You are on page 1of 18

LAPORAN KASUS KRITIS

CKD, EDEMA PARU, ANEMIA DAN HIPERTENSI


DI RUANG HCURSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

AYU KARUNIA PUTRI P1337431321021


Asesmen Gizi

Pasien pasien berusia 63 tahun dengan diagnosis ckd, edema paru, dan
Hipertensi
 Keluhan utama pasien saat masuk rumah sakit adalah sesak, lemas, tidak
sadar,
 Perkiraan kebutuhan energi Perkiraan kebutuhan energi 1000 kkal, protein 48
gram, lemak 27 gram dan karbohidrat 132 gram.
 Pasien menderita gagal ginjal stage 5
Antropometri
Biokimia
1. Rendahnya eosinofil dan
limfosit serta peningkatan kadar
neutrophil dan segmen
menandakan sedang terjadi
inflamasi dan penurunan
imunitas.
2. Rendahnya kadar eritrosit,
hematokrit, haemoglobin dan
tingginya RDW menandakan
adanya anemia
3. Tingginya kadar ureum dan
kreatinin berkaitan dengan
gangguan ginjal
Fisik klinis
Kesimpulan:
 Keadaan umum pasien lemah dengan kesadaran
Delirium serta terdapat edema pada paru-paru.
 Pasien mengalami penurunan nafsu makan.
 Tanda vital pasien meliputi tekanan darah
tergolong hipertensi stage 2,respirasi cepat, nadi
tergolong cepat dan suhu badan normal
Riwayat Makan (FH)

Selama kurang lebih satu bulan


terakhir pasien makan 3x sehari
berupa
bubur sayur dengan lauk hewani 1-
2x/hari berupa putih telur, lauk
nabati
berupa tempe dan tahu 1-2x/hari,
 Recall 1x24 jam pasien
menunjukkan hasil asupan energy,
protein lemak
dan karbohidrat tergolong kurang.
Selama di RS pasien sudah
mendapatkan
diet NSRG 4x250 m
Diagnosis

NI-2.3 Inadequat enteral intake berkaitan dengan volume enteral tidak


mencapai kebutuhan di tandai dengan recall asupan NS selama 1 minggu
kurang dari 80% kebutuhan

NI-5.3 Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan retensi cairan


ditandai dengan adanya edema paru.
Intervensi
 Perencanaan Intervensi Gizi
 Memberikan asupan yang adekuat sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai
dan mempertahankan status gizi normal
 Membantu membatasi asupan natrium untuk nurunkan tekanan darah dan
retensi cairan pasien
 Syarat Diet
 Energi diberikan 1000 Kkal.
 Protein diberikan tinggi 48 gram.
 Lemak diberikan sedang 27 gram
 Karbohidrat diberikan cukup sebesar 137 gram.
 Natrium <800
 Cairan cukup yaitu 700 ml sehari
Implementasi

 Jenis diet :
 Nutri Sonde Rendah Garam
 Bentuk makanan : Cair
 Rute pemberian : NGT
 Frekuensi pemberian : 3× makanan utama, 1× selingan
Tujuan Edukasi Gizi
Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien terkait diet dan penerapan pola makan yang
sesuai untuk menangani masalah yang terjadi pada pasien.
Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien terkait yang sesuai untuk menangani masalah
pasien.
Sasaran
Sasarannya adalah pasien dan keluarga pasien sedang menunggu pasien.
Waktu dan tempat pelaksanaan
Edukasi dilakukan kurang lebih 10 menit di ruang rawat inap.
Alat bantu
Alat bantu edukasi gizi adalah leaflet RG
Materi Konseling
Memberikan informasi sekilas tentang penyakit, tujuan dan cara pengaturan diet, dan makanan
Memberikan contoh makanan dan standar diet pasien CKD on HD deggan hipertensi dan anemia
Memberikan informasi kepada keluarga pasien mengenai penyediaan serta cara pengolahan makanan
bagi pasien di rumah
Memberikan dukungan motivasi kepada keluarga pasien agar mematuhi rekomendasi diet yang diberikan
Kesimpulan
 1. Diagnosis medis pasien yaitu CKD, edema paru, dan Hipertensi
 2. Assesmen menunjukkan pasien datang ke rumah sakit dengan sesak, lemas,
penurunan kesadaran.
 3. Diagnosis gizi pasien yaitu:
NI-2.3 Inadequat enteral intake berkaitan dengan volume enteral tidak mencapai
kebutuhan di tandai dengan recall asupan NS selama 1 minggu kurang dari 80% kebutuhan
NI-5.3 Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan retensi cairan ditandai dengan
adanya edema paru.
4. Intervensi yang diberikan yaitu diet Nutri sonde Rendah Garam dengan rute pemberian
NGT, bentuk makanan cair, dengan frekuensi pemberian sebanyak 3x makan utama dan 1x
selingan. Perkiraan kebutuhan energi 1000 kkal, protein 48 gram, lemak 27 gram dan
karbohidrat 137 gram
5. Hasil monitoring dan evaluasi pada asupan makan pasien mengalami peningkatan sejak
hari pertama hingga hari terakhir monitoring sudah mencapai target selama 3 hari dan
keadaan pasien semakin membaik, pasien sudah bias diajak komunikasi dan pindah ke
bangsal perawatan SR pada hari ke 4 perawatan.

You might also like