You are on page 1of 20

STATISTI

👉
KA 1
Pertemuan ke-4
Data Frekuensi

Hasnita, S.Si, M.Si


2

Outline
Bentuk
Penyajian
data
Pengertian
distribusi
frekuensi

Pendahuluan
Pendahuluan

• Pada saat kita dihadapkan pada sekumpulan data yang


banyak, seringkali kita mesti harus mengatur dan
merangkum data tersebut dengan membuat tabel yang
berisi daftar nilai data berdasarkan kelompok data yaitu
data yang telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu.
Daftar yang memuat data berkelompok disebut distribusi
frekuensi atau tabel frekuensi.
 Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-
kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam
sebuah daftar.

 Manfaatnya utk mempermudah kita memahami kondisi


suatu informasi, seperti Investor yg ingin membeli saham

 Untuk menentukan distribusi frekuensi maka di lakukan


langkah-langkah sbb :
No Perusahaan Harga No Perusahaan Harga
Saham Saham

1 1 Jababeka 215 11 Bhakti


Investama
1.280

2 Indofarma 290 12 Bakrie 1.580


Plantation

3 Budi Acid 310 13 Berlian 2.050


Langkah pertama dalam
distribusi frekuensi yaitu 4 Kimia Farma 365 14 Indofood 2.075

mengurutkan data dari yg 5 Sentul City 530 15 Bumi 2.175


Resource
terkecil hingga tertinggi atau
6 Tunas Baru 580 16 Bank Mandiri 3.150
sebaliknya.
7 Central 650 17 Energi Mega 3.600
Proteinprima

8 Total 750 18 BCA 5.350

9 Bank Niaga 840 19 Bukit Asam 6.600

10 Bank Panin 1.200 20 Telkom 9.750


2 Langkah kedua adalah membuat kategori atau kelas,
yaitu data dimasukan ke dalam kategori yg sama,
sehingga data dalam satu kategori memiliki
karakteristik yang sama.

 Untuk membuat kategori/ kelas tidak ada ketentuan


pasti yang mengatur banyaknya, bisa dua (Saham
tertinggi dan terendah) bisa tiga (tinggi, sedang,
rendah) atau bisa lebih Namun untuk menentukan
jumlah kelas disarankan menggunakan perhitungan
sturges
Rumus Menentukan jumlah kelas/kategori

k = 1 + 3,322 Log n

= 1 + 3,322 Log 20
= 1 + 3,322 (1,301)
= 5,322 di bulatkan menjadi 5 kelas/ kategori

Jadi kelas untuk 20 data emiten saham adalah 5 kelas/ kategori


3 Menentukan interval kelas
Interval kelas adalah batas dari kelas, yaitu batas atas dan bawah yg
menjadi pemisah antar kelas.

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛( 𝑅)
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 ( 𝑖 ) =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 (𝑘)

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛 ( 𝑅 )=𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 ( 𝑋 𝑛 ) − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙( 𝑋 1 )


No Uraian Interval

1 215 + 1.907 = 2.122 215 – 2.122

2 2.123 + 1.907 = 4.030 2.123 – 4.030

3 4.031 + 1.907 = 5.938 4.031 – 5.938

4 5.939 + 1.907 = 7.846 5.939 – 7.846

5 7.847 + 1.907 = 9.754 7.847 – 9.754


No Interval Frekuensi

4 1 215 – 2.122 14

2 2.123 – 4.030 3
Melakukan pentabulasian dari
3 4.031 – 5.938 1
data mentah yg sudah disusun
dalam interval kelas.
4 5.939 – 7.846 1

5 7.847 – 9.754 1

Setelah data dikelompokkan, maka akan lebih mudah menentukan kelompok


saham, karena setiap perusahaan dalam satu kelas memiliki karakteristik yg sama.
Jenis frekuensi

Biasa Relatif Komulatif

Numerik Kategorik Kurang dari Lebih dari


A. Frekuensi Biasa

1. Distribusi frekuensi numerik : distribusi frekuensi yg pembagian


kelasnya dinyatakan dengan angka. Berikut Tabel pegawai PT. MSN
Palangka Raya.

