You are on page 1of 32

RPP INOVATIF :

Rujukan
Membuat RPP Berdasarkan Model P
embelajarannya
• Salah satu penyebab munculnya kasus
pembelajaran di kelas adalah tentang
persiapan guru dalam merancang rencana
pembelajaran berdasarkan KI KD yang ada
pada silabus. Apabila guru kurang memahami
dalam merencanakan pembelajaran yang
termuat dalam RPP maka dipastikan akan
muncul kasus pembelajaran di kelas
binaannya.
• Tugas guru yang berat selain mendidik adalah
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang tepat guna (inovatif). Hal ini
merupakan kewajiban yang tidak
terbantahkan lagi karena sebuah tuntutan dari
kemdikbud yang mesti harus dilaksanakan.
• Membuat RPP yang baik dan benar (inovatif)
seorang guru harus mengerti kondisi latar belakang
peserta didik, mempertimbangkan sarana dan
prasarana,KD dari materi pembelajaran.
• RPP bermanfaat sebagai pedoman bagi guru dalam
pengelolaan kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu, RPP yang inovatif mutlak diperlukan agar
pembelajaran menjadi lebih menarik dan mampu
mendorong siswa untuk belajar dengan baik.
• Setiap guru pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
• RPP disusun untuk setiap KD yang dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk
setiap pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan di satuan pendidikan.
• Apa Saja Komponen RPP K13?
• Sebuah RPP terdiri dari beberapa elemen
dasar. Komponen elemen tersebut diuraikan
dalam Permendikbud No. 22 tahun 2016.
Setidaknya, ada 3 komponen utama yang akan
Anda temukan dalam RPP, yaitu:
• 1. Tujuan Pembelajaran
• Tujuan pembelajaran dalam RPP biasanya dituliskan dalam
bentuk perencanaan operasional. Bagian ini berisi rencana
kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa.
Tujuan pembelajaran juga dapat berisi satu atau beberapa
tujuan dan harus dapat diukur.
• Perbedaan jenjang sekolah atau kelas umumnya memiliki
tujuan yang berbeda. Misalnya, RPP K13 kelas 2 semester
1 akan berbeda dengan RPP K13 kelas 6 semester akhir.
Namun, beberapa Kompetensi Dasar bisa saja memiliki tujuan
yang sama. Khususnya jika jenjang kelasnya tidak berbeda
jauh.
• 2. Langkah-Langkah Pembelajaran
• Bagian ini memuat langkah-langkah kegiatan yang
akan dilaksanakan. Mulai dari pendahuluan atau
pembuka, kegiatan inti, hingga kegiatan penutup.
• Akan tetapi, langkah-langkah ini dapat
disesuaikan dengan materi dan kondisi
pembelajaran. Sehingga, dalam beberapa
kegiatan, pembuka, kegiatan inti, dan penutup
tidak harus terlaksana seluruhnya.
• 3. Penilaian Pembelajaran
• Penilaian pembelajaran menjelaskan tentang teknik
penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Sedangkan
penyajiannya biasanya digunakan dalam bentuk
matriks horizontal atau vertikal.
• Selain 3 komponen tersebut, beberapa RPP
K13 memiliki komponen yang lebih panjang. Akan
tetapi, komponen lain selain 3 komponen di atas
bersifat sebagai pelengkap.
• RPP Isinya Apa Saja?
• Secara umum, ada 7 bagian RPP yang dapat ditemukan
pada RPP K13 yang lengkap, yaitu:
• 1. Identitas
• Bagian identitas mencakup nama sekolah, mata pelajaran,
kelas/semester, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan alokasi waktu. Perlu diingat bahwa
penyusunan satu RPP adalah untuk satu Kompetensi Dasar.
• Pengisian bagian standar kompetensi, kompetensi dasar,
dan indikator tidak dibuat langsung oleh guru. Akan tetapi
mengikuti silabus yang telah disusun oleh satuan
pendidikan. Sedangkan bagian alokasi waktu diisi dengan
jumlah jam pelajaran dan banyaknya pertemuan yang
diperlukan untuk menyelesaikan satu Kompetensi Dasar.
• 2. Tujuan Pembelajaran
• Tujuan pembelajaran menjelaskan mengenai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai melalui sebuah
Kompetensi Dasar. Karena itu, tujuan pembelajaran
harus berupa tujuan yang dapat diukur.
• 3. Materi Pembelajaran
• Materi pembelajaran dibuat dengan mengacu pada
materi pokok yang ada di silabus. Karena itu, pembuatan
materi pembelajaran dalam RPP K13 kelas 5 ataupun
kelas lainnya harus menyesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang telah dibuat.
