You are on page 1of 14

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PNEUMONIA

PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS


PLAJU PALEMBANG

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:
ANDINI TALITHA JANARDANI
A2A018058
BAB I
PENDAHULUAN

01 02 03
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

04 05
Manfaat Keaslian
1. Latar Belakang

Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang
menyerang jaringan paru-paru.(1,2) Penyakit ini perlu menjadi prioritas utama karena
merupakan masalah kesehatan dengan penyumbang kematian terbesar terutama pada
bayi dan balita(3,4) Lebih dari 800.000 anak balita setiap tahun meninggal dikarenakan
pneumonia atau sekitar 2.200 anak setiap harinya.(5,6)

Berdasarkan statistik, kematian anak balita di seluruh dunia akibat pneumonia


pada tahun 2020 yaitu sebanyak 1.755.000 anak. Di Indonesia, angka kejadian
pneumonia pada tahun 2019 mencapai lebih dari 400.000 kasus dengan jumlah kasus
tertinggi ditemukan di Provinsi Jawa Barat sebesar 4,62% atau 222.052 kasus. Sumatera
Selatan berada di urutan keenam dengan prevalensi pneumonia pada balita sebesar
3,61% atau 31.563 kasus.(7)
Pneumonia disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus,
maupun jamur.(8–10) Kejadian pneumonia pada balita dapat disebabkan oleh beberapa
faktor risiko seperti riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat imunisasi, berat badan
lahir, serta gizi buruk pada balita.(11–13) Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh
Savitri dkk (2020), ditemukan juga bukti bahwa keberadaan anggota keluarga yang
merokok dirumah dapat mempengaruhi kejadian pneumonia pada anak usia 1-5 tahun.
(14) Sedangkan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi Indri dkk (2018)
menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian pneumonia pada
balita adalah riwayat keluarga merokok.(15)

Pada tahun 2018 jumlah penemuan kasus pneumonia balita pada Program P2
ISPA Provinsi Sumatera Selatan adalah 12.707 kasus atau sebesar 39,24 % dari target
dimana perkiraan penemuan penderita sebanyak 32.383 balita.
Pada kasus pneumonia golongan umur <1 tahun sebanyak 3.934 kasus
(35,12%) dan untuk golongan umur 1-5 tahun sebanyak 7.265 kasus
(64,87%) dari seluruh kasus pneumonia. Pada pneumonia berat untuk
golongan umur <1 tahun sebanyak 553 kasus (36,67%) dan pada golongan
umur 1-5 tahun sebanyak 955 kasus (63,32%) dari seluruh kasus pneumonia
berat. Berdasarkan data Kota Palembang tahun 2018, jumlah penderita
pneumonia pada balita adalah 196 balita.(16)
Berdasarkan profil Puskesmas Plaju, jumlah kunjungan balita pada tahun 2018
sebanyak 1.628 balita dengan 65 kasus pneumonia, 45 kasus pada laki-laki dan 20 kasus
pada perempuan.

Berdasarkan uraian di atas serta penyebab pneumonia yang terdiri dari berbagai
macam faktor, penulis tertarik untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak usia 1-5 tahun di Puskesmas Plaju.
Pada penelitian ini akan membahas mengenai beberapa faktor risiko yang berhubungan
dengan kejadian pneumonia yaitu riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat imunisasi,
keberadaan keluarga merokok, berat badan lahir, serta gizi buruk pada balita.
2. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang diatas maka peneliti


merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apa saja faktor-
faktor yang berhubungan dengan risiko kejadian pneumonia pada
anak usia 1-5 tahun di Puskesmas Plaju Palembang?
Tujuan Umum
Diketahuinya faktor risiko
kejadian pneumonia pada anak usia 1-5
tahun di puskesmas Plaju Palembang
Tujuan Khusus

01 02 03

Diketahuinya proposi faktor riwayat Diketahuinya kejadian Diketahuinya faktor yang


pemberian ASI eksklusif, status gizi, Pneumonia pada balita di paling berpengaruh dengan
keberadaan anggota keluarga yang Puskesmas Plaju Palembang kejadian pneumonia pada
merokok, riwayat imunisasi lengkap pada balita
balita di Puskesmas Plaju Palembang
4. Manfaat
Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat


menambah bukti empiris mengenai faktor-
faktor risiko yang berhubungan dengan
kejadian pneumonia pada anak usia 1-5 tahun
dan dapat dijadikan sebagai informasi untuk
penelitian selanjutnya.
Manfaat Praktis

01 02 03

Bagi Peneliti Bagi Puskesmas Bagi Fakultas


Menambah pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat Sebagai bahan bacaan pada

tentang faktor risiko yang meningkatkan upaya pencegahan perpustakaan yang dapat dimanfaatkan

dapat mempengaruhi pneumonia pada balita termasuk upaya oleh mahasiswa khususnya Fakultas

terjadinya pneumonia pada promotif dan preventif dalam kaitannya Kesehatan Masyarakat dan referensi

balita. dengan pneumonia pada balita di bagi penulis lain yang meneliti tentang
Puskesmas Plaju. hal ini.
5. Keaslian
No Nama Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil
1. Mokoginta D, Arsin A, Faktor Risiko Kejadian Case Control Study Pemberian ASI eksklusif, jenis lantai,
Sidik D. 2013 Pnemonia Pada Anak Balita kondisi lantai, status gizi dan ventilasi
Di Wilayah Kerja Puskesmas rumah merupakan faktor risiko kejadian
Sudiang Kota Makassar pneumonia pada anak balita dengan
nilai OR masing-masing 4,47; 3,21;
1,97; 1,18 2,03. Variabel kebiasaan
merokok dan pengetahuan ibu bukan
merupakan faktor risiko terhadap
kejadian pneumonia pada anak balita di
wilayah kerja Puskesmas Sudiang Kota
Makassar.(17)
2. Fajar, Sulistiyani, Setiani Faktor-Faktor Yang Case Control Study Ada hubungan yang bermakna antara
O. 2019 Mempengaruhi Kejadian kondisi rumah, kebiasaan membuka
Pneumonia Pada Balita Di jendela, dan paparan asap rokok dengan
Wilayah Kerja Puskesmas kejadian pneumonia.(3)
Mijen Kota Semarang
5. Keaslian
3. Megawati, Alfiah, Hubungan Imunisasi Dpt Cross Sectional Study Ada hubungan antara kelengkapan
Kartini. Dengan Kejadian Pneumonia imunisasi dengan kejadian pneumonia
Pada Balita Di Poli Anak Rs pada balita di Puskesmas Rawat Inap
Pelamonia Makassar. Gedung Air Kota Bandar Lampung
Tahun 2015.(18)

4. Wijaya I, Bahar H. 2014 Hubungan Kebiasaan Meroko, Cross Sectional hubungan yang signifikan antara status
Imunisasi Dengan Kejadian imunisasi dengan kejadian pneumonia
Penyakit Pneumonia Pada pada balita, dimana balita dengan status
Balita Di Puskesmas Pabuaran imunisasi tidak lengkap mempunyai
Tumpeng Kota Tangerang peluang mengalami pneumonia
sebanyak 0,790 kali dibanding balita
dengan status imunisasi lengkap.(19)
TERIMA
KASIH

You might also like