Administrasi pernikahan adalah kegiatan catat-mencatat untuk menyediakan
informasi serta mengolah data pernikahan antara dua orang yang berbeda jenis kelamin (calon mempelai) yang akan melaksanakan pernikahan Administrasi dapat dibedakan ke dalam dua pengertian yang disampaikan para ahli, sebagai berikut:
1. Administrasi dalam Arti Sempit Menurut Handayaningrat,
Administrasi dalam arti sempit berasal dari kata administratie, yaitu meliputi kegiatan mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, pengetikan, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknik ketatausahaan. Sementara itu, menurut Atmosudirjo, administrasi bisa ditinjau dari lingkup kerja sempit, yaitu hanya berkisar pada kegiatan tata usaha kantor (office work) seperti tulis-menulis, .pengetikan surat-menyurat, agenda, kearsipan, dan pembukuan Administrasi dalam Arti Luas menurut para Ahli .2
a. Menurut The Liang Gie, administrasi secara luas merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerja untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara itu,
b. menurut Siagian administrasi sebagai suatu proses kerja sama
antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dengan demikian, administrasi secara luas dapat dimaknai
sebagai proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan untuk mencapai target dengan memanfaatkan .sarana dan prasarana secara berdaya guna dan berhasil guna ADMINISTRASI NIKAH
Administrasi pernikahan adalah kegiatan catat-mencatat untuk
menyediakan informasi serta mengolah data pernikahan antara dua orang yang berbeda jenis kelamin (calon mempelai) yang akan melaksanakan pernikahan PMA NOMOR 20 TAHUN 2019 PASAL 35 AYAT:
1. Formulir nikah terdiri atas:
1. pengantar nikah dari kepala desa/lurah; 2. permohonan kehendak nikah; 3. permohonan pencatatan isbat; 4. persetujuan kedua calon pengantin; 5. surat izin orang tua; 6. penolakan kehendak nikah rujuk; 7. surat keterangan kematian; ;8. pemeriksaan nikah pengumuman nikah; .9 10. rekomendasi nikah; 11. Akta Nikah; 12. Buku Nikah; 13. Kartu Nikah; 14. Duplikat Buku Nikah; 15. surat keterangan pendaftaran bukti pernikahan luar negeri; 15. Akta Rujuk; 17. Kutipan Akta Rujuk; dan .18. pemberitahuan rujuk AYAT 2: Formulir nikah yang meliputi Akta Nikah, Buku Nikah, Kartu Nikah, Duplikat Buku Nikah, dan pemeriksaan nikah, disediakan oleh Direktorat Jenderal.
AYAT 3: Surat pengantar nikah dan surat keterangan
kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf g dikeluarkan oleh kepala desa/lurah.
AYAT 4: Formulir nikah selain yang dimaksud pada ayat
(2) dan ayat (3) disediakan oleh kantor kementerian agama kabupaten/kota.
AYAT 5: Model formulir sebagaimana dimaksud pada ayat
.(1) ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal LEBIH SERING DIHADAPI PETUGAS. KEPDIRJEN BIMAS ISLAM NOMOR 473 TAHUN 2020 Ttg petunjuk teknis pencatatan nikah
FORMULIR NIKAH: N1. PENGANTAR NIKAH ( isinya data calon suami, istri dan orang tua)
N2. PERMOHONAN KEHENDAK NIKAH (tertuju ke Kepala KUA)