You are on page 1of 27

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Universitas Sebelas Maret

Manajemen Konstruksi
ESTIMASI BIAYA (cost estimate)

PERTEMUAN KE-22, SMT


VI
OLEH : MUJI RIFAI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Maksud penyusunan anggaran biaya adalah untuk menghitung biaya-biaya yang diperlukan dari
proyek konstruksi dan dengan biaya ini bangunan tersebut dapat terwujud sesuai dengan yang
direncanakan

Tujuan :

1. Mengetahui sumber daya dalam proyek

2. Memahami dan menguasai dalam perencanaan biaya proyek

3. Menganalisis rencana anggaran biaya (RAB) dan rencana anggaran pelaksanaan (RAP)
Perhitungan biaya proyek mencakup:

1). Biaya imbalan jasa konsultan perencana,


2). Biaya imbalan jasa konsultan pengawas/MK,
3). Engineer & Owner Estimate (OE)
4). RAB
5). Biaya Pembangunan Konstruksi (RAP)
DEFINISI
 ESTIMASI BIAYA (cost estimate) : Merupakan perkiraan/perhitungan biaya-biaya yang
diperlukan untuk tiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi, sehingga diperoleh
biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
 Memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yg diperlukan untuk suatu kegiatan yg didasarkan
pd informasi yg tersedia saat itu atau salah satu proses utama dlm proy.konstruksi untuk
menjawab berapa besar dana yg hrs disediakan untuk sebuah bangunan
 Kegiatan estimasi umumnya dilakukan dahulu mempelajari gambar rencana (desain drawing )
dan spesifikasi (spek ). Dengan gambar dpt dihitung kebutuhan material, sedang spesifikasi
dapat diketahui kualitas bangunannya. Dlm melakukan kegiatan estimasi, estimator hrs
memahami proses konstruksi secara menyeluruh, termasuk jenis dan kebutuhan alat
JENIS ESTIMASI BIAYA
Dalam estimasi biaya ada 2 jenis yang umum digunakan, yaitu :

1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) / Anggaran Biaya Raba

2. Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) / Anggaran Biaya Pasti


Apa itu RAB dan RAP
Dalam Perhitungan Estimasi Biaya dikenal istilah “RAB” dan “RAP”, yaitu :

RAB : perhitungan anggaran bangunan berdasarkan gambar desain bangunan & spek pekerjaan
konstruksi yg akan di bangun, maka dgn adanya RAB yang dibuat oleh konsultan perencana
sbg basic utk melaksanakan kontrak kerja konstruksi oleh kontraktor

RAP : konsep anggaran biaya proyek pembangunan yg dibuat oleh kontraktor utk
memperkirakan berapa sebenarnya anggaran sesungguhnya yg dibutuhkan utk menyelesaikan
sebuah kontrak kerja konstruksi
RAB / ANGGARAN BIAYA RABA
 Dalam penyusunan RAB/ biaya raba, walaupun hasilnya berupa anggaran biaya kasar
diusahakan agar tidak terpaut jauh dengan anggaran biaya yang sebenarnya/anggaran biaya
pasti.
 Untuk keperluan ini para penyusun anggaran perlu mempunyai data/catatan dari harga
bangunan sejenis yang telah pernah dilaksanakan. Semuanya perlu dikumpulkan untuk bahan
pertimbangan/penyusunan anggaran, selain harga-harga bangunan yang diperoleh
berdasarkan pengalaman.
TUJUAN PENYUSUNAN RAB
1. BAGI PEMILIK PROYEK : 2. BAGI PERENCANA / KONSULTAN
a. Sebagai patokan untuk penyediaan a. Sebagai bahan perencanaan lebih lanjut
dana, b. Pemilihan alternatif proyek (luasnya atau
b. Mengetahui kelayakan dari proyek tsb batasan penggunaan tipe dan kualitas
dari segi keuangan / ekonomi, bahan)
c. Sebagai bahan evaluasi proyek,
d. Sebagai dasar pembanding dalam
tender / lelang 3. BAGI KONTRAKTOR
a. Sebagai dasar untuk mengikuti tender
e. Penentuan besarnya pajak dan dan pengajuan penawaran
asuransi
b. Dasar perkiraan modal / dana yang harus
disediakan
c. Sebagai dasar dalam penyediaan bahan,
alat , tenaga dan waktu untuk
pelaksanaan
Kapan & Siapa pembuat RAB?
Rencana Anggaran Biaya dibuat sebelum Rencana Anggaran Biaya dihitung
proyek dilaksanakan, jadi masih merupakan berdasarkan gambar-gambar rencana
anggaran perkiraan, bukan anggaran yang dan spesifikasi yang sudah ditentukan,
sebenarnya berdasarkan pelaksanaan upah tenaga kerja, harga bahan dan
(actual cost) alat.

