You are on page 1of 33

BADAN NARKOTIKA NASIONAL

KOTA BATAM
-------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------

WEBSITE :
www.bnnkotabatam.com
FACEBOOK :
BNNK BATAM
EMAIL :
bnnk.batam@gmail.com
CALL CENTER :
KOMPLEK RUKO IMPERIUM SUPERBLOCK 0778 – 7485016
B NO.41 JL.JEND. SUDIRMAN, BALOI-KOTA 0823 8908 7272
BATAM
SELAMAT DATANG
PESERTA PELATIHAN
DAN PEMBINAAN MASYARAKAT
ANTI NARKOBA.
WORKSHOP PENGEMBANGAN KAPASITAS
P4GN DI LINGKUNGAN SWASTA
KAMIS 06 JULI 2018. WISMA KEMENAG BATAM
KOTA

PENCEGAHAN
BATAM

PENYALAHGUNAAN
NARKOBA DI
TEMPAT KERJA
DISAMPAIKAN OLEH :
KEPALA BNN KOTA BATAM
AKBP DARSONO
PERMASALAHAN NARKOBA
Supply
Demand Dipasok dari dalam dan luar
Prevalensi penyalah negeri
Meskipun pelaku dihukum
guna narkoba sudah berat,namun masih
mencapai 2,2 % mengendalikan bisnisnya dari
atau sekitar 4,2 Juta dalam penjara (75%)
orang, dari tahun ke Variasi pola dan modus yg
tahun terjadi digunakan jaringan narkotika
pengguna baru. selalu berubah-rubah.
FAKTOR PENYEBAB PENYALAH-GUNAAN
NARKOBA DI TEMPAT KERJA
• Pergantian waktu tugas (shiftwork).
• Resiko tinggi pekerja mengalami kecelakaan atau
sakit di tempat kerja.
• Lingkungan kerja kotor, sangat bising, dan tidak
terancang dengan baik.
• Kesulitan mengoperasikan peralatan.
• Tekanan persyaratan untuk memenuhi target,
kewajiban (deadlines) yang ketat, mis: industri
transportasi, media (cetak dan elektronik).
• Ketakutan kehilangan pekerjaan.
• Konflik dengan kolega kerja, dengan kelompok
pekerja, dengan atasan, dengan supervisor.
• Diperlakukan diskriminasi, dan prasangka.
• Tekanan dari kelompok pekerja.
• Bermasalah dalam hubungan perkawinan,
bermasalah dalam hubungan personal.
• Bermasalah dalam keuangan.
DEPRESAN STIMULAN HALUSINOGEN
-Alkohol -Amfetamin -LSD (Elsid)
-Inhalansia -Kafein -Ganja (juga
-Methadone -Kokain Depresan)
-Sedatif-Hipnotik -MDMA -Jamur (Meskalin,
-Opiat (morfin,
Psilosibin)
-Nikotin
heroin, kodein)
PROSES TERBENTUKNYA
KETERGANTUNGAN PADA NARKOBA
1. Kompromi Sikap menentang narkoba tidak tegas.
Bergaul dengan pemakai narkoba

2. Coba-coba Segan menolak tawaran. Ikut-ikutan


memakai narkoba untuk mencoba

3. Toleransi Sesudah memakai beberapa kali, tubuh


menjadi toleran, perlu penambahan dosis
yang lebih besar agar mendapatkan efek
yang dikehendaki
4. Kebiasaan Penggunaan narkoba sudah menjadi kebiasaan
yang mengikat dan mulai berpengaruh pada
kehidupan sosial si pengguna

5. Ketergantungan Keterikatan pada narkoba sudah mendalam.


Kalau berhenti pakai atau dosis kurang, timbul
gejala putus obat

6. Intoksifikasi Keracunan karena penyalahguna narkoba


mengalami kerusakan pada organ tubuh dan
otak

7. Meninggal Dunia Terjadi kematian karena timbulnya


berbagai penyakit atau overdosis
Majunya sebuah negara
TIDAK TERGANTUNG pada
UMUR SUATU NEGARA,
TIDAK TERLETAK PADA
KETERSEDIAAN SUMBER
DAYA ALAM YANG
MELIMPAH RUAH, TIDAK
DITENTUKAN oleh TINGKAT
INTELIGENSI WARGANYA.
Penentunya adalah
sikap/perilaku positif
masyarakat di suatu
negara yang telah dibentuk
sepanjang tahun melalui
Pendidikan &
Kebudayaan.
 Potensi Momentum
Bonus Demografi
(2010-2035);
 meningkatnya
jumlah angkatan
kerja usia
produktif.
 meningkatnya
tabungan
masyarakat
sebagai sumber
pertumbuhan
ekonomi.
7
1
DATA TINDAK PIDANA NARKOTIKA
SUMBER : Laporan Bulanan SATRES NARKOBA Polresta Barelang

