hari ke-7 atau sesuai PPK untuk penyakit infeksi, farmasis diruangan
melakukan penghentian otomatis atas terapi antimikroba definitive dan menanyakan kepada DPJP
untuk evaluasi ulang terapi
j. Farmasis di ruangan memantau kemungkinan timbulnya ROTD serta potensi interaksi antimikroba dengan
obat lain,makanan dan pemeriksaan laboratorium untuk selanjutnya hasilnya didiskusikan dengan DPJP .
Jenis Terapi Antibiotiik
Penggunaan antibiotik sebelum (30-60 Penggunaan antibiotic pada kasus Penggunaan antibiotic pada kasus
menit sebelum insisi pertama), selama infeksi/diduga infeksi yang belum infeksi yg sudah diketahui jenis bakteri
dan paling lama 24 jam pasca operasi pd diketahui jenis bakteri penyebab dan penyebab dan pola kepekaannya.
kasus yg secara klinis tidak pola kepekaannya
memperlihatkan tanda infeksi dgn tujuan
mencegah terjadinya infeksi luka daerah
operasi
Indikasi penggunaan antibiotic profilaksis : Rute pemberian : antibiotika oral Rute pemberian : antibiotika oral
ditentukan berdasarkan kelas operasi yaitu menjadi pilhan pertama. Pada infeksi menjadi pilhan pertama. Pada infeksi
operasi bersih dan bersih kontaminasi sedang-berat dapat menggunakan sedang-berat dapat menggunakan
antibiotic parenteral antibiotic parenteral
• Ditujukan ke farmasi
Tujuan : dokumentasi
Metode Gyssens
40
30
20
10
0
ab nj nj ap nj nj p ab In
f
In
f b In
j nf b In
f
T ne
I eI eC eI ne
I Ca T ic n ic n Ta m l eI Ta i n
cin ax
o im im im
az
o cin cin xa xa ac
i n
ne az
o
zo
l e ac
y i zid fix ox y xa flo flo ox pe ox
m ftr tf a ur er m flo o nid i da i fl
ro
Ce Ce Ce
f op da o pr
o v o
vo
fl e r ro n ox
y th Ce Ce
f l in pr Ci Le Le M et et
ro M
Az C Ci M M
60
50
40
30
20
10
0
VI V IVD IVC IVB IVA IIIB IIIA IIC IIB iiA i 0
3 Pengambilan sampel sampel diambil di IGD pada pasien Perlu koordinasi lebih lanjut dari semua
sepsis yang belum diberikan pihak terkait teknis pengambilan sampel
antibiotik di RS dan riwayat tidak dan dituangkan dalam SPO, perlu
menggunakan antibiotik di dukungan manajemen terutama bidang
rumah/puskesmas yg merujuk terkait
4 Pengiriman Keamanan packing dan pengiriman Perlu dibuatkan SPO agar sampel tidak
oleh siapa (taxi --- MOU dgn taxi) rusak dll
KOMITMEN BERSAMA
Program Kerja PPRA adalah pekerjaan jangka panjang yang
memerlukan dukungan dan keterlibatan semua pihak secara konsisten
• Manajemen
• Komite Medik
• Komite Keperawatan
• Komite Kesehatan Lainnya
• Komite Farmasi dan Terapi
• Komite PPI
• Staf Medis Fungsional
• Instalasi Laboratorium
• Instalasi Farmasi
Terima kasih