You are on page 1of 17

KEUANGAN

INTERNASIONAL

Dr. Hj. Fatimah Riswati, SE. MS.


BAB 2

BISNIS GLOBAL
 Bisnis Internasional adalah segala aktivitas bisnis yang melewati
batas-batas wilayah suatu negara
 Pelaku bisnis  perseorangan, swasta, pemerintah dan
campuran.
Ada 2 macam penggolongan bisnis internasional:
1. Berdasarkan Jenis Aktivitas Bisnisnya
a. Perdagangan luar negeri, yaitu aktivitas ekapor dan impor
barang
b. Perdagangan jasa, seperti jasa asuransi, perbankan, hotel,
konsultan, travel dan transportasi.
c. Investasi portofolio, pembelian obligasi/saham dalam negeri oleh
orang/perusahaan asing, tanpa kontrol manajemen.
d. Investasi langsung, sering disebut penanaman modal asing
(PMA) atau foreign direct investment (FDI)
 Perdagangan ini sejalan dengan penggolongan pos-pos dalam neraca
pembayaranya mnjadi neraca perdagangan (mencatat perdagangan
barang), transaksi berjalan (memasukkan transaksi jasa) dan neraca
modal (antara lain mencatat arus investasi asing baik langsung maupun
portofolio)
2. Berdasarkan Tahapan Evolusioner Perkembangan Perusahaan
 Suatu perusahaan tidak mungkin tumbuh dan berkembang menjadi
perusahaan multinasional atau global dalam tempo semalam.
Perusahaan Multinasional
 Beroperasi melewati batas-batas wilayah negara dan melakukan bisnis di
beberapa negara yang berbeda, namun memperlakukan setiap negara
sebagai pasar yang berbeda dan mengembangkan produk untuk masing-
masing pasar.
 Perusahaan multinasional mungkin saja memiliki pabrik di luar negeri,
organisasi penjualan, aliansi / mitra usaha, namun tidak berpikir secara
global.
 Perusahaan multinasional beroperasi seolah-olah masing negara tidak
ada kaitannya satu sama lain.
 Perusahaan multinasional memformulasikan strategi yang berbeda untuk
tiap negara dan tidak pernah menerapkan strategi global yang terpadu
 Contoh:
1. AT&T, Apple Computers dan Federal Express  perusahaan
multinasional karena mereka tidak mendisain produknya untuk pasar
global
2. Ford Motor Company, Unilever, Mazda, Matshushita Electric
Company, Sony dan General Electric  perusahaan global kaena
selain memproduksi untuk pasar global, perusahaan-perusahaan
ini memiliki jaringan manufaktur / jasa internasional pemasarnan,
keuangan dan SDM yang terkoordinasi dan terpadu
 Suatu perusahaan yang bermaksud melakukan ekspansi usahanya ke
luar negeri dapat menempuh berbagai alternatif metode
- Ekspor
- Pemberian Lisensi
- Franchising
- Kontrak Manufaktur
- Investasi Langsung
- Patungan
- Membuka Cabang
- Operasi Global
- Investasi Portfolio

EKSPOR
 Dalam praktik, suatu perusahaan dapat menjadi eksportir langsung atau
tidak langsung.
 Eksportir Langsung  perusahaan tersebut melayani seluruh tahap
ekspor dari penjulan hingga pengiriman barang.
 Eksportir Tidak Langsung  eksportir menyewa seseorang / perusahaan
lain untuk mempermudah perdagangan dengan mendapat sejumlah fee
Jenis-jenis Perantara
1. Agen ekspor manufaktur (manufactures export agents) yang menjual
produk perusahaan di luar negeri
2. Wakil manufaktur (manufactures representatives), yang menjual produk-
produk sejumlah perusahaan eksportir di pasar luar negeri.
3. Agen komisi ekspor (export commission agents) yang bertindak sebagai
pembeli untuk pasar luar negeri.
4. Perdagangan ekapor (export merchants) yang membeli dan menjual
produknya sendiri untuk berbagai pasar.

