You are on page 1of 41

ENZIM

Siti Nur Inayah,


M.Si.
ENZIM
• Pendahuluan
• 1. Komponen enzim
• 2. Prinsip kerja enzim
• 3. Model Lock & Key dan Induced Fit
• 4. Tata nama
• 5. Klasifikasi
• 6. Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
• 7. Kinetika enzim
• 8. Koenzim dan Vitamin
• 9. Regulasi Enzim
Pendahuluan

Enzim adalah katalis untuk reaksi-reaksi dalam sistem biologi


Sebagai katalis, enzim sangat luar biasa :
1. Mempunyai daya katalitik yang sangat baik
2. Mempunyai spesifisitas tinggi terhadap substrat dan reaksi.
3. Dapat berfungsi baik dalam larutan pada pH dan suhu sedang
4. Hasil samping jarang terbentuk.
5. Karena strukturnya yang kompleks, enzim dapat
1 diregulasi.
KOMPONEN ENZIM
• Semua enzim adalah protein, tapi ada sekelompok kecil
molekul RNA yang juga bekerja seperti enzim (ribozim).

• Enzim utuh (holoenzim):


- Bagian protein (apoenzim)
- Bagian nonprotein (kofaktor):
. Ion anorganik (Fe 2+, Mg 2+, Mn 2+, Zn 2+)
. Mol organik kompleks:
Koenzim (tidak terikat kuat pada apoenzim , misal
NADH)
Gugus prostetik (terikat kuat secara kovalen pada
apoenzim ), misal FADH2
MEKANISME KERJA ENZIM

• Seperti katalis anorganik, enzim bekerja dengan cara


menurunkan energi aktivasi, enzim memberikan reaksi
alternatif yang memerlukan energi yang lebih rendah.

• Suatu katalis mengubah energi bebas aktivasi (ΔG‡); bukan


mengubah energi bebas standar (ΔG0).
A Catalyst
Reduces the
Activation Energy
of a Reaction

A Catalyst alters
the free energy of
activation ∆G ‡
and not the
standard free
energy ∆G0 of the
Reaction
MODEL KERJA ENZIM

• Lock and key (E. Fischer 1890)

Suatu enzim akan mengikat substrat tertentu karena sisi


aktif (active site) dan substrat mempunyai struktur yang
komplementer yang kaku.

• Induced fit (Koshland)

Substrat tidak secara persis cocok (fit) ke dalam sisi aktif


enzim tetapi lebih fleksibel; interaksi nonkovalen antara
enzim dengan substrat dapat mengubah struktur sisi aktif
enzim sehingga cocok dengan struktur substrat.
Lock and Key Model

This model assumes that an enzyme active site


will only accept a specific substrate
Induced Fit Model

This model recognizes that there is much


flexibility in an enzyme’s structure.

According to the model, an enzyme is able to


conform to a substrate.
ISOENZIM

• Enzim yg mengkatalisis reaksi kimia yg sama & memiliki


specifitas substrat yg serupa.

• Bukan isomer, protein yg berbeda yg biasanya dikodekan oleh


gen yang berbeda

• Contoh :
- cytosolic aspartate aminotransferase
- mitochondrial aspartate aminotransferase
ISOENZIM

• Why do cells produce isoenzymes?

Salah satu alasannya mungkin bahwa enzim dengan parameter


kinetik yang berbeda diperlukan. Konsentrasi substrat dapat
sangat bervariasi antara jaringan yang berbeda; antara
kompartemen subselular yang berbeda; dan pada tahap
perkembangan yang berbeda dari suatu organisme
TATANAMA ENZIM

• Kebanyakan enzim diberi akhiran -ase pada nama substrat


atau reaksi yang dikatalisisnya:

Urease : enzim yang menghidrolisis urea

DNA polimerase : enzim yang mengkatalisis reaksi


polimerisasi nukleotida menjadi molekul DNA

• Ada beberapa enzim yang diberi nama trivial seperti,


pepsin, trispsin, papain, bromelin, renin dll.
KLASIFIKASI DAN TATANAMA ENZIM
(IUB/IUBMB)

• Enzim digolongkan ke dalam 6 kelas utama berdasarkan tipe


reaksi yang dikatalisis.
KLASIFIKASI DAN TATANAMA ENZIM
(IUB/IUBMB)

• Enzim diberi 4 digit nomor klasifikasi dan suatu nama


sistematik.
ATP + Glukosa → ADP + D-Glukosa-6P
ATP:gluko fosfotransferase (E.C. 2.7.1.1)
E.C. = Enzyme Commission
Digit pertama (2) = klas (transferase)
Digit kedua (7) = subklas (fosfotransferase)
Digit ketiga (1) = sub subklas (fosfotransferase
dg ggs -OH sbg akseptor)
Digit keempat (1) = D-glukosa sbg akseptor ggs fosfat
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AKTIVITAS ENZIM

