You are on page 1of 14

KELUARGA BERENCANA

Keluarga Berencana dapat bermakna :


1. ‘Tandzim an-Nasl’ ( Family Planning ) yang
berarti pengaturan keturunan / kelahiran
2. ‘Tahdid an-Nasl’ (Birth Control) yang
berarti pembatasan kelahiran.
KB dalam pengertian family planning
difokuskan pada perencanaan, pengaturan
dan pertanggung jawaban orang tua terhadap
anggota keluarganya.
Birth control yang bermakna pembatasan /
pencegahan kelahiran. Istilah birth control ini
mempunyai konotasi negatif dan para ulama
sepakat untuk mengharamkannya bila bukan
alasan medis yang kuat, karena mengingkari
fungsi reproduksi serta merubah kodrat dan
ciptaan Allah.
Mahmud Syaltut: pengaturan dan penjarangan
kelahiran atau usaha mencegah kehamilan
sementara atau untuk selamanya sehubungan
dengan situasi kondisi tertentu, baik bagi
keluarga yang bersangkutan maupun untuk
kepentingan masyarakat dan negara

KB : pengaturan rencana kelahiran anak dengan


melakukan suatu cara atau alat yang dapat
mencegah kehamilan.
ALAT-ALAT KONTRASEPSI

1. kondom
fungsi : cegah pembuahan. Metode ini punya
prinsip menghalangi masuknya sperma ke
dalam vagina sejak dipancarkan. Pada
dasarnya ada 2 jenis kondom, kondom
kulit dan kondom karet. Kondom kulit
dibuat dari usus domba. Kondom karet
lebih elastis, murah, sehingga lebih
banyak dipakai
efek : kepuasan beda
2. oral pill
fungsi : mencegah kematangan sel telur (tdk ada
pembhn),  berupa tablet yang berisi
bahan progestin dan progesteren yang bekerja
untuk mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan
perubahan pada endometrium. Keduanya
mengandung hormon dalam kadar rendah tetapi
menimbulkan efek kontrasepsi tanpa
kontraindikasi berarti. Efektivitas sekitar 95%
efek : mulas-pendarahan tidak teratur -pusing
badan bertambah berat
tdk blh: darah tinggi-asma-liver- ginjal kanker
(payu dara n rahim)
3. Suntikan
Fungsi: menghalangi terjadinya ovulasi, menipiskan
endometrium sehingga nidasi tidak terjadi dan
memekatkan lendir serviks sehingga menghambat
perjalanan sperma melalui canalis servikalis dengan
menginjeksikan cairan devo provera, net den, dan
noristerat. Efektivitasnya mencapai 99%.
Kontra-indikasi: wanita hamil, tumor ganas, jantung,
paru-paru, liver, hipertensi, diabetes
Efek: terganggu haidh, pusing, mual, jerawat, rambUt
rontok, berat badan naik.

