diharapkan mahasiswa dapat mengetahui KEBIJAKAN DESA SIAGA
Klik di sini untuk melanjutkan
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami
KEBIJAKAN DESA SIAGA 2. Mahasiswa dapat menguraikan dan mampu MEMPRESENTASIKAN KEBIJAKAN DESA SIAGA LATAR BELAKANG. Visi Kesehatan Indonesia 2010 :
Masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat. 4 STRATEGI : 1.Memberdayakan/menggerakan masyarakat untuk hidup sehat. 2.Meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang bermutu. 3.Meningkatkan pelaksanaan sistem ”Surveillance” dan informasi kesehatan. 4.Meningkatkan pembiayaan untuk kesehatan Sasaran Strategis : Salah satu ”Sasaran Strategis” Dep Kes dalam mewujudkan Visi Kesehatan Indonesia : Tahun 2007 : 12.000 desa menjadi desa siaga. Tahun 2008 : Seluruh desa di Indonesia sudah menjadi desa siaga. Pengertian. Desa Siaga memiliki sumber daya “ kemampuan dan kemauan “ Mencegah dan mengatasi secara mandiri Masalah kesehatan dan bencana/ gawat darurat (KLB)
Desa siaga adalah desa yang
penduduknya memiliki kesiapan “Sumber daya kemauan” dan “Kemampuan” untuk mencegah dan mengatasi masalah- masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri. TUJUAN DESA SIAGA. Terwujudnya masyarakat desa yang sehat serta peduli dan tanggap terhadap masalah kesehatan diwilayahnya. KRITERIA. Sebuah desa telah menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang- kurangnya sebuah “Pos Kesehatan Desa” (Pos Kes Des) POS KES DES. Adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh, dari dan untuk menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Juga berarti : sarana pelayanan kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya – upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanan Kesehatan Dasar Meliputi pelayanan kesehatan, promotif, preventif dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dan dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 orang yang terdiri dari kader kesehatan atau tenaga sukarela lainnya. Tugas atau kegiatan Pos Kes Des dalam pengembangan “Desa Siaga”. 1. Pengamatan/suveillance epidemiologi. 2. Penanggulangan kejadian penyakit. 3. Kesiapan penanggulangan bencana dan kegawat daruratan kesehatan (KLB) 4. Pelayanan medis/ kuratif dasar. 5. Pelayanan kesehatan lain (promosi PHBS, Kesling, Gizi, KIA, dll) Sumber Daya Pos Kes Des.
Tenaga : minimal 1 (satu) orang
tenaga kesehatan (terutama „Bidan“) dan 2 (dua) tenaga kader/sukarela. Sarana Fisik Bangunan/ruangan Perlengkapan (meja, kursi dan perilaku) Alat-alat kesehatan Alat-alat administrasi Sarana komunikasi (HP, Telepon, atau kurir) . Langkah – Langkah Pengembangan Desa Siaga PERSIAPAN. Pusat : Penyusunan pedoman – pedoman Pembuatan modul – modul pelatihan Penyelenggaraan TOT Propinsi : Penyelenggaraan TOT tenaga dari Dinas Kes Kota/Kab. Kota/Kabupaten : Penyelenggaraan pelatihan tenaga kesehatan. Penuyelenggaraan pelatihan kader/sukarelawan Pelaksanaan. Pusat : Penyediaan Dana dan Sumber Daya lain.
Propinsi : Penyediaan Dana dan Sumber
Daya lain.
