You are on page 1of 19

KONSEP DASAR PENYAKIT AIDS DAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

Mia Haryeni 012021014


Dosen Pengampu: Helda,M.kep
Definisi Aids
AIDS adalah penyakit yang berat yang ditandai oleh kerusakan imunitas seluler
yangdisebabkan oleh retrovirus (HIV) atau penyakit fatal secara keseluruhan
dimana kebanyakan pasien memerlukan perawatan medis dan keperawatan
canggih selama perjalanan penyakit.(Carolyn, M.H.1996).
Etiologi Aids

faktor resiko untuk tertular Aids pada bayi dan anak adalah:
 bayi yang lahir dari ibu dengan pasangan biseksual
 bayi yang lahir dari ibu dengan pasangan berganti
 bayi yang lahir dari ibu atau pasangannya penyalahguna obat intravena
 bayi atau anak yang mendapat transfuse darah atau produk darah berulang

 anak yang terpapar pada infeksi HIV dari kekerasan seksual (perlakuan salah
seksual.
Patofisiologi Aids

Penyebab acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah


human immunodeficiencyvirus (HIV), yang melekat dan memasuki
limfosit T helper CD4". Virus tersebut menginfeksi limfosit CD4' dan
sel-sel imunologis lainnya, dan orang itu mengalami destruksi sel
CD4 secara bertahap. Sel-sel yang memperkuat dan mengulang
respons imunologis diperlukan untuk mempertahankan kesehatan
yang baik dan bila sel-sel tersebut berkurang dan rusak maka fungsi
imun lain akan terganggu.
woc
Manifestasi Klinik

• Berat badan lahir rendah. • Infeksi bakteri dan virus


• Limfadenopati umum. kambuhan.
• Hepatosplenomegali. • Infeksi virus Epstein-Barr
• Infeksi saluran pemapasan persisten.
• Sariawan orofaring.
atas berulang.
• Trombositopenia.
• Diare kronik atau kambuhan. • Infeksi bakteri seperti meningitis
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes untu diagnosa infeksi Aids
Menurut Hidayat (2008) diagnosa Aids dapat ditegakkan dengan menguji Aids. Tes ini meliputi:
● ELISA, latex agglutination Penilaian Elisa dan latex agglutination dilakukan untuk
mengidentifikasi adanya infeksi HIV atau tidak
● Tes antigen P 24 (polymerase chain reaction) atau PCR. Bila pemeriksaan pada kulit, maka
dideteksi dengan tes antibodi (biasanya digunakan pada bayi lahir dengan ibu HIV
● Kultur HIV(positif, kalau dua kali uji-kadar secara berturut-turut mendeteksi enzim reverse
transcriptase atau antigen p24 dengan kadar yang meningkat).
2.Tes untuk deteksi gangguan system imun.
a) LED (normal namun perlahan-lahan akan mengalami penurunan)
b) CD4 limfosit (menurun; mengalami penurunan kemampuan untuk bereaksi terhadap antigen)
c) Rasio CD4/CD8 limfosit (menurun)
d) Serum mikroglobulin B2 (meningkat bersamaan dengan berlanjutnya penyakit).
e) Kadar immunoglobulin (meningkat)
Komplikasi

1.Oral lesi
2. Neurologik
a)ensefalopati HIV atau disebut pula sebagai kompleks dimensia AIDS
b)Meningitis kriptokokus ditandai oleh gejala seperti demam, sakit kepala
3.Gastrointestinal
a)Diare karena bakteri dan virus : Dengan efek, penurunan berat
badan,demam dan dehidrasi.
b)Dengan anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen, ikterik,demam atritis.
4.Respirasi
5.Dermatologik
6.Sensorik
Penatalaksanaan medis

