You are on page 1of 23

MODUL 1

HAKIKAT STRATEGI
PEMBELAJARAN

Kelompok 5 :

1.Chica Savitri Br.Pohan (855856313)


2.Indah Juliatun (855846488)
3.Juliya Agustina (855857694)
4.Fitri Andriani (855856377)
5.Khairunisa (855856542)
Kegiatan Belajar : 1
Konsep Dan Prinsip Belajar Dan Pembelajaran
A. Konsep Belajar
Banyak pengertian belajar telah dikemukakan oleh para ahli. salah satu di antaranya ialah menurut Gagne ( 1985), Bahwa belajar
adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (lihat Ratna Wilis Dahar, 1989, hal,
11). Dari pengertian belajar tersebut, terdapat tiga atribut pokok
(ciri utama) belajar, yaitu: proses, perubahan perilaku, dan pengalaman.
1. Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. seseorang dikatakan
belajar bila pikiran dan perasaannya aktif. aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi
terasa oleh yang bersangkutan (orang yang belajar itu). guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran pada perasaan siswa. yang dapat
diamati guru ialah manifestasinya, yaitu kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan pada diri siswa
tersebut.
2. Perubahan Perilaku
Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah
perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan, atau penguasaan nilai-nilai (sikap). Menurut para ahli psikologi tidak
semua perubahan perilaku dapat digolongkan ke dalam hasil belajar. perubahan perilaku karena kematangan (umpamanya seorang
anak kecil yang dapat merangkak, duduk atau berdiri, lebih banyak disebabkan oleh kematangan daripada oleh belajar). demikian
pula perubahan perilaku yang tidak disadari karena meminum minuman keras, tidak digolongkan ke dalam perubahan perilaku
hasil belajar. perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman ( interaksi dengan
lingkungannya), tempat proses mental dan emosional terjadi.
3. pengalaman
Belajar adalah mengalami, dalam arti belajar terjadi di dalam interaksi antara individu dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. contoh lingkungan fisik ialah: buku, alat peraga, dan alam sekitar. contoh
lingkungan sosial, antara lain guru, siswa, pustakawan, dan kepala sekolah. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah
lingkungan yang memicu dan menantang Siswa belajar. Guru yang mengajar tanpa menggunakan alat peraga, apalagi di kelas
rendah kurang memicu Siswa belajar lebih giat. Belajar dapat melalui pengalaman langsung dan memulai pengalaman tidak
langsung.
B. Prinsip belajar
Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan
belajar. sebagai suatu hukum, prinsip belajar akan sangat menentukan proses dan hasil belajar.
1. Motivasi
Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. bila motornya tidak ada, maka aktivitas tidak akan terjadi,
dan apabila motornya lemah, aktivitas yang terjadi pun lemah pula. motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak
dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri.
2. Perhatian
Perhatian orang sekali kaitannya dengan motivasi Bahkan tidak dapat dipisahkan. perhatian ialah
pemusatan energi psikis ( pikiran dan perasaan) terhadap suatu objek. mungkin terpusat perhatian pada pelajaran, proses belajar
makin baik, Dan hasilnya akan makin baik pula. Oleh karena itu guru harus selalu berusaha supaya perhatian siswa terpusat pada
pelajaran. memunculkan perhatian seseorang pada suatu objek dapat diakibatkan oleh dua hal.
● pertama, orang itu merasa bahwa objek tersebut mempunyai kaitan dengan dirinya, umpamanya dengan
kebutuhan, Cita-cita, pengalaman, Bakat dan minat.
● kedua, objek itu sendiri dipandang memiliki sesuatu yang lain dari yang lain, atau yang lain dari yang sudah biasa.
3. Aktivitas
Seperti telah dibahas di atas, bahwa belajar itu sendiri adalah aktivitas, yaitu aktivitas mental dan emosional. bila
ada siswa yang duduk di kelas pada saat pelajaran berlangsung, akan tetapi mental emosionalnya tidak terlihat aktif di dalam
situasi pembelajaran itu, pada hakikatnya siswa tersebut tidak ikut belajar.

4. Balikan
Siswa perlu dengan segera mengetahui apakah yang ia lakukan di dalam proses pembelajaran atau yang ia peroleh
dari proses pembelajaran tersebut sudah benar atau belum. bila ternyata masih salah, pada bagian mana ia masih salah dan
mengapa salah serta Bagaimana seharusnya Ia melakukan kegiatan belajar tersebut. Untuk itu siswa perlu sekali memperoleh
balikan dengan segera, supaya ia tidak terlanjur berbuat kesalahan yang dapat menimbulkan kegagalan belajar.