Kelebihan Metode Ekspor


1. Risiko amat kecil, meningkatkan penjualan dan mengurangi stock
perusahaan
2. Eksportir tidak terlibat dalam masalah yang berkaitan dengan iklim usaha
di luar negeri.
3. Melakukan eksportir merupakan cara mudah untuk mengidentifiaksi
potensi pasar dan memperkenalkan merek dagang.
Kekurangan Metode Ekspor
1. Melakukan ekspor mungkin lebih mahal dibandingkan dengan metode lain
dilihat dari per unit biaya terutama biaya-biaya komisi, bea ekspor, pajak
dan transportasi, dan juga karena kesalahan yang sering dilakukan oleh
pemula.
2. Ekspor kurang dapat digunakan sebagai alat penetrasi pasar yang optimal
karena pengepakan atau promosi yang kurang digarap dengan benar.
3. Tambahan pangasa pasar dapat hilang bila pesaing lokal menjiplak
produk atau jasa yang ditawarkan eksportir.

Lisensi
 Suatu perusahaan pemberi lisensi menghibahkan beberapa hak
(intangible rights) kepada perusahaan asing, yang meliputi pemberian hak
untuk memproses, hak paten, program, merek, hak cipta atau keahlian.
 Intinya penerima lisensi membeli kekayaan milik perusahaan lain dalam
bentuk pengetahuan (know how) atau riset dan pengembangan.
Kelebihan Pemberi Lisensi
1. Pemberi lisensi menerima tambahan keuntungan dibandingkan dengan
hanya terpaku pada suatu proses / metode di dalam negeri.
2. Dapat memperluas siklus hidup produk perusahaan.
3. Perusahaan pemberi lisensi sering mengalami peningkatan penjualan
atas penggantian suku cadang di luar negeri.
4. Bagi perusahaan penerima lisensi akan mendapat hak memproses dan
teknologi yang pada gilirannya mengurangi biaya riset dan
pengembangan.

Kekurangan Pemberi Lisensi


1. Memberi kesempatan mendapat keuntungan di masa depan karena hak
khusus perusahaan diperluas sampai periode tertentu.
2. Dengan memberi hak kepada perusahaan lain, perusahaan pemberi
lisensi kehilangan kontrol terhadap kualitas produk dan proses,
penyalahgunaan kekayaan dan bahkan perlindungan terhadap reputasi
perusahaan.
Franchising:
 Selain menghibahkan izin penggunaan nama, proses, metode atau merek
perusahaan membantu penerima franchise dalam operasi dan atau pasok
bahan mentah.
 Pemberi frinchise biasanya lebih memiliki kontrol terhadap kualitas produk
daripada hanya memberi lisensi.
 Manfaat utama bagi perusahaan pemberi franchise adalah meningkatnya
penerimaan dan perluasan nama merek produk serta perluasan pasar.
 Kelemahan utama bagaimana mengatasi masalah kontrol terhadap
kualitas dan standar operasi.
 Kesulitan lain perlunya melakukan sedikit adaptasi terhadap produk atau
jasa yang sudah distandardisasi
Contoh: beberapa menu pada McDonald dan Pizza Hut

Kontrak Manajemen:
 Kontrak manajemen terjadi bila suatu perusahaan menyewakan
keahliannya atau pengetahuannya kepada pemerintah atau perusahaan
luar negeri dalam bentuk orang yang datang kepada pemerintah /
perusahaan dan mengelola kepentingan mereka.
 Metode ini sering digunakan bila terdapat pemasangan fasilitas baru,
setelah terjadi nasionalisasi oleh pemerintah atau bila operasi perusahaan
berada dalam kesulitan.
Kontrak Manufaktur:
 Dalam kontrak manufaktur, TNC melakukan kontrak dengan mitra
lokalnya dalam jasa manufaktur.
 Kontrak semacam integrasi vertikal.
 TNC tidak mendirikan lokasi produksi sendiri, melainkan melakukan
subkontrak produksi yang dapat berupa:
 kontrak produksi penuh, dimana pabrik lokal memproduksi barang untuk
dijual dengan nama sama seperti pabrik asalnya
 kontrak jasa manufaktur parsial, seperti merakit barang atau
memproduksi komponen

Investasi Langsung:
 Bila suatu perusahaan melakukan investasi langsung dari luar negeri
berarti benar-benar membuat komitmen atas modal, orang dan kekayaan
melampaui batas wilayah negaranya.
 Komitmen ini meningkatkan keuntungan potensial TNC, secara implisit
akan diikuti dengan meningkatnya risiko karena beroperasi di lingkungan
dan negara asing.
Investasi Asing dapat berupa:
 Patungan, bila risiko dan keuntungan dibagi dengan mitra lokalnya
 Mendirikan cabang yang dimiliki penuh, dimana TNC memiliki
kesempatan untuk meraup keuntungan sekaligus menanggung sendiri
seluruh risiko
 Banyak TNC memilih melakukan investasi langsung karena alasan:
1. memperoleh akses terhadap pasar yang lebih besar
2. mengambil keuntungan atas perbedaan biaya di pasar luar
negeri.
3. sebagai strategi bertahan untuk menghadapi gerakan pesaing
utamanya atau untuk mengikuti pemimpin pasar (market leader) yang
memasuki pasar baru

Patungan (Joint Venture):


 Patungan adalah kerja sama bisnis dimana satau atau lebih perusahaan
bergabung bersama untuk mendirikan beberapa jenis operasi
 Patungan dapat dilakukan antara dua TNC, suatu TNC dengan
pemerintah,atau suatu TNC dengan pelaku bisnis lokal.
 Bila terdapat lebih dari dua pemrakarsa dalam perjanjian patungan
disebut operasi konsorsium.
 Tiap pihak dalam patungan menyumbang modal, ekuitas atau kekayaan.
Kelebihan Patungan:
1. Dengan patungan, TNC dapat meningkatkan pertumbuhan dan akses ke
pasar baru, sekaligus menghindari tarif dan pajak yang berlebihan.
2. Dapat mentralisir persaingan yang ada dan potensial, sekaligus
melindungi perusahaan dari risiko dinasionalisasi karena pemerintah lokal
berkepentingan terhadap suksesnya operasi perusahaan.
3. Seringkali lebih mudah memperoleh modal di pasar lokal karena
perusahaan lokal terlibat dalam operasi.
4. Dalam banyak kasus, pemerintah lokal memberikan keringanan pajak
sebagai insentif bagi perusahaan asing melakukan patungan dengan
perusahaan lokal.

Kekurangan Patungan:
1. Bagi TNC, patungan berarti membatasi repatriasi keuntungan ke kantor
pusatnya.
2. Bila operasi usaha berhasil seringkali mengundang nasionalisasi oleh
pemerintah negara tuan rumah
3. Menimbulkan kontrol dan pengambilan keputusan
CONTOH : pihak yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda dalam
patungan (TNC mungkin lebih suka memperoleh laba dalam waktu lebih
pendek dibanding mitra lokalnya, yang cenderung menekankan
profitabilitas jangka pangajng dan mempertahankan tingkat kesempatan
kerja lokal)
Dalam mendirikan cabang, suatu perusahaan dapat memilih apakah:
 Mengakuisisi perusahaan yang telah berjalan
 Karena:
- memiliki keuntungan berupa tiadanya modal awal (biaya) dan
kesenjangan waktu berproduksi
- seringkalai proses akuisisi lebih cepat, mudah dan murah
dibandingkan mendirikan perusahaan sendiri
- tidak perlu menambah kapasitas perusahaan dan menimbulkan
kesan baik bagi negara tuan rumah
 Mendirikan pabrik sendiri
- Jika tidak ada peluang untuk melakukan akuisisi, atau jika ada
syarat khusus bagi design dan peralatan

OPERASI GLOBAL
 Suatu perusahaan yang melakukan globalisasi operasi akan dapat
mangambil peluang bisnis yang terjadi di seluruh dunia dan tidak terbatas
pada sektor tertentu
 Percaya bahwa konsumsi di seluruh dunia semakin sama dalam tujuan
dan persyaratan terhadap produk berikut atributnya
 Perusahaan dapat memproduksi dan menjual produk yang dapat
diandalkan dengan biaya yang murah di seluruh dunia
 Contoh perusahaan yang telah melakukan globalisasi operasi  Levi-
Strauss, Pepsi Co., Coca Cola
Investasi Portfolio
 Investasi portfolio dapat berupa:
- Investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dapat
diperjualbelikan dipasar Internasional, seperti uang, obligasi,
surat dagang, sertifikat deposito, saham.
- Investasi dalam rekening bank di luar negeri ataupun
pinjaman luar negeri
 Investasi portfolio tidak menghendaki kehadiran produk atau
karyawan perusahaan di luar negeri
 Investor yang memutuskan untuk membelis urat berharga
(menginvestasikan uang ke luar negeri) didorong oleh beberapa
alasan, yaitu:
1. melakukan diversifikasi portfolionya diantara berbagai pasar
dan lokasi
2. untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi
3. menghindari risiko politik (political risk)
4. berspekulasi di pasar valas
 Faktor yang menyebabkan suatu negara menarik bagi investasi portfolio
1. Stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi
2. Ukuran, likuiditas, stabilitas pasar modal, tingkat pajak.
Peraturan pemerintah.
3. Tingkat restriksi terhadap repatriasi keuntungan dan modal yang
diinvestasikan
 Tiga teori mengapa banyak perusahaan melakukan ekapansi bisnis ke
luar negeri, yaitu:
1. Teori Pasar Tidak Sempurna
2. Teori Keunggulan Komparative
3. Teori Siklus Hidup Produk

Teori Pasar Tidak Sempurna:


 Pasar sempurna  dimana sumberdaya dapat dengan mudah dan bebas
ditransfer antar negara
 Pasar tidak sempurna  dimana sumberdaya sering tidak mudah / bebas
ditransfer antar negara
 Karena pasar untuk berbagai sumber daya yang digunakan dalam
produksi bersifat tidak sempurna, banyak perusahaan menyadari peluang
yang ditawarkan oleh negara lain dalam hal sumber daya. Inilah yang
mendorong perusahaan untuk mencari dan merebut peluang bisnis di
negara lain.
Anak Tangga Keunggulan Komparatif
R&D and knowledge-
intensive (computers)

Japan
Capital-intensive
(machinery)
“Created
ASIAN NIC’s (Korea
Comparative
Selatan, Hongkong,
Advantage” Porter &
Taiwan, Singapore)
Krugman – type
Skill Labor-intensive
export
(electronic)

ASEAN (cluded
Singapore Unskilled Labor
intensive (textile) “Natural comparative
advantage” Ricardo &
Resource-intensive Ohlin – type export
(rice, timber)
Teori Keunggulan Komparatif
• Teori keunggulan komparatif menekankan bahwa spesialisasi dapat
meningkatkan efisiensi produksi
• Negara atau perusahaan dianjurkan untuk spesialisasi produksi
dan ekspor pada produk yang mempunyai keunggulan komparatif
dan mengimpor produk yang tidak mempunyai keunggulan
komparatif
• Dengan spesialisasi pada beberapa produk berarti tidak
memproduksi yang lain, sehingga perdagangan antar negara amat
Teori Siklus Produk:
 Teori siklus produk (Product Cycle Theory) manyatakan bahwa perkembangan
hidup suatu produk mengikuti siklus yang terdiri dari 4 tahap:
1. Masa awal dimana perusahaan baru mulai memperkenalkan produk
2. Masa pertumbuhan
3. Masa Kematangan
- Bila suatu perusahaan telah mencapai masa kematangan, sudah saatnya
mempertimbangkan tambahan peluang di luar negara asalnya
- Apakah bisnis di luar negeri menjadi menurun atau malah meningkat akan
tergantung dari seberapa jauh perusahaan itu mempertahankan keunggulan
kompetitifnya dibandingkan para pesaingnya
- Keunggulan kompetitif bisa berlandaskan atas keunggulan dalam produksi maupun
pembiayaan sehingga dapat menekan biaya
- Keunggulan kompetitif juga dapat berdasarkan pendekatan pemasaran dimana
perusahaan menajga dan menimbulkan permintaan yang kuat atas produk-
produknya
- Keunggulan kompetitif atas suatu produk baru, pertama-tama diperoleh di negara
maju dan ditransfer ke negara kurang berkembang lewat perdagangan dan
investasi
- Proses Catching Up Product Cycle di NSB menjelaskan urutan dari impor ke
substitusi impor, dan secara lambat laun menuju ekspor produk yang telah
distandardisasi apabila biaya domestik mencapai ambang biaya internasional.
Jadi keunggulan komparatif dapat berubah setiap saat.
4. Masa Kemunduran

You might also like