Professional Documents
Culture Documents
JURDING - IUD Vs Implant Pada Endometriosis - Yudistira Jefri Ramadhan
JURDING - IUD Vs Implant Pada Endometriosis - Yudistira Jefri Ramadhan
Disusun oleh :
Yudistira jefri ramadhan 012106299
JUDUL
PENULIS
PENERBIT
TAHUN
TERBIT
01
02
01 03
04
ABSTRAK 05
06
ABSTRAK
Tujuan : Untuk menilai efikasi penggunaan implan etonogestrel dan IUD 52
mg levonorgestrel dalam pengendalian nyeri panggul terkait
endometriosis.
Parameter :
-Skor harian nyeri pelvis non siklis dan disminore dievaluasi menggunakan
score VAS setiap hari
-Kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan dievaluasi menggunakan
kuesioner endometriosis health profile 30 saat awal sampai 6 bulan
kemudian
-Pola perdarahan dinilai setiap hari saat menstruansi
ABSTRAK
Hasil :
• Kedua kontrasepsi meningkatkan secara signifikan pada rata-rata skor VAS tanpa perbedaan
signifikan antar kedua kelompok terapi
• Kualitas hidup terkait kesehatan meningkat secara signifikan pada semua segmen tetapi tidak
ada perbedaan antar kedua kelompok terapi
• Pola perdarahan paling banyak pada kelompok implant ENG pada 180 hari yaitu amenore
dan perdarahan tidak teratur
• Pola perdarahan paling banyak pada kelompok IUD LNG pada 180 hari yaitu perdarahan
tidak teratur dan bercak
Kesimpulan :
Kedua kontrasepsi ini memperbaiki secara signifikan pada nyeri pelvis,
dismenore, dan kualitas hidup terkait kesehatan pada endometriosis
01
02
02 03
PENDAHULUA 04
N 05
06
• Nyeri pelvis merupakan keluhan terpenting pada pasien Endometriosis yang dapat
mengganggu dari kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan.
• Tujuan utama dari terapi klinis endometriosis adalah untuk mengontrol keluhan
nyeri namun tidak bisa mengurangi derajat keparahannya.
• Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efektifitas dari
pemasangan implant etonogestrel dengan IUD 52 mg levonogestrel dalam
perbaikan nyeri pelvis non siklik, dismenore, dan kualitas hidup berkaitan dengan
kesehatan
01
02
03 03
04
BAHAN DAN
METODE
05
06
Desain Penelitian dan Populasi
Pasien yang dirujuk ke Departemen obstetri dan Ginekologi dengan hasil pembedahan dan Histopatologi
terkonfirmasi dengan diagnosis endomteriosis derajat I-IV berdasarkan Revisi Klasifikasi American
Fertilitas Society
Wanita dengan diagnosis endometriosis berdasarkan USG dan MRI
Keluhan nyeri panggul kronik non siklik dan disminore atau keduanya yang berlangsung lebih dari 6
bulan yang diundang untuk partisipasi dalam penelitian
Wanita sehat dan tidak hamil
Berusia 18-45 tahun
Mampu membuat catatan harian menstruansi dan bersedia kembali ke klinik untuk kunjungan tindak lanjut
Bersedia ikut dalam penelitian
KRITERIA EKLUSI
Wanita yang telah menjalani perawatan bedah atau hormonal untuk endometriosis dalam 2 bulan dari
pendaftaran dalam penelitian ini dikeluarkan.
Terapi : Pasien diberikan implant etonogestrel (Implanon) dan IUD 52-mg levonogestrel (Mirena).
Follow up dilakukan 30 ± 3 hari sampai 6 bulan. Pasien diperbolehkan tetap memakai sampai studi
selesai karena akan difollow up sampai 3 tahun
Randomisasi : Pasien diacak menggunakan program komputer. Informasi mengenai terapi mana
yang akan digunakan disegel di dalam amplop buram yang diidentifikasi hanya dengan nomor.
