You are on page 1of 13

Suppositoria

Suppositoria

• Suppositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui dubur,


berbentuk torpedo, dapat melunak, melarut, atau melelh pada suhu tubuh.
• Kecuali dinyatakan lain, bobot suppositoria adalah 3 gram untuk dewasa
dan 2 gram untuk anak-anak (FI. III)
• Bahan dasar yang digunakan harus dapat larut dalam air atau meleleh pada
suhu tubuh.
• Bahan dasar yang biasa digunakan ialah Oleum Cacao (lemak coklat),
polietilenglikol, atau gelatin
Tujuan Penggunaan Suppositoria
• Untuk tujuan lokal, seperti pada pengobatan wasir dan hemoroid atau
penyakit infeksi lain.
• Untuk tujuan sistemik, seperti ketika pasien tidak memungkinkan
penggunaan obat secara per oral.
• Untuk memperoleh kerja awal yang lebih cepat
• Untuk menghindari perusakan obat oleh enzim di dalam saluran
gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hati.
Penggolongan suppositoria berdasarkan
tempat pemberiannya dibagi menjadi:
• Suppositoria rectal: suppositoria rectal untuk dewasa berbentuk berbentuk lonjong pada satu atau kedua
ujungnya dan biasanya berbobot lebih kurang 2 g ( anonim, 1995). Suppositoria untuk rektum umumnya
dimasukkan dengan jari tangan. Biasanya suppositoria rektum panjangnya ± 32 mm (1,5 inchi), dan berbentuk
silinder dan kedua ujungnya tajam. Bentuk suppositoria rektum antara lain bentuk peluru,torpedo atau jari-jari
kecil, tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang digunakan. Beratnya menurut USP sebesar 2 g
untuk yang menggunakan basis oleum cacao ( Ansel,2005 ). supositoria jenis ini biasanya disebut suppositoria di
pasaran.
• Suppositoria vaginal : umumnya berbentuk bulat atau bulat telur dan berbobot lebih kurang 5,0 g dibuat dari
zat pembawa yang larut dalam air atau yang dapat bercampur dalam air seperti polietilen glikol atau gelatin
tergliserinasi. Suppositoria ini biasa dibuat sebagai “pessarium” .
( Anonim,1995; Ansel, 2005). suppositoria jenis ini, dipasaran disebut sebagai ovula.

Suppositoria uretra : suppositoria untuk saluran urine yang juga disebut “bougie”. Bentuknya ramping seperti
pensil, gunanya untuk dimasukkan ke dalam saluran urine pria atau wanita. Suppositoria saluran urin pria
berdiameter 3- 6 mm dengan panjang ± 140 mm, walaupun ukuran ini masih bervariasi satu dengan yang
lainnya. Apabila basisnya dari oleum cacao maka beratnya ± 4 gram. Suppositoria untuk saluran urin wanita
panjang dan beratnya ½ dari ukuran untuk pria, panjang ± 70 mm dan beratnya 2 gram, bila digunakan oleum
cacao sebagai basisnya ( Ansel, 2005).
Faktor yang dapat mempengaruhi ansorpsi
obat per rektal:

Faktor •Pelepasan obat dari basis atau bahan dasar, difusi


obat melalui mukosa, detoksifikasi atau metabolism,
distribusi di cairan jaringan, dan terjadinya ikatan
Fisiologis protein di dalam darah atau cairan jaringan

Faktor Fisika •Kelarutan obat, kadar obat dalam


Kimia Obat dan basis, ukuran partikel, dan basis
Basis suppositoria
Pembuatan Suppositoria

Bahan dasar yang digunakan harus meleleh pada suhu tubuh atau larut
dalam cairan yang ada di rektum

Obat harus larut dalam bahan dasar dan bila perlu dipanaskan. Bila
sukar larut, obat harus diserbukkan lebih dahulu sampai halus

Setelah campuran obat dan bahan dasarnya meleleh atau mencair,


campuran itu dituangkan ke dalam cetakan suppositoria dan
didinginkan. Cetakan ini dibuat dari besi yang dilapisi nikel atau logam
lain; ada juga yang terbuat dari plastic.
Simpelnya….
Dinginkan
cetakan yang Berat
berisi suppositoria
Tambahkan
Campur dengan campuran dikurangi berat Berat jenis obat
Masukkan bahan dasar
Timbang bahan sedikit bahan tersebut. obatnya dapat dihitung
campuran yang telah
obat dasar yang Setelah dingin merupakan dan dibuat
dalam cetakan dilelehkan
telah dilelehkan suppositoria berat yang seragam.
sampai penuh
dikeluarkan harus
dari cetakan ditambahkan
dan ditimbang

Cat:
1. Untuk mengindari masa yang hilang maka selalu dibuat berlebih dan untuk
mengindari masa yang melekat pada cetakan makan cetakan sebelumnya
dibahasi dengan paraffin, minyak lemak, atau spiritus saponatus (kecuali
untuk suppo yang mengandung garam logam)
2. Untuk yang berbasis PEG dan Tween tidak pelu bahan pelicin
Pengemasan Suppositoria

Dikemas sedemikian rupa sehingga tiap suppositoria


terpisah, tidak mudah hancur, atau meleleh

Biasanya dimasukkan dalam wadah dari alumunium


foil atau strip plastic sebanyak 6 sampai 12 buah,
untuk kemudian dikemas dalam dus.

Harus disimpan dalam wadah tertutup baik di


tempat sejuk
Pemeriksaan Mutu Suppositoria
• Penetapan kadar zat aktifnya dan disesuaikan dengan yang tertera
pada etiketnya
• Uji terhadap titik leburnya, terutama jika menggunakan bahan dasar
oleum cacao
• Uji kerapuhan, untuk menghindari kerapuhan selama pengangkutan
• Uji waktu hancur, untuk PEG 1000 15 menit, sedangkan untuk oleum
cacao dingin 3 menit
• Uji homogenitas
Keuntungan Suppositoria

Dapat menghindari terjadinya iritasi lambung

Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan

Langsung dapat masuk ke saluran darah sehingga dapat memberi efek lebih cepat daripada diberikan
per oral

Dapat digunakan untuk pasien yang mudah muntah atau tidak sadar

Bentuknya torpedo sehingga mudah digunakan karena suppositoria akan tertarik masuk dengan
sendirinya bila bagian yang besar masuk melalui otot penutup dubur
Kerugian Suppositoria

1. Tidak menyenangkan penggunaan

2. Absorbsi obat sering tidak teratur dan sedikit diramalkan.


Nilai Tukar Untuk Lemak Coklat Untuk 1 g
Obat, yaitu:
• Acidum boricum : 0,65
• Garam alkaloid : 0,7
• Bismuthi subgallas : 0,37
• Ichtammolum : 0,72
• Tanninum : 0,68
• Aethylis aminobenzoas : 0,68
• Aminophylium : 0,86
• Bismuthi subnitras : 0,20
• Sulfonamidum : 0,60
• Zinci oxydum : 0,25

You might also like