You are on page 1of 11

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Jepri irianto

NIM 202106020160

TEORI MODEL MADELEINE LEININGER


Teori Madeleine Leininger (Cultural Diversity
and Universality) Garis besar teori Leininger
adalah tentang culture care diversity and
universality, atau yang kini lebih dikenal dengan
transcultural nursing.

Bahasan yang khusus dalam teori Leininger,


antara lain
- Culture
- Culture care
- Diversity
- Universality
- Worldview

Tujuan Teori Madeleine Leininger Tujuan
penggunaan keperawatan transkultural
adalah mengembangkan sains dan pohon
keilmuan yang humanis, sehingga tercipta
praktik keperawatan pada kebudayaan
yang spesifik dan universal (Leininger,
dalam Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
 Kelebihan Teori Madeleine Leininger

 1. Merupakan perspektif teori yang bersifat unik dan


kompleks, karena tidak kaku memandang proses
keperawatan. Bahwa kebudayaan klien juga sangat patut
diperhatikan dalam memberikan asuhan.
 2. Pengaplikasiannya memaksimalkan teori keperawatan
lain, seperti Orem, Virginia Henderson, dan Neuman.
 3. Teori transkultural ini dapat mengarahkan perawat untuk
membantu klien dalam mengambil keputusan, guna
meningkatkan kualitas kesehatannya.
 4. Mengatasi berbagai permasalahan hambatan budaya yang
sering ditemukan saat melakukan asuhan keperawatan.
Kelemahan Teori Madeleine Leininger
Teori ini tidak mempunyai metode
spesifik yang mencakup proses asuhan
keperawatan.
Penerapan Teori Madeleine Leininger dalam
Keperawatan

Riset(Research)
Edukasi (Education)
Kolaborasi (Colaboration)
Pemberi Perawatan (Care Giver
Manajemen
Sehat dan Sakit
Paradigma Keperawatan Teori Keperawatan
Leininger
Manusia / pasien
Kesehatan
Lingkungan
Keperawatan
Konsep Utama Teori Transkultur
 Culture Care
 World View
 Culture and Social Structure Dimention
 Generic Care System
 Profesional system
 Culture Care Preservation
 Culture Care Acomodation
 Cultural Care Repattering.
 Culture Congruent / Nursing Care
Penerapan Asuhan Keperawatan Berdasarkan teori Leininger

A. Pengkajian
• Faktor teknologi (technological factors)
• Faktor Agama dan Falsafah Hidup (religious and Philosophical factors)
• Faktor sosial dan keterikatan kekeluargaan ( Kinship & Social factors)
• Faktor nilai-nilai budaya dan gaya hidup (Cultural values & Lifeways)
• Faktor kebijakan dan peraturan Rumah Sakit (Political and Legal
factors)
• Faktor ekonomi (economical factors)
• Faktor pendidikan (educational factors)

B. Diagnosa Keperawatan
C. Perencanaan dan Implementasi
Adapun implementasi yang dilakukan
terkait masalah yang telah ditemukan :

 1. The goal of culture care preservation or maintenance


 2. Culture Care accommodation or Negotiation
 3. Culture care Repatterning or restructuring:
D. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural
dilakukan terhadap :
keberhasilan pasien mempertahankan
budaya yang sesuai dengan kesehatan
Negosiasi terhadap budaya tertentu yang
lebih menguntungkan kesehatannya
Restrukturisasi budaya yang bertentangan
dengan kesehatan

You might also like