• 4. Metode Pembelajaran
• Metode pembelajaran dapat disesuaikan dengan karakteristik
pendekatan atau strategi pembelajaran yang dipilih. Karena
itu, bentuknya dapat berupa metode, model, atau
pendekatan pembelajaran yang mendukung proses belajar.
• 5. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
• Langkah-langkah pembelajaran menjelaskan secara rinci
mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Idealnya, langkah pembelajaran terdiri dari kegiatan
pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Namun, sering
kali pertemuan dilaksanakan tanpa adanya salah satu dari
kegiatan tersebut.
• 6. Sumber Belajar
• Pemilihan sumber belajar disesuaikan dengan rumusan yang
ada dalam silabus yang sudah dibuat oleh satuan
pendidikan.
• Sebagai contoh, jika silabus menyebutkan bahwa sumber
belajar berasal dari sebuah buku teks, maka RPP juga
mencantumkan hal yang sama. Hanya saja, RPP
K13 menyebutkan dengan lebih rinci. Mulai dari judul buku,
pengarang, hingga halaman acuan.
• Selain buku teks, sumber belajar juga bisa berasal dari
lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan ajar lainnya.
• 7. Penilaian
• Ada banyak bentuk penilaian yang biasa
digunakan sebagai sumber penilaian. Yang
paling umum adalah penilaian dalam bentuk
tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, atau tugas
rumah. Jika penilaian berbentuk tugas rumah
seperti proyek, maka penilaian harus disertai
dengan rubrik penilaian
• Apakah Ada Syarat Pembuatan RPP?
• Secara umum, tidak ada syarat khusus untuk membuat RPP.
Namun, ada 3 prinsip dasar yang harus diperhatikan saat
membuat RPP K13 kelas 2 atau kelas yang lebih tinggi, yaitu
prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada murid.
• – Efisien : Penulisan RPP harus dilakukan secara tepat
tanpa menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
• – Efektif : Penulisan RPP dilakukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
• – Berorientasi pada murid : Penulisan RPP
mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan
belajar murid di kelas.
• Bagaimana Standar Baku Pembuatan RPP?
• Tidak ada standar baku dalam penulisan RPP. Guru
memiliki kebebasan penuh untuk menggunakan format
penulisan RPP sesuai kebutuhan. Selain itu, guru juga
dapat membuat, memilih, mengembangkan, hingga
membagikan format RPP yang dimilikinya.
• Guru juga memiliki kebebasan untuk menentukan panjang
RPP. Bahkan, RPP bisa dibuat sangat singkat, misalnya satu
halaman saja. Yang terpenting, penyusunan RPP tersebut
dilakukan dengan memperhatikan prinsip efisien, efektif,
dan berorientasi pada murid.
• Cara Membuat RPP K-13
• Membuat RPP sebenarnya bukan hal yang sulit. Meski
begitu, hal ini juga dapat sedikit membingungkan.
Apalagi bagi guru yang baru pertama kali membuat RPP
K13 atau pun guru yang baru pertama kali mengajar.
• Akan tetapi, membuat RPP sebenarnya tidak terlalu
membingungkan. Khususnya jika Anda mengetahui
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat
RPP yang baik. Sebagai gambaran, berikut ini adalah
langkah-langkah yang bisa Anda jadikan acuan untuk
membuat RPP.
• 1. Mengkaji Silabus pada Kurikulum Nasional
• Umumnya, perubahan kurikulum nasional akan
berpengaruh terhadap proses pembuatan RPP. Karena itu,
guru perlu memahami kurikulum nasional yang berlaku. Jika
Anda ingin membuat RPP K13, maka Anda perlu mengkaji
dan memahami silabus Kurikulum K13 sebagai acuan.
• Untuk mengkaji silabus, maka guru perlu melakukan
pengkajian terhadap Kompetensi Dasar, indikator, kegiatan
belajar, dan penilaian yang sesuai dengan aspek Kompetensi
Inti. Sehingga, kegiatan pembelajaran yang dilakukan bisa
mendukung pencapaian Kompetensi Dasar yang diharapkan.
• 2. Menentukan Tujuan
• Selanjutnya, pengembangan RPP juga harus
menyesuaikan dengan tujuan kurikulum 2013.
Setidaknya, ada dua aspek yang harus
dipertimbangkan saat menentukan tujuan. Yaitu aspek
peserta didik dan aspek kemampuan peserta didik.
• Dengan kata lain, tujuan pembelajaran harus dapat
mendorong keaktifan siswa. Sehingga, siswa dapat
mencapai tujuan yang sesuai dengan indikator
pencapaian dan Kompetensi Dasar.
