Professional Documents
Culture Documents
PENGKAJIAN NEUROLOGI Yosa
PENGKAJIAN NEUROLOGI Yosa
KEPERAWATAN
NEUROLOGI
Pengkajian Neurologis Lengkap
Pengkajian Keperawatan
Neurologi:
• Tujuan pemeriksaan keperawatan
neurologi:
– Menegakan diagnosa keperawatan
dalam acuan membuat perencanaan
– Monitor kemajuan kondisi, mengukur
respon pasien terhadap intervensi
Data subjektif: Riwayat
kesehatan
• Berdasarkan review sistem neurologi
– Status mental : perubahan kesadaran, Perubahan memori, kesulitan bicara
– Skull, spine, meningen : Riwayat trauma kepala, leher, sakit kepala, kaku
kuduk, LBP
– Nervus kranial : gangguan penglihatan, pendengaran, menelan,
kelemahan dan kebas wajah
– Fungsi motor : kelemahan otot, tremor, kesulitan gerak, pemenuhan ADL
– Fungsi sensorik : numbness, tingling, gangguan sensasi
– Koordinasi : kaku, kesulitan menulis, koordinasi tugas
– Gait : abnormal gait, sering jatuh
– Tanda gejala umum : Riwayat kejang, vertigo, kehilangan kesadaran,
gagguan bowel dan baldder
Data subjektif: Riwayat
kesehatan
• Riwayat penyakit masa lalu : berhubungan dengan factor
resiko (DM, hipertensi, jantung, keganasan, status hemostatis)
• Riwayat pengobatan : penggunaan sedative, opioid
• Riwayat penyakit keluarga : Riwayat stroke
• Riwayat social : pekerjaan dengan Gerakan tangan berulang
(CTS), paparan logam berat atau asp beracun (gangguan
nueroperifer), stress dan emosional
Tingkat kesadaran
1. AVPU
2. GCS
Tingkat kesadaran
Pemeriksaan GCS
Eye Motorik Verbal
(4) Spontan (6) Menurut perintah (5) Orientasi baik
ogloul #tlatin
æ¢h e
Tonsil
TOgue
,Deviation
Ø Medłan
Ra@e
*
and
’8
Azch
fppt.com
Pemeriksaan saraf kranial
• N XI Spinal accessory
(motorik)
• Pemeriksaan otot
sternokleidomastoideus
• Pemeriksaan otot
trapezius
Pemeriksaan saraf kranial
• N XII Hipoglosus
(motorik)
• Inspeksi kesimetrisan lidah
pada saat bergerak dan
istirahat
• Gerakan lidah kesegala
jurusan
PUPIL : PERRLA
P Pupil: bentuk
A Accomodation
Abnormal Pupil
5 5 5555 5555
5 5 5555 5555
Sistem Sensorik
• RULES FOR SENSORY EXAMINATION
1. Jangan memberikan pertanyaan yang mengarahkan
• Tanya : Apakah ini terasa sama pada kedua pipi?
• Jangan : Apakah yang kanan lebih terasa dibandingkan yang kiri?
2. When mapping a region of sensory loss, move from the
affected into the normal region
• Pasien lebih baik merasakan perubahan sensasi dari
tumpultajam
3. Stimulasi : touch, pain, bibration, temperatur
• Pengkajian
pada trauma
medulla
spinalis
FUNGSI SEREBELLUM
• Tes KESEIMBANGAN dan KOORDINASI
– Ekstremitas Atas
• Test hidung-jari dengan mata terbuka dan tertutup
• Test pronasi supinasi telapak tangan
• Test jempol-jari
– Esktremitas Bawah
• Test tumpang kaki (bergantian)
• Test tulis angka 8 dengan kaki di udara
REFLEKS
• Dapat menilai status SSP pada pasien
sadar/ tidak sadar
• Perubahan yang terjadi ~ tanda awal
gangguan neurologis
1. Muscle-stretch reflexes /Deep tendon
reflexes (dtr)
2. Superficial reflexes
3. Pathologic Reflexes
Refleks : Muscle-stretch
reflexes
Biceps IC- Brachioradialis reflex (C-
5). 6).
LEFT
2+ 2+
Trceps
B‹æhiOadialis
2+
REFLEKS
• Plantar Reflex
REFLEKS
• Deep tendon reflexes
– 0 : Absent
– 1+ : Diminished
– 2+ : Normal
– 3+ : Increased
– 4+ : Unsustained clonus
– 5+ : Sustained clonus
Tes rangsang meningeal
• Menggambarkan adanya infeksi pada
selaput otak
• Terdiri dari
1. Kaku kuduk
2. Kernig sign
3. Tanda brudzinski I
4. Tanda brudzinski II
5. Laseque sign
Laseque
Kaku kuduk
Pemeriksaan lanjutan
Pemeriksaan lanjutan pasca recanalisasi
• Score National Institute Health Stroke
Scale (NIHSS)
• Functional outcome : bartel indeks,
modified rankin score (MRS)
• Fungsi kognitif : Mini mental state
examination (MMSE)
fppt cont