4. Susuk KB. Berupa levemorgestrel terdiri dari enam


kapsul yang diinsersikan di bawah kulit lengan bagian
dalam kira-kira 6-10 cm dari lipatan siku.
Fungsi, kontraindikasi, dan efek samping sama
dengan suntik tapi daya tahan mencapai 5 tahun.
5. Intra Uterine Device (IUD)/AKDR/Spiral.
dipasangkan pada wanita untuk menghalangi
kehamilan dan dipasang 2 atau 3 hari sesudah
haid, dan tiga bulan setelah melahirkan.
Mengandung resiko cukup tinggi seperti
infeksi, pendarahan, radang panggul, nyeri
haidh. Dengan menggunakan IUD sperma
masih dapat membuahi indung telur, sehingga
cenderung abortif bukan kontraseptif.
6. Tubektomi/Vasektomi (sterilisasi)
Tubektomi pada wanita atau vasektomi pada
pria ialah setiap tindakan (pengikatan atau
pemotongan) pada kedua saluran telur (tuba
palupi) wanita atau saluran vas deferens pria
yang mengakibatkan pasangan bersangkutan
tidak akan mendapat keturunan lagi.
7. Metode Spermatisid
Preparat spermatisid terdiri atas 2 komponen
yaitu bahan kimia yang mematikan sperma
(biasanya nonilfenoksi polietanol),dan medium
yang dipakai berupa tablet, krim atau jelly.
Tablet busa atau jelly diletakkan dalam vagina
sedalam mungkin dekat serviks kira-kira 50-10
menit sebelum senggama. Gerakan-gerakan
senggama akan menyebarkan busa meliputi
serviks, sehingga secara mekanis akan
menutupi ostium uteri eksternum dan
mencegah masuknya sperma ke dalam kanalis
servikalis.
Dari segi proses pencegahannya, salah satu
metodenya adalah dengan mematikan sperma
selain mencegah masuknya.
PERSPEKTIF ISLAM TENTANG KB
Ber-KB dalam pengertian untuk mencegah
kehamilan akibat hubungan badan suami istri
telah dikenal sejak masa Nabi, dengan perbuatan
‘azl atau sekarang dikenal sebagai coitus-
interuptus, yaitu melakukan ejakulasi di luar
vagina.
‫ َلْو َك اَن َش ْي ٌء ُيْنَه ي َعْنُه َلَنهَاَنا َعْنُه ْالُقْر آُن‬... ‫ُك َّنا َنْعَز ُل َعَلي َعْه ِد َر ُسْو ِل اِهلل‬
pada masa Nabi`azl tlh kami lakukan, seandainya
tidak boleh tentu al qur`an melarang (HR. Bukhari)
‫ َفَبَلَغُه َذِلَك َفَلْم َيْنَه َنا‬... ‫ُك َّنا َنْعَز ُل َعلَي َعْه ِد َر ُسْو ِل اِهلل‬
pd masa Nabi kami tlh melakukan `azl lalu dan
Rasul mendengarnya tetapi tidak melarangnya
(HR.Muslim)
 Di dalam al-Quran dan hadis tidak ada nash yang
sharih (clear statement) yang melarang ataupun
yang memerintahkan ber-KB secara ekplisit. Karena
itu, hukum ber-KB harus dikembalikan kepada
kaidah hukum Islam yang menyatakan : “Pada
dasarnya segala sesuatu itu boleh, kecuali/sehingga
ada dalil yang menunjukkan keharamannya.”

Hukum ber-KB yang asalnya mubah tersebut bisa


menjadi sunah, wajib, makruh maupun haram;

MOTIVASI TEKNIS OPERASIONAL


Alasan-alasan yang membolehkan KB :
 An-Nisa’ : 9
“Dan hendaklah orang-orang merasa khawatir
kalau mereka meninggalkan yang lemah di
belakang anak cucu mereka khawatir terhadap
kesejahteraan”.
 Al-Baqarah 233
“Para ibu hendaknya menyusui anak-anaknya
selama dua tahun penuh, yaitu bagi orang
yang ingin menyempurnakan penyusuannya.
Dan ayah berkewajiban memberi makan dan
pakaian kepada para ibu dengan cara patut.
Seseorang tidak dibebani melainkan menurut
kadar kesanggupannya. Janganlah seorang
ibu menderita kesengsaraan karena anaknya
dan seorang ayah karena anaknya”.
GHAILAH
 H.R Mutafaqqun Alaih
“Sesungguhnya lebih baik bagimu
meninggalkan ahli warismu dalam keadaan
berkecukupan daripada meninggalkan
mereka menjadi tanggungan orang
banyak”.
 H.R. Muslim
“Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan
disukai Allah daripada orang mukmin yang
lemah”.
 H.R. Abu Daud, Nasai dan Hakim
“Cukuplah berdosa orang yang mengabaikan
orang yang menjadi tanggungannya”.
MOTIVASI
 haram: pemuasan nafsu sex dan tdk mau
bertanggung jawab
 mubah: sifatnya sementara dan untuk
menjaga kesehatan ibu dan anak
 sunnah: sdh ada anak n kemampuan
merawatnya terbatas
 wajib : sdh ada anak dan kalau hamil
membahayakan (ibu/ anak)
Teknis Operasional
 Boleh: fungsi kontrasepsi
 Haram: fungsi abortif dan membunuh
sperma, PEMANDULAN PERMANEN
Alat-alat kontrasepsi yang diperbolehkan :
 Condom
 Coitus interuptus (senggama terputus), adalah
dengan menarik penis dari vagina, sesaat
sebelum pemancaran sperma.
 Oral Pill
 Rhytme method, cara ini adalah dengan tidak
melakukan senggama / hubungan seksual pada
saat / masa subur.
 Suntikan
 Susuk KB
Alat-alat kontrasepsi yang dilarang :

 Intra Uterine Device (IUD), dengan


menggunakan IUD sperma masih dapat
membuahi indung telur, sehingga
cenderung abortif bukan kontraseptif.
Kemudian dari sisi pihak yang memasang
 Sterilisasi (Vasektomi dan Tubektomi),
pemandulan secara permanen.
 Metode Spermatisid jika fungsinya abortif
dan pembunuhan sel sperma.

You might also like