Menurut Hidayat (2008) perawatan pada anak yang terinfeksi Aids


antara lain:
a. Suportif dengan cara mengusahakan agar gizi cukup, hidup
sehat danmencegah kemungkinan terjadi infeksi.
b. Konseling pada keluarga tentang cara penularan Aids, perjalanan
penyakit, danprosedur yang dilakukan oleh tenaga medis
c. Menanggulangi infeksi opportunistic atau infeksi lain serta
keganasan yang ada.
d. Dalam menangani pasien AIDS tenaga kesehatan harus selalu
memperhatikan perlindungan universal (universal precaution)
ASUHAN KEPERAWATAN AIDS
PADA ANAK TEORITIS
● Idensitas klien
● Identitas penanggung jawab
● Keluhan Utama : Orangtua klien mengeluhkan anaknya batuk- batuk disertai sesak napas.
● Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak 0-5 tahun)
a.Prenatal Care
.Pemeriksaan kehamilan
.Keluhan selama hamil
.Riwayat terkena sinar tidak ada
.Kenaikan berat badan selama hamil
.Imunisasi
c)Post Natal
. Kondisi Bayi: BB lahir.. kg, PB.. cm Kondisi anak saat lahir: baik/tidak
. Penyakit yang pernah dialami... setelah imunisasi
. Kecelakaan yang pernah dialami: ada/tidak ada
. Imunisasi
. Alergi
. Perkembangan anak dibanding saudara-saudara
5.Riwayat Kesehatan Keluarga :
Adakah anggota keluarga yang mengidap HIV: missal, ibu.
6.Riwayat Imunisasi:
Jenis imunisasi apa saja yang pernah diberikan, waktu pemberian dan reaksi setelah pemberian.
Missal; imunisasi BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis.
7. Riwayat Psiko Sosial
a) Anak tinggal di mana, keadaan Lingkungan, fasilitas rumah
b) Hubungan antar anggota kelurga baik
c) Pengasuh anak adalah orang tua, pengasuh,dil
8. Head To Toe :
1) Kulit Pucat dan turgor kulit agak buruk
2) Mata/penglihatan :Sklera pucat dan nampak kelopak mata cekung
3) Mulut dan gigi: Terjadi peradangan pada rongga mulut dan mukosa, terjadi Peradangan dan
perdarahan pada gigi gangguan menelan(-), bibir dan mukosa mulut klien nampak kering dan
bibir pecah-pecah.
4) Leher: Terjadi peradangan pada eksofagus.
5) Abdomen: Turgor jelek,tidak ada massa, peristaltik usus meningkat dan perut mules dan
mual.
6. Perineum dan genitalia: Pada alat genital terdapat bintik-bintik radang
7. Sistem pencernaan:
o. Mulut terjadi peradangan pada mukosa mulut
o. Abdomen: distensi abdomen, peristaltic meningkat > 25x/mnt akibat adanya virus yang menyerang
usus
o. Gaster : nafsu makan menurun, mules, mual muntah, minum normal,
o. Anus : terdapat bintik dan meradang gatal
8. Sistem integument
o. warna kulit pucat dan terdapat bintik-bintik dengan gatal, turgor menurun > 2 dt.
o. suhu meningkat 39 derajat celsius, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary retime
memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah perianal.
9. Sistem Reproduksi
Alat genetalia termasuk glans penis dan orificium uretra eksterna merah dan gatal.
10. Sistem Imun
o. Klien tidak ada riwayat alergi
o. Imunisasi lengkap
o. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca tidak ada
o. Riwayat transfusi darah ada tidak ada
01 Risiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuat
pertahanan tubuh sekunder (D.0142)

02 Defisit nutrisi berhubungan dengan


ketidakmampuan menelan makanan (D.0019)

DIAGNOSA Harga diri rendah situasional berhubungan dengan


KEPERAWATAN 03 perubahan pada citra tubuh (D.0087)

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan


04 dengan akumulasi secret (D.0001)

Pola napas tidak efektif berhubungan dengan


05 penurunan ekspansi paru (D.0005)
Hipertermi berhubungan dengan pelepasan pyrogen

06 dari hipotalamus sekunder terhadap reaksi antigen


dan antibody (D.0130)
Diagnosa Tujuan (kriteria hasil) intervensi
keperawatan
1. Risiko infeksi Tingkat infeksi menurun Pencegahan Infeksi (I.14539)
berhubungan menurun ( L.14137) Observasi
Setelah dilakukan intervensi •Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
dengan keperawatan selama 3 x 24 Terapeutik
ketidakadekuat jam, maka tingkat infeksi •Batasi jumlah pengunjung
pertahanan menurun, dengan kriteria hasil: •Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
1. Demam menurun pasien dan lingkungan pasien
tubuh sekunder 2. Kemerahan menurun •Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko
(D.0142) 3. Nyeri menurun tinggi
4. Bengkak menurun Edukasi
5. Kadar sel darah putih •Jelaskan tanda dan gejala infeksi
membaik •Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
•Ajarkan etika batuk
•Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
•Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
•Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
Defisit nutrisi Status nutrisi Manajemen Nutrisi (I.03119)
berhubungan membaik (L.03030) Observasi
dengan Setelah dilakukan 1.Identifikasi status nutrisi
ketidakmampuan intervensi 2.Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
menelan makanan keperawatan selama 3 3.Identifikasi makanan yang disukai
(D.0019) x 24 jam, maka status 4.Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
nutrisi membaik, 5.Monitor asupan makanan
dengan kriteria hasil: 6.Monitor berat badan
1.Porsi makan yang 7.Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
dihabiskan meningkat Terapeutik
2.Berat badan 1.Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
membaik 2.Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
3.Indeks massa tubuh 3.Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
(IMT) membaik 4.Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
5.Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi
1.Ajarkan posisi duduk, jika mampu
2.Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
2.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
3.Harga diri rendah Harga diri meningkat Observasi
situasional (L.09069) •Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi Panjang sesuai tujuan
perubahan pada citra keperawatan selama 3 x 24 •Identifikasi kemampuan yang dimiliki
tubuh jam, maka harga diri •Identifikasi pemahaman proses penyakit
meningkat, dengan kriteria •Identifikasi dampak situasi terhadap peran
hasil: dan hubungan
1.Penilaian diri positif •Identifikasi kebutuhan dan keinginan
meningkat terhadap dukungan sosial
2.Perasaan malu menurun Terapeutik
3.Penerimaan penilaian positif •Gunakan pendekatan yang tenang dan
terhadap diri sendiri meyakinkan
meningkat •Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
4.Percaya diri berbicara •Diskusikan konsekuensi tidak
meningkat menggunakan rasa bersalah dan rasa malu
5.Kontak mata meningkat •Dukung penggunaan mekanisme
6.Berjalan menampakkan pertahanan yang tepat
wajah meningkat •Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
Edukasi
•Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan sama
 Anjurkan keluarga terlibat
 Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan
 Latih mengembangkan penilaian objektif
Terima kasih

You might also like