• 3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
• Kegiatan pembelajaran dikembangkan agar dapat
mendorong keaktifan siswa dalam belajar. Umumnya,
kegiatan pembelajaran mencakup pendahuluan, inti, dan
penutup. Secara khusus, kegiatan pembelajaran dapat
berupa kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
• Dalam kegiatan ini, peserta didik diharapkan dapat
menunjukkan keaktifan dengan empat cara. Yaitu melalui
pengamatan, pertanyaan, pengasosiasian, dan penyajian.
Bentuk keaktifan juga dapat disesuaikan dengan materi
yang disampaikan.
• 4. Penjabaran Jenis Penilaian
• Selanjutnya, RPP K13 juga menjelaskan tentang penjabaran jenis penilaian
yang digunakan. Ada beberapa bentuk penilaian yang dapat dilakukan. Setiap
jenis materi atau pembelajaran bisa saja memiliki jenis penilaian yang
berbeda pula.
• Ada banyak bentuk penilaian yang dapat digunakan oleh guru. Mulai dari
penilaian dalam bentuk tes maupun non tes. Penilaian juga dapat dilakukan
secara tertulis maupun lisan. Misalnya melalui pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya, tugas, proyek, produk, penggunaan
portofolio, self-assessment, dan lain sebagainya.
• Di samping itu, penilaian juga perlu menyesuaikan dengan tujuan
kompetensi. Sehingga, penilaian yang dilakukan harus bisa mengukur
pencapaian kompetensi yang diharapkan. Jika siswa tidak mampu mencapai
kompetensi sesuai harapan, maka pendidik dapat melakukan tindak lanjut.
Seperti remidi, pengayaan, atau pun bentuk perbaikan proses belajar lainnya.
• 5. Menentukan Alokasi Waktu
• Selanjutnya, RPP K13 juga harus dapat menunjukkan perkiraan
alokasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai KKM. Penentuan
alokasi waktu ini dibuat dengan mempertimbangkan jumlah
Kompetensi Dasar dan minggu efektif sekolah.
• Bukan hanya jumlah Kompetensi Dasar, alokasi waktu juga
mempertimbangkan level kesulitan kompetensi, keluasan, kedalaman,
dan prioritas Kompetensi Dasar. Sehingga, alokasi waktu antar
Kompetensi Dasar yang satu dengan yang lain bisa saja berbeda.
• Selain mempertimbangkan tingkat kesulitan, alokasi waktu juga perlu
mempertimbangkan aspek siswa. Seperti kemampuan siswa
menerima materi ajar. Tentu saja perkiraan ini harus dapat
mengakomodir kemampuan siswa yang cenderung beragam.
• 6. Menentukan Sumber Belajar
• Pemilihan sumber belajar ini disesuaikan dengan
tujuan, indikator, dan Kompetensi Dasar yang menjadi
capaian materi. Sehingga, sumber belajar yang
digunakan dalam RPP bisa bersumber dari mana saja.
• Sumber belajar yang paling banyak digunakan adalah
buku pelajaran. Namun, guru juga dapat menggunakan
sumber belajar lain. Seperti majalah, media elektronik,
lingkungan belajar dan tempat tinggal, wawancara
narasumber, dan berbagai sumber lainnya.
• Berapa Alokasi Waktu RPP?
• Sebagaimana disebutkan sebelumnya, alokasi waktu
RPP bisa cukup beragam. Alokasi waktu ini
menyesuaikan dengan level kesulitan dari Kompetensi
Dasar yang dibahas. Selain itu, penentuan alokasi waktu
juga harus mempertimbangkan minggu efektif belajar.
• Sebagai gambaran cara menghitung hari efektif ini bisa
Anda jadikan acuan. Misalnya saat membuat RPP K13
kelas 4 SD atau jenjang kelas dan sekolah yang lebih
tinggi.
• Cara Menghitung Hari Efektif
• Perhitungan hari efektif sangat penting untuk merencanakan kegiatan
pembelajaran. Namun, sebelum menghitung hari efektif, ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan alokasi waktu RPP. Yaitu aturan
pemerintah, hari-hari libur, dan agenda pendidikan. Termasuk juga waktu ujian
sekolah dan jeda antar semester.
• Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka Anda dapat mulai menghitung hari
efektif dengan rumus:
• Hari Keseluruhan (HK) – (Hari Libur + agenda pendidikan yang telah
ditetapkan) = Hari Efektif (HE)
• Setelah mengetahui Hari Efektif, guru dapat mengetahui pekan efektif belajar.