2016
2017 2018
NO JENIS (JAN-MAR &
(JAN-AGUS) (JAN-JULI)
DES)
KASUS 77 85 91
TINDAK PIDANA
1 TERSANGKA 95 111 122
NARKOTIKA
PECANDU 4 - -
SABU (gram) 32.411,64 6.997,28 28.588,39
EKSTASI (butir) 51.973 2.469 27.522
EKSTASI
2 BARANG BUKTI - 154,19
(serbuk) -
GANJA (gram) 78,46 1.068,46 28404,85
HEROIN (gram) - 149,15 -
DATA TINDAK PIDANA NARKOTIKA
SUMBER : DATA RISET UNRI DENGAN BNNP KEPRI
JENIS 2014 2015 2016 2017

KASUS 28 57 62 53
TINDAK PIDANA
NARKOTIKA TERSANGKA
44 91 87 91
(Orang)
SABU (gram) 5.685,84 8.980,53 17.650,16 40.266,98
EKSTASI
186 315 27797 398
(butir)
BARANG BUKTI
GANJA
764,9 64,15 22.109,87 12.962,16
(gram)
HEROIN
0,22 - - -
(gram)
WILAYAH
PEREDARAN GELAP DAN
JALUR PENYELUNDUPAN
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
SIMPANG DAM/KAMPUNG ACEH BANDARA INTERNASIONAL HANG NADIM

TANJUNG UMA PELABUHAN INTERNASIONAL BATAM


CENTRE
TANJUNG SENGKUANG PELABUHAN INTERNASIONAL HARBOUR
BAY
TANJUNG UNCANG/SAMEONG/MELAWI PELABUHAN TIKUS BATU AMPAR

BELAKANG PADANG KARGO BANDARA HANG NADIM


NAGOYA PELABUHAN DOMESTIK DAN
INTERNASIONAL SEKUPANG
NONGSA PELABUHAN PUNGGUR
SEI.BEDUK PELABUHAN RAKYAT,PELABUHAN TIKUS
DAN JALUR PERAIRAN LAUT
NONGSA,GALANG.
PUSAT PENELITIAN DATA
DAN INFORMASI
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
SURVEI NASIONAL
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA DI 34
PROVINSI TAHUN 2017
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA PADA
KELOMPOK PEKERJA
TAHUN 2017

PUSAT PENELITIAN DATA DAN INFORMASI BADAN


NARKOTIKA NASIONAL
LATAR Data Jumlah Pekerja (BPS,
BELAKANG Februari 2017)

124,54 juta 7,01 juta


JUMLAH
JUMLAH
PENDUDUK YANG
PENGANGGURAN
BEKERJA
TERBUKA
58,3 41,6 Keterangan :
5% 72,67 51,87 5% (*) Pengangguran
juta juta terbuka adalah
PEKERJA PEKERJA mereka yang
INFORMAL FORMAL tidak bekerja dan
sedang mencari
Jumlah pekerja di Indonesia populasinya
Prevalensi penyalahgunaan
pekerjaan narkoba pada
sangat besar, maka sekecil apapun potensi
pekerja dalam kurun waktu 2009-2012
terpapar narkoba akan menimbulkan tingkat
penyalahgunaan yang sangat besar. relatif belum berubah sekitar 5%
2
Executive Summary Survei Penyalahgunaan
Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
JUMLAH PENYALAH GUNA
BERDASARKAN PEKERJAAN

