You are on page 1of 15

Sel Volta:

Baterai Alkalin
Kelompok 3
1. Livia Atina Sepdiana Z. (13)
2. Moch. Harits Mabruroh (17)
3. M. Ali Akbar (20)
4. Nailah Ansaria (26)
5. Rayya Sahrul Ramadhan (28)
6. Rijal Ahmad (29)
7. Syerrafindra Marsya D. (32)
Table of contents
01 Definisi

02 Komponen

03 Prinsip Kerja

04 Reaksi Kimia

05 Kelebihan & Kekurangan

06 Manfaat
01
Definisi
Baterai Alkalin
Baterai alkaline adalah jenis baterai primer yang
energinya didapat dari reaksi antara logam seng dan
mangan dioksida. Baterai ini merupakan jenis yang
sekali pakai atau tidak bisa diisi ulang. Dibandingkan
dengan baterai seng-karbon dari sel Leclanché atau jenis
seng klorida, baterai alkalin bersifat basa maka memiliki
kepadatan energi yang lebih tinggi dan umur simpan
yang lebih lama, tetapi dengan memberikan tegangan
yang sama.
02
Komponen
Anoda
Elektroda yang terbuat dari bubuk
seng. Seng digunakan dalam bentuk
bubuk karena butirannya memiliki
luas permukaan yang tinggi, sehingga
memungkinkan peningkatan laju
reaksi dan aliran elektron yang lebih
tinggi. Terkadang, seng oksida
ditambahkan untuk
membatasi korosi pada anoda.

Katoda
Mangan dioksida. Digunakan
sebagai katoda. Ini terjadi di alam
sebagai mineral pirolusit dan
Elektrolit
biasanya digunakan dalam bentuk Pasta merupakan elektrolit. Pada Senyawa ini juga dikenal sebagai caustic
bubuk juga. Grafit juga ditambahkan baterai alkalin, amonium klorida potash atau potash lye. Meskipun baterai
ke katoda, untuk meningkatkan yang bersifat asam pada sel kering alkaline dimasukkan ke dalam casing, baterai
konduktivitasnya. Katoda adalah diganti dengan kalium hidroksida tersebut masih mampu mengeluarkan kalium
elektroda dalam sel elaktrokimia yang bersifat basa (alkali). Dengan hidroksida, yang diketahui menyebabkan
yang terpolarisasi jika arus listrik bahan kimia ini, korosi pada iritasi mata dan kulit.
mengalir keluar darinya. bungkus logam seng dapat
dikurangi.
03
Prinsip
Kerja
Baterai bekerja dengan dua cara yang berbeda namun
Prinsip : berkesinambungan, yaitu prinsip pengisian (charging) dan
pengosongan (discharging).

Discharg
Charging e
Prinsip pengisian adalah mekanisme Prinsip pengosongan adalah mekanisme
konvensi energi listrik untuk disimpan konvensi energi kimia menjadi energi
ke dalam bentuk energi kimia. Dalam listrik. Pada pengosongan, energi kimia
pengisian, baterai yang telah digunakan dipecah dengan cara elektrokimia menjadi
energi kimianya diisi ulang agar dapat energi listrik. Energi listrik dilepaskan ke
kembali menghasilkan listrik perangkat elektronik, sedangkan energi
kimia menjadi kosong atau habis. Bila sel
dihubungkan dengan beban maka elektron
mengalir dari anoda melalui beban ke
katoda. Kemudia ion ion negatif mengalir
ke anoda dan ion ion positif mengalir ke
katoda.
04
Reaksi
Kimia
Reaksi
Anoda Zn₍s₎ + 2OH⁻₍aq₎ → Zn(OH)₂₍s₎ + 2e⁻

Katoda 2MnO₂₍s₎ + 2H₂O₍𝓁₎ + 2e⁻ → 2MnO(OH)₍s₎ + 2OH⁻₍aq₎


Reaksi Sel Zn₍s₎ + 2MnO₂₍s₎ + 2H₂O₍𝓁₎ → Zn(OH)₂₍s₎ + 2MnO(OH)₍s₎
05
Kelebihan &
Kekurangan
Kelebiha
• Pada pembebanan yang tinggi dan terus menerus,
n mampu memberikan umur pelayanan 2 – 10 kali
pemakaian dari sel leclanche.
• Sangat baik dioperasikan pada temperatur rendah
sampai -25 derajat celcius
• Baterai yang sering digunakan adalah zinc-alcaline
manganese oxide yang memberikan daya lebih per
penggunaannya dibandingkan batere sekunder. zinc-
alcaline manganese oxide mempunyai umur (waktu
hidup yang lama).
• Tahan terhadap beban berat seperti over charging, over
discharging dan tahan lama.

Kekuranga
• Bentuknya lebih besar.
n


Hanya bisa digunakan satu kali pakai.
Densitas energinya rendah.
• Agak sulit untuk diproduksi massal.
• Biaya metal digunakan untuk elektroda sangat mahal.
06
Manfaat
Manfaat
Digunakan sebagai: Kamera, Remote Control, Remote TV,
Remote Control, Senter, DVD Player, dll
Thank You!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and


includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

You might also like