Kota/Kabupaten : Penyediaan Dana dan
Sumber Daya lain. Penyiapan Puskesmas dan RS dalam rangka penanggulangan bencana dan kegawat daruratan kesehatan. Kecamatan/Puskesmas : Pengembangan dan pembinaan Desa Siaga. Pemantauan dan Evaluasi. Pemantauan dan Evaluasi. Pusat : Memantau kemajuan dan menilai keberhasilan pengembangan desa siaga. Propinsi : Memantau kemajuan pengembangan desa siaga dan melaporkan hasil pemantauan ke pusat. Kota/Kab : Memantau kerugian desa siaga dan melaporkan hasil pemantauan ke propinsi. Kecamatan/Puskesmas : Melakukan pemantauan wilayah setempat. Melaporkan perkembangan desa siaga ke kota/kabupaten. Pendekatan (cara-cara) pengembangan desa siaga
Membantu masyarakat menjalani
proses pembelajaran melalui “Cyklus pencegahan masalah yang terorganisasi (pengorganisasian masyarakat). Proses pembelajaran tersebut adalah : Mengidentifikasi : masalah, penyebab masalah, sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Mendiagnosa masalah dan merumuskan alternatif pemecahannya. Menetapkan alternatif pemecahan masalah yang layak, merencanakan dan melaksanakannya. Memantau, menilai dan membina kelestarian Cara – cara pengembangan desa siaga dilapangan Untuk membantu masyarakat dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui “Cyclus pemecahan masalah” perlu dilaksanakan “langkah – langkah pokok” dilapangan adalah sebagai berikut : Pembentukan tim petugas kesehatan. Mempersiapkan petugas Puskesmas (petugas teknis dan administrasi) untuk membantu masyarakat dalam proses pemecahan masalah. lanjutan Pembentukan tim di masyarakat. Untuk mempersiapkan para petugas, tokoh masyarakat, para penentu kebijakan di desa dan anggota masyarakat lainnya agar bersedia bekerja sama dalam 1 (satu) tim untuk mengembangkan “desa siaga” Survey mawas diri (cummunity selft survey) Bantuan agar para pemuka masyarakat mampu mengidentifikasi masalah – masalah kesehatan dan mencari, merencanakan serta melaksanakan solusinya. Musyawarah Masarakat Desa. Untuk mencari alternative pemecahan masalah kesehatan dan upaya membangun PosKesDes. Pelaksanaan Kegiatan Secara ”operatif” pembentukan ”Desa Siaga” dilaksanakan dengan kegiatan- kegiatan sebagai berikut : Pemilihan pengurus dan kader desa. Melakukan musyawarah desa dibawah bimbingan petugas kesehatan dari Puskesmas. Peserta pertemuan adalah : Para pemimpin formal/pemerintah desa. Tokoh masyarakat seperti para kyai, alim ulama, ketua organisasi masa dan partai politik. Orientasi/pelatihan kader. Sebelum melaksanakan tugasnya para pengurus dan kader desa siaga supaya mengikuti orientasi/pelatihan seputar kegiatan, tujuan pembentukan desa siaga pelatih dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan kota/kabupaten dan Puskesmas setempat. Pengembangan PoskesDes dan UKBM lainnya. Dalam pembangunan Pos Kes Des bisa dikembangkan dari UKBM yang sudah ada seperti Polinder, Posyandu dll atau kalau belum ada sama sekali UKBM ya harus membangun Poskesdes yang baru dengan bantuan pemerintah dan para donatur yang ada. Pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan kegiatan kes di desa Dengan . adanya “Poskesdes” maka desa siagatelah tersebut dapat ditetapkan sebagai “Desa Siaga”. Kegiatan Poskesdes pada desa siaga adalah melaksanakan tugas – tugas Poskesdes seperti : Melaksanakan sistem surveillance epidemiologi berbasis masyarakat. Melaksanakan kesiapan dan penanggulangan bencana dan gawat darurat kesehatan. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular yang berpotensi KLB. Penggalangan masyarakat untuk PHBS, sadar gizi dan kesehatan lingkungan. Penyelenggaraan pelayanan medik dasar. Penggerakan UKBM lainya yang ada (seperti Posyandu, dll) lanjutan