PEKERJA
TIDAK PELAJAR &
SWASTA DAN
BEKERJA MAHASISWA
PEMERINTAH
20% 25 %
55%
LOKASI
PENELITIAN

Jumlah sampel

PENELITIAN JUMLAH
1.0 PADA 34 DAERAH 34
orang
00
Per
PEKERJA Provinsi SAMPEL 34
Provinsi Kabupaten
Executive Summary Survei Penyalahgunaan
Kota 5
Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
DATA HASIL SURVEI
2017
Angka prevalensi pernah
12,8% Pernah Pakai

pakai (ever used) pada 2012 9,1% Angka prevalensi ini


menunjukkan adanya pada 2017 mengindikasikan besaran
penurunan masalah narkoba. Bagi
Keterangan 2009 2012 2017 mereka yang pernah
pakai narkoba sekali
Pernah Pakai dalam sepanjang
Total (L+P) 12,7 [13641] 12,8 [25026] 9,1 [31253] hidupnya akan masuk ke
Laki-Laki (L) 17,4 [8280] 16,3 [14404] 12,0 [18441] dalam kategori ini.
Perempuan (P) 5,1 [5064] 8,0 [10622] 4,6 [12757]
Setahun Terakhir
Total (L+P) 5,2 [13641] 4,7 [25026] 2,9 [33388]
Laki-Laki (L) 6,5 [8280] 5,4 [14404] 3,7 [20178]
Pakai Setahun
Perempuan (P) 3,0 [5064] 3,6 [10622] 1,7 [13155]
Terakhir
Tabel Hasil Prevalensi Pada 2009, 2012, 2017 Berdasarkan Jenis Kelamin Angka prevalensi
Angka prevalensi setahun 4,7% setahun pakai
terakhir (current users) pada 2012 2,9% menggambarkan situasi
menunjukkan adanya pada 2017 penyalahgunaan
penurunan narkoba yang sedang
terjadi saat ini (dalam
Executive Summary Survei Penyalahgunaan 1 tahun terakhir)
Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
DATA HASIL SURVEI 2017

Prevalensi Penyalahguna Narkoba Setahun Terakhir Menurut Sektor Pekerjaan,


Narkoba Setahun
2009 2012 2017
Laki-Laki + Perempuan 5,2 (13461) 4,7 (25026) 2,9 (33388)
1. Pertanian/Perkebunan 3,8 (1328) 2,5 (1026) 1,8 (953)
2. Pertambangan & Penggalian 7,5 (268) 4,3 (782) 2,4 (468)
3. Industri Pengolahan 3,0 (2010) 4,0 (5413) 2,5 (4885)
4. Listrik, gas dan air - 2,6 (1669) 2,3 (1281)
5. Konstruksi 10,1 (924) 5,0 (802) 4,8 (2587)
6. Perdagangan/rumah makan/akomodasi 5,1 (2336) 4,6 (5127) 3,0 (10895)
7. Angkutan, gudang & komunikasi 5,7 (2445) 3,7 (1975) 3,0 (1681)
8. Keuangan/real estate/persewaan 5,0 (1744) 3,6 (3818) 2,2 (6464)
9. Jasa kemasyarakatan/sosial 5,4 (2406) 8,1 (4414) 3,6 (5127)

Sektor Sektor Jasa


Konstruksi menjadi Kemasyarakatan
sektor yang angka /Sosial menjadi
prevalensinya tertinggi sektor yang angka
dibanding sektor lain dan prevalensinya paling
terbanyak juga untuk tinggi untuk pekerja
pekerja laki-laki
Executive Summary Survei Penyalahgunaan perempuan
Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
PENYEBARAN JENIS
Penyebaran Jenis Narkoba Di Indonesia NARKOBA

