You are on page 1of 12

KONSEP GAWAT DARURAT &

KEPERAWATAN KRITIS
KARDIOVASKULER

Guruh Wirasakti
1. Filosofi kegawatan

 Gawat darurat adalah keadaan mengancam nyawa yang jika tidak segera ditolong dapat
meninggal atau cacat sehingga perlu ditangani dengan prioritas pertama (Dewi, 2009)

 Keperawatan Dawat Darurat:


Pelayanan profesional yg didasarkan pada ilmu kqperawatan gawat darurat & tehnik
keperawatan gawat darurat berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio- spiritual yang komprehensif
ditujukan pada semua kelompok usia yang sedang mengalami masalah kesehatan yang bersifat
urgen, akut dan kritis akibat trauma, proses kehidupan ataupun bencana.
 Kegawatan suatu yang menimpa seseorang yang dapat menimbulkan proses mengancam jiwa,
dalam arti pertolongan tepat, cermat dan cepat bila tidak dapat menyebabkan seseorang
meninggal atau cacat ( Seri PPGD/GELS, Materi Tekhnis Medis Standar Depkes 2003).
Gambaran Kegawatan Jantung

Pembunuh 1 Prehospital ?

Transportasi ?

Ketidaknyamanan di Terjadi lokasi/ transportasi/


dada ? Rumah sakit ?
Triage ?

Critical care (P1,P2,P3) ?

Intisive care unit ?

Rumah?
Seminar PPNI Kab Probolinggo 31-1-16
Aspek-aspek legal dalam keperawatan
kegawatdaruratan
 Undang undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 Pasal 32 Ayat:
1. (1) Dalam keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun
swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan
pencegahan kecacatan terlebih dahulu.
2. Ayat (2) Dalam keadaan darurat Fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah dan
swasta dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka.
 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Bab II Pasal 4,
setiap orang berhak atas kesehatan, dalam penjelasannya hak untuk memperoleh kesehatan
dari fasilitas pelayanan kesehatan, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Pasal ini mengatakan setiap individu dan masyarakat berhak atas nilai
nilai kesehatan serta mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan paripurna.
Aspek-aspek legal dalam keperawatan
kegawatdaruratan
 Profesi kesehatan (tenaga kesehatan) seperti perawat dan dokter dan profesi kesehatan lainnya mempunyai
tanggung jawab moral untuk memberikan pertolongan pada kasus kasus kegawatan darurat dan bencana,
 Yang disebut Tenaga Kesehatan dalam Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Bab I Ketentuan
Umum Pasal 1 Ayat (6) : “Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan”.
 Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia , Nomor 36 Tahun 1996 tentang TENAGA
KESEHATAN dalam Bab II Pasal 2 :
1. Tenaga medis (dokter, dokter gigi)
2. Tenaga keperawatan (Perawat, Bidan)
3. Tenaga kefarmasian ( Apoteker, analis farmasi)
4. Tenaga kesehatan masyarakat ( Epidomologi, Entomolog Kesehatan, Mikrobilogi Kesehatan, Penyuluh
kesehatan, administrasi kesehatan, sanitarian.
5. Tenaga gizi (nutrisionist)
6. Tenaga kesehatan keterapian fisik ( fisio terapis )
7. Tekhnisi elektromedis.
Landasan Hukum Pelayanan Gawat Darurat

 UU NO 9 Tahun 1960 Pokok Kesehatan


 UU NO 6 Tahun 1963 Tenaga Kesehatan
 UU NO 29 Tahun 2004 Praktik Kedokteran
 UU NO 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
 UU NO 36 Tahun 2009 Kesehatan
 UU NO 44 TAHUN 2009 Rumah sakit
 PP NO 32 TAHUN 1996 Tenaga Kesehatan
 PP NO 51 Tahun 2009 Pekerjaan Kefarmasian
 Berbagai Peraturan Menteri Kesehatan
Aspek aspek Hukum dan perlindungan hukum
Pelayanan Gawat Darurat oleh profesi keperawatan.

 Undang undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1
Ayat (1) Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat Inap, Rawat Jalan dan Rawat Darurat.
 Kepmenkes RI Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001 Tentang Registrasi dan Praktik
Keperawatan, Pasal 20, Dalam darurat yang mengancam jiwa seseorang/pasien, perawat
berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangannya sebagaimana
dimaksud dalam pasal 15, Pelayanan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
 Permenkes Nomor RI HK.02.02.MENKES/148/2010, tentang regitrasi dn izin praktik
keperawatan Pasal 10 Ayat (1), Dalam darurat yang mengancam jiwa seseorang/pasien,
perawat berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangannya
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, Pasal 11 poin (a) Perawat berhak Memperoleh
perlindungan hukum.
Prinsip Pengelolaan kegawatdaruratan& kekritisan
kardiovaskuler

Triage or Critical care


Pre hospital Transport Arrival examination unit (based on discharge
room triage result)
Initial Assessment Secondary Assessment
A: E:
Airway bersamaan dengan Expose/environmental control
stabilisasi / imobilisasi cervical
B: F:
Breathing Full set of vital sign/ Five
intervention/Facilitate family presence
C: G:
Circulation Give comfort measures
D: H:
Disability (neurological status) History & Head-to-toe assessment
I:
Inspect posterior surfaces
chain of survival

You might also like