Desa siaga tetap dibimbing dan
dipantau oleh Puskesmas/Puskesmas pembantu. Pembinaan dan peningkatan desa siaga. Peru dilakukan dengan melibatkan sektor-sektor lain, terutama pemerintah daerah dan desa/kelurahan Peran Jajaran Kesehatan PUSKESMAS Pelayanan kesehatan dasar dan PONED. Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim. Fasilitas pembangunan poskesdes dan desa siaga. Monitoring, evaluasi dan pembinaan desa siaga. RUMAH SAKIT KOTA/KAB Pelayanan kesehatan rujukan dan PONEK Bimbingan teknis medis Promosi kesehatan kepada masyarakat di rumah sakit. DINAS KESEHATAN KOTA/KAB. Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim. Merevitalisasi Puskesmas (PONED) Merevitalisasi RS (PONEK) Menyediakan fasilitas pengembangan desa siaga Pelatihan petugas kesehatan dan kader Advokasi keberbagai pihak Bersama Puskesmas melakukan pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis. Menyediakan anggaran dan sumber daya lain Peran Jajaran Kesehatan DINAS KESEHATAN PROVINSI Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim. Membantu Dinas Kesehatan Kota/Kab mengembangkan kemampuan melalui pelatihan- pelatihan (manajemen, teknis kesehatan dll) Membantu Dinas Kesehatan Kota/Kab dalam rangka meningkatkan kemampuan ”Puskesmas” dan Rumah Sakit. Menyelenggarakan pelatihan fasilitas. Melakukan advokasi keberbagai pihak terkait. Bersama Dinas Kes Kota/Kab melakukan pemantauan dan penilaian serta bimbingan teknis. Menyediakan anggaran dan sumber daya lain. Departemen Kesehatan. Penyusunan konsep dan pedoman – pedoman. Fasilitasi revitalisasi Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit serta UKBM. Fasilitasi pembangunan Poskesdes. Fasilitasi pengembangan sistem surveillance, sistem informasi/pelaporan serta sistem kesiapan dan penanggulangan bencana dan KLB penyakit. Fasilitasi tenaga kesehatan untuk tingkat desa. Pelayanan bagi pelatih (TOT) Menyediakan anggaran dan Sumber daya lain. Pemantauan dan evaluasi. Peran Sektor Lain Pejabat – pejabat Pemda. Dukungan kebijakan/aturan hukum, sarana dan dana. Koordinasi pengerakan masyarakat. Melaksanakan pembinaan. Tim Pergerakan PKK Pembangunan dan penyelenggaraan UKBM. Mengerakan masyarakat untuk memanfatkan dan mengelola UKBM yang ada. Menyelenggarakan penyuluhan untuk sadar gizi, sadar kesehatan lingkungan, PHBS. lanjutan Tokoh Masyarakat. Menggali sumber daya. Menaungi dan membina desa siaga. Menggunakan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan desa siaga. NGO/LSM/Dunia Usaha/Swasta. Berperan aktif dalam kegiatan desa siaga. Memberikan dukungan sarana dan dana (donatur) untuk penyelenggaraan kegiatan desa siaga. CONTOH :KAB. LUMAJANG jAKTIM (Gerakan Membangun Masyarakat Sehat
DESA SIAGA PARIPURNA
POSKESDES
POSYANDU POLINDES POSKESTREN UKBM LAIN
Sektor pertanian Koperasi/ Industri kecil/rumah
perternakan, tangga perikanan UKM PEMBENTUKAN ”PUSAT BANTUAN PENANGANAN KRISIS” KESEHATAN AKIBAT BENCANA SECARA ”REGIONAL” Tahun 2006 1. Regional I Sumatera Utara 2. Regional II Sumatera Selatan 3. Regional III DKI Jakarta 4. Regional IV Jawa Tengah 5. Regional V Jawa Timur 6. Regional VI Kalimantan Selatan 7. Regional VII Bali 8. Regional VIII Sulawesi Utara 9. Regional IX Sulawesi Selatam 10. Sub Regional Papua LATIHAN ( TUGAS KELOMPOK )
Lembar tugas (kelompok ) topik 12A
Kebijakan Desa Siaga yang terdapat di : http://elearning/portal/univ/mahasiswa