Ganja paling banyak dikonsumsi di


provinsi di Provinsi Sumatera Utara,
Jambi, dan Maluku

Pengguna ganja
kebanyakan laki-laki
terutama di Provinsi
Sumatera Utara, Jambi,
dan Lampung
Ekstasi banyak dikonsumsi
Oleh pengguna di Provinsi Ganja masih
Kalimantan Selatan, menjadi jenis
Kalimantan Timur, dan
Kalimantan Barat.
narkoba
yang paling
Shabu banyak dikonsumsi di favorit bagi
Provinsi Kalimantan pekerja di
Selatan, Sumatera Utara,
Indonesia
dan Kalimantan Timur
Executive Summary Survei Penyalahgunaan
Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
RIWAYAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA
LAMA GUNAKAN
JENIS NARKOBA NARKOBA
Sebagian besar informan Ada informan yang
mengatakan pernah menggunakan saat masih
menggunakan shabu, ekstasi, duduk di bangku kelas 1
putaw, ganja; dan juga SMP, SMA dan setelah
berbagai macam pil seperti: bekerja. Rentang lama
dextro, lexotan, dumolid, menggunakan narkoba dari
sanax dan trihex. seluruh informan berkisar
ALASAN PAKAI antara 3 hingga 20 tahun.
NARKOBA
Hampir semua informan
ANGKA
mengatakan pada pertama
kali menggunakan narkoba PREVALENSI
ingin coba-coba dan Prevelensi pekerja yang
umumnya karena pengaruh mulai menggunakan
bujukan teman narkoba 4,5% sebelum
kerja dan 6,9% sesudah
bekerja

1 Executive Summary Survei Penyalahgunaan


4 Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
KELOMPOK PENYALAHGUNA NARKOBA

Pecandu Pecandu
Teratur
Coba Bukan Suntik Suntik
Pakai
Pakai
adalah mereka adalah mereka
adalah mereka
adalah yang pakai yang pakai yang pakai
mereka yang narkoba narkoba lebih dari narkoba dengan
pakai 49 kali dalam
sebanyak 5 cara suntik
narkoba sampai setahun dari saat
kurang dari berapapun
49 kali dalam survei.
5 kali dalam jumlahnya dalam
setahun terakhir
setahun dari saat survei
setahun terakhir
terakhir dari dari saat survei
saat survei

Executive Summary Survei Penyalahgunaan


Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
PREVALENSI KELOMPOK PENGGUNA NARKOBA
Prevalensi Penyalahguna Narkoba (%) Setahun Terakhir
Menurut Jenis Kelamin Dan Tingkat Ketergantungan, Survei Narkoba Pekerja 2012 Dan
2017 Pecandu Non
Coba Pakai Teratur Pecandu Suntik Semua Lahgun
Suntik

2012
L+P (25026) 3,7 0,6 0,2 0,2 4,7
Laki-Laki (14404) 4,2 0,7 0,3 0,3
Perempuan (10622) 3,0 0,5 0,07 0,06

2017
L+P (33388) 2,3 0,4 0,2 0,1 2,9
Perempuan 2,9 0,5 0,3 0,1
Laki-Laki (20178)
(13155)
1,3 0,2 0,1 0,0

Angka prevalensi pada kelompok coba


pakai masih yang paling tinggi
dibandingkan kelompok lainnya

Executive Summary Survei Penyalahgunaan


Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
UPAYA MENGHENTIKAN
KECANDUAN

Semua informan
mengatakan ingin
berhenti tetapi sulit
sekali. Ada upaya
Khusus untuk berhenti atas keinginan
informan yang dahulu sendiri dan melalui
Sebagian pernah menggunakan rehabilitasi, tetapi tetap
besar putaw saat ini sudah saja kembali lagi
informan sangat sulit menggunakan narkoba.
masih mendapatkan putaw Mereka sulit berhenti
menggunakan sehingga beralih narkoba karena masih
narkoba mengkonsumsi shabu tinggal dalam lingkungan
sampai saat tetapi tetap dengan yang sama sehingga
ini cara disuntik mudah sekali
terpengaruh.
Executive Summary Survei Penyalahgunaan 1
Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
PENGETAHUAN NARKOBA DI KALANGAN PEKERJA

Sebagian besar (90%) responden mengetahui


dengan benar bahwa penyalahgunaan narkoba
90 suntik mempunyai risiko lebih besar tertular
% HIV/AIDS dan Hepatitis. Pengetahuan tentang
hal ini merata di semua sektor pekerja, variasi
hanya berkisar dari 83% – 92%.
Sektor Pertanian dan pertambangan adalah
yang berpengetahuan terendah dan
tertinggi ada pada sektor Jasa
kemasyarakatan dan sosial.
Sebagian besar responden(88%)
90 menyatakan bahwa narkoba akan
% membuat kecanduan
Lebih dari 91% responden juga
91 menyatakan bahwa narkoba dapat
% menyebabkan keru- sakan
syarat/otak

Executive Summary Survei Penyalahgunaan


Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
KETERPAPARAN INFORMASI TENTANG
NARKOBA