Amplop dibuka di depan peserta setelah dia menandatangani formulir persetujuan, dan terapi
dilakukan segera sesudahnya.
Prosedur :
• Nyeri pelvis non siklik dan dismenore pada pasien dinilai menggunakan skor VAS. Nilai skor
VAS dari 0 (tidak nyeri) sampai 10 (nyeri hebat). Skor VAS dinilai setiap hari dan setiap bulan
(dijumlahkan dari skor harian)
• Batas terendah dari skor VAS adalah minimal 4 yang merupakan inklusi penelitian ini dan
digambarkan sebagai nyeri yang sedang-berat
Kualitas hidup pasien dievaluasi menggunakan kuesioner Endometriosis Health Profile-30 (EHP-
30). Kuesioner ini terdiri dari dua bagian:
1. Bagian inti yang terdiri dari lima skala yang dapat digunakan untuk mengevaluasi rasa sakit,
kurangnya kontrol atau ketidakberdayaan, perasaan , dukungan sosial, dan citra diri. Bagian
ini berisi 30 pertanyaan.
2. Bagian kedua terdiri dari modul yang berisi total 23 pertanyaan khusus terkait dengan efek
endometriosis pada pekerjaan wanita,hubungan seksual, dan hubungannya dengan anak-
anaknya,dan perasaannya tentang profesi medis, pengobatan endometriosis, dan masalah
yang berhubungan dengan ketidaksuburan
>> Skor kuesioner EHP-30 antara 0-100. Nilai 0 yang berarti kualitas hidup paling baik dan 100
yang paling buruk
TUJUAN
TUJUAN UTAMA
Untuk evaluasi terhadap terapi, dilakukan penilaian setiap hari terhadap gejala
nyeri panggul non siklik
Lalu membandingkan skor rata-rata yang didata tiap bulan setelah pemasangan
dengan skor rata-rata pada bulan sebelum dilakukan pemasangan
TUJUAN
TUJUAN KEDUA
Pasien mencatat penggunaan obat penghilang rasa sakit dan efek samping yang
merugikan serta serius kemudian diberikan kepada komite etik.
01
02
04 03
04
HASIL 05
06
HASIL
• Tabel 1 menyebutkan tidak ada perbedaan karakteristik pada kedua kelompok
terapi pada usia, BMI, etnis, lama pendidikan, paritas, dan derajat
endometriosis
• Tidak ada perbedaan signifikan antar kedua kelompok pada nyeri pelvis dan
dismenore dengan rata-rata perubahan dari awal sampai pengobatan selesai
yaitu 0,01 ± 0,72
• Pada 180 hari pengamatan, tidak ada perbedaan signifikan kedua terapi
terhadap skor VAS nyeri pelvis (p=0,241) dan dismenore (p=0,431)
• Namun terdapat penurunan skor VAS nyeri pelvis non siklik secara signifikan
pada kelompok implant ENG yaitu sebesar 5,6 ± 1,7 dari 7,6 ± 1,7
dan kelompok IUD LNG sebesar 5,5 ± 1,6 dari 7,4 ± 1,7. Nilai p keduanya
yaitu p<0,0001
• Terdapat juga penurunan skor VAS dismenore secara signifikan pada
kelompok implant ENG yaitu sebesar 5,3 ± 1,4 dari 7,5 ± 1,7 dan kelompok
IUD LNG sebesar 5,4 ± 1,3 dari 7,3 ± 1,7. Nilai p keduanya yaitu p<0,0001
HASIL
02
05 03
04
PEMBAHASAN 05
06
Kedua terapi implant ENG maupun IUD LNG pada studi ini sama efektif untuk mengontrol nyeri
pelvis dan dismenore serta memperbaiki kualitas hidup kesehatan pada pasien endometriosis pada 6
bulan pertama. Nyeri dan infertil merupakan hal yang berpengaruh pada pasien endometriosis dan
bisa berperan penting pada perburukan kualitas hidup kesehatan pasien
Kekambuhan nyeri setelah operasi endometriosis merupakan hal yang paling sering terjadi. Insiden
terjadi operasi kedua kali yaitu 13%-40%. Hal tersebut memotivasi peneliti untuk mengevaluasi
dua kontrasepsi progestin saja pada pasien endometriosis. Keduanya dapat :
• Efek jangka panjang
• tidak menyebabkan hipoestrogen yang bisa pengaruh ke hasil negatif kuesioner kualitas hidup
kesehatan
• Sebagai kontrasepsi efektivitas tinggi pada perempuan yang tidak ingin hamil
• Studi RCT lain membandingkan implant ENG dengan injeksi DMPA untuk mengurangi nyeri
endometriosis. Hasilnya ada pengurangan skor VAS sebesar 68% pada kelompok implant ENG
dan 53% pada kelompok injeksi DMPA.