Pengaruh pH:
•Enzim mempunyai pH optimum (rentang pH) dimana enzim
mempunyai aktivitas maksimal; di atas atau di bawah pH
optimum kativitas enzim berkurang.
•Konsentrasi ion hidrogen (pH) dapat mempengaruhi enzim
dalam beberapa cara:
- Perubahan pH dapat mempengaruhi ionisasi
pada sisi aktif enzim.
- Perubahan pH dapat mempengaruhi struktur
tersier dari apoenzim; perubahan pH yang drastis
dapat menyebabkan denaturasi protein.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AKTIVITAS ENZIM

Pengaruh suhu :
•Semua reaksi kimia dipengaruhi suhu; makin tinggi suhu
makin tinggi kecepatan reaksi

•Pada reaksi enzimatik, suhu tinggi dapat menyebakan


denaturasi enzim; aktivasi enzim akan berkurang.

•Suhu dimana enzim mempunyai aktivitas maksimal dinamakan


suhu optimum.
Effect of temperature Effect of pH on
on Two Enzymes
Enzyme Activity
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AKTIVITAS ENZIM

Pengaruh inhibitor :
•Inhibitor enzim: senyawa yang bersifat menghambat katalisis;
memperlambat atau menahan reaksi enzimatik.

•Inhibisi aktivitas enzim dapat bersifat irreversibel (biasanya


terikat secara kovalen pada enzim) atau reversibel (dapat
terdisosiasi dari enzim).

•Inhibitor reversibel yang umum adalah inhibitor kompetitif dan


inhibitor nonkompetitif.
KOENZIM DAN VITAMIN

• Kebanyakan koenzim berasal dari vitamin

• Ada 2 golongan besar vitamin : yang larut dalam air ( vit. B1,
B2, B3, B6, B12, C) dan yang larut dalam lemak (Vit. A, D, E
dan K).
REGULASI ENZIM
• Organisme hidup mempunyai mekanisme rumit untuk mengatur
(regulasi) lintasan biokimia.
• Regulasi ini penting untuk:
- Mempertahankan keadaan teratur
- Konservasi energi
- Sebagai respon terhadap perubahan lingkungan
• Regulasi metabolisme sangat kompleks, dapat dicapai dengan
mengubah konsentrasi dan aktifitas enzimatik melalui :
1. Kontrol genetik (genetic control)
2. Modifikasi kovalen (covalen modification)
3. Regulasi alosterik (allosteric regulation)
4. Kompartementasi (compartmentation)
REGULASI ENZIM

KONTROL GENETIK

•Induksi enzim : sintesis enzim sebagai respon terhadap


kebutuhan metabolik; memungkinkan sel merespon secara
spesifik terhadap lingkungannya.
•Contoh : Bakteri E. coli yang tumbuh pada medium
(mengandung glukosa) tidak dapat mengkonversi laktosa. Jika
ditumbuhkan pada medium (tanpa glukosa) dapat mensintesis
enzim laktase yang dapat mengkonversi laktosa.
•Represi enzim : suatu proses dimana produk akhir suatu lintasan
biokimia dapat menghambat sintesis enzim kunci dalam lintasan
tsb.
•Contoh : dalam E. coli, beberapa produk dalam lintasan sintesis
asam amino meregulasi sintesis enzim kunci (feed back
REGULASI ENZIM

MODIFIKASI KOVALEN

• Beberapa enzim diregulasi melalui interkonversi antara bentuk


aktif dan bentuk inaktif (dengan fosforilasi, metilasi, asetilasi,
adenilasi)
Fosfat
• Glikogen fosfolilase b ----------> Glikogen fosforilase a
(inaktif) (aktif)
• Proenzim (zimogen) ----------> Enzim + Peptida
(inaktif) (aktif)
• Kimotripsinogen --------> Kimotripsin + peptida
(inaktif) (aktif)
REGULASI ENZIM

REGULASI ALOSTERIK

•Dalam sutu lintasan biokimia sekurang-kurangnya ada satu


enzim sebagai pace maker (pace maker enzyme; regulatory
enzyme).

•Regulasi alosterik melibatkan efektor positif (aktivator,


modulator) atau efektor negatif (inhibitor).
REGULASI ENZIM

KOMPARTEMENTASI

•Dalam sel eukariot, lintasan-lintasan biokimia dipisah dalam


organel-organel sel yang berbeda.

Contoh :
•Lintasan biosintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma,
reaksi pembentukan energi (oksidasi asam lemak, -oksidasi)
terjadi di dalam mitokondria.
•Kontrol metabolisme asam lemak terjadi dengan cara mengatur
transpor molekul spesifik melalui membran mitokondria.

You might also like