5. Perbedaan Individual
Belajar tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. tidak belajar, berarti tidak akan memperoleh kemampuan.
belajar dalam arti proses mental dan emosional terjadi secara Individual. jika kita mengajar di suatu kelas, dipastikan bahwa
kadar aktivitas belajar para siswa itu beragam. di samping itu, Siswa belajar sebagai pribadi tersendiri, yang Memiliki perbedaan
dari siswa lain. perbedaan itu mungkin dalam hal: pengalaman, minat, Bakat, kebiasaan belajar,
kecerdasan, tipe belajar, dan sebagainya. dengan demikian, guru yang menyamar ratakan siswa, menganggap semua siswa
sama sehingga memperlakukan mereka sama, pada prinsipnya bertentangan dengan hakikat manusia, dalam hal ini siswa.
Kegiatan Belajar 2
Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran

A. Pendekatan pembelajaran
Menurut Joni (1992/1993)
pendekatan adalah cara umum dalam Sedangkan Menurut Killen
memandang permasalahan atau objek (1998) mengemukakan dua pendekatan
kajian. Dengan demikian, dapat utama dalam pembelajaran, yaitu
dikemukakan bahwa pendekatan pendekatan yang berpusat pada aktivitas
pembelajaran adalah cara memandang guru (teacher-centered) dan pendekatan
terhadap pembelajaran. Sebagai contoh, yang berpusat pada aktivitas siswa
pendekatan sistem memandang (students-centered).
pembelajaran terdiri atas unsur-unsur
yang saling berkaitan dan memiliki
hubungan sistematis.
B. Strategi pembelajaran

Menurut Joni (1992/1993) strategi adalah ilmu


atau kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki
dan /atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dimyati & Soedjono (Tim Dosen MKDK
Kurikulum dan Pembelajaran, untuk
memikirkan dan mengupayakan terjadiny konsistensi antara
aspek-aspek dari komponen pembentukan sistem pembelajaran.

D. Teknik Pembelajaran

C. Metode Pembelajaran Teknik pembelajaran mengacu pada ragam khas


penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu, seperti
Menurut Joni (1992/1993) mengemukakan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan siswa,
bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang relatif umum dan sebagainya (Joni 1992/1993). Misalnya, apabila kita akan
sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa bentuk metode menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, apakah guru akan
mengajar yang kita kenal adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, menyampaikan informasi dari awal samapai akhir kegiatan, ataukah
simulasi, pemberian tugas, kerja kelompok, demonstrasi diselingi dengan tanya jawab, atau dengan menggunakan alat peraga,
(modelling), eksperimen, pemecahan masalah, inkuiri, dan dan sebagainya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan
sebagainya. teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan
guru, ketersediaan sarana dan waktu, serta kesiapan siswa.
Kegiatan Belajar 3
Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Strategi dan Pembelajaran

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi


pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana,
waktu yang tersedia, siswa, dan guru. Setiap jenis tujuan pembelajaran menuntut proses
pembentukan yang berbeda. Tujuan yang bersifat penguasaan pengetahuan menuntut
kegiatan pengkajian. Tujuan yang bersifat penguasaan keterampilan menuntut kegiatan
berlatih.
Sementara itu, tujuan yang bersifat sikap dan nilai menuntut kegiatan
penghayatan terhadap sikap dan nilai yan diharapkan dikuasai.
Faktor siswa yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi
pembelajaran salah satunya ialah siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan-
perbedaan dari siswa lain.
Faktor fasilitas, ruang, dan waktu yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
strategi pembelajaran salah satunya ialah jumlah dan karakteristik sumber pelajaran (bahan
cetakan dan lingkungan sekitar). Faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi
pembelajaran ialah kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan membelajarkan
siswa.
Kegiatan Belajar 4
Berbagai jenis strategi pembelajaran

A. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Proses Pengolahan Pesan

1. Strategi Pembelajaran Deduktif


Dalam strategi pembelajaran deduktif, pesan atau materi 2. Strategi pembelajaran induktif
pembelajaran diolah mulai dari yang umum, generalisasi, atau Dalam strategi pembelajaran induktif,
rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan ke hal yang khusus, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang
yaitu penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-atributnya ( ciri- khusus, bagian atau atribut, menuju ke yang umum,
cirinya) dengan menggunakan berbagai ilustrasi atau contoh.
yaitu generalisasi atau rumusan konsep atau aturan.
Pembelajaran deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran
mengenai konsep "terdefinisi". Contoh penerapan strategi
pembelajaran deduktif misalnya dalam pembahasan dengan rumusan
konsep "Kenampakan Alam". Dimana guru meminta siswa
menyebutkan jenis-jenis kenampakan alam, seperti gunung, dataran
tinggi, Dataran rendah, pantai, pegunungan, sungai, danau, dan selat.
B. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pihak Pengolah Pesan