• Implant ENG secara potensial aman, efektif, dan sebagai alternatif menghindari efek samping
IUD LNG yang bisa menyebabkan stenosis serviks serta alternatif untuk wanita yang tidak
ingin pemasangan alat di rahimnya
• Dua studi mengevaluasi efektivitas jangka panjang pada pasien endometriosis dengan nyeri
pelvis
• Penulis lain menilai IUD LNG sampai 30 bulan setelah pemasangan saat operasi
endometriosis/endometrioma yang menunjukkan bahwa terjadi penurunan kekambuhan
dismenore secara signifikan (p=0,019) dan penurunan rata-rata skor VAS secara signifikan
dibanding yang tidak memakai
Pola perdarahan pada penelitian ini terjadi amenore pada kelompok implant ENG yaitu 28% dan
10% pada kelompok IUD LNG. Meskipun terjadi amenore, tetapi tidak ada yang melepas
pemakaian kedua alat tersebut. Karena pasien endometriosis berfokus pada pengurangan nyeri dan
peningkatan kualitas hidup terkait kesehatan tersebut
Kelebihan pada penelitian ini yaitu desain RCT dan fakta bahwa 80% pasien terkena
endometriosis derajat parah yang dapat direkomendasikan dengan kedua terapi ini
Keterbatasannya yaitu kehilangan follow up sebanyak 10% dan durasi follow up yang terlalu
pendek sehingga hasilnya mungkin tidak bisa diexplorasi untuk terapi yang lebih lama
Selain itu, keterbatasannya ada pada tidak dilakukan blind sehingga bisa menjadi bias
Serta tidak adanya kelompok placebo meskipun itu tidak etis jika dilakukan pada pasien
endometriosis dengan nyeri pelvis
01
02
06 03
04
KESIMPULAN 05
06
• Tidak ada perbedaan signifikan pada antara kelompok implant ENG dengan kelompok IUD
LNG terhadap perbaikan nyeri pelvis dan dismenore serta peningkatan kualitas hidup terkait
kesehatan pada pasien endometriosis
• Kedua terapi dapat sebagai pilihan terapi endometriosis dengan nyeri pelvis dengan efek
samping yang minimal
• Meskipun begitu, penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan yang berfokus pada implant ENG
untuk mengetahui efek terapi jangka panjang yang dapat dinilai dari sampel yang besar
01
02
07 03
04
CRITICAL
APPRAISAL
05
06
CRITICAL APRAISAL
5 Keterbatasan penelitian +
6 Simpulan utama +
8 Saran penelitian +
02
08 03
04
VALIDITY 05
06
01
02
08 03
04
IMPORTANCY 05
06
Pada penelitian ini tidak ada data asli mengenai skor VAS
nyeri pelvis dan dismenore. Sehingga tidak diketahui
jumlah pasien yang skor VAS menurun dan yang tidak
menurun.
01
02
09 03
04
APPLICABLE 05
06
1 Apakah pasien kita terdapat perbedaan dengan Ya
subjek pada penelitian sebelumnya ?
IMPORTANT
APPLICABLE
01
02
03
04
05
06
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik