You are on page 1of 20

Hukum Ketenagakerjaan

Sejarah dan Konteks Kekinian


Apa Akibatnya?
Kekhawatiran terhadap pemecatan,
Sulit mendapatkan pekerjaan kembali,
Ketakutan tidak naik jabatan/gagal promosi

HUBUNGAN YANG TIDAK SEIMBANG ANTARA Menerima kondisi tidak sejajar sbg kewajaran
PEKERJA DENGAN PEMBERI KERJA
• Bekerja overtime tanpa upah lembur
• Bekerja dengan sistem kontrak padahal untuk
jenis pekerjaan yang tetap
• Bekerja dengan sistem outsourcing dengan
rendahnya jaminan keberlanjutan kerja
• Bekerja tanpa memperhatikan K3
• dll
Padahal…

UUD 1945 Pasal 27 ayat (2):


Bekerja: mendapatkan penghasilan yang
layak = HAK

UUD 1945 Pasal 28D ayat (2)


Bekerja dan perlakuan yang adil dan layak
=HAK
Revolusi Industri (Abad 19)
• Buruknya kondisi kerja (termasuk pekerja anak
dan perempuan)
• Muncul pengaturan mengenai K3

Negara Liberal v.s Perlindungan Buruh


• Intervensi pemerintah dianggap melanggar
kebebasan individual
• Ketimpangan antara kapitalis dengan buruh

Bagaimana dengan Indonesia?


Sebelum Proklamasi Kemerdekaan

• Masa Perbudakan
– Hukum adat. Budak milik majikan: ekonomi, hidup
dan mati
– Lembaga perhambaan dan peruluran.
• Masa Penjajahan Hindia Belanda
– Rodi
– Poenale Sanctie (agrarische wet)
• Masa Pendudukan Jepang
– Romusa dan Kinrohosyi
Pasca Proklamasi Kemerdekaan

• Masa Soekarno
• Masa Soeharto
– Dalih pembangunan ekonomi: perlindungan
(minus) TKI
– Kedudukan majikan (investor) sangat kuat.
Bahkan dapat dibantu militer (Permenaker No.
Per. 342/Men/1986)
– Dalih Hubungan Industrial Pancasila, dibentuk
SPSI
Pasca Reformasi
• Masa BJ Habibie
– Ratifikasi thd Convention no. 182 Concerning the Immediate
Action to Abolish and to Eliminate the Worst Form of Child
Labor
• Masa Abdurahman Wahid
– UU 21 th 2000 di saat masyarakat belum siap berserikat
– Amandemen UUD 1945: 28 D ayat (2)
• Masa Megawati
– UU 25 tahun 1997 à UU 13 tahun 2003
• Masa SBY
• UU SJSN dan UU BPJS
• Masa Jokowi?
Sejarah Pengaturan
Hukum Ketenagakerjaan
• Perburuhan diatur dalam KUHPerdata Buku III, Bab 7A,
Pasal 1601 – 1603
• Memandang buruh sbg barang
• hak-hak lain diserahkan kpd majikan karena
hubungannya adalah keperdataan
• UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• Wujud intervensi pemerintah
• Tidak lagi bersifat keperdataan (privat) semata tetapi
publik juga
Perubahan beberapa Pasal
dalam UU 13 th 2003
• Putusan MK no 12 th 2003
– Perubahan Pasal 158, 159, 160 ayat (1), Pasal 170, 171, 186.
– Mengenai PHK karena kesalahan berat: Bertentangan dengan
asas praduga tak bersalah
– Mengenai sanksi bagi pekerja mogok
• Putusan MK No. 115 th 2009
– Pasal 120 (1) dan (2) bertentangan dgn UUD 45
– Pasal 120 (3) diubah
– Mengenai keterwakilan serikat buruh dalam penyusunan PKB yg
jumlahnya harus 50% diubah mjd max 3 serikat buruh dgn
keanggotaan min 10%
• Putusan MK No. 37 th 2011
– Perubahan Pasal 155 (2)
– Mengenai Upah Proses (Upah ketika PHK masih dalam proses
penyelesaian perselisihan hub industrial)
– Pasca Putusan MK: Upah tetap diberikan selama belum ada
putusan lembaga penyelesaian hub industrial yg berkekuatan
hukum tetap
• Putusan MK No. 19 th 2011
– Perubahan Pasal 164 (3)
– Mengenai efisiensi karena perusahaan tutup
– Pengusaha bisa melakukan PHK jika perusahaan tutup
diartikan menjadi perusahaan tutup permanen/tidak
sementara waktu
• Putusan MK No. 27 th 2011
– Perubahan Pasal 65 (7) dan 66 (2) huruf b
– Mengenai outsourcing
• Putusan MK No. 58 th 2011
– Perubahan Pasal 169 (1) c
– Mengenai pengajuan PHK karena pembayaran upah
tidak tepat waktu selama 3 bulan berturut-turut
– Pasca Putusan MK: meskipun pembayaran upah tepat
waktu setelah itu.
• Putusan MK No. 100 th 2012
– Pembatalan Pasal 96
– Mengenai Daluarsa Tuntutan Pembayaran Upah
• Putusan MK No. 67 th 2013
– Perubahan Pasal 95 (4) mjd lebih lengkap/rinci
– Mengenai Pemenuhan Hak-Hak Buruh dalam
Perusahaan Pailit atau Dilikuidasi
– Hak upah buruh terutang didahulukan atas semua
kreditur (termasuk tagihan hak negara, kantor lelang dll)
• Putusan MK No. 7 Th 2014
– Perubahan Pasal 59 (7), 65 (8), 66(4)
– Mengenai teknis melaksanakan frasa “demi hukum”
dalam perubahan PKWT mjd PKWTT
• Putusan MK No. 72 th 2015
– Perubahan Penjelasan Pasal 90 (2)
– Mengenai Penangguhan pembayaran upah minimum
• Putusan MK No. 13 th 2017
• Perubahan Pasal 153 ayat (1) huruf f
• Mengenai pertalian darah atau ikatan perkawinan
antar pekerja dalam satu perusahaan
Konvensi yang telah
diratifikasi oleh Indonesia
• Indonesia adl negara asia pertama yang telah meratifikasi
seluruh konvensi pokok ILO:
– Konvensi No. 29 ttg Kerja Paksa (1930)
– Konvensi No. 98 ttg Hak Berorganisasi dan Berunding Bersama/Secara
Kolektif (1949)
– Konvensi No. 100 ttg Kesamaan Pengupahan (1951)
– Konvensi No. 87 ttg Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak
Berorganisasi (1948)
– Konvensi No. 105 ttg Penghapusan Kerja Paksa (1957)
– Konvensi No. 111 ttg Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan) (1958)
– Konvensi No. 138 ttg Usia Minimum (1973)
– Konvensi No. 182 ttg Penghapusan dan Tindakan Segera Penghapusan
Bentuk-Bentuk Terburuk Pekerjaan untuk Anak (1999)
Kondisi Ketenagakerjaan
Konteks Kekinian

You might also like