Rencana Anggaran Biaya biasanya dibuat


oleh
Orang yang mengerjakan perhitungan
◦ Dinas / instansi pemerintah 
dan pembuatan RAB disebut Estimator
swakelola/HPS (harga perkiraan sendiri)
atau Quantity Engineer (QE) atau
◦ Konsultan Perencana
Quantity Surveyor (QS)
DATA YANG DIPERLUKAN DALAM
PEMBUATAN RAB
1. Gambar-gambar rencana arsitektur 6. Peraturan / spesifikasi bahan dari
dan struktur serta gambar-gambar pabrik / industri
lain (gambar bestek)
7. Daftar harga bahan yang digunakan
2. Peraturan dan syarat-syarat (bestek / di daerah tersebut
RKS)
3. Berita acara penjelasan pekerjaan 8. Daftar upah di daerah tersebut

4. Buku Analisa BOW (Burgelyks 9. Daftar upah borongan tiap pekerjaan


Openbare Werkon)
10. Peraturan pemerintah daerah yang
5. Peraturan-peraturan normalisasi berkaitan dengan pembangunan dan
terkait peraturan lain yang berkaitan
11. Daftar volume tiap pekerjaan
Penggunaan Anggaran Biaya Raba
RAB digunakan untuk bermacam-macam maksud, tergantung untuk keperluan siapa anggaran
tersebut dibuat. RAB dpt pula dipakai sebagai pembanding/kontrol pada waktu menghitung
anggaran biaya pasti.
Pemberi tugas, menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan :
1. Perkiraan penanaman modal dan perkiraan biaya yang harus disediakan
2. Kelayakan dari segi ekonomi bangunan/proyek.
lanjut
Konsultan Perencana, menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan :
1. Sebagai bahan untuk perencanaan bangunan lebih lanjut.
2. Untuk pemilihan alternatif perencanaan.

Sedangkan Kontraktor, menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan :


3. Menentukan keputusan ikut tidaknya dalam pelelangan.
4. Memperkirakan modal dalam pelaksanaan pembangunan.
Cara Perhitungan RAB
 Untuk menghitung anggaran biaya terlebih dahulu perlu didata bahan yang diperlukan
termasuk harga bangunan sejenis yang ada.
 Selanjutnya perlu ditetapkan ukuran pokok berdasarkan gambar rencana yang akan dipakai
sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga satuan pekerjaan.
 Yang dimaksud dengan ukuran pokok, pada umumnya tergantung dari jenis bangunan yang
akan dihitung. Misalnya untuk bangunan gedung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah
luas lantai per m2, luas atap per m2.
RAP/ANGGARAN BIAYA PASTI
Penyusunan anggaran biaya pasti berbeda dengan penyusunan anggaran biaya raba, baik
mengenai bahan-bahan yang diperlukan maupun cara penyusunan dari anggaran tersebut.
Anggaran biaya pasti harus disusun seteliti dan secermat mungkin, karena hasil yang diharapkan
adalah harga bangunan pasti atau harga bangunan yang sebenarnya.
Bahan-Bahan yang Diperlukan untuk
Penyusunan RAP
1. Peraturan dan syarat-syarat.

2. Gambar rencana/gambar bestek.

3. Berita acara/risalah penjelasan pekerjaan (untuk bangunan yang dilelangkan).

4. Buku analisa BOW atau lainnya.

5. Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan.

