You are on page 1of 9

ORGANISASI

LEMBAGA
PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi adalahLEMBAGA
sekelompok orang (duaPENDIDIKAN
atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan terikat oleh suatu aturan tertentu (AD/ART).
Pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan,
sumber sumber, dan lingkungannya.
Suatu lembaga adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir yang mewujudkan nilai-nilai dan tata
cara umum tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tertentu. Lembaga termasuk diantara norma-norma
masyarakat yang paling resmi dan bersifat memaksa.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.
definisi organisasi lembaga pendidikan adalah koordinasi secara rasional sejumlah orang dalam
membentuk institusi pendidikan. Tujuannya antara lain adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atauprofesional yang dapat menerapkan, mengembangkan,
memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
B. STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA
PENDIDIKAN
1. Struktur Sentralisasi
Di negara-negara yang organisasi pendidikannya dijalankan secara sentral, yakni yang kekuasaan dan
tanggung jawabnya dipusatkan pada suatu badan di pusat pemerintahan maka pemerintah daerah kurang sekali atau
sama sekali tidak mengambil bagian dalam administrasi apapun.

2. Struktur Desentralisasi
Di negara negara yang organisasi pendidikannya di desentralisasi, pendidikan bukan urusan pemerintah
pusat, melainkan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan rakyat setempat.Penyelenggaraan dan pengawasan
sekolah-sekolah pun berada sepenuhnya dalam tangan penguasa daerah. Kemudian pemerintah daerah membagi-
bagikan lagi kekuasaannya kepada daerah yang lebih kecil lagi, seperti kabupaten/kotapraja, distrik, kecamatan dan
seterusnya dalam penyelengaraan dan pembangunan sekolah, sesuai dengan kemampuan, kondisi-kondisi, dan
kebutuhan masing-masing.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DI SEKOLAH

1. Kepala

2. Komite sekolah

3. Wakil kepala sekolah

4. Bimbingan dan konseling (BK)

5. Guru kelas

6. Wali kelas

7. Tata usaha

8. Siswa

9. Security
JALUR, JENJANG DAN JENIS LEMBAGA PENDIDIKAN

a. Jalur Pendidikan

Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses
pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Pendidikan dapat berlangsung di lingkungan keluarga, masyarakat dan
sekolah. Sedangkan jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan secara berjenjang dan
berkesinambungan.

Ada tiga jalur pendidikan yang berperanan dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia, yaitu terdiri atas:

1. Jalur Pendidikan formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur
pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai
pendidikan tinggi. Pendidikan formal dapat diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah (pusat), pemerintah daerah dan masyarakat.

Jalur pendidikan formal dibagi menjadi:

a. Lembaga Pendidikan Negeri

b. Lembaga Pendidikan Swasta


2. Jalur Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal juga disebut pendidikan luar sekolah.

3. Jalur Pendidikan informal


Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar
secara mandiri.

JALUR, JENJANG DAN JENIS LEMBAGA PENDIDIKAN


I. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa
sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar
(SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan
madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat

2. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan

3. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
JALUR, JENJANG DAN JENIS LEMBAGA PENDIDIKAN
1.Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan
yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
2.Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
3. Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada
penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
4. Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk
memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.

5. Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang D-4 setara dengan program sarjana (S-1).

6. Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama
KRITERIA KEBERHASILAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Kriteria keberhasilan berfungsi untuk menentukan nilai suatu aspek dalam suatu komponen tertentu.
Pengelolaan suatu lembaga pendidikan yang efektif dan efisien merupakan syarat mutlak keberhasilan
organisasi tersebut. Tidak terkecuali lembaga pendidikan yang juga akan semakin dituntut menjadi suatu
organisasi yang tepat sasaran dan berdayaguna. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memerlukan suatu
sistem pengelolaan yang profesional. Sebagai salah satu komponen utama dalam sistem pendidikan, selayaknya
sekolah memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan kualitas SDM.

Kualitas sebuah lembaga pendidikan juga hakikatnya diukur dari kualitas proses pembelajarannya,
disamping output dan outcome yang dihasilkan. Oleh karena itu kriteria mutu dan keberhasilan pembelajaran
seharusnya dibuat secara rinci, sehingga benar-benar measurable and observable (dapat diukur dan diamati).

Menurut Rahmania Utani, kriteria keberhasilan Lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Input: tingkat ketersediaan dan pendayagunaan masukan instrumental dan lingkungan
2. Proses: tingkat efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembelajaran
3. Output: tingkat pencapaian lembaga dan hasil belajar
4. Outcome: dampak langsung dan tidak langsung
Terima Kasih

You might also like