Media massa Media kedua


televisi adalah yang juga Informasi dari teman,saudara,
saluran cukup efektif guru/dosen, maupun tokoh
yang sangat agama/masyarakat justru lebih
efektif untuk
adalah surat
menyampaikan kabar/ rendah lagi sebagai sumber
berbagai macam majalah, informasi. Namun tidak sedikit
informasi dimana responden (25%) yang
mengenai dinyatakan menyatakan tidak pernah
bahaya narkoba, oleh 77% mendapat informasi jenis dan
yang dinyatakan
bahaya narkoba.
oleh lebih
dari 96%
Sebagian besar pekerja
responden
(93%) sudah
mengenal Badan Narkotika
Nasional (BNN). Sedangkan
Keberadaan BNNP maupun
BNNK hanya diketahui 55%,
yang terendah ada pada
sektor Pertambangan, dan
yang paling tinggi ada pada
sektorSurvei
Executive Summary Jasa 1
kemasyarakatan/
Penyalahgunaan
Narkoba Di Indonesia Tahun 2017 9
Sosial.
PROGRAM P4GN DI PERUSAHAAN

62%-85% karyawan di
Belum ada kebijakan khusus berbagai sektor perusahaan
terkait dengan P4GN mengaku pernah terpapar,
di perusahaan. Kebijakan atau membaca atau menerima
peraturan terkait narkoba informasi terkait dengan
bersifat umum, yang tertuang narkoba. Namun masih sedikit
dalam peraturan tata tertib, (26%-46%) karyawan yang aktif
inform concern dan peraturan P4 menghadiri atau mengikuti
kerja perusahaan. GN sosialisasi kegiatan tentang
narkoba di lingkungan kerjanya.

Tingkat partisipasi
perusahaan dan karyawan Sanksi dan penanganan
terhadap kegiatan P4GN terhadap penyalahguna
masih relatif rendah. pihak narkoba dilingkungan
manajemen perusahaan
menganggap bahwa perusahaan bervariasi: tidak
masalah narkoba bukan ada sanksi, diberikan
menjadi urusan mereka, dan
kegiatan terkait narkoba di peringatan, diberhentikan,
perusahaan mengganggu dirujuk ke Fasilitas Pengobatan/
kinerja rehabilitasi.
Executive Summary Survei Penyalahgunaan
KESIMPULA
N
Tingkat partisipasi perusahaan yang bersedia terlibat survei

1
cenderung mengalami penurunan. Mereka yang menolak dengan
alasan karena mengganggu produktifitas perusahaan, harus ijin
ke kantor pusat yang berada diluar provinsi, hanya kantor pusat
dimana jumlah karyawannya tidak memenuhi syarat, atau tanpa
memberikan alasan yang jelas.
Jumlah perusahaan yang disurvei 2017 tersebar di semua sektor
2 (9 sektor), sama dengan survei tahun 2012. Sektor terbanyak
adalah sektor industri angkutan/ pegudangan dan komunikasi,
dan sebagian besar milik swasta.

Karakteristik responden yang disurvei relatif hampir sama antara

3 survei tahun 2009, 2012 dan 2017 dari sisi umur, jenis kelamin,
pendidikan, status perkawinan, dan siapa yang tinggal serta jenis
tempat tinggalnya.

4 Angka prevalensi penyalahgunaan narkoba cenderung menurun


dari 4,7% (2012) menjadi 2,9% (2017).

Executive Summary Survei Penyalahgunaan 2


Narkoba Di Indonesia Tahun 2017 1
KESIMPULA
N

Pengetahuan responden tentang narkoba


5 dan bahayanya di semua sektor industri
sudah cukup baik.
Sebagian besar responden bersikap tidak
6 setuju terhadap penyalahgunaan narkoba baik
untuk coba- coba atau rutin.

Televisi adalah media yang paling efektif untuk


7 menyampaikan informasi tentang narkoba. Media KIE
tentang narkoba umumnya kurang komunikatif karena
informasi atau pesannya bersifat dakwah.

Permenaker No. 11 tahun 2005 tentang kewajiban

8 perusahaan menyelenggarakan P4GN di lingkungannya


belum disosialisasikan dengan baik di lingkungan
perusahaan dan instansi terkait.
2 Executive Summary Survei Penyalahgunaan
2 Narkoba Di Indonesia Tahun 2017

You might also like