6. Syarat-syarat lain yang diperlukan.


Cara Menyusun Anggaran Biaya Pasti
Perhitungan yang dibuat untuk menyusun RAP/Anggaran Biaya Pasti akan menghasilkan suatu
biaya/harga bangunan dan dengan biaya/harga tersebut untuk pelaksanaan. Oleh karena itu,
anggaran biaya pasti harus disusun dengan teliti, rinci dan selengkap-lengkapnya.
lanjut
Penyusunan RAP/Anggaran Biaya Pasti dilaksanakan dengan cara pembuatan daftar sebagai berikut:
 Daftar Harga Satuan Bahan  sesuai lokasi proyek (biasanya dari instansi terkait/Dinas PU)
Daftar harga satuan bahan berisi daftar ba-han-bahan bangunan yang akan diperguna-kan untuk
pelaksanaan pekerjaan dengan sa-tuan masing-masing, seperti : m2, m3, m1, lembar dan
sebagainya.
 Daftar Harga Satuan Upah Tenaga  sesuai lokasi proyek (dari Dinas PU)
Berisi upah perhari dari tenaga kerja yang akan digunakan sebagai pelaksana pekerjaan.
Macam/jenis tenaga kerja ini tergantung dari macam /jenis bagian pekerjaan yang pada u-
mumnya merupakan gabungan dari beberapa jenis tenaga kerja yaitu : pekerja, tukang, ke-pala
tukang, mandor dll.
lanjut
 Daftar harga satuan pekerjaan/HSP  harga satuan upah dan bahan yang dianalisis sesuai koef
BOW tiap jenis pekerjaan (sudah termasuk jasa, overhead dll)
Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan yaitu semua jenis pekerjaan yang ada mulai dari peker jaan
persiapan sampai dengan pekerjaan penyelesaian dari bangunan. Harga satuan pekerjaan, dapat
diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan analisa BOW atau perhitungan analisa lainnya.
 Harga Pekerjaan
Harga pekerjaan diperoleh dari perkalian jumlah volume dengan harga satuan pekerjaan
 Rekapitulasi
Merupakan jumlah harga dari semua kegiatan pekerjaan yang ini merupakan harga bangunan
riil/nyata yang lazim disebut harga nominal
FAKTOR DALAM ESTIMASI BIAYA
Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan estimasi biaya suatu bangunan yaitu:
 Faktor Teknis : berupa ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembuatan
bangunan serta gambar-gambar konstruksi bangunan
 Faktor Non Teknis : berupa harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja

Faktor lain yg perlu dipertimbangkan untuk perkiraan biaya a.l:


 Produktifitas tenaga kerja
 Ketersedianya material yg diperlukan
 Ketersedianya peralatan yg dibutuhkan
 Cuaca

 Kualitas
SYARAT ESTIMATOR
1. Membaca gambar dan spesifikasi
2. Memahami hal-hal yg menyangkut produktifitas TK dan kinerja peralatan
3. Sabar, tekun dan teliti
4. Mempunyai pengetahuan matematika dasar
KOMPONEN POKOK RAB
Volume Pekerjaan  m’, m2, m3, bh, unit

Bahan Bangunan/Material  Harga bahan

Pekerja Bangunan  Upah Pekerja

Analisa Pekerjaan

RAB
DATA YANG DIPERLUKAN
DALAM MENYUSUN ESTIMASI BIAYA
1. Gambar denah gedung yang ingin dibangun, secara detail dan lengkap.