Umur (Tahun) Frekuensi


20 – 24 15
25 – 29 20
30 – 34 9
35 - 39 4
40 – 44 2
Jumlah 50
2. Distribusi frekuensi kategori : distribusi frekuensi yg
pembagian kelasnya dinyatakan berdasarkan data atau
golongan data yg ada, Berikut Hasil Pelemparan Dadu

Angka Dadu (X) Frekuensi


1 4
2 6
3 5
4 3
5 8
6 4
Jumlah 30
B. Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi relatif : frekuensi setiap kelas dibandingkan
dengan frekuensi total. Dituliskan dalam bentuk persentase

No Interval Frekuensi Persentase Ket


1 215 – 2.122 12 60% (12/20) x 100
2 2.123 – 4.030 5 25% (5/20) x 100
3 4.031 – 5.938 1 5% (1/20) x 100
4 5.939 – 7.846 1 5% (1/20) x 100
5 7.847 – 9.754 1 5% (1/20) x 100
Jumlah 20 100%
B. Frekuensi Kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif menunjukan seberapa besar jumlah frekuensi
pada tingkat kelas tertentu. Frekuensi kumulatif diperoleh dengan
menjumlahkan frekuensi pada kelas tertentu dengan frekuensi kelas
selanjutnya.

 Frekuensi Kumulatif Kurang Dari : penjumlahan mulai dari frekuensi


kelas terendah sampai kelas tertinggi dan jumlah terakhirnya
merupakan jumlah data (n).

 Frekuensi Kumulatif Lebih Dari : pengurangan dari jumlah data (n)


dengan frekuensi tiap kelas dari kelas terendah hingga tertinggi, dan
jumlah akhirnya adalah nol
Tabel Distribusi frekuensi kumulatif
Nilai Frekuensi Tepi Kelas Frekuensi Frekuensi
(F) Kumulatif komulatif
lebih dari kurang dari
40 – 46 9 39,5 0+0 = 0 76-0 = 76
47 – 53 12 46,5 0+9 = 9 76-9 = 67
54 – 60 22 53,5 9+12 = 21 67-12 = 55
61– 67 2 60,5 21+22 = 43 55-22 = 33
68 – 74 12 67,5 43+2 = 45 33-2 = 31
75 – 81 13 74,5 45+12 = 57 31-12 = 19
82 – 88 3 81,5 57+13 = 70 19-13 = 6
88,5 70+3 = 73 6-3 = 3
89 – 95 3
95,5 73+3 = 76 3-3 = 0
Jumlah 76
CONTOH SOAL
1. Dari hasil kuesioner penelitian diperoleh data nilai ujian statistik 1 dari 76
mahasiswa sebagai berikut :

60 50 60 75 60 55 80 60 50 90
50 65 70 80 70 40 50 60 45 45
40 45 60 70 70 80 90 80 75 60
50 45 40 50 60 80 60 60 70 40
75 70 80 70 60 50 60 70 85 85
60 50 45 50 60 70 70 80 90 85
60 80 60 50 70 60 70 60 80 60
75 60 50 50 60 65

Buatlah distribusi frekuensi dari data di atas


Penyelesaian :
a. Urutan Data
40 40 40 40 45 45 45 45 45 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
50 55 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
60 60 60 65 65 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 75 75 75
75 80 80 80 80 80 80 80 80 80 85 85 85 90 90 90

b. Jangkauan ( R) c. Banyaknya Kelas (k)


= Xn – X1 K = 1 + 3.332 Log N
= 1 + 3.332 Log 76
= 90 – 40 = 50
= 1 + 3.332 (1.88)
= 1 + 6.266
= 7.266
=7
d. Panjang Interval Kelas
i= = =

f. Tabel Distribusi :
No Nilai Frekuensi (F) Frekuensi Frekuensi
Kumulatif Relatif

1 40 – 46 9 9 11%
2 47 – 53 12 21 16%
3 54 – 60 22 43 29%
4 61– 67 2 45 3%
5 68 – 74 12 57 16%
6 75 – 81 13 70 17%
7 82 – 88 3 73 4%
8 89 – 95 3 76 4%
Jumlah 76 100%
20

Thanks!
Any questions?
You can find me at:
@Hasnita.handayani
hasnita@iain-palangkaraya.ac.id
085242309136

You might also like