1. Strategi Pembelajaran Ekspositori


Mengolah pesan atau materi pelajaran itu guru maka
strategi pembelajaran yang digunakan ialah ekspositori. Dengan strategi
pembelajaran ekspositori, guru yang mencari materi pelajaran yang akan
diajarkan dari berbagai sumber kemudian guru mengolahnya serta
membuat rangkuman dan atau mungkin membuat bagan. Kemudian guru 2. Strategi pembelajaran heuristik
akan menjelaskannya, dan siswa tinggal menerima dan mencatatnya.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran
ini guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing kegiatan
belajar siswa. Strategi pembelajaran heuristik, guru tidak
berada di depan dan menarik siswa untuk mengikutinya,
tetapi siswa disuruh berada di depan, sedangkan guru hanya
mengarahkan, memberi dorongan, atau membantu siswa bila
mengalami kesulitan.
D. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Jumlah Siswa
C. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Dengan memperhatikan jumlah siswa dikenal tiga strategi
Pengaturan pembelajaran yaitu strategi pembelajaran klasik kelompok kecil dan.
Strategi pembelajaran klasik dan kelompok kecil sudah biasa kita
lakukan di SD sementara strategi pembelajaran individual masih jarang
Dilihat dari sisi pengaturan guru dikenal
digunakan untuk pendidikan tingkat dasar. Dengan strategi pembelajaran
dua jenis strategi pembelajaran, yaitu
individual Siswa belajar secara perseorangan sehingga memungkinkan
strategi pembelajaran seorang guru dan siswa dapat maju sesuai dengan kecepatan masing- masing tidak harus
beregu atau (team teaching). Strategi menunggu atau mengejar siswa lain seperti halnya strategi pembelajaran
pembelajaran seorang guru sudah biasa klasikal.
dilakukan yaitu seorang guru mengajar
sejumlah siswa. Sedangkan, yang
E. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Interaksi Guru Dengan Siswa
dimaksud dengan strategi pembelajaran Interaksi guru dengan siswa ada dua strategi
beregu adalah pembelajaran yang pembelajarannya yaitu strategi pembelajaran tatap muka dan strategi
dilaksanakan oleh dua orang atau lebih pembelajaran melalui. Penggunaan strategi pembelajaran tatap muka
guru untuk sejumlah siswa biasanya. yang baik dengan sendirinya yang menggunakan alat peraga karena
siswa akan lebih memahami yang diajarkan guru. Sedangkan
penggunaan strategi pembelajaran melalui media di mana guru dengan
siswa tidak secara langsung bertatap muka tetapi melalui media.
MODUL 2
Pembelajaran di Sekolah Dasar

Kelompok 5 :

1.Chica Savitri Br.Pohan (855856313)


2.Indah Juliatun (855846488)
3.Juliya Agustina (855857694)
4.Fitri Andriani (855856377)
5.Khairunisa (855856542)
Kegiatan Belajar 1
Pengertian Belajar

A. PENGERTIAN BELAJAR

Menurut definisi lama, belajar adalah menambah dan mengumpulkan pengetahuan sebanyak-
banyaknya untuk menjadi cerdas atau membentuk intelektual.Pendapat modern yang muncul pada abad 19
menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku (a change in behaviour). Menurut Ernest R.
Hilgard (1948) menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui
latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan
terjadinya interaksi edukatif.

Pendapat lain mengemukakan bahwa belajar adalah proses pengalaman (learning is experiencing),
artinya belajar itu suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dan definisi belajar yang umum
diterima saat ini ialah belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
B. HAKIKAT BELAJAR

Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar akan terjadi proses melihat, membuat,
mengamati, menyelesaikan masalah atau persoalan, menyimak, dan latihan. Dalam proses belajar guru dapat
membimbing dan memfasilitasi siswa supaya

siswa dapat melakukan proses-proses tersebut.


Dalam peristiwa belajar semua aspek dalam diri siswa sebagai individu seperti intelektual, sosial-emosional,
fisik harus terlibat secara utuh sehingga pengembangan

potensi, bakat, dan minat siswa dapat terjadi secara maksimal.


Belajar akan terjadi apabila terjadi proses interaksi dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah
narasumber, teman, guru, situasi dan kondisi nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain yang
dapat dijadikan sumber belajar siswa.
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar

Learning to know Learning to do

belajar untuk mengetahui belajar untuk berbuat

Learning to live together Learning to be

belajar untuk hidup bersama belajar untuk menjadi


C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu, factor dalam diri sendiri (intern) dan factor dari luar
diri sendiri (ekstern).

1. Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh


terhadap hasil belajar diantaranya adalah kecakapan,
minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan,
dan kesehatan, serta kebiasaan siswa.