2. Rencana kerja dan persyaratan spesifikasi teknis pekerjaan.

3. Nilai volume pekerjaan setiap item pekerjaan yang akan dibangun.

4. Daftar analisa satuan upah dan material bahan bangunan, yang akan dipakai
untuk membangun gedung bertingkat. (untuk hal ini anda harus
memyesuaikan nilai upah dan harga material disekitar lokasi pekerjaan
gedung bertingkat tersebut dibangun).
URUTAN PERHITUNGAN ESTIMASI BIAYA

1. Membuat Gambar Desain/Kerja Bangunan

2. Membuat Spesifikasi Bahan, Syarat Kerja

3. Membuat Rincian Daftar Pekerjaan

4. Menghitung Volume per item pekerjaan

5. Mencari Daftar Harga Bahan dan Upah

6. Menghitung Analisa Harga Satuan per item pekerjaan

7. Mengalikan Volume dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan

8. Membuat Estimasi Biaya  RAB atau RAP

9. Menambahkan dengan Jasa Pemborongan dan PPN 10%


HARGA SATUAN PEKERJAAN
ESTIMASI BIAYA
(RAB DESAIN LONGSTORAGE)
HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN JUMLAH
SATUAN HARGA
A. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 70.000.000
1 Mob Demob Alat Berat, peralatan tenaga dan perizinaan 1,00 unit Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
2 Jalan Akses 1,00 Ls Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
3 Pembuatan kisdam & Dewatering tinggi 1,00 m tebal 0,50 m 1,00 Ls Rp 50.000.000 Rp 50.000.000

B. PEKERJAAN GROUNDSILL Rp 1.749.683.995


1 Galian tanah biasa kedalaman > 2 - 3 m (Mekanis) 1.656,15 m³ Rp 32.973 Rp 54.607.300
2 Galian tanah berbatu kedalaman > 2 - 3 m (Mekanis) 1.656,15 m³ Rp 412.913 Rp 683.843.716
3 Timbunan Tanah atau Urugan Tanah Kembali 882,95 m³ Rp 34.535 Rp 30.492.193
4 Beton Bertulang K-300 239,76 m³ Rp 1.133.849 Rp 271.853.055
5 Beton Bertulang K-175 150,90 m³ Rp 1.047.214 Rp 158.023.344
6 Beton Bertulang K-100 21,53 m³ Rp 971.009 Rp 20.906.590
7 Pembesian 15.048,77 Kg Rp 14.010 Rp 210.827.216
8 Bekisting 564,73 m² Rp 96.536 Rp 54.516.486
9 Bolder dia 0.5 meter 491,44 m³ Rp 457.545 Rp 224.854.085
10 Angkur 468,21 m' Rp 84.920 Rp 39.760.011

C. SALURAN INTAKE Rp 285.069.046


1 Galian tanah biasa kedalaman > 2 - 3 m (Mekanis) 174,40 m³ Rp 32.973 Rp 5.750.239
2 Beton Bertulang K-225 121,24 m³ Rp 1.090.902 Rp 132.266.209
3 Beton Bertulang K-100 6,98 m³ Rp 971.009 Rp 6.773.561
4 Pembesian 6.177,89 Kg Rp 14.010 Rp 86.549.731
5 Bekisting 244,15 m² Rp 96.536 Rp 23.569.554
6 Trashrack 26,83 m² Rp 642.205 Rp 17.230.351
7 Pintu Air Inlet b = 0,50 ; h = 0,60 1,00 bh Rp 12.929.400 Rp 12.929.400

D. BANGUNAN RESERVOIR Rp 28.776.898


1 Galian tanah biasa kedalaman > 2 - 3 m (Mekanis) 45,92 m³ Rp 32.973 Rp 1.514.229
2 Beton Bertulang K-225 10,22 m³ Rp 1.090.902 Rp 11.149.459
3 Beton Bertulang K-100 0,54 m³ Rp 971.009 Rp 519.490
4 Pembesian 511,02 Kg Rp 14.010 Rp 7.159.186
5 Bekisting 53,90 m² Rp 96.536 Rp 5.203.290
6 Acian 53,90 m² Rp 37.001 Rp 1.994.367
7 Plat Besi 0,25 m² Rp 969.507 Rp 242.377
8 Besi Tangga O/P 2,34 m Rp 425.000 Rp 994.500

JUMLAH TOTAL Rp 2.133.529.939


PPN 10 % Rp 213.352.994
TOTAL Rp 2.346.882.933
DIBULATKAN Rp 2.346.882.000
Terbilang : Dua Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Enam Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah
TERIMA KASIH
semoga bermanfaat……

You might also like