Selanjutnya, pekan efektif belajar ini akan menjadi acuan untuk mengetahui
jumlah jam pelajaran efektif dalam satu pekan. Dari sini, guru dapat membagi
kegiatan sesuai dengan jumlah pekan efektif dan jam pelajaran.
• Contoh Alokasi Waktu Kegiatan Belajar
• Sebagai contoh, misalnya terdapat 25 pekan dalam satu tahun. 9 pekan di antaranya
adalah pekan tidak efektif. Sehingga, hanya ada 16 pekan efektif dalam satu satu
tahun. Selanjutnya, angka tersebut dapat digunakan untuk menghitung alokasi
kegiatan belajar suatu mata pelajaran.
• Misalnya, sebuah mata pelajaran hanya memiliki 2 jam pelajaran dalam satu pekan.
Maka, mata pelajaran tersebut hanya memiliki 32 jam pelajaran efektif. Dari sini, guru
dapat merencanakan distribusi kegiatan pembelajaran.
• Umumnya, 32 jam pelajaran tersebut akan dibagi seperti ini:
• – Tatap muka = 24 jam pelajaran
• – Ulangan harian = 4 jam pelajaran
• – UTS = 2 jam pelajaran
• UAS = 2 jam pelajaran
• Biasanya, 2 jam pelajaran dalam RPP K13 kelas 3 atau kelas lainnya, sama dengan 1
pertemuan saja. Sehingga, kompetensi yang dituju harus dapat diselesaikan dalam 12
pertemuan saja.
• Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran dalam RPP
• Langkah-langkah pembelajaran dalam RPP K13 tentu
saja menyesuaikan tujuan dari kurikulum 2013 itu
sendiri. Dalam kurikulum ini, keaktifan siswa adalah
kunci dari penerapan kurikulum di sekolah. Karena
itu, guru juga diharapkan mampu mendorong siswa
untuk bersikap lebih aktif.
• Setidaknya, ada 3 tahapan umum yang menjadi
langkah-langkah pembelajaran dalam RPP K13, yaitu
pembukaan, kegiatan inti, dan penutup.
• 1. Kegiatan Pembukaan dalam Kurikulum K13
• Guru memulai pelajaran dengan memberikan salam
pembuka kepada siswa. Kemudian, siswa menjawab salam
dari guru. Selanjutnya, guru akan memulai pelajaran
dengan memberikan apersepsi, menjabarkan keadaan
sekitar, keadaan siswa, atau pun hal lain yang sebagai
pengantar ke dalam ilmu yang akan dibahas.
• Lalu, guru akan memberikan materi dasar sebagai
pengantar. Adanya materi dasar ini bertujuan untuk
membantu siswa menentukan konsep sebelum masuk ke
kegiatan inti.
• 2. Kegiatan Inti
• Ada beberapa cara dan metode yang bisa dilakukan
sebagai bagian dari kegiatan inti. Di antaranya adalah
mengamati, bertanya, menalar, dan mencoba. Selain itu,
kegiatan inti juga bertujuan untuk mendorong
kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa.
• Melalui kegiatan inti, siswa diharapkan dapat
membangun kerja sama dengan siswa lain, membangun
komunikasi aktif, serta dapat menerapkan pemahaman
yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
• 3. Penutup
• Setelah kegiatan inti selesai dilakukan, guru
mengajak siswa untuk mengutarakan inti dari
proses pembelajaran tersebut. Sehingga, guru dan
siswa memiliki pemahaman dan konsep yang sama.
• Guru juga diharapkan dapat memberikan apresiasi
dan motivasi kepada siswa. Jika diperlukan, guru
juga dapat memberikan pengayaan kepada siswa.
• Sebagian orang mungkin masih sulit membedakan antara RPP dengan
silabus. Padahal, silabus dan RPP adalah dua hal yang benar-benar
berbeda. Setidaknya, ada tiga hal yang membedakan RPP K13 dengan
silabus.
• Yang pertama, silabus merupakan bentuk perencanaan pembelajaran
yang cenderung lebih umum. Sehingga, silabus belum bisa digunakan
sebagai pegangan bagi guru. Sedangkan RPP bersifat lebih operasional.
Sehingga dapat menjadi pegangan dalam proses pembelajaran.
• Kedua, silabus tidak memiliki langkah-langkah pembelajaran secara rinci.
Sedangkan RPP memuat langkah-langkah pembelajaran secara rinci dan
jelas.
• Ketiga, pembuatan silabus dimaksudkan sebagai perencanaan
pembelajaran selama satu semester. Sedangkan RPP dibuat untuk satu
pertemuan, satu bab, atau satu Kompetensi Dasar.

You might also like