You are on page 1of 15

TAKAYASU DISEASE

DISUSUN OLEH :
PEMBIMBING : Manda Rifky Saputra
dr. Julia E. Ginting, Sp. S 102117081

BAGIAN ILMU NEUROLOGI RSUD.DR.RM.DJOELHAM KOTA BINJAI MEDAN FAKULTAS


KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2019
1. DEFINISI

• Takayasu arteritis adalah penyakit inflamasi kronik yang


tidak diketahui penyebabnya melibatkan aorta dan
cabang utamanya.
2. EPIDEMIOLOGI

• Kurang lebih 80% pasien dengan Takayasu arteritis adalah


wanita. Perbandingan wanita dan pria sekitar 7-8 : 1.
Rentang umur saat pertama didiagnosis dari 7 bulan
sampai 40 tahun. Tapi kebanyakan pasien berumur antara
15-30 tahun.
3. PATOGENESIS
• Pathogenesis terjadinya arteritis pada Takayasu arteritis
adalah terjadi infiltrasi mononuclear dari tunika adventisia
di awal penyakit. Perubahan granulomatosa ditemukan di
tunika media dengan sel Langerhans dan nekrosis sentral
dari serabut elastin dan sel otot polos. Panarterits dengan
infiltrasi dari limfosit, sel plasma, histiosisit, dan sel giant
terjadi.
• Penyakit ini berkembang dalam kecepatan yang bervariasi
menjadi stadium Sklerotik dimana terdapat hyperplasia
dari tunika intima degenemsi tunika media, dan fibrosis
tunika adventisia.
4. GEJALA KLINIS

1. Fase awal

• Demam
• Keringat malam
• Kelemahan
• Nyeri sendi
• Batuk
• Nyeri dada dan abdomen
• Bercak di kulit
2. Fase akhir
Kasus keracunan CO

5. KLASIFIKASI
5. DIAGNOSIS
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

• LED dan CRP


• Angiografi ( untuk mengkonfirmasi diagnosis)
• CT, MRI dan magnetic resonance angiografi (membantu
memperkirakan tingkat inflamasi dari dinding aorta)
7. DIAGNOSA BANDING
• Diagnosis banding termasuk vasculitis pembuluh darah
besar : inflamasi aortitis

1. sifilis
2. Tuberculosis
3. SLE.
4. Rheumatoid arthritis
5. Spondyloaltropathics
6. penyakit Behcet’s,
7. penyakil Kawasaki
8. arteritis giant cell
8. PENATALAKSANAAN

• Glukortikoid : prednisone, 1 mg/kgBB/hr.


• resistensi kortikosteroid atau relaps : siklofosfamid
(2mg/kgBB/hr) atau methotrexat (0.3 mg/kgBB/mgu).
• Pembedahan :
untuk mengkoreksi hipertensi renovaskular, memperbaiki
cerebral, memperbaiki aorta/arteri, dan memperbaiki aorta
regurgitasi, dan aneurisma.
9. KOMPLIKASI

• komplikasi antara lain :


1. Retinopali
2. Hipertensi
3. Aneurisma
4. Aorta regurgitasi
10. PROGNOSIS

• Menurut National Institute: of Health (NIH) : tingkat


mortalitas sebanyak 3%. terdapat 20% pasien mempunyai
penyakit dengan monofasik yang dapat sembuh sendiri.

• Pada umumnya morbiditas berdasarkan keparahan dari


lesi dan komplikasinya.

You might also like