2.Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi


hasil belajar diantaranya adalah lingkungan fisik dan
nonfisik (termasuk suasana kelas dalam belajar,
seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan
sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah
(termasuk dukungan komite sekolah), guru
pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah.
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Proses Belajar Dan Tahapan Pekembangan Siswa Sekolah Dasar

A. KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DI SEKOLAH DASAR

Proses belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam belajar esensinya adalah rangkaian
aktivitas yang dilakukan siswa dalam upaya mengubah perilaku yang dilakukan secara sadar melalui
interaksi dengan lingkungan titik proses belajar mengajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh desain pelajar
maupun strategi yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran.

Salah satu faktor dominan untuk dipertimbangkan dalam melakukan proses belajar adalah pelajar (siswa)
itu sendiri. Siswa merupakan individu yang utuh sekaligus sebagai makhluk sosial yang memiliki potensi
yang berbeda-beda titik berdasarkan teori perkembangan setiap siswa memiliki tahapan perkembangan
sesuai dengan tingkat usianya artinya setiap proses belajar yang ditempuh siswa harus berdasarkan pada
fase perkembangannya.
1. Proses Belajar Berdasarkan Teori Dan Tipe Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan pemrosesan kognitif, keterampilan dan sikap. Pembelajar siswa sepenuhnya
harus melakukan upaya mengubah perilaku melalui pengalaman latihan maupun kegiatan-kegiatan yang dianggap efektif
sebagai proses untuk mengubah perilaku. Perlu dipahami bahwa proses belajar yang baik adalah proses belajar yang dapat
diberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam mempelajari suatu kejadian alam budaya atau sosial. Proses
belajar harus memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan dan mencari sendiri informasi untuk diolah menjadi
konsep prinsip dan generalisasi. Proses belajar seperti itu cocok bila digunakan pada siswa SD di kelas tinggi. Kondisi
pembelajaran seperti itu berpeluang terciptanya suasana riang dan demokratis dalam belajar.

1.Teori belajar disiplin


a. Teori belajar 3. Teori insight
mental
Ada beberapa teori belajar yang
dapat dikaji sebagai bahan
pertimbangan dalam pelaksanaan
proses belajar di sekolah dasar

2.Teori belajar asosiasi 4. Teori belajar Gestalt


b. Tipe belajar
Untuk mencapai proses dan hasil belajar yang optimal kita perlu mengenal beberapa tipe
belajar yang dikemukakan Gagnr (1970). Menurut gadne ada 8 tipe belajar yang dapat dilakukan siswa
yaitu:

1. Signal learning (belajar melalui isyarat)


2. Stimulus respon learning (belajar melalui rangsangan tindakbalas)
3. Chaining learning ( belajar melalui perangkaian)
4. Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal)
5. Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
6. Concept learning (belajar melalui konsep)
7. Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)
8. Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah)
C. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar.
Kulminasi akan selalu diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus menunjukkan suatu
perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap fungsional
positif dan disadari. Romizoswki (1982) menyebutkan dalam skema kemampuan yang dapat
menunjukkan hasil belajar yaitu:

1) Keterampilan kognitif berkaitan dengan


2) kemampuan membuat keputusan pemecahan masalah dan berpikir logis. Keterampilan
psikomotor berkaitan dengan kemampuan tindakan fisik dan kegiatan perseptual.
3) Keterampilan reaktif berkaitan dengan sikap kebijaksanaan perasaan dan self kontrol.
4) Keterampilan interaksi berkaitan dengan kemampuan sosial dan kepemimpinan.
B. Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar

1. Perkembangan Fisik
2. Perkembangan Sosial
3. Perkembangan Bahasa
4. Perkembangan Kognitif
5. Perkembangan Moral
6. Perkembangan Ekspresif
7. Aspek-Aspek Inteligensi
8. Aspek Kebutuhan Siswa
Kegiatan Belajar 3
Karakteristik Pembelajaran di Sekolah Dasar

A. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah


Esensi proses pembelajaran di kelas rendah adalah pembelajaran konkret yaitu suatu pembelajaran yang
dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa yang berkenaan dengan fakta dan kejadian
di sekitar lingkungan siswa. Pembelajaran ini dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran (silabus) yang telah
dikembangkan oleh guru.

B. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi


Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi adalah suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan
sistematis untuk membelajarkan konsep, dan generalisasi hingga penerapannya (menyelesaikan soal,
menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi).
Kesimpulan

● Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih dan menggunakan
strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran.
Strategi yang digunakan harus menimbulkan aktivitas belajar yang baik, sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara maksimal.
● Pembentukan kemampuan siswa di sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang
ditempuhnya. Oleh karena itu, agar siswa memiliki kemampuan yang diharapkan proses belajar harus
dikendalikan oleh guru berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Sekian dan Terima Kasih

You might also like